Você está na página 1de 15
PENGGUNAAN DIRECTORY UNTUK PENYIMPANAN FILE 13.1. Pendahuluan Jika kita mempunyai fixed disk dalam IBM-PC kita, maka kita dapat menyimpan banyak file dan menyusun file dengan menggunakan directory yang berstruktur tree Perintah-perintah intemal MKDIR, CHDIR, RMDIR dan PATH, serta perintah ekstemal ‘TREE digunakan untuk membuat directory tersebut. Setelah membaca tulisan ini, diharapkan kita akan dapat menggunakan directory berstrukiur tree untuk menangani sejumlah file yang besar. Selain itu kita dapat menggunakan beberapa perintah, di antaranya perintah MKDIR untuk membuat direc- tory baru, perintah CHDIR untuk mengubah atau menampilkan directory yang ada, perintah RMDIR untuk menghapus directory. perintah PATH untuk mencari directory, dan pe- rintah TREE untuk memperiihatkan struktur dari directory. Juga kita dapat menspesi- fikasikan path dalam perintah DOS lainnya, Khusus untuk DOS versi 3.1, kita dapat ‘menggunakan perintah SUBST guna mengganti nama drive bagi nama path, dan ‘menggunakan perintah JOIN untuk menghubungkan perintah JOIN untuk menghubun drive ke directory pada drive lainnya, 13.2. Directory Berstruktur Tree DOS dapat menampung 64 file pada disket satu-muka (single-sided), 112 file pada 126 disket dua muka (double-sided), atau 224 file pada fixed disk. Jika kita hanya menyim- pan beberapa file dalam satu disk, maka hal itu tidak menjadi masalah, Tetapi untuk menyimpan banyak file, kita memerlukan directory yang baik. ‘Suatu directory yang besar juga memperlambat kerja DOS. Semakin banyak nama yang harus dicari, semakin banyak waktu yang diperlukannya. ‘Untuk membantu menangani file yang banyak itu terutama dalam fixed disk, DOS 2.0 dan versi berikuinya menyediakan sistem directory berstruktur tree. Caranya dengan mengelompokkan file sejenis ke dalam satu subdirectory. Setiap subdirectory merupakan suatu file yang berisi informasi directory. File pada suatu subdirectory dapat digunakan seperti juga kita menggunakannya pada disket biasa, dan sementara itu kita dapat melupakan file-file pada subdirectory lainnya. Directory utama pada setiap disk disebut “root directory” yang akan membawahi semua subdirectory-nya. Root directory dapat berisi file dan juga subdirectory. Selama ini yang kita ketatui hanya directory yang berisi file; semua file DOS di disket ada pada root directory. Setiap subdirectory dapat terdiri dari file dan subdirectory lainnya, Ketika kita pindah dari root directory ke salah satu sub-directory dan kemudian ke subdirecto- rynya lagi, scolah-olah kita sedang memanjat pohon (tree) — mulai dari root, memanjat salah satu cabang, kemudian ke cabang yang lebih kecil lagi, dan seterusnya. Gambar 1 ‘memperlihatkan bagaimana kemungkinan bentuk directory berstruktur tree. Kita perhati- kan bentuknya. Root ada di sebelah atas dan cabang-cabangnya ada di bawahnya. 13.3. Menggunakan Subdirectory Ketika DOS ditktifkan, kita dapat menggunakan file apa saja pada root directory dari disk yang diaktifkan, Untuk menggunakan file dari drive lain, kita sebutkan nama drive dan filespec-nya. Demikian juga untuk menggunakan file pada suatu subdirectory, kita spesifikasikan path dari file atau ubah directory tempat kerja kita. Pertama-tama, kita akan mempelajari cara menyebutkan path dari file. Suatu path menyatakan nama dari semua directory. Dimulai dari directory tertentu, DOS akan melaluinya untuk memper- oleh file yang diminta, Misaikan, suatu disk berisi sistem akunting keluarga yang terdiri dari 2 subdirectory. Nama kedua anggota keluarga tersebut adalah George dan Martha. Setiap orang mem- punyai 2 subdirectory, satu untuk Checks dan satu untuk Credit-card. Gambar 2 mem- perlihatkan bagaimana bentuk struktur tree