Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
dibandingkan dengan unsur alkali, unsur alkali tanah memiliki sifat yang lebih
keras.
Seperti unsur logam alkali, unsur golongan alkali tanah juga memberikan warnawarna khas jika garam dari unsur-unsur logam tersebut dibakar. Pembakaran
unsur Kalsium menghasilkan warna merah, Stronsium warna merah bata, dan
Barium warna hijau.
BAB II METODOLOGI
A. WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia SMA Negeri 1 Sinjai Selatan
pada hari Selasa, 2 Desember 2014.
B. ALAT DAN BAHAN
Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah.
1. Plat tetes
2. Kawat nikrom
3. Lampu spiritus
4. Gelas kimia
5. Kristal natrium klorida (NaCl)
6. Kristal kalium klorida (KCl)
7. Kristal kalsium klorida (CaCl2)
8. Kristal stronsium klorida (SrCl2)
9. Kristal barium klorida (BaCl2)
10.Asam klorida pekat (HCl)
C. CARA KERJA
1. Tempatkan zat-zat yang akan diuji ke atas plat tetes dengan
menggunakan spatula.
2. Masukkan HCl pekat ke dalam gelas kimia.
3. Celupkan ujung kawat nikrom ke dalam HCl lalu bakar.
4. Celupkan kembali ujung kawat nikrom ke dalam HCl, kemudian ke dalam
kristal NaCl yang akan diuji sehingga ada kristal yang menempel.
5. Masukkan ujung kawat tersebut ke dalam nyala api. Catat warna nyala
yang dihasilkan pada tabel hasil pengamatan.
6. Ulangi langkah 3-5 untuk kristal KCl, CaCl 2, SrCl2, dan BaCl2.
BAB III HASIL PENGAMATAN
A. DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel hasil pengamatan warna nyala senyawa alkali dan alkali tanah.
Senyawa logam
Rumus kimia
Warna nyala
Natrium klorida
NaCl
Kuning
Kalium klorida
KCl
Ungu
Kalsium klorida
CaCl2
Merah
Stronsium klorida
SrCl2
Merah bata
Barium klorida
BaCl2
Kuning
B. PEMBAHASAN
Langkah pertama dalam praktikum ini adalah menyiapkan kristal senyawa yang
akan diuji ke atas plat tetes, kemudian menyalakan lampu spiritus. Agar warna
nyala yang dihasilkan terlihat jelas, sebaiknya digunakan warna api biru atau tak
berwarna. Tapi karena keterbatasan alat, dalam praktikum ini hanya digunakan
lampu spiritus dengan nyala api berwarna jingga.
Ujung kawat nikrom dibersihkan dengan mencelupkannya ke dalam HCl pekat.
HCl akan melarutkan pengotor/zat pengganggu yang mungkin menempel,
sehingga pengotor tersebut akan mudah menguap dari kawat. Ujung kawat
nikrom dibakar. Kawat dikatakan sudah bersih, jika warna api sebelum dan saat
kawat dibakar sama, dalam hal ini warna jingga.
Ujung kawat dicelupkan kembali ke dalam HCl, lalu ke dalam kristal senyawa
yang akan diuji. Kristal yang menempel pada ujung kawat nikrom dimasukkan ke
dalam nyala api untuk melihat warna nyalanya.
Pada dasarnya, apabila senyawa kimia dipanaskan, maka akan terurai menjadi
unsur-unsur penyusunnya dalam bentuk gas. Atom-atom dari unsur tersebut
mampu menyerap sejumlah energi tinggi (mengalami eksitasi). Atom logam
tersebut menjadi tidak stabil, sehingga bisa kembali ke tingkat dasar (keadaan
stabil) dengan memancarkan energi dalam bentuk cahaya.
Besarnya energi yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu
(terkuantisasi) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota spektrum
terletak di daerah sinar tampak, sehingga akan memberikan warna-warna yang
jelas dan khas untuk setiap atom.