Você está na página 1de 1

K

asian banget. Bukunya jatuh semua


ya? cemooh seorang cowok
dengan senyum sinis. Sejenak
Nadia berhenti merapikan buku-buku, ia
mencoba melihat orang yang berani
mencemoohnya. Ternyata dia lagi. Cowok
berpostur tinggi dengan rambut yang selalu
berantakan. Sumpah! Nadia benci banget
sama cowok ini. Seumur hidup Nadia nggak
bakal bersikap baik sama cowok yang ada di
depannya ini. Lalu Nadia mulai melanjutkan
merapikan buku tanpa menjawab pertanyaan
cowok tersebut.
Cowok tinggi itu sepintas mengernyitkan
alisnya. Dan kembali ia tercenung karena
cewek di depannya tidak menanggapi.
Biasanya kalau Nadia terpancing dengan
omongannya, perang mulut pun akan terjadi
dan takkan selesai sebelum seseorang datang
melerai.
Teeeett Bel tanda berakhirnya jam
istirahat
terdengar
nyaring
Maksud hati pengen bantu temen gue yang
jelek ini. Tapi apa daya udah keburu bel.
Jadi sori nggak bisa bantu. ucap cowok
tersebut sambil menekan kata jelek di
pertengahan
kalimat.
Cowok tersebut masih menunggu reaksi
cewek yang ada di depannya. Tapi yang
ditunggu tidak membalas dengan cemoohan
atau pun ejekan.
Lo berubah. gumam cowok tersebut lalu
berbalik bersiap masuk ke kelasnya. Begitu
cowok itu membalikkan badannya, Nadia
yang sudah selesai membereskankan buku
mulai memasang ancang-ancang. Dengan
semangat 45 Nadia mulai mengayunkan kaki
kanannya kearah kaki kiri cowok tersebut
dengan
keras.
Aduuuuhh pekik cowok tersebut sambil
menggerang
kesakitan.
Makan tuh sakit!! ejek Nadia sambil
berlari membawa buku-buku yang tadi

sempat berserakan. Bisa dibayangkan


gimana sakitnya tuh kaki. Secara Nadia
pakai kekuatan yang super duper keras.
Senyum kemenangan menghiasi di wajah
cewek tinggi berambut ikal tersebut.

Você também pode gostar