Rahadani Kireina Ratu Gita Ainurrisya Zafirah Analisa Yuridis Gugatan terjadi apabila ada sengketa yang tidak dapat diselesaikan oleh para pihak kemudian meminta bantuan kepada pengadilan untuk penyelesainya,sedangkan apabil seseorang mengajukan permohonan kepada pengadilan agar ditetapkan sebagai wali,ahli waris ataupun adopsi adalah permohonan. Kasus yang akan kami analisa masuk dalam Gugatan, hal ini berkenaan dengan sengketa mengenai penguasaan atas tanah. Analisa Yuridis yang akan kita lakukan didasarkan oleh analisa fakta yang ada, analisa yuridis tersebut berkaitan dengan duplik, akan tetapi akan dijelaskan juga teori hukum acara perdata sebelum ketahap Duplik tersebut. Dari segi Yudisial ,sebelumnya diawali dengan pemanggilan terhadap para pihak yang berperkara untuk hadir pada hari sidang pertama. Segi Yudisial pada tahap penentuan atau persidangan,yaitu meliputi pemeriksaan dan tindaka-tindakan hukum sejak hari sidang pertama sampai dengan putusan hakim.Secara sedarhana segi Yudisial dalam hukum acara perdata meliputi tahap-tahap sebagai berikut a.Tahap Sidang Pertama Tahap ini sering diawali dengan pembukaan sidang hakim ,sidang pertama ini sifatnya merupakan pemeriksaan identitas para pihak dan penjelasan apakah para pihak sudah mengerti mengapa mereka dipanggil ke persidangan1,jika kedua belah pihak hadir maka majelis hakim akan terlebih dahulu mempersilahkan prosedur mediasi sebagaimana diatur dalam Perma Nomor 1 Tahun 20082. b.Tahap jawab-menjawab 1 R.Soeroso, Praktik Hukum Acara Perdata,Tata Cara Dan Proses Persidangan (Jakarta:Sinar Grafika,1996),hal 42
Dalam hal perdamaian tidak berhasil maka tergugat mengajukan
jawaban atas gugatan pengugat . Jawaban tergugat dapat berupa tangkisan (eksepsi) terhadap gugat pokok perkara, baik mengenai dalil-dalil fakta kejadian atau hukumnya.Tergugat juga dapat menyertakan serangkaian tangkisa (eksepsi) ataupun melakukan gugatan balik (rekonvensi)3.Selanjutnya penggugat dapat menjawaban tergugat dalam replik dan sebaliknya pengugat dalam duplik. Duplik adalah jawaban tergugat terhadap replik yang diajukan pengugat .Mirip dengan Replik,duplik ini juga dapat diajukan tertulis maupun lisan.Duplik diajukan tergugat untuk meneguhkan jawaban yang lazimnya berisi penolakan terhadap gugatan penguggat4 Jika kita lihat pada observasi tersebut maka secara yuridis asas-asas dari Hukum Acara Perdata sendiri telah diterapkan, kita bisa melihat hal tersebut dapat diamati ketika hakim menyatakan bahwa persidangan terbuka untuk umum. Konkretnya walaupun persidangan sudah pada tahap manapun maka persidangna belum sah jika tidak terlebih dahulu dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum5. Hal ini berdasarkan analisis fakta yang ada telah dilakukan oleh Hakim. Hakim disini juga sudah tepat memeriksa Duplik yang diajuka oleh tergugat untuk menjawab Replik yang sebelumnya diajukan oleh Penggugat,kemudian penggugat ditanya apakah ada Rekopensi dimana Penggugat menjawab untuk langsung dilanjutkan kepada agenda pembuktian (surat). Hakim disini sudah tepat untuk melanjutkan perkara tersebut langsung kepada tahap pembuktian ,karena tahap Rekopensi sendir merupakan opsi yang diberikan kepada penggugat dan diserahkan kepada penggugat tersebut untuk menggunakanya atau tidak. 2 Pasal 7 ayat (1) PERMA Nomor 1 Tahun 2008 Berbunyi: Pada hari sidang yang telah ditentukan yang dihadiri oleh kedua belah pihak ,hakim mewajibkan para pihak untuk menempuh mediasi (Indonesia, Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Tentang Prosedur Mediasi Di Pengadilan,PERMA RI No.1 Tahun 2008) 3 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata (Herzine Indonesisch Reglement) diterjemahakan oleh R.Soesilo , (Bogor: Politiea,1995), Pasal 132 a dan 132 b 4 www.Lawfile.blogspot.com, Pengertian Replik dan Duplik,Diakses pada tanggal 19 april 2016 5 Lilik Mulyadi,Hukum Acara Perdata Menurut Teori dan Praktik Peradilan ,hal 16