Você está na página 1de 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuhan telah menciptakan berbagai macam makhluk hidup di permukaan
bumi ini. Filum Arthropoda

merupakan salah satu fauna yang melengkapi

khasana hayati fauna Indonesia dan termasuk kedalam kelompok hewan tingkat
rendah dan tidak bertulang belakang. Hewan ini dapat ditemukan di daerah
lautan.
Arthropoda terbagi atas empat kelas yaitu kelas Crustasea, Myriapoda,
Arachnoidea, dan Insecta. Setiap kelas memiliki cirri khas tertentu yang
membedakan satu dengan yang lainnya. Dari keempat kelas tersebut terdapat
ribuan spesies yang telah diidentifikasi oleh para ahli.
Diperkirakan bahwa populasi arthropoda di dunia, yang meliputi
krustasea, laba-laba, dan serangga, berjumlah sekitar jutaan individu. Hampir 1
juta spesies Arthropoda telah dideskripsikan, dan sebagian besar adalah
serangga. Pada kenyataannya, dua dari setiap tiga organisme yang dikenal
adalah hewan arthropoda, dan anggota filum tersebut ada hampir pada semua
habitat yang ada d biosfer. Berdasarkan kriteria keanekaragaman, penyebaran,
dan jumlah spesies, filum Arthropoda harus dianggap sebagai yang paling
berhasil di antara semua filum.
Arthropoda merupakan filum yang paling kaya akan jenis spesiesnya.
Jumlah spesiesnya diduga sebanyak 75% dari hewan-hewan yang ada di dunia.
Tempat hidupnya tersebar dari daratan, air tawar, dan air laut. Anggota Filum
Arthropoda tubuhnya berbuku-buku dan memiliki eksoskeleton. Tubuhnya
dilapisi oleh epikutikula yang terdiri atas kitin hasil sekresi hipodermis. Tubuh
dan kakinya terbagi menjadi segmen-segmen. Pergantian kulit terjadi dalam
interval waktu tertentu. Sistem sarafnya terletak di ventral. Peredaran darahnya
terbuka dan jantung terletak di dorsal.
Maka dari itu sangatlah penting dalam melakukan kegiatan praktikum
yang berkaitan dengan filum Arthropoda. Dengan melakukan praktikum ini
mahasiswa bisa mengenal berbagai macam spesies dan pada kelompok mana

spesies tersebut dikelompokkan. Jika tidak ada kegiatan praktikum mahasiswa


akan terlalu pasif dalam pembelajaran.
A Tujuan
Mengamati ciri, struktur dan peranan organisme yang tergolong kedalam
filum Arthropoda.
B Manfaat
Mahasiswa mampu mengetahui ciri, struktur dan peranan organisme yang
tergolong kedalam filum Arthropoda.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Arthropoda (dalam bahasa latin, Arthra = ruas , buku, segmen ; podos =
kaki) merupakan hewan yang memiliki ciri kaki beruas, berbuku, atau
bersegmen.Segmen tersebut juga terdapat pada tubuhnya. Tubuh Arthropoda
merupakan simeri bilateral dan tergolong tripoblastik selomata. Arthropoda adalah
filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba,
udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan
berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan
udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari 90% dari
seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda memiliki
beberapa karakteristik yang membedakan dengan filum yang lain yaitu : Tubuh
bersegmen; segmen biasanya bersatu menjadi dua atau tiga daerah yang jelas,
anggota tubuh bersegmen berpasangan (Asal penamaan Arthropoda), simetri
bilateral, eksoskeleton berkitin; secara berkala mengalir dan diperbaharui sebagai
pertumbuhan hewan, kanal alimentari seperti pipa dengan mulut dan anus, sistem
sirkulasi terbuka, hanya pembuluh darah yang biasanya berwujud sebuah struktur
dorsal seperti pipa menuju kanal alimentar dengan bukaan lateral di daerah
abdomen, rongga tubuh; sebuah rongga darah atau hemosol dan selom tereduksi,
sistem syaraf terdiri atas sebuah ganglion anterior atau otak yang berlokasi di atas
kanal alimentari, sepasang penghubung yang menyalurkan dari otak ke sekitar
kanal alimentari dan tali syaraf ganglion yang berlokasi di bawah kanal alimentary,
ekskresi biasanya oleh tubulus malphigi; tabung kosong yang masuk kanal
alimentari dan material hasil ekskresi melintas keluar lewat anus, respirasi dengan
insang atau trakhea dan spirakel, tidak ada silia atau nefridia (Brotowidjojo, 2008).
Kata Arachnida berasal dari bahasa Yunani, yaitu arachne yang artinya labalaba. Akan tetapi, bukan berarti anggota kelas ini hanya laba-laba. Umumnya
anggota kelas ini hidup di darat. Tubuhnya terdiri atas dua bagian, yaitu tubuh
depan dan tubuh belakang. Namun, pada kalajengking dibagi menjadi tiga bagian,
yaitu tubuh bagian depan, tengah, dan belakang. Pada tubuh depan, terdapat bintik
mata dan bukan mata facet atau mata majemuk. Di tubuh bagian kepala, terdapat

