Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Indonesia termasuk negara berstruktur tua, hal ini dapat dilihat dari persentase
penduduk lansia tahun 2008, 2009 dan 2012 telah mencapai di atas 7% dari keseluruhan
penduduk, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. struktur penduduk yang menua tersebut
merupakan salah satu indikator keberhasilan pencapaian pembangunan manusia secara global
dan nasional. Keadaan ini berkaitan dengan adanya perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi
sosial masyarakat yang meningkat. Dengan demikian, peningkatan jumlah penduduk lanjut
usia menjadi salah satu indikator keberhasilan pembangunan sekaligus sebagai tantangan
dalam pembangunan.1
Gambar 1. Persentase Penduduk Lansia di Dunia, Asia, dan Indonesia Tahun 1950 - 20501
kesehatan hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Angka kesakitan merupakan salah satu
indikator yang digunakan untuk mengukur derajat kesehatan penduduk. Angka kesakitan
tergolong sebagai indikator kesehatan negatif. Semakin rendah angka kesakitan,
menunjukkan derajat kesehatan penduduk yang semakin baik. 1
Dengan bertambahnya umur, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat proses
degeneratif (penuaan) sehingga penyakit tidak menular banyak muncul pada usia lanjut.
Selain itu masalah degeneratif menurunkan daya tahan tubuh sehingga rentan terkena infeksi
penyakit menular. Penyakit menular yang sering diderita lansia adalah tuberkulosis, diare,
pneumonia dan hepatitis. Sedangkan penyakit tidak menular pada lansia di antaranya
hipertensi, stroke, diabetes mellitus dan radang sendi (artritis). Seperti yang dialami pada
pasien kasus kali ini ialah osteoartritis yang merupakan penyakit sendi degeneratif, adalah
sekelompok kelainan mekanik degradasi yang melibatkan sendi, termasuk tulang rawan
artikular dan tulang subchondral.2 OA merupakan bentuk yang paling umum dari artritis.
Penyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada orang tua.
2,3,4
Selain
itu, osteoartritis ini juga merupakan penyebab kecacatan paling banyak pada orang tua.
Osteoartritis menyerang sendi-sendi tertentu. Sendi yang sering terkena meliputi tulang
belakang pada bagian servikal dan lumbosakral, pinggul, lutut, dan sendi phalangeal
metatarsal.5,6 Penyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada orang tua.
Prevalensinya meningkat seiring bertambahnya usia. Di Amerika Serikat, prevalensi
osteoartritis pada populasi dengan usia di atas 65 tahun mencapai 80% dan diperkirakan
akan meningkat pada tahun 2020.4
Dalam upaya untuk meningkatkan status kesehatan para lanjut usia, Kementerian
Kesehatan melakukan beberapa program, yang pertama ialah peningkatan dan pemantapan
upaya kesehatan para lansia di pelayanan kesehatan dasar, khususnya Puskesmas dan
kelompok lansia melalui program Puskesmas Santun Lanjut Usia. Puskesmas Santun Usia
Lanjut
adalah
Puskesmas
yang
melaksanakan
pelayanan
kepada
lansia
dengan
mengutamakan aspek promotif dan preventif di samping aspek kuratif dan rehabilitatif,
secara pro-aktif, baik dan sopan serta memberikan kemudahan dan dukungan bagi lansia.
Sedangkan yang kedua peningkatan upaya rujukan kesehatan bagi lansia melalui
pengembangan Poliklinik Geriatri di Rumah Sakit, dan yang ketiga peningkatan penyuluhan
dan penyebarluasan informasi kesehatan dan gizi bagi usia lanjut.4
1.2
TUJUAN KEGIATAN
MANFAAT KEGIATAN
1. Bagi Peneliti
a. Mengetahui lingkup pelayanan kesehatan geriatri.
b. Melatih kemampuan analisis dan pemecahan terhadap masalah-masalah yang
dialami pasien geriatri.
