Você está na página 1de 8

PENGARUH SKELING DENGAN DAN TANPA OBAT KUMUR

(POVIDONE IODINE 1%) TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK

Anni Sentosa
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Latar belakang: plak merupakan etiologi utama dalam perkembangan
dari karies gigi, gingivitis, dan penyakit periodontal. Gingivitis dan Periodontitis
merupakan penyakit infeksi dari bakteri. Povidone Iodine, mempunyai spektrum
luas dalam aktivitas melawan bakteri, fungi, protozoa, dan virus. Tujuan: untuk
mengetahui pengaruh skeling dengan menggunakan obat kumur (Povidone Iodine
1%) terhadap penurunan Indeks Plak pasien di RSGM Kandea. Dan juga untuk
mengetahui pengaruh skeling tanpa menggunakan obat kumur (Povidone Iodine
1%) terhadap penurunan Indeks Plak pasien di RSGM Kandea. Bahan dan
metode: dengan mencatat kartu status pasien dan persetujuan informed consent.
Menggunakan OHI-S (Oral Hygiene Index Simplified) untuk mengukur
kebersihan gigi dan mulut seseorang, menurut Green and Vermillion memilih
enam permukaan gigi (16, 26, 36, 46, 11, dan 31) yang dapat mewakili segmen
dari seluruh pemeriksaan gigi yang ada dalam rongga mulut. Pasien di disklosing
solution, kemudian dicatat OHI-S pasien. Setelah pasien skeling, 16 orang pasien
diberikan obat kumur Povidone Iodine 1 % dan 16 orang tdk menggunakan obat
kumur Povidone Iodine 1 % selama 1 minggu. Kemudian diperiksa kembali OHIS pasien. Pada uji data digunakan uji T berpasangan dengan membuat uraian
secara sistematis mengenai hasil penelitian, kemudian mendistribusikan ke dalam
bentuk tabel. Hasil: berdasarkan hasil uji statistik independent sample t-test, nilai
p menunjukkan p=0.000 untuk nilai OHI-S akhir antara kelompok tersebut. Hal
ini berarti bahwa terdapat perbedaan nilai OHI-S akhir antara kelompok hanya
skeling dengan kelompok skeling dan pemberian obat kumur setelahnya selama
satu minggu (p<0.05). Kesimpulan: berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, terdapat penurunan indeks plak yang bermakna (p=0.000) pada
kelompok skeling dengan obat kumur povidone iodine 1 % dan tanpa obat kumur
povidone iodine 1 % setelah satu minggu (p<0.05).
Kata kunci: skeling, obat kumur, povidone iodine, plak

EFFECT WITH AND WITHOUT SCALING MOUTHWASH (povidone


iodine 1%) REDUCTION OF PLAQUE INDEX
Anni Sentosa
Students of Dentistry Faculty
Hasanuddin University

ABSTRACT

Background: plaque is the main etiology in the development of dental caries,


gingivitis, and periodontal disease. Gingivitis and Periodontitis is a bacterial
infectious disease. Povidone Iodine, has a broad spectrum of activity against
bacteria, fungi, protozoa, and viruses. Purpose: to determine the effect of scaling
by using mouthwash (Povidone Iodine 1%) of the patients in the Plaque Index
decreased RSGM Kandea. And also to determine the effect of scaling without
using mouthwash (Povidone Iodine 1%) of the patients in the Plaque Index
decreased RSGM Kandea. Materials and methods: with a card noting the
approval status of the patient and informed consent. Using the OHI-S (Oral
Hygiene Index Simplified) to measure a person's oral hygiene, according to Green
and Vermillion pick six tooth surfaces (16, 26, 36, 46, 11, and 31) that can
represent all segments of the existing dental in the oral cavity. Patients in
disklosing solution, then recorded OHI-S patients. After scaling patients, 16
patients were given mouthwash Povidone Iodine 1% and 16 do not use
mouthwash Povidone Iodine 1% for 1 week. Then checked back OHI-S patients.
In the test data is used to make paired T test systematic description of the results
of the study, and then distribute it to the table. Results: The results of statistical
tests based on independent sample t-test, p-value indicates the value of p = 0.000
for OHI-S final between the groups. This means that there is a difference in value
between the end of the OHI-S group only scaling with scaling and administration
group mouthwash for one week thereafter (p <0.05). Conclusion: based on the
results of research that has been done, there is a significant decrease in plaque
index (p = 0.000) in the group of scaling with mouthwash 1% povidone iodine
and povidone iodine mouthwash without 1% after one week (p <0.05).

