Você está na página 1de 18

ASUHAN KEPERAWATAN DENGUE

HEMORAGIC FEVER (DHF)


LAPORAN AKHIR
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS DENGUE HEMORAGIC FEVER
DI RUANG PERAWATAN UMUM RUMAH SAKIT ISLAM Hj. SITI MUNIROH
TASIKMALAYA
Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas praktek kerja lapangan

Disusun Oleh :
Eva Haenipa Toyibah
10. 1112. 0207

YAYASAN ADHI GUNA KENCANA


SMK BHAKTI KENCANA CIAWI
TASIKMALAYA
Jl. Raya Pakemitan Kidul km. 20 Desa Sukaresmi no. 19 A Tlp (0265) 455111

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. S DENGAN DIAGNOSA
MEDIS DENGUE HEMORAGIC FEVER DI RUANG PERAWATAN UMUM RUMAH SAKIT
ISLAM Hj. SITI MUNIROHTASIKMALAYA

Pembimbing Akademik

Kaprodi Keperawatan,

Ayi Luqmanul Hakim, AMK

Neneng Siti Rukoyah, S.Kep

Mengesahkan,
Kepala Sekolah
SMK BHAKTI KENCANA CIAWI

Asep Mahmud, S.Pd., M.Pd

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kami kesehatan, kesempatan
dan kemauan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Asuhan Keperawatan Pada An.
S Dengan Diagnosa Keperawatan Dengue Hemoragic Fever Di Ruang
Perawatan Umum Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh. Penulisan laporan ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas praktek kerja lapangan.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada orang tua yang turut membantu
hingga laporan ini dapat terselesaikan. Terlepas dari semua itu, penulismenyadari
bahwa penulis merupakan manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal.
Selain itu penulis juga mempunyai keterbatasan kemampuan, maka dari itu penulis bersedia
menerima kritik dan saran dari pembaca, agar laporan ini menjadi lebih baik.

12 Mei 2013
Penulis

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iii
BAB I : PENDAHULUAN

A.
B.
C.
D.
E.
F.

Latar Belakang............................................................................................. 1
Rumusan Masalah........................................................................................ 1
Tujuan Penelitian......................................................................................... 1
Manfaat Penelitian....................................................................................... 1
Metode Penulisan......................................................................................... 1
Sistematika Penulisan................................................................................... 2
BAB II : TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi Demam Berdarah Dengue.............................................................. 4
B. Etiologi........................................................................................................4
C. Tanda Dan Gejala........................................................................................ 4
D. Patofisiologi................................................................................................. 4
E. Pemeriksaan Penunjang............................................................................... 5
F. Data Fokus................................................................................................... 5
G. Riwayat Kesehatan...................................................................................... 5
H. Pemeriksaan Fisik........................................................................................ 6
I. Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Rasional..............................................6
J. Daftar Pustaka............................................................................................. 8
BAB III : TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian................................................................................................... 9
B. Data Biologis............................................................................................... 10
C. Pemeriksaan Fisik........................................................................................ 11
D. Hasil Pemeriksaan Laboratorium................................................................. 14
E. Terapi Sesuai Advis Dokter......................................................................... 15
F. Analisa Data................................................................................................ 15
G. Diagnosa Keperawatan................................................................................. 15
H. Intervensi, Rasional, Implementasi, Evaluasi............................................... 16
BAB IV : PEMBAHASAN
A. Pengkajian................................................................................................... 18
B. Diagnosa Keperawatan ............................................................................... 18
C. Perencanaan................................................................................................. 18
D. Implementasi................................................................................................ 18
E. Pelaksanaan................................................................................................. 18
F. Evaluasi....................................................................................................... 18
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................. 19
B. Saran...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demam berdarah (DB) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakitdemam akut yang
ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini
disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus flavivirus, famili flaviviridae. Setiap
serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan wabah yang disebabkan beberapa
serotipe (hiper endemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia
olehnyamuk Aedes Aegypti.
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) bahasa medisnya disebut Dengue Hemoragic Fever
(DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes Aegypti dan Aedes Albopiktus menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada
sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan - perdarahan.
Kondisi masyarakat saat ini masih banyak yang terkena demam berdarah dengue. Masyarakat
masih belum menyadari apa yang mereka lakukan yaitu dapat merugikan orang - orang disekitarnya.
Dari tahun ke tahun penderita penyakit demam berdarah dengue semakin meningkat.
Penyakit demam berdarah ini sangat penting untuk di bahas, karena banyak warga di Indonesia
yang masih menganggap penyakit ini adalah penyakit yang biasa. Terutama pada anak - anak sering
terkena demam berdarah dengue.
B. Rumusan masalah
a. Apa Pengertian demam berdarah dengue ?
b. Apa saja etiologi dari nyamuk Aedes Agypti?
c. Apa patofisiologi demam berdarah dengue ?
C.
a.
b.
c.

