Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Konversi Habitat
Konversi habitat adalah masalah utama yang dihadapi bekantan di Kuala Samboja.
Status areal yang tidak dilindungi dan diakui dimiliki oleh masyarakat sekitar
meningkatkan ancaman tersebut. Perkembangan daerah dan jumlah penduduk yang
semakin meningkat menyebabkan pembukaan areal bervegetasi makin hari makin
bertambah. Habitat bekantan selanjutnya dikonversi untuk pembangunan pemukiman,
tempat usaha, lahan pertanian dan pembangunan infrastruktur jalan atau jembatan.
Pertambangan
Pertambangan batubara akhir-akhir ini marak terjadi di daerah Samboja dan
sekitarnya, ini memberikan dampak terhadap ekosistem sungai Kuala Samboja.
Hilangnya vegetasi di daerah hulu sungai akibat aktivitas pertambangan menyebabkan
berkurangnya daerah resapan air. Hal ini mengakibatkan sering terjadi banjir, arus sungai
menjadi lebih deras mengikis kedua tepi sungai dan merusak vegetasinya di sekitarnya.
Dampak lainnya adalah adanya kemungkinan pencemaran sungai sumber air minum
bekantan oleh logam berat.
Peracunan Ikan
Air adalah faktor abiotik yang penting bagi satwaliar termasuk bekantan. Air terutama
sebagai sumber air minum bagi bekantan adalah kebutuhan yang sangat vital yang harus
dipenuhi seperti halnya pada manusia. Sungai Kuala Samboja menyediakan air dalam
jumlah yang melimpah untuk keperluan tersebut. Namun sayangnya datangnya musim
kemarau seringkali dimanfaatkan oleh oknum masyarakat di daerah hulu untuk meracun
ikan. Kegiatan yang tidak bertanggung jawab ini mengakibatkan kematian banyak
organisme sungai di Sungai Kuala Samboja. Walaupun belum dilakukan penelitian,
namun ada kemungkinan jika air yang diracun tersebut diminum oleh bekantan dalam
jangka panjang akan berpengaruh negatif terhadap kehidupan bekantan.
Ancaman lain adalah adanya perburuan bekantan untuk dimakan dagingnya, sebagai
umpan berburu biawak (Varanus salvator) dan ular atau dijual sebagai pakan buaya
peliharaan.