Você está na página 1de 3

Nama : Faridatul Meikhusna

NIM

: 151710101034

Kelas : THP-A
PENGAYAKAN
Pengayakan

atau

Penyaringan

(screening)

adalah

metode

untuk

memisahkan partikel menurut ukurannya. Dalam proses pengayakan yang


dilakukan di industri, zat padat dijatuhkan atau dilemparkan ke permukaan
pengayak. Partikel yang dibawah ukuran atau yang kecil (undersize) atau halusan
(finess), lolos melewati bukaan ayak, sedang yang diatas ukuran atau yang besar
(oversize) tidak lolos. Bahan digoyangkan atau digerakkan di atas saringan halus
atau kain penyaringan, sehingga partikel yang lebih kecil dari ukran lubang
saringan dapat lolos di bawah pengaruh gaya gravitasi. Laju penembusan saringan
tergantung kepada beberapa faktor, terutama sifat alamiah partikel dan bentuk
partikel, frekuensi dan jumlah penggerakan, metode yang digunakan untuk
mencegah perlekatan partikel atau penutupan lubang saringan oleh partikel dan
gaya tegang serta sifat alamiah alat bahan penyaring (Earle, 1969); (McCabe,
1999).
Pengayakan merupakan pemisahan berbagai campuran partikel padatan
yang mempunyai berbagai ukuran bahan dengan menggunakan ayakan. Proses
pengayakan juga berfungsi sebagai alat pembersih, pemisah kontaminan yang
ukurannya berbeda dengan bahan baku. Pengayakan memudahkan kita untuk
mendapatkan serbuk dengan ukuran yang seragam. Dengan demikian pengayakan
dapat didefinisikan sebagai suatu metoda pemisahan berbagai campuran partikel
padat sehingga didapat ukuran partikel yang seragam serta terbebas dari
kontaminan yang memiliki ukuran yang berbeda dengan menggunakan alat
pengayakan (Fellows, 1988).
Pada pengayakan manual, bahan dipaksa melewati lubang ayakan,
umumnya dengan bantuan bilah kayu atau bilah bahan sintetis atau dengan sikat.
Beberapa farmakope memuat spesifikasi ayakan dengan lebar lubang tertentu.
Sekelompok partikel dinyatakan memiliki tingkat kehalusan tertentu jika seluruh

partikel dapat melintasi lebar lubang yang sesuai (artinya tanpa sisa diayakan).
Dengan demikian ada batasan maksimal dari ukuran partikel. Sedangkan, pada
pengayakan secara mekanik (pengayak getaran, guncangan atau kocokan)
dilakukan dengan bantuan mesin, yang umumnya mempunyai satu set ayakan
dengan ukuran lebar lubang standar yang berlainan. Bahan yang dipakai,
bergerak-gerak diatas ayakan, berdesakan melalui lubang kemudian terbagi
menjadi fraksi-fraksi yang berbeda. Beberapa mesin pengayak bekerja dengan
gerakan melingkar terhadap permukaan ayakan. Pada jenis ayakan yang statis,
bahan yang diayak dipaksa melalui lubang dengan menggunakan bantuan udara
kencang atau juga air deras (Voigt, 1994)
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Kekerasan bahan
Kekerasan bahan harus dipertimbangkan pada saat memilih peralatan
pengecil ukuran. Bahan yang lebih keras akan lebih sulit dibersihkan dan
membutuhkan energi yang lebih besar pula
2. Struktur mekanis bahan
Struktur mekanis bahan yang memberikan petunjuk kepada tipe gaya yang
harus diberikan agar terjadi pemecahan bahan.
3. Kadar air
Air dapat berperan memperlancar atau menghambat proses pengecilan
ukuran. Kadar air yang berlebihan dapat menyebabkan terbentuknya
gumpalan (clogging) selama penggilingan sehingga menurunkan efisiensi
proses. Sebaliknya pada penggilingan basah air sangat membantu dalam
rangka mendapatkan partikel yang halus (Wirakartakusumah, 1992).

DAFTAR PUSTAKA

Earle, R.L. 1969. Satuan Operasi dalam Pengolahan Pangan.Sastra Hudaya.


IPB.Bogor
Fellows, P.J, (1988), Food Processing Technology, Ellis Harwood, New York.
Jasiji, E.Ir. Edisi ke-4. Penerbit Erlangga : Jakarta.
McCabe, Warren L & Smith, J.C. 1999. Operasi Teknik Kimia . Alih Bahasa
Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Penerjemah: Soendani
Noerono . Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Wirakartakusumah, Aman. dkk, 1992, Peralatan Dan Unit Proses Industri Pangan.
Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Você também pode gostar