Tujuan Penelitian
Agar bisa mengetahui gejala demam berdarah dengue yang dialami oleh para penderita penyakit ini.
Agar bisa mengetahui cara pengobatan yang mudah dan praktis.
Agar bisa mencegah datangnya penyakit demam berdarah dengue.

D.
a.
b.
c.

Manfaat penelitian
Bisa mengetahui gejala penyakit demam berdarah
Bisa mengetahui cara pengobatan yang praktis dan mudah di dapat
Bisa mengetahui cara mencegah penyakit demam berdarah

E. . Metode Penulisan
Metode yang digunakan yaitu menggunakan metode observasi, dengan cara meneliti dan mencari
tahu beberapa informasi dari berbagai sumber serta informasi yang di dapat dari klien dengan
diagnosa medis demam berdarah.
F. Sistematika Penulisan
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Metode Penulisan
F. Sistematika Penulisan
BAB II : Tinjauan Teoritis
A. Definisi Demam Berdarah Dengue
B. Etiologi
C. Tanda Dan Gejala
D. Patofisiologi
E. Pemeriksaan Penunjang
F. Data Fokus

G.
H.
I.

A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
A.
B.
C.
D.
E.

Riwayat Kesehatan
Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Keperawatan, Intervensi, Rasional
BAB III : Tinjauan Kasus
Pengkajian
Data Biologis
Pemeriksaan Fisik
Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Terapi Sesuai Advis Dokter
Analisa Data
Diagnosa Keperawatan
Intervensi, Rasional, Implementasi, Evaluasi
BAB IV : Pembahasan
Pengkajian
Diagnosa Keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
BAB V : Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. DEFINISI
Demam berdarah atau dengue hemoragic fever adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue
dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, nyeri sendi, yang disertai dengan ruam - ruam dan
leukopenia.
B. ETIOLOGI
Etiologi demam berdarah yaitu dari arbovirus melalui gigitan nyamuk Aedes Aigypty.
C. TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala Demam berdarah yaitu :
1. Meningkatnya ketidakseimbangan suhu tubuh
2. Vertigo (pusing, sakit kepala)
3. Kesadaran menurun
4. Epitaksis (mimisan)
5. Anoreksia (Nafsu makan berkurang)
6. Batuk
7. Vomitus (Muntah)
8. Nyeri pada otot seluruh tubuh
9. Denyut nadi menurun.

