Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pukat pantai (beach seine) merupakan alat penangkapan ikan yang termasuk
dalam penggolongan Seine net (pukat kantong), yaitu jaring yang memiliki kantong
dan dua buah sayap serta memiliki tali yang panjang. Sepintas lalu, alat ini mirip
dengan alat tangkap trawl, namun banyak sekali perbedaan-perbedaannya (Subani,
1988). Pukat pantai merupakan alat penangkapan ikan yang masih tergolong
tradisional dan sampai saat ini masih bertahan di tengah perkembangan teknologi
penangkapan ikan. Diduga bahwa pukat pantai di lokasi penelitian telah mengalami
modifikasi sehingga mampu bertahan sampai saat ini.
Menurut Sudirman dan Mallawa (2000) beach seine adalah salah satu jenis
pukat kantong yang digunakan untuk menangkap ikan, baik pelagis maupun ikan
demersal yang berada di tepi pantai. Biasa juga disebut pukat tepi, karena
pengoperasiannya hanya terbatas pada tepi pantai. Dewasa ini penggunaan alat ini
menurun jumlahnya. Namun di beberapa negara seperti Jepang, alat tangkap ini
masih bany ak digunakan, namun hasilnya tidak terlalu menggembirakan.
Pada prinsipnya pukat pantai terdiri dari bagian kantong yang berbentuk empat
persegi panjang, bagian badan bentuknya seperti trapesium memanjang. Selanjutnya
pada bagian-bagian tersebut ditautkan pada tali penguat dan dihubungkan juga
dengan tali ris atas dan tali ris bawah serta dilengkapi dengan pelampung (float) dan
pemberat (sinker) (Sudirman dan Mallawa, 2000).
Pukat pantai adalah semua pukat kantong yang dalam cara operasi
penangkapannya dilakukan dengan menarik pukat kantong ini ke pinggir pantai.
Biasanya penarikan ini dilakukan oleh beberapa orang pada masing-masing
sayapnya, tetapi dapat pula dilakukan oleh seorang saja apabila ukuran alat ini kecil
(Subani, 1988).
Pengetahuan tentang alat tangkap, khususnya dari segi desain dan konstruksi sangat
penting dalam pengembangan dan usaha perikanan, karena salah satu faktor yang
mempengaruhi usaha penangkapan ikan adalah konstruksi alat penangkapan ikan
yang cocok didukung oleh keterampilan orang-orang yang menggunakan alat tangkap
tersebut serta bahan yang digunakan (Sadhori, 1984).
Pukat pantai di setiap daerah memiliki sebutan khusus yang berbeda-beda :
Daerah
Nama
Aceh
Pukat Aceh
Pulau Jawa
Puket, Krikit, Kikis
Trenggalek
Krakat Prigi
2
1
6
5
9
10
Keterangan :
1. Tali Selambar
2. Bridle
3. Kayu Penaju
4. Pelampung
6.
7.
8.
9.
5. Pemberat
7
satu dapat dijadikan sejajar dengan sisi yang lain begitu juga sebaliknya. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sadhori (1984), bahwa penyambungan dengan cara take up
biasanya dilakukan pada jaring dengan jumlah mata yang berbeda. Jenis simpul yang
digunakan adalah simpul tunggal (English knot).
Ukuran mata jaring (mesh size) pada bagian sayap bervariasi mulai 25 mm, 20
mm, 15 mm dan 10 mm. Sayap pada pukat pantai berfungsi sebagai penghadang agar
ikan yang menjadi target tidak meloloskan diri.
b) Badan
Nelayan pukat pantai umumnya menggunakan jaring untuk badan dengan
bahan waring atau polypropylene (PP) dengan ukuran mata jaring 5 mm. Panjang
badan jaring berkisar antara 1,9 sampai 6,9 meter. Waring yang digunakan ini tidak
mempunyai simpul.
yang lebih kecil akan membuat jaring lebih kuat menahan tekanan mengingat
kantong sebagai tempat dimana ikan berdesak-desakan di jaring sebelum dinaikkan
ke atas kapal.
2. Tali-temali
Tali-temali pada pukat pantai terdiri dari beberapa bagian yaitu tali ris atas,
tali ris bawah, tali palampung, tali pamberat, tali selambar dan tali bridle. Ukurannya
bervariasi pada tiap unit alat tangkap. Berikut ini adalah ukuran-ukuran tali pada
pukat pantai:
a) Tali Ris Atas
Tali ris atas yang digunakan nelayan terbuat dari bahan polyethylene (PE)
dengan diameter 5 sampai 6 mm dengan arah pintalan Z. Panjang tali ris atas berkisar
antara 129,6 sampai 139,8 meter.
b) Tali Ris Bawah
Tali ris bawah yang digunakan umumnya sama dengan tali ris atas.
c) Tali Pelampung
Tali pelampung juga menggunakan bahan polyethylene (PE), diameter tali
pelampung biasanya lebih besar dari tali ris atas dan bawah, tapi ada juga yang sama
besar dengan diameter tali ris atas dan bawah. Diameter tali pelampung pada pukat
pantai adalah 5 sampai 6 mm. Sedangkan panjang tali pelampung sama dengan
panjang tali ris atas. Arah pintalan yang digunakan adalah pintalan Z. Untuk
pemasangan tali ris atas dengan tali pelampung digunakan pengikatan sosok pangkal
dan sosok dua tengah.
d) Tali Pemberat
Tali pemberat yang digunakan umumnya sama dengan tali pelampung, baik
diameter tali, panjang dan arah pintalan tali.
e) Tali Selambar
Tali selambar yang digunakan juga terbuat dari bahan polyethylene (PE)
dengan diameter yang bervariasi antara 10 sampai 14 mm. Panjang tali selambar satu
unit pukat pantai adalah 300 meter dengan arah pintalan Z.
untuk penangkapan ikan. Jumlah pelampung yang digunakan bervariasi untuk setiap
unit alat tangkap pukat pantai, yaitu berkisar antara 323 sampai 438 buah pelampung
untuk bagian sayap sedangkan bagian badan hanya satu buah.
DAFTAR PUSTAKA
http://m.melayuonline.com/ind/literature/dig/2587/pukat-aceh-peralatan-penangkapikan-nelayan-di-kabupaten-aceh-besar-nanggroe-aceh-darussalam