2. Bagi Pasien
a. Meningkatkan pemahaman pasien lansia dan keluarga mengenai risiko-risiko
penyakit yang dapat terjadi pada geriatri.
b. Membantu pasien geriatri dalam membina kesehatan diri sendiri.
c. Perbaikan ketepatan diagnosis dan pemakaian obat bagi geriatri.
d. Mencegah terjadinya cacat lebih parah akibat penyakit degeneratif yang
dideritanya
3. Bagi Puskesmas
a. Meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan lansia
b. Memberikan informasi pada Puskesmas mengenai keadaan pasien dirumah
c. Memberikan informasi pada Puskesmas mengenai kendala pasien lansia dalam
berobat
BAB II
ASESMEN GERIATRI
3.1
Nama
: Ny. U
Usia
: 70 tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Riwayat pekerjaan
: 1 orang
Jumlah cucu
: 2 orang
Jumlah cicit
:-
Pria: 1 orang
Wanita: -
Riwayat Medis :
Keluhan utama
Sakit kepala sejak 3 hari yang lalu.
Sejak 3 tahun yang lalu pesien merasa nyeri dikedua lututnya. Hal ini dirasa
semakin parah, terutama pada lutut kiri pasien. Sedangkan pasien memiliki riwayat
hipertensi sejak 7 tahun yang lalu, dan rutin kontrol kesehatan.
Riwayat penyakit lainnya :
Riwayat kencing manis
: disangkal
: disangkal
: disangkal
Minum Alkohol
Apakah anda minum minuman beralkohol? Tidak. Saya tidak pernah minum
minuman beralkohol.
Olah raga
Apakah anda melakukan olah raga? Ya.
Bila YA, apa jenis olah raga yang biasa anda lakukan? Jalan santai
Berapa kali dalam seminggu? setiap hari di pagi dan sore hari
Berapa lama intensitas waktu anda melakukan olahraga tersebut? 10 menit.
Konsumsi Kopi
Apakah anda minum kopi? Tidak
Kesimpulan : Pasien tidak pernah merokok dan tidak minum alkohol. Pasien rutin
melakukan olahraga berupa jalan santai, dua kali setiap hari dalam seminggu selama
10 menit. Pasien tidak pernah mengkonsumsi kopi.
i. Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini
Obat-obatan yang dikonsumsi dengan dan tanpa resep dokter akan dijabarkan
pada tabel berikut:
Tabel 3. Obat yang dikonsumsi dengan resep dokter
j. Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat dengan
perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
Setiap
waktu
Serin
g
sekali
Kadan
g
kadang
Jaran
g
sekali
Tidak
perna
h
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Bisa sendiri
sepenuhnya
Mandi
Ambulansi
Tranfer
Berpakaian
Berdandan
BAB / BAK
Makan
Sediakan makan
Atur keuangan
Atur minum obat-obatan
Bertelepon
Perlu
bantuan
seseorang
Tergantung
orang lain
sepenuhnya
>3 bulan
Berbagai pekerjaan berat (mis. angkat
barang, lari)
Berbagai pekerjaan sedang (mis.menggeser
meja / almari, angkat barang belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah yang biasa
dikerjakan