mulut yang berfungsi memegang atau menangkap mangsa dan disebut kelisera. Di
belakang kelisera terdapat pedipalpus sebagai alat peraba dan pemotong. Terdapat
empat pasang kaki, namun pada larva Acarina terdapat tiga pasang. Bernapas
dengan paru-paru buku. Darahnya mengandung hemoglobin. Arachnida dapat
menjadi predator, parasit, atau pemakan bangkai ( Rusyana, 2011).
Sifat umum yang terpenting yang berlaku untuk semua anggota
kelompok Arthropoda dank has filum ini ialah adanya embelan tubuh yang
bersendi dan bebas dari bulu getar. Bentuk tubuhnya simetri bilateral dan
tubuhnya terdiri dari ruas-ruas yang tersusun secara linear berurutan. Pada
masing-masing ruas atau pada beberapa ruas melekat embelan tubuh. Tubuh
tertutup kerangka luar dari kitin yang elastic pada bagian-bagian untuk
pergerakan sendi.

Sistem syaraf, mata dan organ-organ sensoris lainnya

berkembang dengan baik. Bagian-bagian ini melakukan respon yang kuat


terhadap stimulus. Arthropoda tersebar dari mulai ketinggian 20.000 kaki di atas
permukaan laut sampai dengan kedalaman lebih dari 32.000 di dalam laut,
misalnya golongna Crustacea. Beberapa species beradaptasi untuk hidup di
udara, di darat, di dalam tanah, di air tawar, di air payau dan di air asin.
Diantaranya ada pula yang hidup parasit pada tubuh tumbuhan atau tubuh hewan
lainnya (Yusminah, 2007).
Menurut kastawi (2003) Beberapa karakteristik dari Arthropoda ialah:
1. Bilateral simetris, triploblastik, tubuh umumnya bersegmen-segmen. Kepala,
dada, dan abdomen dapat dibedakan, namun ada juga yang bagian kepala dan
dadanya bersatu ditutup oleh suatu penutup yang disebut karapaks.
2. Memiliki rangka luar yang terbuat dari kitin dan disekresikan oleh epidermis.
Rangka luar ini akan diganti (eksidis) pada interval waktu tertentu.
3. Otot-otot mempunyai serat lintang, sering sangat kompleks dan biasanya
berfungsi untuk melakukan pergerakan yang cepat.
4. Alat pencernaan sempurna, bagian-bagian mulut memiliki rahang lateral
beradaptasi untuk mengunyah atau mengisap, anus terdapat di bagian ujung.

5. Sistem peredaran darah terbuka,. Jantung bagan dorsal akan menyalurkan darah
melalui arteri ke seluruh organ-organ tubuh dan jaringan dan kembali lagi ke
jantung melalui rongga tubuh (hemocoel).
6. Respirasi dengan menggunakan insang, salurn trachea, paru-paru buku dan
permukaan tubuh.
7. Ekskresi dilakukan oleh coxal atau kelenjar hijau, saluran Malpighi yang bersatu
dengan bagian usus.
8. Sistem syaraf dengan pasangan ganglion dorssal di atas mulut dan dihubngkan
pada sepasang tali saraf ventral dengan ganglion pada tiap-tiap ruasnya. Filum
ini memiliki organ-organ sensoris yang melput antena dan rambut-rambut
sensoris, terdapat mata sederhananya atau mata majemuk, organ pendengaran
(pada insekta), dan satatocyst (pada Crustacea).
9. Alat reproduksi umumnya terpisah, fertilisasi kebanyakan internal.
Cara hidup Arthropoda sangat beragam, ada yang hidup bebas, parasit,
komensal, atau simbiotik.Dilingkungan kita, sering dijumpai kelompok hewan ini,
misalnya nyamuk, lalat, semut, kupu-kupu, capung, belalang, dan lebah.
Habitat penyebaran Arthropoda sangat luas.Ada yang di laut, periran tawar, gurun
pasir, dan padang rumput. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara
seksual.Namun ada juga yang secara aseksual, yaitu dengan partenogenesis.
Partenogenesis adalah pembentukan individu baru tanpa melalui fertilisasi
(pembuahan).Individu yang dihasilkan bersifat steril.Organ reproduksi jantan dan
betina pada Arthropoda terpisah, masing-masing menghasilkan gamet pada
individu yang berbeda sehingga bersifat dioseus (berumah dua).Hasil fertilisasi
berupa telur (lahay, 2008).

BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan tempat
Hari/ tanggal

: Selasa/ 15 Desember 2015

Waktu

: 09.00 11.00 WITA

Tempat

: Laboratorium Biologi FMIPA UNM

B. Alat dan Bahan


1. Alat
a. Camera handphone
2. Bahan
a. Udang (Litepnaeus vannamei)
b. Kaki seribu (Julus virgatus)
c. Kupu-kupu (Troides hypolitus)
d. Belalang (Valangan nigricornis)
C. Prosedur kerja
1. Mengamati organisme yang termasuk kedalam filum Arthropoda
2. Memberikan keterangan lokasi (habitat) tempat ditemukan.
3. Mengumpulkan organisme tersebut, kemudian kelompokkan.
4. Menggambarkan pada lembar pengamatan dan diberikan keterangan bagianbagian tubuhnya.
5. Melakukan pengawetan dan diklasifikasikan organisme tersebut.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Troides hypolitus
Gambar Pembanding

sumber: dokumentasi pribadi

Gambar Pengamatan

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Lepidoptera

Famili

: Papilionidae

Genus

: Troides

Spesies

: Troides hypolitus

(sumber: wikipedia.org)

Keterangan

1. Antenna
2. Sayap atas
3. Dada
4. Pembuluh sayap
5. Sayap bawah
6. Perut
7. Kaki panjang
8. Belalai
9. Mata facet

2. Valanga nigricornis
Gambar Pembanding

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Orthopetra

Famili

: Acrididae

Genus

: Valanga

Spesies

: Valanga nigricornis

(sumber: wikipedia.org)
sumber: dokumentasi pribadi

Gambar Pengamatan

Keterangan

1. Antenna
2. Mata
3. Sayap depan
4. Kaki belakang
5. Sayap
6. Perut
7. Kepala
8. Kaki pertama

3. Litopenaeus vannamei
Gambar Pembanding

Klasifikasi
sum

Kingdom

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Malacostrata

Ordo

: Deprapoda

Famili

: Penaidea

Genus

: Penaeus

Spesies

: Litopenaeus vannamei

(sumber: wikipedia.org)

ber: dokumentasi pribadi

Gambar Pengamatan

Keterangan
1. Antemula
2. Rostrum
3. Carapera
4. Ruas perut
5. Telson
6. Uropunds
7. Kaki renang
8. Kaki berjalan
9. Mexiped
10. Antenna
11. Mata

4. Araneus diadematus
Gambar Pembanding

Klasifikasi

sumber: dokumentasi pribadi

Kingdom

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Arachnida

Ordo

: Araneae

Famili

: Aranidae

Genus

: Araneus

Spesies

: Araneus diadematus

(sumber: wikipedia.org)

Gambar Pengamatan

Keterangan
1. Pedipold
2. Mata
3. Fouca
4. Abdomen
5. Spineset
6. Cakar
7. Tanus

5. Julus virgatus

Gambar Pembanding

sumber: dokumentasi pribadi

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Myriapoda

Ordo

: Diplopoda

Famili

: Juluidae

Genus

: Julus

Spesies

: Julus virgatus

(sumber: wikipedia.org)

Gambar Pengamatan

Keterangan
1. Antenna
2. Mata
3. Ruas punggung
4. Ruas anal
5. Ruas perut
6. Kaki
7. Mulut

6. Scolopendra morsitans
Gambar Pembanding

sumber: www.ilmubiologi.com

Klasifikasi
Kingdom

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Myriapoda

Ordo

: Chilopoda

Famili

: Scolopendridae

Genus

: Scolopendra

Spesies

: Scolopendra morsitans

(sumber: wikipedia.org)

Gambar Pengamatan

Keterangan
1. Ruas tubuh
2. Kaki
3. Sungut
4. Kepala

A Pembahasan
1

Julus virgtus
a

Morfologi
Julus virgatus memiliki tubuh bulat dan panjang kira-kira sekitar 12
cm, mulutnya terdiri dari dua pasang maksila dan mandibula. Pada setiap
segmen tubhnya terdiri dari dua pasang kaki dan dua pasang spirakel,
diploda tidak memiliki cakar yang beracun.

Anatomi
Terdapat dua pasang antenna, memiliki toralis yang pendek, system
reproduksi sperma dilepaskan dibelakang kepala dan berlaku kembali dari
satu pasang kaki depan hingga mencapai organ reproduki betina. System
pencernaannya lengkap dan mempunyai kelenjar tubuh, memiliki system
saraf yang disebut dengang tangga tali

Habitat
Julus virgtus berhabitat didarat terutama ditempat gelap, disela-sela
batu.

