Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
e.
1.
2.
3.
Para penguasa dinasti Umayyah tidak hanya mampu dalam bidang bangunan atau
arsitektur. Dianatara hasil kreatifitas mereka adalah bedirinya sejumlah bangunan
megah misalnya masjid baitul maqdis di Yarussalim, palesina terkenal dengan kuba AlSakhoro yang didirika pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik Bin Marwan pada
tahun 691 M. Abdul Malik juga membangun Masjid Al-Aqso yang tidak kalah tinggi
arsitekturnya
5. Kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan
Mereka para pengusaha dinasti Bani Umayyah lebih mengutamakan melebarkan
wilayah dan memperkuat angkatan bersenjata, ternyata banyak juga usaha positif yang
dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Salah satu caranya adalah
dengan memberikan motifasi dan angaran yang cukup besar pada para ulama, ilmuan,
dan sastrawan. Tujuanya adalah supaya mereka bekerja maksimal dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan Islam dan tidak lagi memikirkan masalah keuangan
rumah tangga mereka
Diantara ilmu pengeahuan yang berkembang pada masa itu adalah ilmu Agama,
Sejarah, geografi dak Kedoteran. Berikut ini adalah uraian mengenai perkembangan
ilmu tersebut:
1. Ilmu-ilmu Agama
Ilmu-ilmu Agama yang berkembang pada masa itu adalah ilmu Al-quran, Ilmu Hadis,
dan Ilmu Fiqih. Ilmu Al-quran telah mengalami perkembangan lebih awal daripada Ilmu
Hadis karena proses pembukuan Ilmu Hadist terjadi pada khalifah Umar Bin Abdul Aziz
(99-101 H.) sedangkan Ilmu Fiqih baru mengalami perkembangan pada masa
sesudahnya. Diantara orang yang berjasa dalam perkembangan Ilmu Hadist adalah AlJuhri.
2. Ilmu sejarah dan Geografi
Ilmu ini sudah juga mengalami perkembangan yang cukup baik dimasa ini. Salah satu
sejarawan yan behasil mencatat sejarah pada masa pemerintahan Bani Umayyah
adalah Ubaid Bin Syarsah Al-jarhumi. Diantara karyanya adalah kitab Al-Muluk wal
akhbar Al-Madhi (buku catatan sejarah raja-raja masa lalu)
3. Ilmu Kedoteran
Ilmu ini berkembangb pada masa pemerintahan Al-walid Bin Abdul Malik. Karen pada
tahun 88 H/706 M. ia telah berhasil mendirikan sekolah tinggi kedokteran.
6. Orentasi dan kebijakan politik Bani Umayyah
wilayah kekuasaan dinasti umayyah meliputi jazirah Arabiyah anak benua hindia, afrika
dan sebagian laut tengah.
Pada masa khalifah Al-Walid Bin Abdul Malik (50-96 H/668-715 M.), terjadi perluasan
wilayah hinga mencapai eropa berikut uraian singkatnya:
1. Perluasan asia tengah
Wilayah asia tengah di kepulauan transoxania yang terdiri dari berbagai kerajaan baikh,
bukhoroh, farghanah, dan khawarizm. Kerajan-kerajan kecil ini selama masa
pemerintahan dinasti umayyah seringkali mengangu aktifitas politik pemerintah untuk
menyelesaikan ganguan tersebut, Bani Umayyah pernah mengirim Yazin Bin Muhallab.
Tetapi karena dipandang oleh hajjaj bin yusuf tidak mampu mengatasi persoalan
tersebut maka digantian oleh qutaibah bin muslim al-bahili untuk mengantikanya
sebagai panglima militer.
Qutaibah bin muslim berhasil mengatasi berbagai pemberontakan dan gejolak sosiala
politik diwilayah asia tengah. Dan pada tahun 705 M. qutaibah bin muslim melakukan
penyerangan pertama kali ke wilayah baikh ibu kota Turkistan.
Raja-raja di negri tersebut menyerah kepada qutaibah dan menyatakan bersedia untuk
membayar pajak kepada pemerintahan pusat di damaskus. Selesai menaklukan
Turkistan, qutaibah melanjutkan penaklukan di wilayah bukhoro dan sekitarnya. Pada
tahun 710, qutaibah meyeberangi selat oxus. Dan berhasil mengalahkan khowarizm.
2. Penaklukan kembali wilayah afrika utara
Pada masa abdul malik bin marwan (65-86 H./685-705 M.) beberapa wilayah afrika
utara berhasil dikuasai oleh pasukan uqbah bin nafik dan panglima abu muahajirin.
Namun setelah pergantian khalifah di damaskus, wilayah afrika utara melepaskan diri.
Uasaha untuk mempertahankan wilayah tersebut yang diangap penting oleh dinasti
umayyah terus dilakukan khususnya pada masa pemerintahan khalifah Al-Walid Bin
Abdul Malik. Khalifah tersebut mengirim pasukan diwilayah pimpinan musa bin nusair.
Berbagai ganguan dan pemberontakan yang dilakukan oleh suku barbar dan orangorang romawi dapat diatasi olehnya. Sehinga beberapa wilayah laut tengah dapat
dikuasi kembali, dan keberhasilan tersebut membuka jalan bagi tentara islam untuk
menaklukan wilayah spanyol di eropa.
3. Penaklukan spanyol (andalusia)
Penaklukan sepanyol merupakan peristiwa penting bagi sejarah umat islam. Khususnya
pada masa bani umayyah (661-750 M).
Penaklukan sepanyol dapat di lakukan pada masa khalifah Al WAlid Bin Abdul Malik.
Ketika penguasa setempat di kalahkan oleh pasukan ghotic. Spanyol memasuki periode
pemetintahan yang lalim dan korup. Para pemeluk yahudi di paksa memeluk memeluk
agam Kristen. Mereka yang berusaha melakukan perlaeanan maka di bantai habis.
Singkatnya para penguasa ketika itu sangat bertindak diluar batas kemanusiaan.
Karena terusirnya raja de graft Julian dari kepulauan yang di pimpinya, ceuta (speptah)
yang di kuasai roderick Julian meminta bantuan pada musa bi nushair untuk mengusir
Roderick dari wilayah kekuasaanya. Sebelum melakukan penyerangan ke spanyol,
musa bin nushair menugaskan tharif bin malik intik meyelidiki keadaan di spanyol. Dari
data dan informasi itu, musa bin nushair mempersiapkan 7000 pasukuan di bawah
pimpinan tharif bin ziyad. Dan pada tahun 711 M, thariq bin ziyad bergasil masuk ke
benteng pertahanan spanyol. Dari selat gilbaltar ini, thariq dan pasukanya merangsek
masuk ke wilayah kekuasaan Roderick di spanyol. Roderick terdesak ketebing sungai
Guadalate. Kerana terdesak Roderick menjeburkan diri ke sungai tersebut dan tewas.
Setelah berhasil mengalahkan Roderick Thoriq dan pasukanya menguasai sidonia,
carmona dan Granada.
Terlepas dari peristiwa tersebut yang keberhasilan tentara Ialam membawa cita bagi
umat Islam aebab penaklukan spanyol membuka lembaran baru dalam perjalanan
politik uamat Islam khususnya pada masa dinasti bani umayyah (661-750 M).
Jatuhnya Spanyol dan kota-kota penting di negeri itu membuka jalan untuk
menyebarkan Islam ke seluruh eropa. Namun saying konflik intern kemudian menjadi
sebab utama kehancuran Islam di spanyol dan menyebabkan mereka terusir dari negeri
itu pada tahun 1492 M