Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
R
NIM
: H1C114087
TUGAS : TAMBANG TERBUKA
HUMPREY SPIRAL
2. SLUICE BOX
Sluice box merupakan suatu alat konsentrasi mineral bijih yang berdasarkan atas
SG. Diharapkan dalam proses ini mineral mempunyai SG tinggi akan mengendap yang
nantinya akan diambil sebagai konsentrat sedang mineral yang ringan akan ikut terbawa
aliran air sebagai tailing. Alat Sluice box berupa lounder dengan ukuran panjang 8-12
meter, lebar 1 meter dengan feed 10-20%.
Mekanisme pemisahan yang terjadi di dalam sluice box sebagai berikut : Feed
yang sudah terliberasi sempurna seperti emas, timah, pasir besi dimasukkan ke dalam
sluice box. Partikel-partikel yang berukuran besar dipisahkan terlebih dahulu. Bila pada
ujung alat sudah terdapat mineral berat berarti alat sudah jenuh maka pada alat lounder
tersebut dibersihkan (cleaning) yaitu dengan mengalirkan air pembersih (wash water) dan
akan terjadi pemisahan antara partikel berat dari partikel ringan. Partikel berat akan
tertinggal pada bagian belakang bawah riffle atau akan menempel pada karpet sebagai
konsentrat. Untuk mengambil mineral yang menempel pada karpet maka karpet tersebut
biasanya dibakar.
Jadi yang mempengaruhi berhasil tidaknya dalam melakukan operasi pemisahan
dengan alat ini adalah :
a. Kecepatan aliran dan ketebalan aliran fluida
Bila kecepatan dan ketinggian fluida terlalu besar maka mineral yang ada baik
itu mineral berat maupun ringan dan ketebalan yang besar dari fluida akan membuat
arus turbulen yang besar dan ini yang membuat material meloncat dari riffle.\
b. Berat jenis material yang akan dipisahkan
Berat jenis dari material harus cukup besar karena material itu harus dapat
mengimbangi derasnya arus dengan gaya berat sehingga material itu akan dapat
terhalangi oleh riffle. Bila material itu mampunyai berat jenis yang kecil, akan hanyut
terbawa oleh aliran air.
c. Banyaknya air/fluida.
Bila air yang digunakan untuk memisahkan mineral ini hanya sedikit, maka
mineral tersebut tidak akan dapat terpisahkan atau hasilnya adalah heterogen.
d. Ketinggian riffle
Ketinggian riffle harus sebanding dwngan ketebalan aliran air, paling tidak
harus melebihi +/- 0,5 cm dari permukaan riffle
e. Panjang box
Panjang box sangat menentukan karena makin panjang akan semakin besar
kemungkinan material itu untuk tersangkut pada roffle sehingga hasilnya semakin
besar.
3. SHAKING TABLE
5. JIGGING
Jigging dilakukan pada alat yang disebut dengan jig, secara garis besar jig terdiri
dari satu tangki yang terbuka dan berisi fluida yang biasanya air.Dibagian atas tangki
dipasang ayakan dimana air dapat dengan leluasa untuk melewatinya.Pada bagian bawah
atau bagian samping dari tangki dipasang alat tertentu yang disebut dengan energizing
unit .Energizing unit tersebut adalah alat yang akan menimbulkan gerakan bolak balik
dari fluida yang ada dibawah ayakan jig. Gerakan fluida keatas disebut dengan pulsion
dan gerakan kebawah disebut dengan suction ( hisap ).
Proses kerja jig berprinsip pada daya naik turunnya air dengan pekerjaan
kombinasi antara tekanan dan hisapan.Pemisahan didasarkan pada perbedaan berat jenis
mineral.
Secara umum peralatan jig merupakan sebuah tangki terbuka yang mengisi air
dengan saringan mendatar pada bagian aatasnya.Pada bagian atas jig terdapat lapisan
material kasar atau yang disebut dengan bed, berat jenis bed terletak diantara berat jenis
mineral yang akan dipisahkan.Tangki yang dilengkapi dengan spigot yaitu lubang
pengeluaran konsentrat yang terdapat dibagian bawah jig.
Jig dilengkapi juga dengan mekanisme yang menyebabkan terjadinya tekanan dan
hisapan yang diimbangi dengan pemakaian air tambahan yaitu berupa diafragma atau
torak yang digerakkan dari motor melalui eksentrik. Dalam hal ini bagian bagian dari
jig dapat dinyatakan sebagai berikut :
a. Plunger, merupakan suatu batang yang dihubungkan dengan penggerak maupun
pengumpil yang dapat digerakkan dengan eksentrik, plunger berfungsi untuk
menimbulkan pulsion dan suction.
b. Screen, suatu saringan dari kawat baja yang berfungsi untuk Pemisahan partikel kasar
maupun halus, tempat lewatnya air akibat pulsion maupun suction dan sebagai batas
bawah dari jig bed.