Mengerjakan pekerjaan (di kantor / seharihari)
Naik bukit / naik tangga
Membungkuk, berlutut, sujud
Berjalan kl.100 meter
Makan, mandi, berpakaian, ke WC
< 3 bulan
Tak
terbatasi
Baring
160/90
88
18
2 bulan yl
55 kg
160
21,4
2. Keadaan Kulit
Bercak kemerahan
Lesi kulit lain
Curiga keganasan
Dekubitus
:
: ada
: ada
: tidak ada
: tidak ada
3. Pendengaran
Duduk
160/90
86
19
1 bulan yl
56 kg
160
21,8
Berdiri
Saat ini
55 kg
160
21,4
Ya
Tidak
4. Penglihatan
Tabel 10. Pemeriksaan penglihatan
Ya
Dapat membaca huruf surat kabar
- Tanpa kaca mata
- Dengan kaca mata
Terdapat katarak/tidak
- Kanan
- Kiri
Tidak
Dapatan
funduskopi
Kanan
Kiri
Normal
Abnormal (jelaskan)
Tak terlihat
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
5. Mulut
Tabel 12. Pemeriksan mulut
Buruk
Higiene mulut
Ada
Gigi palsu
Terpasang
Lecet di bawah gigi palsu
Lesi yang lain (kalau ada jelaskan)
Baik
Tidak
6. Leher
Tabel 13. Pemeriksan leher
Derajat gerak
Kel. Tiroid
Normal
: tidak ada
Kelenjar limfe
Abnormal (jelaskan)
7. Dada
Massa teraba / tidak
Kelainan lain
: tidak ada
8. Paru-paru
Tabel 14. Pemeriksan paru-paru
Perkusi
Auskultasi :
- suara dasar
- suara tambahan
Kiri
Sonor
Kanan
Sonor
Vesikuler
Rhonkhi (-), wheezing (-)
Vesikuler
Rhonkhi (-), wheezing (-)
9. Kardiovaskuler
Tabel 15. Pemeriksan kardiovaskuler
a. Jantung
- Irama
- Bising
Regular
Ya
- Gallop
Ada
Lain-lain (jelaskan)
b. Bising
- Karotis : Kiri
Kanan
- Femoralis : Kiri
Kanan
c. Denyut nadi perifer
- A. dorsalis pedis
Kiri
Kanan
- A. tibialis posterior
Kiri
Kanan
d.
-
Edema
Pedal
Tibial
Sakral
Ireguler
Tidak
Tidak
Ada
Tidak
Tidak
Ada
(regular)
(regular)
(regular)
(regular)
Tak ada
+1
10. Abdomen
Hati membesar/ tidak : tidak
Massa abdomen lain
: tidak ada
Bising/ bruit
: tidak ada
Nyeri tekan
: tidak ada
+2
+3
+4
Cairan asites
: tidak ada
: tidak
Ada
Tonus sphincter ani
Pembesaran prostat
Jelaskan kalau ada
Massa di rectum
Impaksi fekal
Tidak
TIDAK DIPERIKSA
Ya
Atrofi vaginal
Massa
Vaginitis atroficans
Nyeri tekan
Prolaps pelvis
Lain-lain : Tes pap: Tidak dikerjakan
Tidak
TIDAK DIPERIKSA
13. Muskuloskeletal
Tabel 18. Pemeriksan muskuloskeletal
Tak
ada
Deformitas
Gerak terbatas
Nyeri
Benjolan/
peradangan
Krepitasi
Tl.
Blkg
Bahu
Siku
Tangan
Pinggul
Lutut
Baik
Orientasi
Orang
Waktu
Tempat
Situasi
Baik
Daya ingat
Sangat lampau
Terganggu
Terganggu
Kaki
Baru terjadi
Ingat obyek stlh 5 menit
segera (mengulang)
Betul
Salah
Jumlah kesalahan
0-2 kesalahan : baik
3-4 kesalahan : gangguan intelek ringan
5-7 kesalahan : gangguan intelek sedang
7-10 kesalahan : gangguan intelek berat
Kesimpulan : Terdapat 1 kesalahan dalam menjawab kuisioner, maka disimpulkan
status mentalis baik.
