Você está na página 1de 5

ARTIKEL

SANITASI PEKERJA DAN RUANGAN

Nama

: Sumini Ayu Setiyowati

Kelas

: THP-A

Nim

: 151710101010

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
Oktober, 2016

SANITASI PEKERJA DAN RUANG


Sanitasi menurut UU No. 7 tahun 1996 merupakan upaya pencegahan
terhadap kemungkinan bertumbuh dan berkembang biaknya jasad renik pembusuk
dan patogen dalam makanan,minuman, peralatan dan bangunan yang dapat
merusak pangan dan membahayakan manusia. Sanitasi juga dapat di jabarkan
sebagai cara untuk pencegahan pencemaran terhadap makanan selama kegiatan
penanganan, pengolahan, penyimpanan dan distribusi. Sanitasi dilakukan dengan
tujuan melindungi kesehatan masyarakat melalui pengurangan atau penghilangan
cemaran dalam bahan makanan (Hariadi dan Dewanti, 2009). Sanitasi menurut
WHO adalah suatu usaha untuk mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang
berpengaruh kepada manusia terutama pada hal-hal yang mempunyai efek
merusak perkembanagn fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup. sedangkan
higiene didefinisikan sebagai seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan
kesehatan,

tindakan-tindakan

pemeliharaan

kesehatan,

atau

suatu

ilmu

pengetahuan yang mempelajari kesehatan. Sanitasi dan higiene dalam industri


pangan merupakan suatu tindak kegiatan atau kreasi yang mengarah pada
pemeliharaan kondisi sehat. Kondisi yang dimaksud meliputi kondisi bukan hanya
bebas kontaminan yang dapat menyebabkan keadaan sehat, tetapi bebas dari
faktor yang dapat memacu pada keadaan tidak bebas.
Sanitasi dan higiene pekerja juga perlu diperhatikan. Hal ini disebabkan
karena pekerja merupakan sumber potensial dalam perpindahan cemaran. Jadi
program sanitasi dan higiene pekerja adalah hal yang mutlak. Sanitasi pekerja
meliputi kesehatan pekerja, kebersihan tubuh pekerja sampai ke kebersihan semua
perlengkapan yang digunakan oleh pekerja (Hariadi dan Dewanti, 2009). Higiene
pekerja yang menangani makanan sangat penting peranannya dalam mencegah
perpindahan penyakit ke dalam bahan makanan. Persyaratan bagi pekerja yang
penting adalah :
1. Kesehatan yang baik; untuk mengurangi kemungkinan pekerja menjadi
tempat penyimpanan bakteri patogen,

2. Kebersihan; untuk mengurangi kemungkinan penyebaran bakteri oleh


pekerja
3. Kemauan untuk mengerti tentang sanitasi; merupakan persyaratan agar
program sanitasi berjalan dengan efektif (Jenie, 1989).
Kontruksi ruang produksi
Konstruksi bangunan ruang produksi/dapur meliputi dinding, lantai, langit-langit,
ventilasi, dan pencahayaan.
1. Dinding
a. Letak : min 20 cm diatas dan dibawah permukaan lantai
b. Bahan : tahan lama, kedap air, bagian dalam halus, rata tidak
berlubang,

berwarna

terang,

tidak

mudah

terkelupas,

mudah

dibersihkan apabila digunakan pelapis dinding, bahannya harus tidak


beracun (nontonic).
2. Lantai
a. Bahan : harus kedap air, keras dan padat, tahan air, garam, asam dan
basa serta bahan kimia lainnya.
b. Kondisi : permukaan lantai rata dan mudah mengalirkan air pencucian
atau pembuangan lantai juga dapat dibuat miring kearah pembuangan
air, lantai juga dibuat miring kearah area pembuuangan air, untuk
mencegah adanya genangan air dalam dapur halus, tidak licin dan
mudah dibersihkan, pertemuan lantai dan dinding tidak boleh bersudut
mati (harus lengkung), kedap air. Pemakaian karpet sebagai penutup
lantai harus dari bahan yang mudah dibersihkan. Karpet tidak boleh
digunakan pada area preparasi makanan, ruang penyimpanan, dan area
pencucian peralatan karena akan terekspos air atau minya (Cichy,
1984).
3. Langit-langit
a. Bahan : tahan lama dan mudah dibersihkan
b. Letak : min 2,5 m diatas lantai dan disesuaikan dengan peralatan,
c. Kondisi : langit-langit tidak bebas dari kemungkinan catnya
rontok/jatuh atau dalam keadaan kotor dan tidak terawat, tidak rata,
retak atau berlubang.

4. Ventilasi
a. Kondisi : sirkulasi udara diruang proses produksi baik (tidak pengap),
lubang-lubang harus mencegah masuknya serangga, hama, dan
mencegah menumpuknya debu atau kotoran dan mudah dibersihkan.
b. Bahan : dapat menghilangkan kondesat uap asap, bau, debu dan panas,
mudah dibersihkan dengan demkian, dapur memerlukan alat penghisap
(exhaust fan), atau paling tidak dilengkapi dengan cerobong dengan
sungkup asp
5. Pencahayaan
Pencahayaan yang memedai sangat penting untuk menjamin bahwa semua
peralatan yang digunakan didapur dan ruang penyajian dalam keadaan
bersih. selain itu pencahayaan yang memadai juga sangat penting untuk
menjamin keberhasilan pekerjaan preparasi, pengolahan, penyajian, dan
penyimpanan makanan.
a. Letak : lampu yang dipasang diatas arean prosessing tidak boleh
merubah warna
b. Kondisi : cukup mendapat cahaya, terang sesuai dengan keperluan dan
persyaratan kesehatan. Lampu dilengkapi dengan screen sehingga
aman bila jatuh dan bebas serangga.

DAFTAR PUSTAKA
Cichy, R.F. 1984. Sanitation Management: Strategies for Succes. Michigan:
Educational Institute of the American Hotel and Motel Association
Hariadi, P dan Dewayanti R.H, 2009. Memproduksi Pangan Yang Aman. Jakarta :
PT. Dian Rakyat.
Jenie, B. S.L., 1989. Sanitasi Dalam Industri Pangan. Bogor : AU Pangan dan
Gizi IPB.

Você também pode gostar