Você está na página 1de 5

Psikologi Trading

Segala hal yang melibatkan manusia pasti juga melibatkan sisi psikologis yang memang kadang
bisa jadi memberatkan, bisa juga meringankan kegiatan tersebut. Psikologis manusia pastinya
melibatkan emosi dan pikiran-pikiran yang bersifat pribadi. Misalnya saja, ketika kita bekerja,
pastilah pikiran kita tidak selalu terfokus pada pekerjaan tapi kadang terdistraksi hal lain yang
disebabkan oleh emosi. Entah itu perasaan bosan, malas, bersemangat, dan lainnya. Perasaan ini
memang sepertinya sepele, tapi tahukah bahwa terkadang kita melibatkan perasaan terhadap
keputusan yang kita ambil. Nah, di saat seperti itulah terkadang kita menyesal karena rupanya,
keputusan yang berdasarkan pada perasaan kadang merupakan keputusan yang salah karena
melupakan faktor-faktor kepentingan lainnya.
Sebagai seorang trader, ada yang disebut dengan psikologi trading. Apakah itu psikologi trading?
Sebenarnya tidak jauh dengan hal-hal psikologis yang kita libatkan dalam pengambilan
keputusan. Ya, dalam trading ada banyak sekali keputusan, entah itu jangka panjang, maupun
jangka pendek yang kita ambil. Itulah sebabnya, mengapa banyak yang berkata bahwa seorang
trader tidak hanya harus bertangan dingin alias ahli dalam mengamati pergerakan pasar, tapi juga
berkepala dingin alias ahli ketika harus mengambil keputusan.
Keputusan yang salah akan membawa emosi dan perasaan kita pada jalur yang salah pula. Dan
tentu saja, sedikit kesalahan kecil bagi seorang trader bisa jadi adalah sesuatu yang besar, yang
mungkin akan disesali.

Mengapa Trader Membutuhkan Psikologi Trading?


Kembali mengacu pada keputusan--bahwa keputusan adalah faktor utama seorang trader yang
harus diambil secara cepat dan matang. Pengambilan keputusan yang salah bisa membawa
penyesalan yang luar biasa mengganggu. Karena itu, seorang trader harus bisa mendinginkan
kepalanya, dan tidak terbawa arus ketika sedang melakukan trading.
Para trader pemula yang baru saja memulai proses trading cukup sering menganggap bahwa
bidang ini adalah sesuatu yang mudah dipelajari. Hal itu benar, tapi bisa dibilang tidak juga.
Setelah mendapatkan jumlah profit yang kecil di awal, para pemula ini biasanya kehilangan
semangat dan akhirnya berhenti melangkah. Selama hari-hari pertama dalam trding, kita juga
dapat melihat bahwa pasti ada kejadian yang kadang membuat kita merasa gugup, khawatir,
bersemangat, senang, dan lainnya. Perasaan-perasaan yang melibatkan emosi itu sebenarnya

bagus, menandakan bahwa kita adalah manusia yang normal. Akan tetapi, tidak jika terusterusan melibatkan perasaan ke dalam keputusan.
Bagaimana jika kita terpancing rasa bersemangat, padahal sebenarnya pasar sedang tidak
mendukung? Bisa jadi kita mengambil keputusan yang salah karena tidak cermat. Kemudian
karena merasa loss, kita menjadi kesal, dan tidak ingin melanjutkan. Padahal semua orang bilang
kegagalan adalah cara kita belajar untuk mencapai keberhasilan.
Hal-hal tersebutlah yang menjadi alasan mengapa para trader harus menyadari sesuatu yang
disebut psikologi trading ini. Ke depannya, mungkin ini akan lebih terlihat seperti tips-tips
menghadapi kondisi tertentu dan sebaiknya sebagai trader, kita bersikap seperti apa. Namun
seiring dengan kita menyelesaikan bacaan ini, pasti ada satu-dua hal yang membuat kita tersadar
bahwa memang sebaiknya kita begini atau tidak melakukan itu.
Berikut adalah lebih banyak mengenai psikologi trading.

Bagaimana Emosi Memengaruhi Pikiran?