c. Jig bed/Ragging, merupakan lapisan dasar yang terdiri dari material yang biasanya
mempunyai SG diantara mineral berat dan mineral ringan atau mempunyai kecepatan
jatuh antara mineral berat dan mineral ringan.Selain berupa material dan berupa bola
bola baja, fungsi jig bed adalah agar gaya pulsion yang mengenai material merata,
memisahkan mineral berat dengan mineral ringan dan mengatur dilasi ( membuka
dan menutup jig bed ).
d. Tank/hutch, merupakan suatu tabung yang berbentuk trapesium yang biasanya terdiri
dari dua kompartemen yaitu plunger komparteme, screen dan bed kompartemen.
e. Under water, berfungsi untuk mengimbangi supaya tidak terlalu banyak Aflow mengalir kebawah sehingga dapat terjadi apa yang dinamakan gerak pulsasi
( gerak keatas dan hisapan kebawah ) disamping adanya perbedaan berat jenis dari
material, proses terjadinya pemisahan pada jig juga karena adanya perbedaan
kecepatan air kebawah.Idealnya kecepatan air keatas besarnya 4 x kecepatan air
kebawah.Untuk
mendapatkan
perbandingan
yang
ideal
tersebut,
maka
diperlukan under water. Namun demikian, semakin besar tekanan under water keatas
akan semakin kecil hisapan kebawah. Hal ini mengakibatkan mineral yang berat
tidak akan mempunyai kesempatan untuk turun kebawah menjadi konsentrat,
sebaliknya semakin kecil tekanan under water keatas akan semakin semakin besar
hisapan kebawah.Hal ini akan mengakibatkan mineral ringan akan ikut menjadi
konsentrat.
6. MAGNETIC SEPARATOR
Dalam pengolahan bahan galian banyak alat yang digunakan. salah satunya high
tension separator. yaitu alat yang digunakan untuk memisahkan partikel konduktor dan
non konduktor. High tension separation atau electrostatic separation adalah pemisahan
mineral satu dengan lainnya berdasarkan perbedaan electrical conductivity-nya. Mineral
di alam ada yang electrical conductivity-nya tinggi (mineral konduktor) dan ada yang
rendah (mineral non konduktor). Mineral konduktor mempunyai sifat mudah menerima
ion negative juga mudah melepaskannya. Berbeda dengan mineral non konduktor yang
sukar menerima maupun melepaskan ion negative.
a. Bagian-bagian dari Elektrostatic Separator :
1) Feeder : menampung feed dan memberikan muatan pada mineral.
2) Earthed Roll (Pin Elektrode) : untuk mengangkut partikel yang memiliki muatan
yang sesuai (non konduktor)
3) Electrode Assembly (Lift Electrode) : Electrode yang berfungsi untuk
menciptakan medan magnet sehingga konduktor bisa meloncat.
4) Brush : Untuk menyapu mineral yang tertarik pin electrode sehingga jatuh ke
tailing outlet.
5) Tailing Outlet : Tempat keluarnya tailing
6) Middling Outlet : Tempat keluarnya partikel konsentrat dan tailing
7) Konsentrat Outlet : Tempat Keluarnya konsentrat.
8) Scrapper : Membatasi antara feed dan konsentrat serta midling.
8. FLOTATION
Flotation (flotasi) berasal dari kata float yang berarti mengapung atau
mengambang. Flotalasi dapat diartikan sebagai suatu pemisahan suatu zat dari zat lainnya
pada suatu cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan
dipisahkan, dimana zat yang bersifat hidrofilik tetap berada fasa air sedangkan zat yang
bersifat hidrofobik akan terikat pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan
larutan dan membentuk buih yang kemudian dapat dipisahkan dari cairan tersebut. Secara
umum flotation melibatkan 3 fase yaitu cair (sebagai media), padat (partikel yang
terkandung dalam cairan) dan gas (gelembung udara).
Flotasi merupakan suatu cara konsentrasi kimia fisika untuk memisahkan mineral
berharga dari yang tidak berharga, dengan mendasarkan atas sifat permukaan mineral
yaitu senang tidaknya terhadap udara.
Flotasi dilakukan dalam media air sehingga terdapat tiga fase, yaitu
Fase padat, fase cair dan fase udara.
Flotability adalah sifat kimia dari mineral yaitu kekuatan mengapung mineral
yang tergantung pada senang tidaknya terhadap udara. Terdapat dua macam jenis mineral,
yaitu polar, senang pada air (hydrofillic/aerophobic) dan Non polar, senang pada udara
(hydrophobic/aerofillic).
Dengan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu dengan
lainnya dapat dipisahkan dengan gelembung udara. Persyaratan yang harus dipenuhi
dalam flotasi adalah diameter partikel harus disesuaikan dengan butiran mineral dan
Persen solid yang baik 25% - 45% (pryor), 15% - 30% (gaudin)
2. Persen solid yang baik 25% - 45% (pryor), 15% - 30% (gaudin)