tersebut, Sekarang, George mempunyai suatu file dalam subdirectory cfeditnya yang memper- lihatkan pembeliannya dengan Visa credit card, Jika nama dai file ini adalah VISA. DAT, filespec yang berisi path dati root directory tersebut adalah GEORGE\CREDIT\ISA.DAT Backslash (\) digunakan untuk memisahkan nama di dalam path. Untuk mencari file, DOS akan mulai dengan directory yang sedang digunakan, yang merupakan root direc- tory-nya. Kemudian kita masukkan subdirectory GEORGE, lalu subdirectory CREDIT, dan kemudian DOS akan mencari file VISA. DAT. MARTHA juga dapat mempunyai sebuah file VISA.DAT dalam subdirectory CREDIT-nya, Tetapi karena path-nya ber- 127 beda, maka tidak akan terjadi kesalahan dalam membedakan kedua file tersebut. Jika nama drive diperlukan, maka nama tersebut kita letakkan di depan path. Kita dapat memiliki beberapa sub-directory sebanyak yang kita perlukan. Tetapi DOS membatasi pemyataan panjang suatu path (dari root directory ke file) untuk tidak melebihi 63 karakter. termasuk backslash (\). Setiap subdirectory pada hakikatnya merupakan file. fa memiliki suatu filespec, yang berbentuk seperti filespec lainnya. Jika perlu, kita dapat menggunakan file exten- sion (seperti DIR), tetapi kebanyakan pemakai tidak menggunakannya, dengan maksud untuk mempersingkat nama dan memberikan kemungkinan untuk menyebutkan subdi- rectory lebih banyak pada suatu pernyataan-nama path. Root directory tidak mempunyai satu nama; tetapi ditujukan “dengan suatu backslash pada permulaan nama path. Misalkan kita bekerja dengan sub-directory MARTH\CREDIT dan ingin meng-akses file dalam GEORGE\CREDIT, Jika kita menyatakan GEORGEXCREDITWISA DAT. maka pertama kali DOS akan mencarinya dalam directory yang sedang digunakan saat ita (MARTHA\CREDIT), kemudian mencarinya pada subdirectory GEORGE dalam MARTHAXCREDIT. Karena GEORGE tidak ada di dalam subdirectory tersebut, maka pemyataan path gagal dan kita akan memperoich pesan error. Kita menuliskan path pada root directory dengan menempatkan backslash pada per- mulaannya, \GEORGE\CREDITWVISA.DAT akan mencari file dari directory atau subdi- rectory dalam struktur, Jika GEORGE merupakan directory yang sekarang digunakan, maka kita dapat meng- akses file dalam subdirectory GEORGE\CREDIT dengan menyebutkan CREDITWISA.DAT.DOS selalu mulai dengan directory yang sedang digunakan dalam mencari suatu file, 13.4, Dir Dengan Subdirectory Sebelumnya kita telah mempelajari bagaimana menggunakan perintah directory (DIR) untuk melihat daftar file (list) dari disk. File yang di-list adalah file pada directory yang digunakan pada saat itu. Perintah DIR juga menampilkan semua subdirectory yang angsung berhubungan dengan sub-directory yang sedang digunakan. Misalnya, jika kita menggunakan root directory dari disk akunting keluarga, maka tanggapan komputer atas, perintah DIR adalah seperti pada Gambar 3. Pada contoh ini, root directory mempunyai 2 subdirectory dan satu file biasa. Karena suatu sub directory sesungguhnya merupakan file juga (berbentuk khusus), maka perin- tah DIR menjumlahkan setiap file yang ada dan menyatakan ada 3 file. Subdirectory lainnya tidak ditampilkan karena tidak langsung berhubungan dengan root directory. Jika kita menggunakan directory GEORGE dan memasukkan perintah DIR, maka akan terlihat tampilan seperti pada Gambar 4 Kedua subdirectory, CHEKS dan CREDIT, dan file TRIAL. BAS terlihat. Sebagai tambahan, ada 2 directory Khusus ditunjukkan dengan’.’ dan “.”