Você está na página 1de 6

No

Hari / tanggal

waktu
Senin, 6 April
2009
08.00

Data

Standar normal

keperawatan
PK Hipertensi

DS :
- Klien mengatakan
dirinya pusing
- Klien

Masalah

mengeluh

kaku pada bagian


belakang leher

- Klien mengatakan
dirinya

tidak

pusing
- Klien

tidak

mengeluh
pada

kaku
bagian

belakang leher
DO :
- Tekanan

darah

klien 150/ 100

- Tekanan darah klien


110/70

Senin, 6 April
2009
08.00

DS :
- Klien

Perfusi Jaringan
mengeluh

kedinginan

pada

bagian ekstremitas

- Klien

tidak

Perifer tidak Efektif

mengeluh
kedinginan

pada

bagian ekstremitas
DO :
- Klien tampak pucat

- Klien tidak tampak

- Pengisian

pucat
- Pengisian kapiler

kapiler

refill lebih dari 3


detik
3

Senin, 6 April

refil kurang dari 3


detik

DS :

Curah Jantung

2009

- Klien mengatakan

- Klien mengatakan

08.00

denyut jantungnya

denyut jantungnya

meningkat
- Klien
tampak

tidak meningkat
- Klien tampak tidak

gelisah
- Klien mengatakan

gelisah
- Klien mengatakan

dirinya

mudah

dirinya

tidak

Menurun

lelah

mudah lelah

DO :
- Terdapat

edema

- Tidak

pada ekstremitas

terdapat

edema

pada

ekstremitas
- Frekuensi

- Frekuensi

pernapasan klien
4

Senin, 6 April

pernapasan klien

24 X/menit
DS :

16-20 X/menit
Intoleransi Aktivitas

2009

- Klien

mengeluh

- Klien

08.00

lemas
- Klien

mengeluh

tidak lemas
- Klien
mengeluh

pusing

mengeluh

tidak pusing

DO :
- Klien

mengalami

sesak napas

Klien
mengalami

tidak
sesak

napas

Analisa Masalah
1. Problem
Proses terjadinya

: PK Hipertensi
: Penurunan darah ke Ginjal menyebabkan sistem Renin
Angiotensin Adrenalin bekerja sehingga terjadi peningkatan
tekanan darah.

Akibat

2. Problem
Etiologi

: Gagal Ginjal

: Perfusi Jaringan Perifer tidak Efektif


: Berhubungan dengan gangguan aliran darah sekunder akibat
gangguan vaskular.

Proses Terjadinya

: Penyempitan aorta menyebabkan penurunan aliran darah ke


perifer sehingga menyebabkan perfusi jaringan perifer tidak
efektif.

Akibat

3. Problem

: Nekrosis

: Curah Jantung Menurun

Etiologi

: Berhubungan dengan perubahan denyut jantung.

Proses Terjadinya

: Penyempitan aorta menyebabkan penurunan penurunan curah


jantung termasuk di dalamnya penurunan curah jantung.

Akibat

4. Problem
Etiologi

: Gagal ginjal

: Intoleransi Aktivitas
: Berhubungan dengan gangguan sistem transpor oksigen sekunder
akibat stenosis subaortik hipertrofik idiopatik.

Proses Terjadinya

: Penyempitan aorta menyebabkan penurunan penurunan curah


jantung termasuk sehingga aktivitas klien terganggu.

Akibat

: Devisit ADL (activity daily living)

Pohon Masalah
1.

Gagal Ginjal

PK Hipertensi

- Klien mengatakan dirinya pusing, mengeluh kaku pada bagian belakang


leher, tekanan darah klien 150/ 100

2.

Nekrosis

Perfusi Jaringan Perifer


tidak Efektif

Berhubungan dengan gangguan aliran darah sekunder akibat


gangguan vaskular.

Klien mengeluh kedinginan pada bagian ekstremitas, tampak pucat,


pengisian kapiler refill lebih dari 3 detik

3.

Gagal ginjal

Curah Jantung Menurun

Berhubungan dengan perubahan denyut jantung.

Klien mengatakan denyut jantungnya meningkat, tampak gelisah,


mengatakan dirinya mudah lelah, terdapat edema pada ekstremitas, frekuensi
pernapasan klien 24 X/menit
4.

Devisit ADL (activity daily living)

Intoleransi Aktivitas

Berhubungan dengan gangguan sistem transpor oksigen


sekunder akibat stenosis subaortik hipertrofik idiopatik.

Klien mengeluh lemas, pusing, dan mengalami sesak napas

III. PERENCANAAN
Prioritas Keperawatan:

1. Curah jantung menurun berhubungan dengan perubahan denyut jantung, ditandai dengan
denyut jantungnya meningkat, tampak gelisah, mengatakan dirinya mudah lelah, terdapat
edema pada ekstremitas, frekuensi pernapasan klien 24 X/menit.
2. PK Hipertensi ditandai dengan klien mengatakan dirinya pusing, mengeluh kaku pada
bagian belakang leher, tekanan darah klien 150/ 100 mmHg.
3. Perfusi Jaringan Perifer tidak Efektif erhubungan dengan gangguan aliran darah sekunder
akibat gangguan vaskular, Klien mengeluh kedinginan pada bagian ekstremitas, tampak
pucat, pengisian kapiler refill lebih dari 3 detik.
4. Intoleransi Aktivitas Berhubungan dengan gangguan sistem transpor oksigen sekunder
akibat stenosis subaortik hipertrofik idiopatik, Klien mengeluh lemas, pusing, dan
mengalami sesak napas.

Você também pode gostar