D. PATOFISIOLOGI
Ada 2 perubahan patofisiologi utama yang terjadi pada penderita demam berdarah, pertama
adalah peningkatan permeabilitas yang meningkatkan kehilangan plasma, keadaan ini mengakibatkan
denyut nadi rendah, syok, bila kehilangan plasma sangat membahayakan. Perubahan yang kedua
adalah gangguan pada hemostatis yang mencakup perubahan vaskular dan trombosit.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Demam berdarah dapat di tegakkan melalui pemeriksaan :
1. Golongan darah.
2. Rontgen torak : adanya efusi pleura atau tidak.
3. Darah lengkap : Hemokosentrasi, trombositopenia.
F. DATA FOKUS
Data Fokus dapat dilihat melalui 2 data yaitu :
Data Subjektif :
a. Klien mengatakan demam.
b. Klien mengatakan nafsu makan menurun.
c. Klien mengatakan mual, muntah.
d. Klien mengatakan batuk.
e. Klien mengatakan sering haus.
f. Klien mengatakan sakit kepala.
Data Objektif :
a. Klien tampak lemah.
b. Bibir klien tampak kering.
c. Klien terlihat muntah muntah.
d. Klien batuk.
e. Kulit klien tampak adanya bintik - bintik merah.
f. Demam ditandai dengan suhu tubuh meningkat mencapai 38 0 celcius.
G. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama biasanya ditandai dengan suhu tubuh meningkat, ruam - ruam pada kulit, lemah.
2. Riwayat Kesehatan sekarang ( Kondisi klien saat dikaji atau diperiksa biasanya klien mengeluh sakit
perut, sakit kepala, nafsu makan menurun ).
3. Riwayat kesehatan dahulu ( Apakah klien sebelumnya pernah mengalami penyakit demam berdarah ?
).
4. Riwayat kesehatan keluarga ( Apakah keluarga klien ada yang menderita penyakit demam berdarah
seperti yang di derita klien ?).
H. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kepala

Muka tampak merah.


Mata di lihat pada konjungtiva.
Hidung adanya epitaksis.
Mulut adanya pendarahan pada gusi, bibir kering.

2.
3.
4.
5.
6.

Leher dilihat adanya pembesaran kelenjar limfe.


Dada, paru - paru dan Torak adanya nafas cepat atau lambat, adanya suara nafas tambahan atau tidak.
Jantung
: Irama jantungnya normal, regular atau ireguler.
Abdomen : Adanya nyeri tekan epigastrum.
Ekstremitas : biasanya hangat, bisa dingin, nyeri sendi atau otot.

I.

DIAGNOSA KEPERAWATAN, INTERVENSI & RASIONAL

No
1.

2.

Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Rasional
Peningkatan ketidakseimbangan Kaji suhu tubuh klien. Mengetahui
suhu tubuh berhubungan dengan Beri kompres hangat
kesetabilan suhu
proses infeksi virus dengue.
pada kepala.
tubuh,
Berikan dan anjurkan
memudahkan
klien untuk minum
intervensi.
sedikit tapi sering Mengurangi panas
1500 2000 cc / hari. dengan cara
Anjurkan klien untuk
konduksi, air
menggunakan pakaian hangat dapat
yang tipis
mengontrol
pemindahan panas
secara perlahan
tanpa menyebabkan
hipotermi dan
menggigil.
Untuk mengganti
cairan tubuh yang
hilang.
Memberikan rasa
nyaman dan
pakaian yang tipis
dapat menyerap
keringat dan tidak
merangsang
peningkatan suhu
tubuh.
Resiko gangguan pemenuhan Kaji riwayat nutrisi Mempermudah
kebutuhan nutrisi berhubungan
termasuk makanan
intervensi dalam
dengan intake nutrisi yang tidak yang disukai.
memenuhi

adekuat akibat anoreksia

Observasi dan catat


kebutuhan nutrisi.
intake makanan klien. Mengawasi intake
Berikan makan sedikit kualitas konsumsi
namun sering.
makanan.
Hindari makanan yang Keadekuatan nutrisi
asam-asam.
dan energi,
mencegah distensi
gaster.
Menurunkan
distensi gaster dan
iritasi gaster.

J. DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.medicastore.com ( tidak diterbitkan ).
2. Hidayat, Aziz Alimul A. 2006 pengantar ilmu keperawatan anak jilid 2. Salemba medika. Jakarta.

BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan data
a. Identitas Klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku / Bangsa
Status Perkawinan
Diagnosa Medis
Alamat

: An. S
: 5 Tahun
: Laki - laki
: Tk
: Belum Bekerja
: Islam
: Sunda / Indonesia
: Belum Kawin
: Dengue Hemoragic Fever
: Cibeber, RT / RW 07 / 07 Sambong Jaya, Mangkubumi

Tanggal Masuk Rumah Sakit : 10 Mei 2013, Pukul 03.34 WIB


Tanggal Pengkajian
: 11 Mei 2013, Pukul 14.00 WIB
No. CM
: 0662
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama
: Ny. L
Umur
: 34 Tahun
Jenis Kelamin
: Perempuan
Pendidikan
: SMP
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
Hubungan Dengan Klien : Ibu Kandung
Alamat
: Cibeber, RT / RW 07 / 07 Sambong Jaya, Mangkubumi
2. Keluhan Utama
Ibu Klien mengatakan bahwa klien demam .
3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada saat dilakukan pengkajian pada klien tanggal 11 Mei 2013, pukul 14.00 WIB, klien
mengeluh demam, demamnya menyebar ke seluruh tubuh, badan klien panas terbukti saat di palpasi,
badan klien panas seperti terbakar api, ibu klien mengatakan bahwa demam yang di alami klien
bertambah ketika menjelang sore dan malam hari, demamnya berkurang ketika di kompres hangat dan
di berikan obat penurun panas.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu klien mengatakan bahwa klien sebelumnya tidak pernah mempunyai penyakit yang di
derita klien saat ini.
c.

Riwayat Penyakit Keluarga


Ibu klien mengatakan bahwa di keluarganya tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan
seperti hipertensi, penyakit jantung, diabetes millitus, dll, dan tidak mempunyai penyakit menular
seperti HIV AIDS, TBC, Hepatitis, dll.

B. DATA BIOLOGIS

No
1.
a.
b.
c.

d.
e.
f.
g.
2.
a.

Kebutuhan
Nutrisi
Berat badan / Tinggi badan
Diit Terakhir
Kemampuan Mengunyah
Mengunyah
Menelan
Bantuan total / sebagian
Frekuensi makan
Porsi Makan
Makanan yang disukai
Makanan yang menimbulkan
alergi
Cairan
Intake
Oral Jenis
Jumlah
Bantuan total / sebagian

Sebelum Sakit

Ketika Sakit

17 kg / 107 cm
Tidak terkaji

16 kg / 107 cm
Bubur

Bisa
Bisa
Tidak ada
3 x 1 hari
1 porsi
Makanan instan
Tidak ada

Bisa
Bisa
Sebagian
2 x 1hari
1 porsi
Bubur
Tidak ada

Air putih
5 gelas
Tidak ada

Air putih / susu


3 gelas
Sebagian

Intervensi
Jenis
Jumlah
b. Output
Suction
Drain ( Darah)
Muntah
3. Eliminasi
a. BAB
Frekuensi
Warna & Konsistensi

Tidak terkaji
Air putih
5 gelas

Infuse / tts
Ring as
500 cc

Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada

1 x sehari
Kuning / lembek

1 x sehari
Kuning
kecoklatan /
lembek
100 gr
Tidak ada
Tidak ada

Jumlah
Keluhan
Bantuan Total / sebagian
b. BAK
Frekuensi
Warna

100 gr
Tidak ada
Tidak ada
4 x sehari
Kuning / putih

3 x sehari
Kuning agak
kecoklatan
300 cc
Tidak ada
Tidak ada

Jumlah
Keluhan
Bantuan total / sebagian
4. Istirahat Tidur
a. Lama Tidur
Siang
Malam
b. Kesulitan Mulai Tidur

400 cc
Tidak ada
Tidak ada

c. Kebiasaan Tidur
5. Personal Hygine
a. Mandi
Frekuensi
Kebiasaan Mandi

Tidak ada

2 jam
7 jam
Ketika demam dan
nyeri ulu hati
Tidak ada

2 x sehari
Memakai air dingin
biasa
Tidak ada
2 x sehari
2 x seminggu
1 x seminggu
2 x sehari
Tidak ada

1 x 2 hari
Memakai air
hangat
Sebagian
1 x 2 hari
1 x 2 hari
1 x 3 hari
1 x 2 hari
Ada

Tidak ada

Ada

b.
c.
d.
e.
6.

Bantuan total / sebagian


Gosok Gigi
Cuci Rambut
Gunting Kuku
Ganti Pakaian
Apakah ada kesulitan
melakukan aktivitas?
Apakah ada anjuran Bed Rest?

