Você está na página 1de 4

1. apa dampak dari kurangnya komunikasi ?

Salah satu masalah yang sering menimbulkan ketidakpuasan pasien


adalah komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya,
atau antar petugas kesehatan sendiri. Kadang-kadang kecacatan atau kematian
terjadi karena komunikasi yang kurang baik. Penelitian telah menunjukkan
bahwa semangat kerjasama antar petugas kesehatan sangat penting bagi
suksesnya suatu pelayanan kesehatan.
Petugas kesehatan harus bekerjasama membantu pasien untuk
memecahkan masalah kesehatan yang kompleks. Sayangnya semangat untuk
bekerjasama tersebut kadang-kadang tidak tampak. Pasien sering merasa
bingung karena dua dokter yang menangani penyakitnya memberikan nasehat
yang berbeda, atau kadang bertentangan. Lemahnya komunikasi antar petugas
kesehatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kedokteran yang diberikan,
yang pada gilirannya dapat menimbulkan kerugian pada pasien dan
keluarganya.
WHO(1999).Manajemen Pelayanan Kesehatan Primer.(2 th ed). (dr.Popy
Kumalasari, Penerjemah).Jakarta : EGC
2. apa faktor yang menyebabkan komunikasi tidak berjalan maksimal ?
1. kata kata terlalu sukar dimengerti khususnya oleh komunikan.
2. perbedaan dalam memberikan arti denotatif pada kata kata yang digunakan
antara pengirim dan penerima pesan, yakni penerima pesan berfikir bahwa
kata dimaksud menunjuk pada sesuatu yang berbeda dengan yang
dimaksudkan oleh pengirimnya.
3. pola kalimat yang membingungkan penerima pesan
4. pola rangkaian pesan yang juga membingungkan penerima
beberapa aspek tersebut antara lain meliputi :
1. perbedaan persepsi
2. permasalahan bahasa
3. kurang mendengarkan
4. perbedaan emosional
Bodenheimer, T.,Wagner, E.H., Grumbach, K., 2002. Improving Primary
Care for Patients With Chronic Illness. JAMA 288:1775-1779
Arnold,E.C,&Boggs.K.U.(2007).Interpersonal Relationship: Professional
Communication skills.(5 th ed.). St Louis : Elseiver.
3. bagaimna cara membangun hubungan interprofesi ?
Sikap terbuka, kemampuan menilai secara objektif, kemampuan
membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi,
pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya,
profesional dan lain sebagainya.
Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan
hubungan interpersonal yang efektif dan kerja sama bisa ditingkatkan, kita
perlu bersikap terbuka dan menggantikan sikap dogmatis.
Kita perlu juga memiliki sikap percaya, sikap mendukung, dan
terbuka yang mendorong timbulnya sikap saling memahami, menghargai dan
saling mengembangkan kualitas.
Hubungan interpersonal perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan
dengan memperbaiki hubungan dan kerjasama antara berbagai pihak, tidak
terkecuali dalam lembaga pendidikan.

Tate P. The doctors communication handbook. Oxford (UK);Radcliffe


Medical Press; 1994.
4. bagaimana cara menyelesaikan konflik antara tenaga kesehatan ?
Beberapa usaha perlu dilakukan dengan cara menghilangkan atau mengurangi
role stress dengan cara membuka wawasan mahasiswa kedokteran, perawat,
bidan dan sebagainya, tentang perannya masing-masing dalam dunia kerja
nyata, serta khususnya dalam sistem pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi
role overload , perlu dilakukan pengaturan jumlah pasien yang harus
ditangani oleh petugas kesehatan. Di dalam suatu institusi kesehatan,
diperlukan beberapa hal yang bersifat pembenahan manajerial yakni: (1)
memperjelas uraian hak, tugas dan koordinasi masing-masing petugas dalam
suatu fasilitas kesehatan. Peran, hak dan tugas petugas lain juga harus
diketahui oleh masing-masing petugas, (2) memberikan otonomi kepada
petugas untuk mengambil keputusan sesuai dengan kewajiban dan
kemampuannya, dan (3) mereposisi kembali hubungan antar petugas
kesehatan sebagai hubungan yang saling melengkapi
Grumbach, K., Bodenheimer, T., 2004 . Can Health Care Teams
Improve Primary Care Practice?. JAMA 291(10):1246-1251
Burnard P. Acquiring interpersonal skills. A handbook of
experiential learning for health professionals. Cheltenham (UK);
Stanley Thornes Ltd; 1996.
5. apa saja faktor yang mempengaruhi keberhasilan hubungan interprofesional
tenaga kesehatan ?
1. Komunikasi efektif
Komunikasi interpersonal dinyat akan efektif bila pertemuan antara
pemangku kepentingan terbangun dalam situasi komunikatifinteraktif dan
menyenangkan.
2. Ekspresi wajah
Ekspresi wajah menimbulkan kesan dan persepsi yang sangat menentukan
penerimaan individu atau kelompok. Senyuman yang dilontarkan akan
menunjukkan ungkapan bahagia, mata melotot sebagai kemarahan dan
seterusnya. Wajah telah lama menjadi sumber informasi dalam komunikasi
interpersonal. Wajah merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam
menyampaikan makna dalam beberapa detik raut wajah akan menentukan dan
menggerakkan keputusan yang diambil. Kepekaan menangkap emosi wajah
sangat menentukan kecermatan tindakan yang akan diambil.
3. Stereotyping
Stereotyping merupakan cara yang banyak ditemukan dalam menilai orang
lain yang dinisbatkan pada katagorisasi tertentu. Cara pandang ini
kebanyakan menimbulkan prasangka dan gesekan yang cukup kuat, terutama
pada saat pihak-pihak yang berkonflik sulit membuka jalan untuk melakukan
Perbaikan
4. kesamaan karakter personal
Manusia selalu berusaha mencapai konsistensi dalam sikap dan perilakunya
atau kita cenderung menyukai orang lain, kita ingin mereka memilih sikap
yang sama dengan kita, dan jika menyukai orang, kita ingin memilih sikap
mereka yang sama. Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai,
norma, aturan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tingkat sosial ekonomi, budaya,
agama, ideologis, cenderung saling menyukai dan menerima keberadaan
masing-masing