Pada dasarnya, emosi adalah bagian dari pikiran. Dalam otak kita, ada syaraf-syaraf yang juga
mengatur soal emosi dan perasaan, hingga jika emosi ini ibaratnya tersenggol, maka ia akan
memberikan pengaruh pada bagian lain dari otak tersebut, salah satunya adalah pikiran-pikiran
kita. Emosi biasanya memberikan pengaruh subjektif terhadap sesuatu yang sebelumnya kita
pandang subjektif. Dengan masuknya emosi dalam pikiran, biasanya kita jadi berpikir dua-tiga
hingga beberapa kali saat akan mengambil keputusan.
Contohnya saja, jika emosi kemarahan kita sudah tersulut, saat akan mengambil keputusan,
biasanya kita akan memutuskan sesuatu dengan kemarahan tersebut sebagai faktor penentunya.
Itu mengapa, terkadang ada orang yang terlihat berubah ketika dirinya dikuasai oleh emosi.
Tidak aneh, sebenarnya, karena bagaimanapun kita adalah manusia. Kecuali jika kita robot yang
tidak bisa merasakan apa-apa. Walau begitu, perlu kita tahu juga mana emosi yang bisa
memberikan pengaruh baik, dan mana yang hanya mengantarkan kita pada pengaruh buruk.
Walau apapun itu, sebenarnya yang kita perlukan adalah cara mencampuradukkan emosi ke
dalam pikiran.
Apakah menggabungkan keduanya adalah hal yang buruk?
Sebenarnya tidak, terutama jika kita sudah bisa mengontrol emosi dengan baik. Namun kadang
justru yang terjadi sebaliknya. Kita yang belum bisa mengontrol emosi, jadi termakan oleh emosi
itu sendiri. Akhirnya yang terjadi, sudah jelas; sebuah penyesalan.

Gangguan Psikologis Trading


Dalam trading sendiri, ada banyak nuansa yang terjadi di pasar dan tidak dapat diprediksi dengan
mudah. Jika kita tahu segalanya, kita mungkin akan menjadi mesin trading yang sempurna.
Karena itu, sangat penting memahami bagaimana menjadi tidak sempurna dan mengakali hal
tersebut agar tidak tenggelam di dalam kegagalan. Salah satunya adalah dengan mengatasi
kondisi psikologis yang mungkin akan mengganggu.
Gangguan psikologis trading biasanya muncul ketika kita merasa ada yang salah dengan apa
yang kita lakukan. Misalnya, untuk menghadapi kondisi suatu pasar, kita telah membuat
perencanaan matang-matang, dengan strategi yang kita yakini akan membawa profit, dan analisa
secermat mungkin. Namun kita bahkan tidak tahu apa yang terjadi di masa depan. Hingga ketika
semua yang kita persiapkan ternyata tidak membawa keuntungan, dan justru kerugian, kita akan
panik. Biasanya, kebanyakan dari kita akan melakukan hal-hal spontan seperti mengubah strategi
trading. Namun, begitu kita memutuskan closing, ternyata grafik mempermainkan kita karena
bergerak ke arah yang semula diinginkan. Situasi seperti ini bisa memicu ketidakstabilan
psikologis, atau bisa dibilang sudah menjadi salah satu contoh ketidakstabilan tersebut.
Perubahan kecil yang tidak menguntungkan akan membuat kita panik dan spontan. Di sanalah
emosi berperan dalam membuat keputusan. Kita memang merespon lebih baik pada setiap hasil
negatif walau dengan cara yang juga negatif. Entah itu panik, jengkel, takut, dan lainnya. Hal
seperti ini kemudian bisa membawa kita pada jurang yang lebih dalam jika tidak segera diatasi.
Untuk itu, kita harus bisa mengatasi hal ini, salah satunya adalah dengan mengendalikan diri.
Pemicu gangguan psikologis trading lainnya adalah stres. Tidak hanya dalam dunia trading, stres
adalah musuh utama bagi mereka yang kurang bisa mengendalikan diri, dan biasanya terjadi
pada pemula yang belum berpengalaman. Manusia bertindak berbeda ketika menghadapi situasi
stres. Beberapa orang menyerah dan tidak mau memperbaiki apa-apa, dan beberapa lainnya
berusaha untuk bersikap tegas dan menyelamatkan situasi.