C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kesadaran
2. Penampilan umum

2 jam
8 jam
Tidak ada

: Compos Mentis ( CM )
: Klien tampak kotor

3. Berat badan dan tinggi badan : 16 kg dan 107 cm


4. Pemeriksaan tanda tanda vital
Tekanan darah
: Tidak terkaji
Nadi
: 98 x / menit
Respirasi
: 30 x / menit
Suhu
: 38 0 celcius
5. Pengkajian Head To Toe
a. Kepala
Distribusi rambut merata, rambut terlihat bersih, warna rambut hitam, rambut pendek, kulit
kepala tidak ada benjolan, tidak ada lesi, hal ini terbukti saat melakukan palpasi pada kepala klien.
b. Mata

c.

d.

e.

f.

g.

Bentuk kedua mata simetris, warna konjungtiva merah muda, sklera tidak ikterik, penglihatan
normal hal ini terbukti saat memperlihatkan benda (pulpen) dan klien dapat menjawabnya, kedua
pupil normal hal ini dapat terbukti saat kedua pupil klien di beri sinar penlight di jauhkan, pupil
membesar dan ketika sinar penlight di dekatkan pada kedua pupil, pupilnya mengecil, kemampuan
membedakan warna normal, hal ini terbukti saat klien diperintah untuk menyebutkan warna dari
meteran dan warna dari penlight, klien menjawab dengan benar, gerak bola mata normal terbukti saat
klien di perintah untuk menggerakan bola matanya sesuai arah penlight, cek lapang pandang normal,
tidak ada lesi maupun benjolan di kelopak mata hal ini terbukti saat di palpasi, bulu mata dan alis
mata ada.
Telinga
Kedua telinga bentuknya simetris, tidak ada serumen di telinga kiri dan kanan terbukti saat di
sinari dengan penlight dengan cara inspeksi, tidak ada lesi maupun benjolan hal ini terbukti saat di
palpasi dan inspeksi, pendengaran klien normal terbukti saat klien di tanya, klien dapan merespon dan
menjawab pertanyaan dengan benar, dan dengan di dekatkan jam tangan pada telinga klien.
Hidung
Bentuk hidung simetris (inspeksi), tidak ada lesi maupun benjolan (inspeksi dan palpasi),
cuping hidung bersih, tidak ada nyeri tekan (palpasi), penciuman normal hal ini terbukti saat klien
diperintah untuk mencium bau minyak wangi.
Mulut
Kedua bentuk bibir simetris, warna bibir agak merah, mulut tampak kotor, gigi lengkap dan
rapi, tidak ada karies pada gigi, tidak ada lubang - lubang pada gigi (inspeksi dengan menggunakan
penlight), lidah berwarna kemerahan, tidak ada nyeri tekan pada lidah (menggunakan tongue spatel),
tidak ada benjolan pada gusi, gusi berwarna merah muda (inspeksi), kemampuan mengunyah normal
saat di perintah.
Leher
Bentuk leher simetris dan kotor, teraba nadi karotis (palpasi), tidak teraba adanya pembesaran
kelenjar tiroid, kemampuan pergerakan leher baik terbukti saat di perintah menggerakan leher ke kiri
dan kanan, reflek menelan (palpasi) ada terbukti saat di perintah untuk menelan.
Dada
Kedua bentuk dada simetris dan kotor, ekspansi dada seimbang, tidak ada benjolan maupun
lesi, tidak ada nyeri tekan pada dada terbukti saat di palpasi, bunyi jantung normal dan regular
terbukti saat auskultasi menggunakan stetoskop, irama jantung lub dub, tidak ada suara nafas
tambahan saat ekspirasi dan inspirasi.

h. Ketiak
Ketiak tampak kotor (inspeksi), tidak ada lesi maupun benjolan (palpasi).
Abdomen
Bentuk abdomen datar dan tampak kotor, ada nyeri tekan pada abdomen bagian atas, bising
usus normal terbukti saat di auskultasi abdomen menggunakan stetoskop, bising usus 8 x / menit,
tidak ada lesi maupun benjolan (inspeksi dan palpasi).
j. Punggung
Bentuk punggung simetris dan tampak kotor dan tidak ada lesi maupun benjolan.
k. Genetalia
i.

