Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
18. Seorang anak laki-laki berusia 2 tahun, dikirim dari posyandu untuk diperiksa oleh dokter mata dan pada pemeriksaan
ditemukan deskuamasi keratin di konjungtiva yang kering pada bagian temporal mata kanan. Pemeriksaan sitologi konjungtiva
tidak ditemukan sel goblet. Apakah kelainan yang ditemukan di konjungtiva tersebut?
A. Bercak bitot
B. Keratomalasia
C. Xerosis kornea
D. Xerosis konjuntiva
E. Degenerasi konjungtiva
19. Seorang bayi berusia 3 hari dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan sejak lahir kedua matanya merah, bengkak serta
mengeluarkan kotoran berwarna kekuningan kental dan banyak.Sejak kehamilan 8 bulan, ibu tersebut menderita keputihan.
Pemeriksaan ophthalmologis: ODS : Discharge berwarna kekuningan, kental dan banyak. Palpebra superior dan inferior :
edem; Conjunctiva Tarsalis Superior/ Conjunctiva Tarsalis Inferior : hiperemis (+), Conjunctiva Bulbi : injeksi konjungtiva (++);
Cornea: jernih.Lainnya tak ada kelainan. Apa diagnosis yang paling mungkin pada pasien ini?
A. Conjunctivitis allergica ODS
B. Conjunctivitis catarrhalis ODS
C. Conjunctivitis adenovirus ODS
D. Conjunctivitis gonorrhoeae ODS
E. Conjunctivitis pseudomembrane ODS
20. Seorang laki-laki, berusia 42 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan bila melihat dekat serta membaca buram, sedangkan
melihat jauh jelas sejak sebulan yang lalu. Pemeriksaan ophthalmologis: Visus OD : 6/6, Visus OS : 6/6. Addisi S+1.25. ODS :
segmen anterior tak ada kelainan.Fundus ODS : dalam batas normal. Dokter mendiagnosis sebagai presbyopia.
Apakah yang menjadi penyebab kelainan di atas?
A. Ketidakmampuan lensa mata mencekung
B. Ketidak mampuan bola mata melakukan divergensi
C. Proses akomodasi yang berkurang karena bertambahnya usia
D. Diameter anteroposterior bola mata yang memendek karena usia
E. Diameter anteroposterior bola mata yang memanjang karena usia
KASUS UNTUK SOAL NO 21-22
Seorang perempuan berusia 60 tahun, datang ke poliklinik dengan keluhan penglihatan kedua mata berangsur buram yang
dirasakan sejak 6 bulan terakhir. Sejak 1 tahun terakhir pasien merasa berat badan meningkat dengan cepat, karena nafsu makan
meningkat. Pada pemeriksaan ophthalmologis didapatkan: Visus OD 6/60 tdk dapat dikoreksi, Visus OS 6/40 tidak dapat dikoreksi.
Pemeriksaan segmen anterior kedua mata tidak ada kelainan. Pemeriksaan fundus: OD: mikroaneurisma (+), perdarahan (+),
eksudat (+), neovaskularisasi (-). OS: mokroaneurisma (+), perdarahan blot dot (+) , eksudat (-), neovaskularisasi (-).
21. Apakah diagnosa yang paling tepat untuk pasien tersebut?
A. Proliferative Diabetic Retinopathy ODS.
B. Nonproliferative Diabetic Retinopathy ODS.
C. Proliferative Diabetic Retinopathy OD dan Nonproliferative Diabetic Retinopathy OS.
D. Nonproliferative Diabetic Retinopathy OD dan Proliferative Diabetic retinopathy OS.
E. Nonproliferative Diabetic Retinopathy OD dan Late Proliferative Diabetic Retinopathy OS
22. Apakah kelainan di papil N.II dan retina yang menjadi tanda khas stadium Proliferative Diabetic Retinopathy ?
A. Eksudat
B. Perdarahan.
C. Mikroaneurisma
D. Neovaskularisasi
E. Perdarahan blot dot
KASUS UNTUK SOAL NO 23-24
Seorang perempuan usia 43 tahun datang ke poliklinik RS dengan keluhan kedua mata tampak menonjol. Pasien juga mengeluh
sering tremor,jantung berdebar, sering berkeringat. Pada pemeriksaan ophthalmologi didapatkan : Proptosis. Pemeriksaan Hertl :
exophthalmos. Lainnya masih dalam batas normal. Dokter mendiagnosis sebagai Graves ophthalmopathy.
