Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Jawab :
Diketahui harga pembelian = Rp 18.000
Harga penjualan = Rp 12 x 1800
= Rp 21.600
Rugi
Pak Mamat membeli sebuah pesawat televise bekas dengan harga Rp250.000.
televise tersebut diperbaiki dengan biaya Rp 65000, kemudian dijual dengan
harga Rp 300.000.
Jika biaya perbaikan dan pembelian termasuk sebagai modal, maka:
Modal televisi
= Rp 250.000 + Rp 65.000
= Rp 315.000
Jawab:
Harga pembelian = Rp 600.000
Harga penjualan = (40 x Rp 7.000) + (52 x Rp 6.000)
= Rp 280.000 + Rp 312.000
= Rp 592.000
Rugi = Rp 600.000 Rp 592.000 = Rp 8.000.
Harga Pembelian dan Harga Penjualan
Dalam perdagangan, keuntungan dapat diperoleh apabila harga penjualan lebih
tinggi daripada harga pembelian. Kerena harga penjumlahan lebih tinggi
daripada harga pembelian, dan besar untung sama dengan harga penjualan
dikurangi harga pembelian, maka diperoleh hubungan berikut ini.
Harga Penjualan = Harga Pembelian + Untung
atau
Harga Pembelian = Harga Penjualan - Untung
Selanjutnya, jika jual-beli mengalami kerugian, maka harga penjualan lebih
rendah dari harga pembelian, dan rugi sama dengan harga pembelian dikurangi
harga penjualan, sehingga diperoleh hubungan berikut ini.
Harga Penjualan = Harga Pembelian + Rugi
atau
Harga Pembelian = Harga Penjualan Rugi
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut ini!
Seorang pedagang buah membeli 40 buah melon. Setelah terjual habis
ternyata pedagang itu menderita rugi Rp 10.000 karena ia hanya memperoleh
uang hasil penjualan sebanyak Rp 110.000. Tentukan harga pembelian tiap buah
melon itu!
Jawab:
Harga pembelian seluruhnya = harga penjualan + rugi
= Rp 110.000 + Rp 10.000
= Rp 120.000
Harga pembelian sebuah melon = = Rp 3.000
Presentase Untung Rugi
Menentukan Presentase Untung atau Rugi
Dalam perdagangan, untung atau rugi sering kali dinyatakan dengan persen.
Berikut ini adalah presentase yang digunakan dalam perdagangan.
Pada persentase untung berarti untung dibandingkan terhadap harga
pembelian,dan pada persentase rugi berarti rugi di bandingkan terhadap harga
pembelian.
Untuk selanjutnya, persentase untung atau rugi selalu dibandingkan
terhadap harga pembelian dan modal, kecuali jika ada keterangan lain.
Cara untuk menentukan persentase untung dan rugi
1.
= Rp75.000
= ... %
Berdasarkan jawaban kegiatan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Persentase untung
= 100%
2.
Persentase rugi
= 100%
Untung 20%
= Rp60.000
= RP ...
Rugi 6%
= Rp500.000
= Rp ...
2.
Contoh :
1.
Seorang pedagang membeli sebuah akuarium seharga Rp. 45.000. jika
pedagang tersebut menghendaki untung 20%, berapa rupiah akuarium tersebut
harus dijual?
Jawab :
Harga pembelian
= Rp. 45.000
Untung 20%
Harga penjualan
= Rp. 540.000
= Rp. 90.000
= 25/100 x Rp. 90.000
= 1/4 x Rp. 90.000
= Rp. 22.500.
Jadi, yang harus dibayar pembeli = Rp. 90.000 Rp. 22.500 = Rp. 67.500.
Berdasarkan contoh diatas, diperoleh rumus berikut.
Harga Bersih = Harga Kotor Rabat (Diskon)
Pada rumus diatas harga kotor adalah harga sebelum dipotong diskon, dan harga
bersih adalah harga setelah dipotong diskon.
Bruto, Tara, dan Neto
Sebuah karung berisi beras dengan berat seluruhnya 100 kg. Jika berat
karung 0,80 kg, maka:
Berat beras
= 100 kg 0,80 kg
= 99,20 kg.
Berat karung dan beras yaituu 100 kg disebut bruto (berat kotor).
Berat karung 0,80 kg disebut tara.
Berat beras 99,20 kg disebut neto (berat bersih).
Jadi, hubungan bruto, tara, dan neto dapat dirumuskan sebagai berikut.
Neto = Bruto Tara
Jika diketahui persen tara dan bruto, maka untuk mencari tara digunakan rumus
sebagai berikut.
Tara = Persen Tara x Bruto
untuk setiap pembelian yang mendapatkan potongan berat (tara) dapat
dirumuskan sebagai berikut.
Harga Bersih = Neto x Harga Per Satuan Berat
Contoh :
1.
Seorang pedagang membeli 1 karung kacang kedelai dengan berat
seluruhnya 92,20 kg, dan tara 0,70 kg. Berapa rupiah yang harus dibayar oleh
pedagang itu jika harga 1 kg kacang kedelai Rp. 3.800?
Jawab :
Neto
= bruto tara
= 92,20 kg 0,70 kg = 91,50 kg.
Contoh :
Dika memiliki tabungan di Bank A sebesar Rp. 200.000 dengan bunga 18% per
tahun. Hitunglah jumlah uang Dika setelah 6 bulan !
Jawab :
Bunga 1 tahun = 18% = x Rp. 200.000 = Rp. 36.000.
Bunga 6 bulan = 6/12 x Rp. 36.000 ......... 6 bulan = tahun
= 1/2 x Rp. 36.000 = Rp. 18.000.
Jumlah uang Dika setelah disimpan selama 6 bulan menjadi: Rp. 200.000 + Rp.
18.000 = Rp. 218.000.
Dari contoh di atas, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut ini.
1.
2.
3.
Persen bunga selalu dinyatakan untuk 1 tahun, kecuali jika ada keterangan
lain pada soal.
Pajak
Pajak merupakan suatu kewajiban dari warga negara untuk menyerahkan
sebagian kekayaan kepada negara menurut peraturan-peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah, tetapi tanpa mendapat jasa balik dari negara secara
langsung. Hasil dari pajak digunakan untuk kesejahteraan umum.
Pegawai tetap dari perusahaan swasta atau pegawai negeri dikenakan
pajak dari penghasilan kena pajak yang disebut dengan Pajak Penghasilan
(PPh).
Apabila kita berbelanja di dealer, grosir, toko swalayan, atau tempat
lainnya, maka terdapat barang yang harganya ditambah dengan pajak yang
disebut dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Contoh :
1.
Paman memperoleh gaji sebulan sebesar Rp. 950.000 dengan penghasilan
tidak kena pajak Rp. 360.000. jika besar pajak penghasilan (PPh) adalah 10%,
berapakah gaji yang diterima Paman dalam sebulan?
Jawab:
Besar gaji Paman dalam sebulan adalah Rp. 950.000 Rp. 59.000 = Rp. 891.000.
Catatan:
1.
Pajak Penghasilan (PPh) mengakibatkan penerimaan menjadi
berkurang.
2.
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) mengakibatkan harga bayar
menjadi bertambah.