Genetalia tampak kotor, tidak ada lesi maupun benjolan.


l.

Kulit

Kulit tampak kotor, warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, terbukti saat kulit di cubit,
kulit klien terlihat berwarna putih dan saat di lepaskan lagi kurang dari 3 detik, kulit klien kembali
merah, tidak ada lesi maupun benjolan.
m. Kuku
Kuku terlihat kotor dan panjang, pengisian cafilary refill time kembali dengan baik, terbukti
saat ditekan kuku dan cafilary refill kembali kurang dari 2 detik.
n. Ekstremitas atas
Kedua tangan simetris sama panjang, tampak kotor, kedua jari- jari tangan lengkap ada 10,
ada nyeri tekan pada tangan sebelah kiri karena terpasang infus, adanya reflek bisep dan trisep baik
terbukti saat dikaji menggunakan refleks hummer, tidak ada oedem pada tangan kiri dan kanan.
Kekuatan otot :

5
-

5
-

o. Ekstremitas bawah
Kedua kaki klien simetris, kedua jari - jari kaki lengkap ada 10, tidak ada nyeri tekan pada
kedua kaki, adanya reflek patela terbukti saat diperkusi patela dengan menggunakan refleks hummer,
ada reflek pada jari - jari kaki kiri dan kanan, adanya reflek babinski, terbukti saat refleks hummer
bagian ujungnya di sentuhkan pada telapak kaki dekat jempol lalu di putar sesuai dengan bentuk
telapak kaki, reflek achilles baik terbukti saat di perkusi dan di putar, ada reflek pada jari - jari kaki,
tidak ada oedem pada kaki kiri dan kanan.
Kekuatan otot :
nnn

D. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Tanggal
: 10 Mei 2013
No. Lab
: 72. 884
Pengirim : dr. Vulkhan
Pemeriksaan laboratorium
Haematologi
Hasil
Haemoglobine
12, 2
Jml. Leukosit
4, 400
*
Jml. Trombosit
387, 000 *
Hematokrit
35
*
Golongan darah
B
Rhesus
[+], Positif
Tanggal : 10 Mei 2013
No. Lab : 72. 893
Pengirim : dr. Dena
Imunologi-Serologi
Hasil
IgM Anti salmonella [+] , Positif
Thypi
(score well = 5)

Tanggal
: 11 Mei 2013
No. Lab
: 72913
Pengirim
: dr. Radi, SPA., Mkes
Pemeriksaan Laboratorium
Haemoglobine
12, 1
Jml. Leukosit
1, 800
Jml. Trombosit
261, 000
Hematokrit
34
Tanggal
: 12 Mei 2013
No. Lab
: 72. 942
Pengirim
: dr. Radi, SPA., Mkes
Pemeriksaan Laboratorium
Haemoglobine
13, 1
Jml. Leukosit
2, 000
Jml. Trombosit
253, 000
Hematokrit
37

E.
1.
2.
3.

TERAPI SESUAI ADVIS DOKTER


Ceftriaxone
2 x 750 mg
Progesik Sirup
4 x 1 CTH
Sanmol / Parasetamol

*
*

Pukul 10 dan 22
Pukul 6 , 12, 18 dan 24
B/P

F. ANALISA DATA

No
Data
1. Ds : Klien
mengatakan demam dan
tubuhnya terasa panas.
Do : Suhu tubuh klien 38,
2 0 celcius dan ketika di
palpasi tubuhnya panas.

Etiologi
Masuknya virus dengue
ke dalam tubuh

Infeksi

Hipotalamusterganggu

Peningkatan
ketidakseimbangan suhu
tubuh

Masalah
Hipertermi

Hipertermi
2.

Ds :
Ibu klienmengatakan klie
n belum mandi 2 hari yang
lalu.
Do : Badan klien tampak
kotor, mulut klien
kotor, kuku klien kotor
dan panjang.