Macam-macam Gangguan Psikologis Trading


Sebenarnya, ada banyak sekali hal yang bisa disebut sebagai gangguan psikologis trading yang
diidap oleh para trader. Namun berikut ini adalah beberapa yang dianggap sudah parah dan bisa
sangat mengganggu kegiatan trading. Tentunya lebih baik dihindari daripada membawa dampak
yang lebih buruk.

Serakah

Dunia trading yang berhubungan dengan uang dan keuntungan memang kadang
membawa manusia pada kebutaan. Tidak aneh, serakah adalah bagian dari diri manusia,
bahkan konon menjadi salah satu dari 7 dosa besar (greedy). Para trader serakah selalu
menginginkan keuntungan yang lebih besar hingga analisa logisnya dikesampingkan.
Tidak aneh jika banyak dari mereka yang akhirnya memang mendapatkan keuntungan di
awal, tapi dengan bayangan loss yang jauh lebih besar di akhir.

Keinginan Balas Dendam


Bisa juga disebut sebagai iri atau tidak puas dengan pencapaian yang telah dilakukan
hingga sekalinya mengalami kegagalan, yang terpikirkan bukan bagaimana cara
memperbaikinya, tapi bagaimana membalas kekalahan tersebut. Biasanya mereka
mengalami loss lebih dulu, dan berpikiran pendek dengan mencari cara untuk balik
modal daripada memikirkan cara lainnya untuk meraih keuntungan lebih banyak.
Ragu atau Takut
Trading adalah dunia yang penuh dengan spekulasi. Tidak ada hal pasti di dalamnya,
kecuali kita menempatkan percaya diri di atas prediksi yang lain. Itulah mengapa banyak
juga orang yang merasa ragu atau takut dalam menghadapi pasar. Mereka kebanyakan
melakukan kesalahan seperti masuk terlambat ke pasar hingga melewatkan kesempatan
untuk meraih keuntungan. Ketakutan terhadap loss hingga posisi ditahan hingga akhirnya
rugi besar.
Feeling Strategy
Kadang, trading juga membuat orang malas berpikir karena menganggap bidang ini tidak
ada bedanya dengan berjudi. Itu mengapa, mereka lebih mengutamakan perasaan
dibandingkan analisa logis. Trading untung-untungan dengan cara dan sistem tidak
teratur sudah menjadi kebiasaan yang tidak terhindarkan. Ketika untung, mereka akan
menganggap itu adalah berkah dari keuntungan, dan ketika rugi, mereka akan
menganggapnya sebagai bagian dari kesialan.

Cara Menghindari dan Mengatasi Gangguan Psikologis Trading


Agar dapat terhindarkan dari gangguan psikologis trading, salah satu caranya adalah dengan
membuka pikiran seluas mungkin. Memperbanyak pengetahuan, membaca banyak kisah
inspiratif, akan membawa kita pada jenjang yang lebih baik. Kita juga sebaiknya tidak menutup
diri dengan menyalahkan diri sendiri ketika terjadi kegagalan. Akui kesalahan tersebut, dan
kembali pada rencana.
Orang sukses tidak mengalami kegagalan sekali, tapi berkali-kali. Setelah itu, yang dilakukannya
adalah mencoba dan terus mencoba. Dari tahapan mencoba itu, akan ada pelajaran yang tidak

hanya diambil oleh pikiran kita, tapi juga emosi kita. Pikiran dan perasaan akan lebih stabil.
Setelah itu, kita bisa kembali ke pasar tanpa rasa ragu. Pelajari juga segala kesuksesan dan
kegagalan yang pernah kita raih, jangan melawan pasar, dan berhentilah bermain tebak-tebakan.

Psikologi trading adalah pengetahuan penting yang harus dipahami oleh setiap trader
yang berkeinginan untuk menekuni bisnis pasar uang dalam jangka waktu yang lama.

Você também pode gostar