. yang ditemukan pada semua sub-directory yang ada, misalkan GEORGE. Yang lainnya, titik ganda seria mewakili directory yang langsung dibawahi directory yang sedang digunakan. Dalam hal . directory yang diwakili oleh *.." adalah root directory. Namun, jika dalam subdirec- 128 tory GEORGE\CHECKS, maka *..” mewakili GEORGE. ‘Simbol *.” dan *.." dapat digunakan dengan perintah-perintah sebagai singkatan dari directory yang sekarang digunakan dan directory yang langsung di atasnya (disebut parent directory). Misal jika kita menggunakan subdirectory MARTHA dan ingin me- lihat root directory. maka kita dapat mengetikkan. A>DIR.. Dapat juga kita gunakan titik tunggal, tetapi hal ini tidak perlu benar karena subdi- rectory yang sedang digunakan merupakan default untuk perintah DOS manapun. Kita dapat menampilkan file-file pada subdirectory yang manapun dengan me- nyatakan path-nya dengan perintah DIR. Misalkan, DIR\GEORGE\CREDIT menghasilkan daftar dan sub directory tersebut, tak perduli directory atau subdirectory apa yang sedang digunakan. FoR [ns ee way a] ay files files | |___ files ——— Jar V files. t ‘files files j Gambar 1, Struktur Directory ee —— 7 &@ 7 7k watnin_| | Geonce ot a cane caes ] [cer ] [anes ] [ceo | Gambar 2, Contoh Struktur Directory Akunting Keluarga, 129 13.5. Membuat Subdirectory Perintah MKDIR (disingkat MD) digunakan untuk membuat subdirectory, Kita tun- jukkan path dari subdirectory-nya. Misal, jika kita ada pada root directory dan ingin membuat subdirectory MARTHA, maka kita ketikkan (> MAKDIR MARTHA Untuk membuat subdirectory CHECKS dalam subdirectory MARTHA dari root di- rectory, kita ketikkan C > MAKDIR MARTHA\CHECKS Untuk membuat subdirectory CREDIT dalam subdirectory MARTHA, kita ketikkan C > MD MARTHA\CREDIT. Volume in drive A is ACCTG Directory of A :\ GEORGE, 1-14-86 6: 15p MARTHA 1-14-86 6: ISP SAMPLE BAS 89 1-14 - 86 6: 19p 3 File(s) 174592 bytes free ‘Gambar 3. Tanggapan komputer atas.perintah DIR. Volume in drive A is ACCTG Directory of A\george 1-14-86 6: 5p 1-14-86 6: 5p CHECKS 1-14-86 6: Sp CREDIT 1-14-86 6: 15p TRIAL BAS 27 «1-14-86 6: 2ip 5 File(s) 175104 bytes free Gambar 4. Directory GEORGE Jika ia tidak dimulai dengan backslash, maka path yang dinyatakan akan dimulai dari directory yang sekarang digunakan. Dari dalam MARTHA, kita dapat menggunakan MD CHECKS untuk membuat subdirectory, atau menambahkan subdirectory untuk anggota keluarga yang ketiga dengan perintah MD/LINCOLN. Kita tidak dapat 130 ‘menggunakan MD\DAVIS\CHECKS jika subdirectory davis belum ada. Jika dicoba, akan terlihat pesan “Unable to create directory”. ‘Seperti telah diterangkan sebelumnya, nama-nama subdirectory harus mengikuti aturan yang sama dengan aturan pada filespec. 13.6. Mengubah Directory Sampai saat ini, belum kita ketahui bagaimana cara keluar dari root directory, ‘walaupun kita dapat menunjukkan file dan membuat subdirectory dalam directory lain. Perintah CHDIR (disingkat CD) digunakan untuk mengubah directory. Path yang digunakan sama seperti perintah MKDIR. Misal, kita berada pada root directory dan ingin membuat directory GEORGE sebagai directory yang akan digunakan, C > CHDIR GEORGE Demikian juga jika kita ingin menggunakan directory GEORGE\CHECKS. C > CHDIR GEORGE\CHECKS Dari sana untuk menggunakan MARTHACHECKS, kita ketikkan C > CD\MARTHANCHECKS Jika kita tidak menggunakan \ pada awal untuk memulai root directory, maka path selalu dimulai dengan directory yang sedang digunakan, Jika kita ingin mengetahui di- rectory apa yang sekarang, maka kita ketikkan C>DIR atau c>cD ‘Sekarang pertanyaannya adalah : Bagaimanaa kita kembali ke root directory padahal root directory tidak mempunyai nama? Backslash tunggal selalu. menunjuk ke root direc- tory, sehingga kita dapat mencapainya melalui c> cD Dengan perintah ini kita akan kembali ke root directory. Jika kita masukkan CD dari root directory, maka DOS akan menjawab \ sebagai nama root directory. 