Kelemahan fisik

Defisit personalhygin
e

Bed rest total


Kebutuhan personalhygin
e tidak terpenuhi

Defisit personalhygine
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus dengue.
2. Defisit personal hygine berhubungan dengan kelemahan fisik dan bed rest total.

H. INTERVENSI, RASIONAL, IMPLEMENTASI, EVALUASI

No
1.

Diagnosa Keperawatan
Hipertermi berhubungan dengan
prosese infeksi virus dengue.
Ds : Klien mengatakan demam dan
tubuhnya terasa panas.
Do : Suhu tubuhklien 38, 2 0 celcius
dan ketika di palpasi tubuhnya panas.

Tujuan
Setelah
dilakukan
tindakan
selama 1 x 24
jam,
diharapkan
suhu tubuh
klien normal
mencapai
36 0 celcius
370 celcius.

Perencanaan
Intervensi
Observasi tanda
tanda
vitalterutama
suhu tubuh.
Berikankompre
s hangat pada
kepala.
- Anjurkan
padaibu klien
agar klien
memakai baju
tipis.
- Anjurkan pada
klien untuk
minum air putih
sedikit tapi
sering (16.000
cc atau 8 gelas )

Rasional
- Untuk
mengetahui
perkembangan
kesetabilan tanda
-tanda
vital terutama
suhu tubuh.
- Untuk
menurunkan
panas dengan
adanya konduksi
panas ke bahan
kompresan,
dengan
menggunakan air
hangat untuk
menurunkan suhu
tubuh tanpa
membuat suhu
tubuh menjadi

Pa
M
20
W
- M
ta
vi
N
Re
m
Su
36
-M
ko
pa
-M
pa
kl
ba
da

- Laksanakan
advis dokter
dalam
pemberian obat
antipireutik.

2.

hipotermi.
- Baju tipis dapat
menyerap
keringat.
-Minum air
banyak untuk
mengganti cairan
tubuh yang
hilang akibat
dehidrasi.
- Obat
antipireutik dapat
menurunkan
demam.
Gangguan
Setelah
- Waslap badan - Agar badan
Pemenuhankebutuhan personalhygin dilakukan
klien
klien tampak
e berhubungan dengan kelemahan
tindakan
- Gosok gigi
bersih, dan segar.
fisik dan bed rest total.
selama 1 x 24 klien
- Mulut klien
jam
- Potong kuku
bersih segar dan
Ds : Ibu klienmengatakan klien
diharapkan
klien
tidak bau.
belum mandi 2 hari yang lalu
dapatmencapai - Ganti perlak di - Menjaga
kriteria :
tempat tidur
kebersihan kuku,
Do : Badan klien tampak kotor, mulut - Badan
klien.
terbebas dari
klien kotor, kuku klien kotor.
terlihat bersih.
mikroorganisme.
- Mulut bersih.
- Mengganti
- Kuku klien
perlak yang kotor
terlihat bersih
dapat membantu
dan pendek.
kenyamanan
istirahat dan tidur
klien.

ke
-M
pa
m
pu
se
-M
ad
m
pa
sa

Pa
M
20
W
-M
m
ha
al
ba
w
ha
da
-M
kl
m
al
pa
gi
in
un
da
in
be
un
ku
tis
da
in
da
-M
kl
m
gu
da
in
1

di
in
be
ha
m
tis
m
ku
re
ha
pe
-M
di
kl

BAB IV
PEMBAHASAN

A.
B.
1.
2.
C.

D.