23. Bagaimanakah patogenesa terjadinya exophthalmos pada pasien tersebut?
A. Infiltrasi limfosit dan edema otot penggerak bola mata
B. Adanya tumor di retrobulbar (bagian belakang mata)
C. Terjadinya tumor pada otot penggerak bola mata
D. Bola mata membengkak
E. Edema palpebral
24. Apakah terapi yang diberikan untuk exophthalmos-nya selain anti hipertiroid?
A. Kortikosteroid.
B. Operasi strabismus/juling.
C. Obat anti inflamasi non steroid
D. Dari awal dilakukan operasi dekompresi.
E. Kortikosteroid dan lubrikan untuk kornea
KASUS UNTUK SOAL NO 25-26
Seorang laki-laki berusia 30 tahun, datang ke dokter dengan keluhan mata kiri buram sejak 1 minggu yang lalu, disertai silau dan
nyeri. Pada pemeriksaan oftalmologi: OS 5/60 pin hole tetap, palpebra spasme ringan, injeksi siliar, kornea terdapat edema dan
keratik presipitat, BMD terdapat sel sel (+) dan flare, lensa samar-samar jernih; OD dalam batas normal.
25. Apakah diagnosa yang paling mungkin?
A. Keratitis OS
B. Keratouveitis OS
C. Glaukoma akut OS
D. Uveitis anterior OS
E. Uveitis posterior OS
26. Dimanakah lokasi keratik presipitat tersebut ?
A. BMD
B. Epitel kornea
C. Stroma kornea
D. Permukaan iris
E. Endotel kornea
KASUS UNTUK SOAL NO 27-28
Seorang perempuan berusia 40 tahun, datangke dokter dengan keluhan mata kirinya merah dan penglihatan buram sejak 2
minggu yang lalu. Rambut rontok, timbul bercak-bercak putih di kulit dan telinga sering berdenging. Riwayat demam (+), riwayat
trauma (-). Pemeriksaan oftalmologi OS : konjungtiva bulbi hiperemis, sel +++, flare + di bilik mata depan, pupil iregular. Fundus
OD sulit dievaluasi. USG OS menunjukkan kekeruhan vitreus. OD dalam batas normal.
27. Apakah kemungkinan penyebab pupil iregular pada kasus tersebut ?
A. Prolaps iris
B. Sinekia anterior
C. Parese nervus III
D. Leukoma adheren
E. Efek obat tetes mata
28. Apakah diagnosis yang paling mungkin?
A. Panuveitis OS
B. Uveitis anterior OS
C. Uveitis posterior OS
D. Panophthalmitis OS
E. Ablasio retina eksudatif OS
29. Seorang laki-laki berusia 25 tahun, datang ke dokter mengeluh bila melihat jauh penglihatannya buram. Setelah dilakukan
pemeriksaan dengan Snellen card didapatkan hasil : tidak bisa melihat dengan jelas huruf pada barisan pertama ( E ) . Pada
pemeriksaan dengan tehnik Finger Counting didapatkan visusnya adalah: VOD: 5/60 dan VOS: 5/60. Dengan koreksi lensa
sferis - 2,75 pada VOS dan VOD visusnya menjadi 6/6.
Apakah penyebab penurunan ketajaman penglihatan pada pasien ini?
A. Iregularitas permukaan kornea.
B. Kelainan axis sumbu bola mata
C. Peningkatan tekanan intra oculer
D. Kelainan pada syaraf cranial Abducens
E. Sinar datang difokuskan seolah-olah di belakang retina