131 13.7. Menghilangkan Subdirectory Suatu saat kita tidak memerlukan lagi directory tersebut. sehingga kita dapat menggunakan perintah RMDIR (disingkat RD) untuk menghapusnya. Sebelum dihapus, kita pastikan bahwa directory tersebut kosong. Alangkah baiknya untuk memeriksa di- rectory dengan perintah DIR sebelum kita mencoba menghapusnya. Data yang ada haruslah hanya *." dan *..” yang selalu ada pada setiap subdirectory. Jika kita mencoba menghapus suatu directory yang tidak kosong, DOS akan menjawab Invalid path, not directory. or directory not empty dan directory tersebut tidak akan terhapus. Jadi saat directory telah Kosong. kita dapat menghapusnya, Misalkan kita ingin menghapus directory GEORGE\CREDIT. Kita ketikkan A > RMDIR\GEORGE\CREDIT Perintah ini-akan menghapus subdirectory CREDIT dalam GEORGE, tetapi tidak menghapus GEORGE. (Backslash yang di muka tidak diperlukan jika kita bekerja dengan root directory). Kita tidak dapat menghapus directory yang sekarang digunakan atau root directory: jika dicoba, pesan di atas akan muncul, 13.8. Menyatakan Search Path Ketika perintah extemal dimasukan, seperti FORMAT, LABEL atau DISKCOPY. DOS hanya mencari file yang dapat dikcluarkan (ber-extension COM, BAT atau EXE) dalam directory yang ada. DOS versi sebelum 3.0. tidak memperkenankan spesifikasi path dalam perintah untuk menjalankan suatu program, sedangkan dalam DOS versi 3.0 kita dapat bekerja dengan program-program dari beberapa petunjuk. Penggunaan perin- tah CHDIR untuk mengubah-ubah directory secara terus-menerus akan membuang waktu ‘maka kita dapat menggunakan perintah PATH untuk meminta DOS mencari beberapa directory sekaligus untuk file program. Path yang dinyatakan dengan perintah PATH secara otomatis dicari (yaitu file-file program atau batch file). Sayangnya perintah PATH tidak dapat digunakan untuk file- spec. Misalkan kita mempunyai FIXIT. BAT dan PARTS. DAT pada directory yang berbeda, dan kita nyatakan path yang menghubungkan keduanya. Perintah di bawah it C > FIXIT PARTS. DAT Menyebabkan path mencari perintah FIXIT, dan PARTS. DAT dicari hanya pada di- rectory yang sedang digunakan, Jika PARTS.DAT ada di mana-mana, maka sebelumnya kita harus menuliskan path atau mengubah directory (CD) yang berisi PARTS.DAT 132 sebelum melakukan perintah. Perintah PATH menyediakan sederetan directory yang akan dicari. DOS mencari file, dimulai dari directory yang sedang digunakan, kemudian berjalan terus dari direc~ tory ke directory secara berurutan yang sudah kita nyatakan search-path-nya, sampai file ditemukan. Misalnya C > PATH\GEORGE\CHECKS: \GEORGE\CREDIT:B\ memberitahukan DOS pertama kali mencari directory yang sedang digunakan, kemudian directory C\GEORGE\CHECKS, lalu CNGEORGE\CREDIT selanjutnya root directory pada directory. Setelah perintah PATH dimasukkan, perintah C > FIXDATA menyebabkan DOS pertama kali mencari FIXDATA dalam directory yang sedang PATH; Untuk menampilkan search path yang sekarang, kita menggunakan > PATH Perintah ini menampilkan search path yang sekarang, tetapi tidak dapat mengubahnya. ‘Tampilannya berbentuk PATH = \INCOMP\SER VICE; \ouTGO Jika kita membuat kesalahan dalam perintah/PTH (misalnya nama drive yang salah), pesan error tersebut adalah Invalid drive in search path Jika kita menunjuk directory yang tidak ada (atau menghapus directory sesudah me- nentukan search path), maka DOS melangkahi nama directory tersebut dan melanjutkan pencarian pada directory berikutnya. 