5. Daya tarik
Dalam hukum daya tarik dapat dijelaskan bahwa cara pandang orang lain
terhadap diri individu akan dibentuk melalui cara berfikir, bahasa dan
tindakan yang khas. Orang pintar, pandai bergaul, ganteng atau cantik akan
cenderung ditanggapi dan dinilai dengan cara yang menyenangkan dan
dianggap memiliki sifat yang baik. Meskipun apa yang disebut gagah, cantik
atau pandai bergaul belum disepakati, namun sebagian relatif menerima orang
sebagai pandai cantik atau gagah. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa
daya tarik seseorang baik fisik maupun karakter sering menjadi penyebab
tanggapan dan penerimaan personal. Orang-orang yang memiliki daya tarik
cederung akan disikapi dan diperlakukan lebih baik, sopan dan efektif untuk
mempengaruhi pendapat orang lain.
6. Kompetensi
Setiap orang memiliki kecenderungan atau tertarik kepada orang lain karena
prestasi atau kemampuan yang ditunjukkannya. Masyarakat akan cenderung
menanggapi informasi dan pesan dari orang berpengalaman, ahli di
profesional serta mampu memberikan kontribusi secara intelektual, sikap
Hubungan Interpersonal dan mampu memberikan solusi terhadap masalah
yang dihadapi. Dalam situasi krisis, para pihak yang berkonflik membutuhkan
bantuan teknis dan bimbingan dari individu yang dipercaya dan mampu
menumbuhkan kerjasama untuk mendorong penyelesaian
http://psikologi.or.id/mycontents/uploads/2010/07/hubunganinterpersonal.pdf
6. jelaskan bagaimana kolaborasi antara beberapa profesi kesehatan ?
Tim pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekelompok
profesional yang mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda
keahlian. Tim akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota
tim dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik. Anggota tim kesehatan
meliputi: pasien,perawat,dokter,fisioterapi,pekerja sosial,ahli gizi,manager,
dan apoteker. Oleh karena itu tim kolaborasi hendaknya memiliki komunikasi
yang efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai antar sesama anggota
tim.
Kerjasama adalah menghargai pendapat orang lain dan bersedia
memeriksa beberapa alterntif pendapat dan perubaha pelayanan. Asertifitas
penting ketika individu dalam tim mendukung pendapat mereka dengan
keyakinan. Tindakan asertif menjamin bahwa pendapatnya benar-benar
didengar dan konsesus untuk dicapai. Tanggung jawab, mendukung suatu
keputusan yang diperoleh dari hasil konsesus dan harus terlibat dalam
pelaksanaannya.
Kolaborasi didasarkan pada konsep tujuan umum, konstribusi
praktis profesional, kolegalitas, komunikasi dan praktek yang difokuskan pada
pasien. Kolegasilitas menekankan pada saling menghargai, dan pendekatan
profesional
untuk
masalah-masalah
dalam
tim
dari
pada
menyalahkanseseorang atau menghindari tanggung jawab.
Elemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner
dapat digunakan untuk mencapai tujuan kolaborasi team:
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan
keahlian unik professional
2. Produktifitas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya
3. Meningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas

4. Meningkatnya kohensifitas antar professional


5. Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional
6. Menumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan memahami
orang lain
Bodenheimer, T.,Wagner, E.H., Grumbach, K., 2002. Improving
Primary Care for Patients With Chronic Illness. JAMA 288:1775-1779
Northouse LL, Northouse PG. Health communication. Strategies for
health professionals. 3rd ed. Stamford (Conn): Appleton and Lange;
1998.

Você também pode gostar

  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento1 página
    Daftar Pustaka
    Riyan Wahyudo
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento1 página
    Daftar Pustaka
    Riyan Wahyudo
    Ainda não há avaliações
  • Chapter II
    Chapter II
    Documento10 páginas
    Chapter II
    Muhammad Ridwan
    Ainda não há avaliações
  • Ridwan LBM 3
    Ridwan LBM 3
    Documento7 páginas
    Ridwan LBM 3
    Muhammad Ridwan
    Ainda não há avaliações
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Documento1 página
    Daftar Pustaka
    Riyan Wahyudo
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Resm1 GGK
    Laporan Resm1 GGK
    Documento13 páginas
    Laporan Resm1 GGK
    manawa122
    Ainda não há avaliações
  • Akomodasi
    Akomodasi
    Documento2 páginas
    Akomodasi
    Muhammad Ridwan
    Ainda não há avaliações
  • Laporan Resm1 GGK
    Laporan Resm1 GGK
    Documento13 páginas
    Laporan Resm1 GGK
    manawa122
    Ainda não há avaliações