Keywords: scaling, mouthwash, povidone iodine, plaque

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Plak merupakan etiologi utama dalam perkembangan karies gigi, gingivitis,
dan penyakit periodontal. Penghilangan plak secara mekanis tergantung pada
frekuensi dan efisiensi menyikat gigi dan penggunaan dental floss, hal ini yang
terpenting dalam mencegah penyakit periodontal dan menghindari risiko terkena
karies. Berkumur merupakan hal termudah untuk dilakukan dan memungkinkan
untuk membantu kontrol plak pada supragingival dan gingivitis tetapi tetap harus
melakukan pembersihan secara mekanis.1
Kalkulus terdiri dari mineralisasi bakteri plak yg terdapat pada permukaan
alami gigi-gigi dan dental protesa. Kalkulus dapat diklasifikasikan sebagai
supragingival dan subgingival, sesuai dengan hubungan dari margin gingiva.
Kalkulus supragingival terdapat pada mahkota sampai tepi margin gingiva dan
dapat terlihat dalam rongga mulut. Sering berwarna putih atau kekuningan, keras
seperti konsistensi clay, dan mudah dipisahkan dari permukaan gigi. Kalkulus
subgingival terdapat dibawah marginal gingiva dan tidak dapat terlihat dengan
pemeriksaan klinis secara rutin.2 Dalam beberapa kasus formasi kalkulus pada
gigi, dilanjutkan dengan memperbaiki oral hygiene dan skeling untuk
menghilangkan kalkulus.3 Kalkulus jarang ditemukan pada gigi susu dan tidak
sering ditemukan pada gigi permanen anak usia muda. Meskipun demikian, pada
anak usia sembilan tahun, kalkulus sudah dapat ditemukan pada sebagian besar
rongga mulut, serta hampir pada seluruh rongga mulut individu dewasa.7

Obat kumur telah digunakan lebih dari 2000 tahun yang lalu berdasarkan
literatur Bangsa Cina. Sejak itu obat kumur digunakan oleh bangsa lain untuk
meningkatkan kebersihan mulut. Dalam 30 tahun terakhir mulai berkembang obat
kumur komersial yang khusus diformulasi untuk mengontrol plak supragingiva
dan mengatasi gingivitis.5
Obat kumur dapat direkomendasikan untuk perawatan infeksi, mengurangi
inflamasi, mengurangi rasa sakit, mengurangi halitosis serta dapat pula untuk
mengantar fluoride secara lokal untuk pencegahan karies. Obat kumur antiseptik
juga direkomendasikan untuk digunakan setiap hari sebagai pembersih mekanis
dan sebagai

pencegahan terhadap penyakit mulut.1 Sehingga peneliti tertarik

untuk meneliti obat kumur antiseptik dalam kesehatan gigi dan mulut.
Produk perawatan mulut diklasifikasikan berdasarkan sifatnya yaitu
terapeutik, preventif atau bersifat keduanya. Produk kesehatan gigi adalah istilah
yang digunakan untuk menyebut produk yang didesain untuk membersihkan gigi.
Sedangkan produk kesehatan rongga mulut adalah produk yang secara langsung
dan tidak langsung menguntungkan atau menyehatkan jaringan lunak dan jaringan
keras rongga mulut. Fungsi preventif dan perawatan terhadap penyakit gingiva
serta periodontal memiliki keuntungan lain yaitu mencegah terjadinya penyakit
atau kondisi sistemik.5
Povidone iodine mempunyai efek spektrum luas dalam melawan aktivitas
bakteri, fungi, protozoa, dan virus. Obat kumur ini dapat menunjukkan keefektifan
dalam mengurangi plak dan gingivitis serta dapat berguna untuk tambahan rutin
dalam merawat oral hygiene.1 Povidone iodine 1% yang beredar dipasaran