b. Perasaan hati / afeksi : baik
c. Umum
Tabel 21. Pemeriksan umum
Normal
Syarat otak
Motorik : - Kekuatan
- Tonus
Sensorik : - Tajam
- Raba
- Getaran
(menurun)
Normal
Refleks
Serebelar : - Jari ke hidung
- Tumit ke ujung
kaki
- Romberg
Abnormal (jelaskan)
Abnormal (jelaskan)
Gerak langkah
Ya
Tremor saat istirahat
Rigiditas cog-wheel
Bradikinesia
Tremor intense
Gerakan tak sadar
Refleks patologis
Tidak
PEMERIKSAAN TAMBAHAN
-
Pasien memiliki hasil pemeriksaan radiologi yang terdiri dari foto rontgen regio femur
yang dilakukan pada tahun 2011 dan foto rontgen genu pada tahun 2014. Namun foto
tersebut hilang
3.5
Tanggal
20 Juni 2015
Problem
Osteoartritis genu sinistra
-
Rencana
Edukasi tentang Osteoartritis pada pasien dan keluarga
Memotivasi agar pasien memeriksakan penyakitnya
secara rutin di dokter mengenai nyeri pada sendinya dan
cara penanganannya
Menjelaskan tentang terapi obat untuk mengurangi rasa
nyeri berkepanjangan pada lutut pasien serta efek
sampingnya
Edukasi agar pasien menghindari angkat beban berat dan
aktivitas fisik lain yang menumpu beban
Hipertensi
Gangguan
mobilisasi (post
TKR genu dextra
dan THR femur
sinistra)
Suspek gangguan
mood (depresif)
3.6
LAPORAN LANJUTAN
Tabel 24. Laporan lanjutan
Tanggal
20 Juni 2016
- Problem diagnostic
- Kegiatan
- Osteoartritis genu
- Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
sinistra
- Hipertensi
- Gangguan mobilisasi
- Suspek
gangguan
23 Juni 2016
mood (depresif)
- Osteoartritis
genu - Anamnesis : nyeri lutut kiri, masih merasa
sinistra
kesepian
- Hipertensi
- Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 140/80 mmHg
- Suspek
gangguan - Edukasi ke keluarga untuk membawa pasien
mood (depresif)
- Osteoartritis
menemani pasien
genu - Anamnesis : nyeri lutut kiri sudah sedikit
sinistra
berkurang, rasa kesepian sudah sedikit terobati
- Hipertensi
- Pengukuran tanda-tanda vital, TD = 130/80 mmHg
- Gangguan mobilisasi - Mengevaluasi kondisi kesehatan pasien
- Suspek
gangguan - Mengevaluasi hasil edukasi dan instruksi yang
mood (depresif)
berenang.
Keamanan dan keselamatan dalam rumah juga harus ditingkatkan seperti
menghindari barang-barang yang dapat mengganggu langkah atau yang dapat
menyebabkan jatuh seperti susunan meja dan karpet, kamar mandi dilengkapi
dengan pegangan di dinding dan pencahayaan yang cukup di setiap ruang rumah.
Kontrol tekanan darah setiap bulan di Puskesmas dan mendapatkan pengobatan
secara rutin terutama jika obat antihipertensi hampir habis atau ada keluhan.
Terapi Farmakologik
- Obat antihipertensi berupa Captopril 1 x 12,5 mg dan Amlodipin 1 x 10 mg
- Obat antinyeri berupa Natrium Diklofenak 2 x 50 mg
- Vitamin saraf berupa vitamin B kompleks 1x1
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
1. Darmojo B. 1999. Buku Ajar Geriatri , Balai Pustaka FKUI, Jakarta
2. Soeroso Joewono, Isbagio Harry, Kalim Handono, Broto Rawan,
Pramudiyo Riardi. Osteoartritis Dalam: Buku Ajar Penyakit Dalam
Jilid II Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI. 2007; 1195-1291
3. Available from: URL: http: //www.pdpersi co.id. Diakses tanggal 1
September 2013
4. Haara MM, Arokoski JPA, Ger HK, Manninen P, Impivaara O, Helio M,
et al. Association of radiological hand osteoarthritis with bone
mineral mass: a population study. Rheumatology 2005;44:154954
5. Bonnet
CS,
Walsh
DA.
Osteoarthritis,
inflammation. Rheumatology 2000;39: 850-6
angiogenesis
and
6. Zeinstra AB, Reijman M, Pols HAP, Bergink AP, Hazes JMW, Belo JN,
et al. The hip: The Rotterdam Study progression of osteoarthritis of
the knee but not of Body mass index associated with onset and Ann
Rheum Dis 2007;66;158-62