133, Perintah PTH hanya berguna untuk meng-akses program external dalam directory- lain, Terutama pada DOS 3.0, kita dapat menyatakan path sebagai bagian dari nama program. Misalnya, jika SORT ada dalam root directory, maka DOS 2.0 tidak dapat menggunakin C >\SORT untuk mengurutkan suatu file. Kita harus mengubahnya ke root directory (CD\) atau menyatakan perintah PATTH yang termasuk dalam root direc- tory. Dalam versi manapun, jika tidak ada search path, DOS mencari hanya pada subdi- rectory yang sedang digunakan untuk perintah extemal. Maka jika kita masukkan perintah > WORKOUT LOCKFILE.DAT DOS mencari subdirectory yang sedang digunakari untuk program WORKOUT atau batch file. Jika tidak ada, DOS akan menampilkan pesan error. Tetapi, jika path yang dicari ada, DOS mencari pada semua subdirectory untuk path yang dicar. yaitu perintah WORKOUT, Singkainya, di bawah ini adalah format perintah PATH Format (internal) PATH (:1 (d:} {path} ] Jika kita menggunakan PATH tanpa pilihan lain, maka DOS menampilkan search path yang sekarang, Jika kita menggunakan PATH dengan tanda (:), maka search path dihilangkan; hanya pada directory yang sedang digunakan, DOS mencari program, Untuk menyatakan search path dari directory, list sederhana dari path directory yang lengkap, kita memisahkannya dengan tanda (). Untuk setiap program, pertama kali DOS akan mencari pada directory yang sedang digunakan, kemudian isi directory dalam perintah path, ditampilkan secara berunutan ath yang dicari dalam perintah PATH tidak berakibat pada filespec yang digunakan sebagai operand. 13.9. Struktur Tree Setelah kita membuat sejumlah besar subdirectory, kita dapat menggunakan perintah external TREE yang memperlihatkan list dari subdirectory seperti halnya perintah DIR yang menampilkan list dari directory yang sedang digunakan, Jika kita masukkan perin- tah A> TRE! maka DOS memperlihatkan tampilan seperti pada Gambar 5. Sebagai tambahan untuk memperlihatkan semua subdirectory pada suatu disk drive, perintah TREE dapat juga melengkapinya dengan suatu daftar dari filespec pada setiap 134 directory, Untuk menunjukkan filespec tersebut, kita harus memasukkan perintah A > TREE/F dan DOS akan memperlihatkan tampilan seperti pada Gambar 6. Jika perhatikan bahwa file dalam root directory tidak ditampitkan, sedangkan pada DOS 3.1., dengan perintah TREE/F, file tersebut ditampilkan. Perintah TREE hanya ‘mempunyai satu parameter, yakni Format (extemal) TREE [ d:] (Fi Karena merupakan perintah extemal, tidak seperti perintah directory lainnya yang telah kita pelajari, maka TREE. COM harus ada dalam disk. Operand d: digunakan untuk memeriksa struktur directory pada disk yang lain, 13.10. Referensi Program Dalam Directory Kita dapat menggunakan perintah DOS intemal, seperti DIR dan VOL, dari direc- tory manapun, Perintah file extemal, seperti FORMAT, LABEL, SYS. dan DISKCOPY, harus pada directory yang digunakan. Misalnya kita mempunyai semua program utilitas DOS di C : DOSUTIL. Dari root directory di drive A. kita mempunyai beberapa cara untuk menggunakan perintal/extemal TREE guna melihat struktur directory pada disket di drive A. Cara tersebut dapat kita lihat pada Gambar 7. Jika kita tidak menentukan_ search-path-nya, maka DOS 2.0 hanya akan mencarinya pada directory yang scdang digunakan. Kita pun dapat menentakan path khusus untuk menempatkan file data yang digunakan sebagai operand. Pada DOS 3.0, kita dapat menentukan path khusus untuk file perinta Pada umumnya, jika kita tidak menentukan search path-nya atau tidak menyebutkan nama file dari path tersebut, maka semua perintah DOS berlaku bagi file-file dalam directory yang sedang digunakan. 