1 Scopolopenda morsilansi
a Morfologi
Lipan mempunyai tubuh pipih dengan warna coklat kehitaman,
terdiri atas kepala dan badan yang bersegmen jumlah segmen pada lipan
biasa mencapai 177 segmen.

b Anatomi
Terdiri atas lambung, hati, kerongkongan dan lainnya. System
reproduksi dari Scopolopenda morsilansi,alat kelamin yang terpisah secara
seksual yaitu dengan pertemuan ovum dan sperma (vertilisasi internal) da
nada ovipar dan ovivipar.

c Habiat
Lipan biasanya hidup didaun-daun mati, gua, batu, hutan, dan
tempat-tempat yag lembab.

2 Troides hypolitus
a

Morphologi

Badan tebagi menjadi tiga bagian yaitu kepala, dada, dan perut, dan
ada 3 pasang tungkai kaki dan dua pasang sayap terdapat pada ruas dada,
alat kelamin dan anus terdapat diujung ruas perut.
b

Anatomi
Diseluruh tubuh kupu-kupu terdapat syaraf yang berfungsi sebgai
penerima rangsangan berupa cahaya dan bunyi.

Habitat
Kupu-kupu ditaman bunga, pepohonan dan bahkan ada dimanamana.

Arenus diadinealus
a

Morfologi
Memiliki dua segmen tubuh. Segmen bagian belakang disebut
abdomen.

Anatomi
Terdiri atas esofagus, lambung, penghisap, sekum, rectum, kelenjarkelenjar hepatic. Satu kloaka dorsal dan anus sebagai sistem digesti. Pada
paru-paru terdiri dari lamel-lamel yang bersifat dalam ruang pernapasan.
Sistem reproduksi dengan cara seksual dari hasil pematangan sperma
akan ditempatkan pada kelikum. Sistem pencernaan dimulai dari mulut,
kerongkongan, lambung, usus, dan anus.

Habitat
Hidup didaun-daun yang gugur, hutan, atap rumah dan didarat.

Valanga nigricornis
a

Morfologi
Tubuh belalang terdiri atas tig bagian utama yaitu kepala, dada, dan
perut, belalang memiliki 6 kaki bersendi dan 2 pasang antena kaki belakag
yang panjang digunakan untuk melompat.

Anatomi
Belalang tympanum yang terletak pada abdomen dekat sayap, sistem
reproduksi belalang, cara reproduksi belalang jantan disebut aedeadus,
selama

proses reproduksi akan memasukkan spermatophove kedalam

ovipositor. Sistem pernapasan belalang bernapas melalui serangkaian


lubang yang disebut spirakel.

Habitat
Hidup disemak-semak,diladang, padang rumput dan hampir dimana
saja.

Litepenaus vannamei
a

Morfologi
Udang terdiri atas sefalotoraks (kepala dada) memiliki rangka luar
dari kitin yang keras, dibagian kepala terdapat seasang mandibula dan dua
pasang maksi. Perut udang terdiri dari 6 ruas dan juga terdapat kaki
renang.

Anatomi
Bagian kepala terdapat bebrapa alat mulut, dua pasang antena, satu
pasang maksiliped. Sistem pencernaan berupa mulut, esophagus, lambung,
usus, dan anus. Alat reproduksi terpisah, alat kelamin betina terdapat pada
kaki dan jantan kaki kelima. Udan bernafas menggunakan insang. Sistem
peredaran darah terbuka.

Habitat
Didasar perairan, dan pada kolam empang

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bahwa filum Arthropoda terbagi atas empat kelas yaitu kelas Crustasea,
Myriapoda, Arachnoidea, dan Insecta. Setiap kelas memiliki cirri khas tertentu
yang membedakan satu dengan yang lainnya.. Filum Arthropoda merupakan
binatang triploblastik selomata, tubuh beruas-ruas dan tiap ruas mempunyai kaki
yang bersendi, rangka dari kitin atau zat tanduk, anggotanya yang paling besar
jumlahnya dari filum. Hidup di air tawar, laut, parasit pada hewan, tumbuhan
dan manusia. Sistem organ lengkap.
B. Saran
Untuk asisten, sebaiknya lebih memperhatikan praktikan saat melakukan
praktikum guna meminimalisir kesalahan yang dilakukan praktikan. Untuk
praktikan, sebaiknya lebih teliti, sabar dan disiplin dalam melakukan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA.

Brotowidjojo. 2008. Avertebrata Air. Jakarta : penebar swadaya.


Kastawi, Y. dkk. 2005. Zoologi Avertebrata. Malang : Universitas Negeri Malang.
Lahay, Jutje S. dkk. 2008 Zoologi Invertebrata. Makassar: Universitas Negeri
Makassar.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: Alfabeta
yusminah.2007. Daras Biologi Umum II. Makasar: Allaludin Press.

Você também pode gostar