berbentuk obat kumur antiseptik dengan merek dagang. Sehingga penelitian yang
akan dilakukan, peneliti memilih menggunakan obat kumur tersebut selain karena
memiliki efek spektrum luas, harga yang lebih ekonomis juga dan mudah
didapatkan di apotik maupun di pasar swalayan. Sehingga masyarakat mudah
mendapatkannya, untuk penggunaan sehari-hari.
Gingivitis dan Periodontitis merupakan penyakit infeksi dari bakteri.
Pembersihan plak supragingival cukup untuk mencegah inflamasi. Bahan antimikrobial menawarkan banyak keuntungan terapi pada periodontal, utamanya
dapat membatasi daerah infeksi pada konsentrasi tinggi dan juga mencegah
potensial reaksi buruk yang tidak dapat dipisahkan dalam pengguna obat-obatan
penyakit sistemik. Irigasi pada supragingival memungkinkan pencegahan dan
melemahkan bakteri pada marginal dan produk-produknya yang dapat membantu
mencegah atau menyembuhkan gingivitis.4
Pengukuran kebersihan gigi dan mulut merupakan upaya untuk menentukan
keadaan kebersihan gigi dan mulut seseorang. Pada umumnya, untuk mengukur
kebersihan gigi dan mulut digunakan suatu indeks. Indeks adalah suatu angka
yang menunjukkan keadaan klinis yang didapat pada waktu dilakukan
pemeriksaan dengan cara mengukur luas dari permukaan gigi yang ditutupi oleh
plak maupun kalkulus. Dengan demikian, angka yang diperoleh berdasarkan
penilaian objektif. Jika kita sudah mengetahui nilai atau angka kebersihan gigi dan
mulut dari seorang pasien, maka kita dapat memberikan pendidikan dan
penyuluhan,

motivasi dan evaluasi. Dengan melihat kemajuan ataupun

kemunduran kebersihan gigi dan mulut seseorang atau sekelompok orang, kita
dapat melihat perbedaan keadaan klinisnya.7
Penelitian ini dilakukan pada bagian Periodontologi Rumah Sakit Gigi dan
Mulut (RSGM) Kandea, Karena cukup banyaknya pasien yang datang untuk
melakukan perawatan skeling karang gigi. Melalui peneltian ini diharapkan dapat
diketahui Pengaruh skeling dengan dan tanpa obat kumur (povidone iodine 1%)
terhadap penurunan indeks plak.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
dirumuskan masalah sebagai berikut:
Apakah ada pengaruh skeling dengan dan tanpa obat kumur (Povidone Iodine
1%) terhadap penurunan Indeks Plak pasien di RSGM Kandea ?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


1. Untuk mengetahui pengaruh skeling dengan menggunakan obat kumur
(Povidone Iodine 1%) terhadap penurunan Indeks Plak pasien di RSGM
Kandea.
2. Untuk mengetahui pengaruh skeling tanpa menggunakan obat kumur
(Povidone Iodine 1%) terhadap penurunan Indeks Plak pasien di RSGM
Kandea.

1.4 HIPOTESIS
Terdapat pengaruh skeling dengan pemakaian Obat Kumur (Povidone
Iodine 1%) terhadap penurunan Indeks Plak gigi.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah mengenai
pengetahuan tentang pengaruh skeling dengan dan tanpa obat kumur (Povidone
Iodine 1%) terhadap penurunan Indeks Plak dalam bidang kedokteran gigi.

BAB VI
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan :
1.

Terdapat penurunan indeks plak yang bermakna (p=0.000) pada


kelompok skeling dengan obat kumur povidone iodine 1 % dan
tanpa obat kumur povidone iodine 1 % setelah satu minggu
(p<0.05).
Terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok skeling

2.

dengan obat kumur povidone iodine 1% dan kelompok skeling


tanpa obat kumur povidone iodine 1%.

6.2 Saran
Perlu menyadari pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut
dengan menyikat gigi dua kali sehari, kontrol pada dokter gigi minimal 6
bulan sekali, menggunakan larutan obat kumur povidone iodine 1 % dalam
membantu menjaga kesehatan dan kebersihan rongga mulut.

Você também pode gostar