Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRACT
Background: Physical activity is movement of the body produced by skeletal muscle contraction
that increase energy expenditure. Low levels of physical activity or sedentary behavior is one of
the behavioral tendency of the current world population. The research on levels of physical
activity in adolescents in rural and urban areas have never done before. Although many
differences between rural and urban are indirectly affect the level of physical activity.
Objective: The aim of this study is to knowing the different levels of physical activity between
rural and urban adolescents at Banyumas Regency.
Methods: This study was conducted by using observational analytic cross sectional design with
72 adolescents as respondents. The respondents were high school students derived from 4 high
schools of urban and rural area, 2 schools each. Each respondents from school of rural and
urban were 36 respondents. Physical activity level was assessed with GPAQ questionnaire.
Results: Analysis for the differences of physical activity level was using paired T-test analysis.
Univariate analysis showed a mean rate of rural adolescents physical activity 2272.783165.26
MET/week and a mean rate of urban adolescentss physical activity 2321.892387.91. Bivariate
analysis showed no significant differences of physical activity level between rural and urban
adolescents (p=0,249).
Conclusion: There was no different level of physical activity between rural and urban
adolescents at Banyumas Regency.
Key Words:
472
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Dicaraka, Tingkat Aktivitas Fisik Remaja
PENDAHULUAN
Aktivitas fisik adalah pergerakan
rangka
memiliki
yang
akan
meningkatkan
satu
pada
kesehatan
masyarakat.
dampak
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
kecenderungan
seseorang
penyakit
penyakit
untuk
terkena
degeneratif
Berdasarkan
adalah
penelitian
obesitas.
Hidayati
dkk,
(bertempat
tinggal
di
pedesaan
dan
mengalami
Katzmarzyk
dan
Lee
(2012)
Menurut
overweight
Riskesdas
(41,7%)
(2007),
dan
prevalensi
rendah
sedentary.
(52%)
remaja
atau
gaya
hidup
Jepang.
menunjukkan
Beberapa
hubungan
tergolong
dan
dewasa
rendah.
Hal
Indonesia
ini
kurang
studi
telah
positif
antara
Indonesia.
kemakmuran
fisik.
Satoto
Menurut
dan
juga
Satoto
kemudahan
menuturkan
(1994),
hidup,
bahwa
473
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Dicaraka, Tingkat Aktivitas Fisik Remaja
hanya
dibatasi
(entertainment).
pada
Ditambah
kenikmatan
lagi
dengan
dengan
observasional
dengan
menjadi
responden
dengan
seminggu
terakhir
menderita
peneliti
di
Kabupaten
METODE
adalah
tujuan
seperti
ISPA,
trauma,
gastroenteritis, dll.
Random cluster sampling merupakan
cara pengambilan sampel yang dilakukan
terhadap sampling unit, dimana sampling
sampel
untuk
masing-masing
data
yang
dikumpulkan
dan
tingkat
aktivitas
fisik.
474
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Dicaraka, Tingkat Aktivitas Fisik Remaja
yaitu
Namun
berdasarkan
penggolongan
termasuk
aktivitas
fisik
MET/minggu
golongan
tinggi,
untuk
tingkat
yaitu
remaja
kota
2048
dan
nilai
475
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Dicaraka, Tingkat Aktivitas Fisik Remaja
dari
stratifikasi
kelamin
merupakan
namun
perancu
yang
secara
penggolangan
keduanya
hasil
ini
adalah
tingkat
tidak
terdapat
aktivitas
salah
satu
mempengaruhi
fisik
faktor
tingkat
Pada
rekreasional
MET/minggu
Kabupaten
domain
aktivitas
untuk
remaja
desa
dan
Banyumas.
Sedankan
hasil
sedentary
atau
sedentary
behavior
tingkat
dibanding
remaja
desa,
yaitu
238,06
aktivitas
fisik
antara
remaja
Banyumas.
Kabupaten Banyumas terdiri dari
476
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Dicaraka, Tingkat Aktivitas Fisik Remaja
ini,
peneliti
melakukan
homogenisasi
mengendalikan
telekomunikasi,
variabel
perancu
yaitu
transportasi,
lembaga
antara
angin.
Namun,
faktor
ini
ternyata
desa
dan
kota
Kabupaten
tersebut
Banyumas.
memungkinkan
di
Kabupaten
tidak
Banyumas
adanya
memiliki
menghambat
Adanya
aktivitas
proses
fisik
seseorang.
ini
memungkinkan
fisik
Pulau
Ketersedian
homogenisasi
tingkat
dan
Bali,
di
Kabupaten
dalam
faktor
penting
dan
Jawa
fasilitas
menjadi
akses
aktivitas
lain
477
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Dicaraka, Tingkat Aktivitas Fisik Remaja
responden tersebut
berpengaruh
aktivitas rendah.
terhadap
keseragaman
ini
menggunakan
WHO
untuk
mengukur
tingkat
perbedaan
bermakna
tingkat
beberapa
penelitian
responden
ini
MET
disebabkan
kegiatan
belajar
KESIMPULAN
Tidak terdapat perbedaan tingkat
aktivitas fisik antara remaja desa dan kota
di Kabupaten Banyumas.
DAFTAR PUSTAKA
1.
didapatkan
mempunyai
ini
tingkat
mempunyai
2.
478
Mandala of Health. Volume 7, Nomor 1, Januari 2014 Dicaraka, Tingkat Aktivitas Fisik Remaja
3.
4.
5.
6.
479