Dalam pembahasan Asuhan Keperawatan Pada An. S Dengan Diagnosa MedisDengue Hemoragic
Fever di Ruang Perawatan Umum Rumah Sakit Islam Hj. Siti Muniroh Tasikmalaya pada tanggal 28
April 2013 melalui pendekatan kesengajaan secara teori dan kenyataan di lapangan, pembahasan di
bahas melalui langkah - langkah keperawatan sebagai berikut:
Pengkajian
Penulis dapat melakukan pengkajian pada klien dengan diagnosa medis Dengue Hemoragic
Fever yang dapat meliputi pengumpulan data, analisa data, dan penegakan diagnosa keperawatan.
Diagnosa keperawatan
Menurut tinjauan analisa data pada diagnosa keperawatan terdapat beberapa masalah di
antaranya:
Gangguan peningkatan ketidakseimbangan suhu tubuh.
Gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygine
Perencanaan
Penulis dapat menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang muncul, situasi dan kondisi didukung oleh sikap keluarga dan klien yang kooperator.
Perencanaan yang sehat berdasarkan teori yang di peroleh dari beberapa literatur yang mendukung.
Implementasi
Pada tahap ini penulisan melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan perencanaan yang
telah disusun sebelumnya. Banyak faktor yang mendukung terlaksananya implementasi keperawatan
diantaranya peran keluarga yang mendukung, tersedianya alat - alat serta adanya bimbingan dari
perawat ruangan, CI ruangan, pembimbing akademik, serta adanya peran dokter yang menentukan
diagnosa menurut medis.

E. Pelaksanaan
Tindakan keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah di
tetapkan dengan melibatkan kerjasama klien, keluarga dan tim kesehatan yang lain dengan
menggunakan sarana dan prasarana yang di sediakan oleh institusi pendidikan yang ada di rumah
sakit.
F. Evaluasi
Penulis dapat mengevaluasi asuhan keperawatan. Evaluasi di laksanakan secara
langsung melalui observasi / catatan keperawatan yang ada, karena keterbatasan penulis dalam
mengevaluasi asuhan keperawatan maka penulis menanyakan kepada keluarga dan perawat ruangan
sebagai perkembangan klien dapat di ketahui.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Serangan penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) bisa muncul kapan saja sepanjang tahun
dan bisa menyerang siapa saja mulai dari anak - anak hingga lanjut usia, orang yang sehat kuat hingga
yang sedang sakit, orang yang tinggal di perumahan mewah sampai yang gelandangan semua bisa
kena penyakit demam berdarah dengue yang berbahaya dan mematikan.
Penyakit demam berdarah berkaitan dengan kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat.
Masyarakat yang kurang peduli kebersihan lingkungan dan ancaman penyakit berbahaya merupakan
lokasi yang sangat baik sebagai endemik demamberdarah. Diperlukan kesadaran dan peran aktif
semua lapisan masyarakat untuk mengenyahkan demam berdarah dengue dari lingkungan sekitar
tempat tinggalnya.
Untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypty yang menularkan demam berdarah dengue
diperlukan 3M di wilayah lingkungan tempat tinggal yaitu 3 M yang akan dijelaskan pada bagian lain
di web situs organisasi.org ini.
B. Saran
Masyarakat hendaknya melaksanakan 3 M yaitu :
a. Menguras tempat-tempat penampungan air atau barang - barang yang bisa digenangi air, seperti bak
mandi, ember, vas bunga, dan tampat minum burung.
b. Menutup rapat semua penampungan air seperti ember, tempayang, gentong dan drum.
c. Mengubur semua barang bekas yang dapat digenangi air dan menghindari gigitan nyamuk.
d. Selain itu nyamuk akan pergi, yaitu dengan cara :
a) Mengolesi tubuh dengan obat anti digigit nyamuk
b) Membubuhi abate di semua ke tempat air
c) Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
d) Mengusir nyamuk dengan obat nyamuk
e) Memasang kawat nyamuk pada ventilasi
f) Tidak mempunyai hobi menggantungkan baju

DAFTAR PUSTAKA
Buku ajar IKA infeksi dan penyakit tropis IDAI Edisi I. Editor : Sumarmo, S Purwo Sudomo,
Harry Gama, Sri rejeki Bag IKA FKUI Jakarta. 2002.
Christantie, Effendy. SKp, Perawatan Pasien DHF. Jakarta, EGC, 1995.
Prinsip Prinsip Keperawatan Nancy Roper hal 269 267 ( tidak diterbitkan ).

Você também pode gostar