Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Sendratari Ramayana
Sendratari Ramayana yang diadopsi dari cerita Ramayana karya
Walmiki ini merupakan salah satu sendratari kolosal yang sangat
terkenal di Pulau Jawa. Sendratari Ramayana awalnya diciptakan
oleh seorang seniman asal Surakarta yang bernama Gusti Suryo
Hamidjaja di era 60-an. Proyek awal penggarapan sendratari ini
juga melibatkan Sardono Waluyo Kusumo dan didukung lebih dari
400 seniman yang berasal dari Solo dan Yogyakarta.
Pertunjukkan pertama sendratari ini dipertunjukan di dekat Candi
Prambanan, karena candi tersebut merupakan salah satu candi
Hindu terbesar di Indonesia. Di dalam kompleks Candi
Prambanan, tepatnya di Candi Siwa, terpahat cerita Ramayana.
Selain itu, sendratari ini pun dipentaskan saat bulan purnama
karena ingin memanfaatkan terangnya cahaya bulan.
Ketoprak
Sebagian orang berpendapat bahwa kesenian ini merupakan
operanya orang Jawa. Ketoprak diperkirakan diciptakan pada
awal abad ke-19 oleh seorang musisi Keraton Surakarta. Lahirnya
kesenian ini juga dikaitkan dengan perjuangan rakyat terhadap
para penjajah. Saat itu, masyarakat tidak diperbolehkan untuk
berkumpul karena dicurigai akan melakukan perlawan. Oleh
Batik
J.L.A Brandes, seorang filolog dan arkeolog berkebangsaan
Belanda mengatakan, jauh sebelum ada kata Indonesia,
nusantara sudah mengenal 10 unsur kebudayaan, salah satunya
adalah membatik. Pendapat Brandes tersebut semakin diperkuat
dengan ditemukannya panel sebuah motif pada Candi Prambanan
dan Borobudur. Motif tersebut diyakini oleh para peneliti sejarah
sebagai motif batik. Jika benar begitu, artinya kebudayaan
membatik sudah ada sejak abad ke-8.
Secara etimologi, kata batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu
ngembat dan titik yang secara harfiah diartikan dengan
membuat titik (membuat gambar). Namun, seiring dengan
perkembangannya, kegiatan membatik dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu dengan cara ditulis (batik tulis) dan di cap (batik
cap).
Dengan melestarikan keberagaman budaya yang ada, dapat menjadi magnet dalam
bidang pariwisata. Peninggalan masa lalu mual dari bangunan, tarian, bahasa, dan
artefak budaya lainnya bisa di sulap menjadi obyek wisata yang bisa
mendatangkan wisatawan yang tidak hanya domestik namun juga wisatawan asing.
Pemanfaatan di bidang pariwisata ini secara tidak langsung dapat meningkatkan
devisa negara.
5. Menambah Pendapatan Nasional
Hal ini adalah efek dari manfaat keberagaman budaya dalam bidang pariwasata
dapat mendatangkan wisatawan asing dan domestik. Jika dikelola oleh negara,
maka obyek pariwisata tersebut keuntungannya akan masuk ke kas negara. Oleh
karena itu pendapatan kita di dalam APBN akan bertambah dan bisa digunakan
untuk pembangunan bangsa.
.
Posted by Bali Tours Guide
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest