Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Asiditas atau keasaman adalah tingkat asam dalam suatu zat. Asiditas
diukur pada skala yang disebut skala pH. Pada skala ini, nilai pH 7 adalah
netral, dan nilai pH kurang dari 0 sampai 7 menunjukkan peningkatan
keasaman.
http://kamuskesehatan.com/arti/asiditas/
I.
Sub Judul
II.
Tujuan
Siswa dapat melakukan analisis air dan mineral dengan parameter asiditas
dan alkalinitas
III.
Dasar Teori
A. Alkalinitas
Alkalinitas adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa
menurunkan pH larutan. Alkalinitas terdiri dari ion-ion bikarbonat (HCO3-),
karbonat (CO3-) dan hidroksida (OH-) yang merupakan buffer terhadap
pengaruh pengasaman. Alkalinitas diperlukan untuk mencegah terjadinya
fluktuasi pH yang besar, selain itu juga merupakan sumber CO2 untuk
proses fotosintesis fitoplankton. Nilai alkalinitas akan menurun jika
aktifitas fotosintesis naik, sedangkan ketersediaan CO2 yang dibutuhkan
untuk fotosintesis tidak memadai. Sumber alkalinitas air tambak berasal
dari proses difusi CO2 di udara ke dalam air, proses dekomposisi atau
perombakan bahan organik oleh bakteri yang m enghasilkan CO2, juga
secara kimiawi dapat dilakukan dengan pengapuran secara merata di
seluruh dasar tambak atau permukaan air .Jenis kapur yang biasa
digunakan adalah CaCO3 (kalsium karbonat), CaMg(CO3)2 (dolomit), CaO
(kalsium oksida), atau Ca(OH)2 (kalsium hidroksida). Alkalinitas
dinyatakan dalam mg CaCO3/liter air (ppm).
B. Asiditas
Alat No
Nama alat
Spesifikasi
Beaker gelas100 mL
Beaker gelas250 mL
Beaker gelas600 mL
Pipet tetes
Gelas ukur
100 mL
Corong
Kaca 2
Kertas saring
Buret 50 mL 2
10
Erlenmeyer 250 mL
11
Pipet ukur
Bahan No
Jumlah
2
2
Secukupya
Besi
2 pasang
2
25 mL 1
HCl
Sampel air
Jumlah
0,1 N Secukupnya
Air sumur
Secukupnya
Indikator PP
Secukupnya
Indikator MO
Secukupnya
V.
Prosedur Kerja
3.
Titrasi dengan larutan standar NaOH 0,1 N sampai berwarna rose,
catat volume pemakaian NaOH, misalnya p mL.
4.
5.
Titrasi kembali dengan larutan standar HCl 0,1 N sampai terjadi
perubahan warna menjadi jingga merah. Catat volume pemakaian HCl,
misalnya q mL.
2.
ml.
3.
4.
Jika setelah ditambah indikator, larutan tidak berwarna maka kadar
OH- dan CO32- kecil sekali atau nilai P=0.
5.
Jika setelah ditambah indikator larutan menjadi berwarna merah
lembayung maka larutan dititrasi dengan larutan HCl 0,1 N hingga larutan
menjadi tidak berwarna dan dicatat volume titrasi.
VI.
Data Pengamatan
No.
Sampel
Volume NaOH
II
1
mL
Rata-rata
II
Volume HCl
Rata-rata
2,8 mL
2,8 mL
2,3 mL
2,8 mL
2,4 mL
7,5
6,5 mL
N NaOH = 0,0804 N
N HCl
VII.
= 0,0962 N
Perhitungan
CO2 (mg/L)
HCO3- (mg/L)
= 1000/100 x [(q x N HCl) (p x N NaOH)] x BE HCO3= 1000/100 x [(7,6 mL x 0,0804) (2,8 x 0,0962)
x 61
= 10 x (0,61104 0,26936) x 61
= 208,43 mg/L
CO2 (mg/L)
HCO3- (mg/L)
= 1000/100 x [(q x N HCl) (p x N NaOH)] x BE HCO3= 1000/100 x [(6,4 mL x 0,0804) (2,4 x 0,0962)
x 61
= 10 x (0,51456 0,23088) x 61
= 173,05 mg/L
VIII.
Pembahasan
Asiditas adalah hasil dari adanya asam lemah seperti H2PO4-, CO2, H2S,
asam-asam lemak, dan ion-ion logam asam, terutama Fe3+. Asiditas lebih
sukar ditentukan daripada alkalinitas, karena dua kontributor utamanya
adalah CO2 dan H2S merupakan larutan volatile yang segera hilang dari
sample.(Syafila, Mindriany)
Asam kuat seperti H2SO4 dan HCl dalam air dikenal dengan istilah asam
mineral bebas (free mineral acid). Acid Mineral Water mengandung
asam mineral bebas dalam konsentrasi yang harus diperhitungkan.
(Manahan,Stanley).
Reaksi-reaksi yang terjadi :
Asiditas H+ + OH- H2O
CO2 + OH- HCO3HCO3- + H+ H2O + CO2
Alkalinitas OH- + H+ H2O
CO32- + H+ HCO3HCO3- + H+ H2O + CO2
Pengukuran nilai asiditas dan alkalinitas sebaiknya dilakukan maksimal 14
hari dari pengambilan sampel karena adanya gas H2S dan CO2 yang
mudah menguap dan segera hilang dari sampel
CO2 + OH- HCO3H2S + OH- HS +H2O
Sampel air Loktuan Disaring, penyaringan ini dilakukan untuk
menghilangkan zat-zat padat yang terdapat pada sampel air. Dimasukkan
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
http://analisisairdanmineralarmilah16.blogspot.co.id/2015/03/penetapanasiditas-dan-alkalinitas.html
Asiditas air adalah kapasitas air untuk menetralkan basa kuat pada suatu
pH tertentu. Dengan titrasi mempergunakan larutan-larutan baku NaOH.
Asiditas dalam air disebabkanoleh karbon dioksida (CO2) asam
mineral. Adanya Asiditas dalam air ditunjukkan oleh pH air tersebut
dibawah 8,5. Air dengan pH < 4,5 hanya mengandung asam mineral
(kuat)
Asiditas oleh CO2 dan asam mineral ini ditentukan dengan
menggunakan larutan baku asam. Asam mineral di titrasi sampai pH
mencapai kira-kira 4,5. Karena Methyl Orange (MO) / metil jingga biasanya
digunakan sebagai indikator untuk penentuan asiditas oleh asam mineral,
maka biasa disebut asiditas MO.
Titrasi dengan menggunakan indikator PP sampai pH 8,3 untuk
menentukan asam mineral dan asam lemah (asiditas jumlah). Asiditas
jumlah ini sering disebut sebagai asiditas phenolpthalein.
Untuk mengetahui asiditas air, maka metode yang digunakan, yaitu
metode titrasi karena asiditas, maka menggunakan NaOH 0,1 N (basa
kuat) sebagai titrannya. Pada proses titrasi dilakukan dari yang tidak
berwarna hingga tepat berubah menjadi pink tipis. Catat volume titrasi.
Percobaan ini dilakukan tiga kali agar lebih akurat data yang di peroleh.
pH
pH berasal dari singkatan potential of Hydrogen. pH merupakan ukuran
konsentrasi ion hidrogen yang menunjukkan keasaman atau kebasaan
suatu zat. Nilai pH bervariasi dari 1 hingga 14. Sebuah larutan yang netral
memiliki pH = 7, larutan asam memiliki pH kurang dari 7, dan larutan basa
memiliki pH lebih dari 7.
http://kamuskesehatan.com/arti/ph/