13.11. Menyusun Fixed Disk Cara kita menyusun, directory fixed disk pada saat mulanya akan menentukan pekerjaan kita efisien atau tidak. Karena itu, sebaiknya kita membuat rencana terlebih dahulu sebelum kita menyimpan-file-pada fixed disk. Kita harus mencoba membuat suatu subdirectory yang mempunyai file yang tidak lebih dari 20, karena dengan demikian kita dapat menampilkannya pada layar tanpa menggunakan khusus perintah DIR yang khusus. Setiap subdirectory hendaknya terdiri dari file yang saling berhubungan, yang pada suatu saat dapat kita gunakan secara bersama-sama atau dapat kita hapus bila mereka 135 tidak digunakan lagi Sebaiknya root directory terdiri dari sesedikit mungkin file, Space dibatasi dalam root directory tetapi tidak terbatas untuk semua subdirectory. Lebih lanjut, perintah TREE/ F tidak menampilkan file dalam root directory. Tetapi COMMAND.COM dan AUTOEXEC.BAT harus ada dalam root directory. Kita membuat subdirectory UTILITY, dan program-program DOS extemal seperti FORMAT, LABEL dan TREE. dan kita menggunakan perintah PATH/UTILITY untuk mengaktifkan mereka Untuk menyimpan word processor, spreadsheet dan paket keuangan, kita dapat membuat subdirectory yang terpisih untuk masing-masing file dan menyimpan file data yang ada hubungan dengan file tersebut pada subdirectory yang sama, Beberapa program scperti Word-Star, tidak dapat menangani sub-directory dengan baik, Untuk hal ini kita menyimpan file program Word-Star dan semua file text yang ingin di-edit dalam satu subdirectory, Jika tidak, WordStar tidak dapat menemukan Kembali file tersebut Beberapa software aplikasi tidak mengenal nama path. Misalnya, wordprocessor tidak dapat mencari file dan directory yang sedang tidak digunakan. Beberapa software dapat mengambil file dari drive lain tetapi tidak dari directory yang berbeda. Pada DOS 3.1 perintah SUBST (substute) dapat menggunakan nama drive imajiner sebagai pengganti nama path, Kita, dapat juga menggunakan SUBST untuk mempersingkat penunjukkan file dengan menggunakan nama path yang panjang Format (extemal) SUBST d: dy path atau SUBST [d:/D} Sebagai standarya, PC dapat menggunakan sampai 5 nama drive, dari A sampai E. Jika ada dua sistem diskel, maka kita dapat menggunakan nama C, D dan E sebagai nama penggantinya. Sedangkan jika ada dua disket dan satu fixed disk, maka kita menggunakan D dan E saja sebagai nama pengganti. Akan kita lihat bagaimana menggunakan perintah konfigurasi LASTDRIVE untuk menentukan nama drive tam- bahan’ Misalkan \GEORGE\CHECKSWVISA.DAT akan diedit. Cara kita mengganti nama drive D: sebagai nama path adalah A > SUBST D: C: \GEORGE\CHECKS Sekarang D:VISA.DAT menunjuk ke C: GEORGE \CHECKS\WISA.DAT. Jika SUBST dimasukkan tanpa operand, akan kita lihat hasil substitusinya 136 A>SUBST. D:=>C\GEORGE\CHECKS A> Kita dapat membatalkan substitusi dengan memberi nama drive pengganti dengan operand /D APSUBST D: /D Pada beberapa aplikasi, akan lebih baik bagi kita untuk menggabungkan struktur di- rectory yang lengkap pada satu drive dengan drive lainnya. Hal ini memudahkan penunjukkannya, misalkan, jika kita membuat struktur direc- tory tunggal untuk dua directory. File-file dari disk tersebut tidak dipindahkan secara ang dipindahkan hanya referensinya saja. Perintah JOIN menc.ong aplikasi ter hadap fixed dan virtua! disk. Beginilah cara kerjanya. Misalkan disk pada drive B berisi struktur akunting keluarga yang digunakan pada contoh sebelumnya. Software aplikasi yang menggunakan aplikasi ada pada fixed disk dalam directory \DOACCT. Gambar 8 menunjukkan struktur directory fixed disknya. Pada level pertama, perintah JOIN memasukkan struktur akunting ke subdirectory baru (Kosong), schingga struktumys akan terlihat seperti gambar 9. File-file tersebut masih ada_padavdisk di dalam-drive B. Tetapi setelah kita menggunaka’ perintah JOIN, maka kita harus menunjuk ke struktur directory di drive C. Drive B tidak dapat ditunjuk secara langsung, karena sudah digabung dengan directory dari drive tain, Kescluruhan struktur directory dari satu disk digabungkan dengan struktur directory pada drive lain ke dalam subdirectory level pertama > masih kosong. Format perintah JOIN adalah Format (extemal) JOIN d: D: Mircetory atau JOIN [d: /D} Operand pertama adalah d: nama dari drive yang digabungkan. Keseluruhan struktur directory akan digabung. tidak peduli directory mana yang sedang digunakan. Nama drive yang sedang digunakan tid’. perlu disebutkan, juga kita tentukan lokasi yang digabung dengan d: Wirectory. Directory ini harus kosong dan merupakan directory level pertama pada drive yang berbeda. Directory harus sedang tidak digunakan, atau kalau tidak, maka akan muncul pesan ‘Invalid parameter’. Jika directory tidak kosong, maka kita akan menerima pesan “Directory not empty’. Jika tidak ada directory. DOS akan 37 membuatnya dan melengkapinya dengan gabungan (joint) tersebut. Sctelah penggabungan selesai, kita tidak dapat menunjuk ke sumber disk dari joi Jika tunjukan itu diteruskan maka akan timbul pesan “Invalid drive seperti fication’. DIRECTORY PATH LISTING FOR VOLUME ACCTG Path : ‘GEORGE Sub-directories: CHECKS CREDIT Path : \GEORGE\CHECKS: Sub-directories : None Path : \GEORGEXCREDIT Sub-directories : None Path : MARTHA Sub-directories » CHECKS CREDIT Path :\MARTHA\CHECKS, ‘Sub-directories :) None Path :\MARTHA\CREDIT. Sub-directories: None DIRECTORY PATH LISTING FOR VOLUME ACCTG Path : GEORGE Sub-irectories : CHECKS CREDIT Files: TRIAL BAS Path : \GEORGE\CHECKS, ‘Sub-directories : None Files ACCT DAT Path : \GEORGE\CREDIT ‘Sub-directories :, None Files: VISA DAT GAS DAT Path : ‘MARTHA ‘Sub-directories : CHECKS CREDIT Files: None Path : \MARTHA\CREDIT Sub-directories :, None Files: PERSONAL. DAT BUSINESS. DAT Path :\MARTHANCREDIT : None VISA DAT DEPT DAT Gambar 5. Tampilan hasil perintah TREE Gambar 6, Tampitan hasil perintah TREE/F A> C : \DOSUTIL\TREE A > CHDIR C : \DOSUTIL C> TREE A: A > PATH\\DOSUTILM., A> TREE hanya bekerja pada DOS 3.0. dapat digunakan pada versi manapun yang mempunyai subdirectory dapat digunakan pada versi manapun yang mempunyai subdirectory Gambar 7, Beberapa cara untuk menggunakan perintah TREE. 138 UTILITY WORDPRO DOACCT, ‘SPREADS T T T T 1 1 1 1 Gambar 8. Struktur Directory Fixed Disk utiity | worDpRO| | DOACCT | | SPREADS | | FAMILY T T T T T GEORGE MARTHA. T T Gambar 9. Struktur Directory setelah perintah JOIN, Pada DOS versi 3.1, semua referensi ke file tersebut harus melalui subdirectory dengan drive tujuan yang merupakan hasil gabungan. ‘Di bawah ini tercantum cara untuk mendapatkan hasil yang diterangkan pada gambar 9 yang lalu A> JOIN B: C: FAMILY Sckarang pertunjukan manapuii ke drive B menghasilkan pesan “Invalid drive speci- fication’, semua file dan directory ditunjuk melalui C: FAMILY. Disket harus tetap ada di drive B: untuk file yang dicari, Root directory dari drive C: terdiri dari FAMILY sebagai directory entry. Perintah TREE/F menghasilkan daftar struktur directory lengkap temasuk hasil join dari drive manapun. DIR C: FAMILY menghasilkan directory: pesan bytes yang sisa menunjuk ke drive C serta tidak ke drive yang sesungguhnya berisi 139 file yang tersisa. Kita dapat menggunakan JOIN tanpa operand manapun untuk menampilkan keadaan joint A> JOIN B:=>CAFAMILY Kita menghentikan suatu perintah join seperti juga kita menghentikan SUBSTI- TUSK; namakan saja drive dengan operand \D" A> JOINT B: /D erlu kita perhatikan bahWwa JOINT dan SUBST dapat digunakan keduanya, tetapi tidak secara bersamaan. Jika perinlah SUBST yang dijalankan terhadap drive hasil ga- bbungan tidak berhasil, bagian dari SUBST tidak berhasil, kita harus mengaktifkan DOS lagi untuk meng-akses Semua file. Drive yang termasuk JOIN atau SUBST tidak dapat ditunjuk dengan perintah-perintah. Demikianlah sedikit tambahan mengenai penggunaan directory pada IBM-PC kita. 140

Você também pode gostar