Você está na página 1de 33

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Permenkes RI/No.220/Men.Kes/Per/XI/1976. Alat kesehatan
merupakan barang instrument, aparat atau alat termasuk tiap komponen
bagian atau alat perlengkapan yang diproduksi, dijual atau dimaksudlan
untuk digunakan dalam :
1. Pemeliharan dan perawatan kesehatan, diagnose, penyembuhan,
peringanan atau pencegahan penyakit, kelaianan keadaan badan atau
gejalanya pada manusia.
2. Pemulihan, perbaikan atau perubahan suatu fungsi badan atau struktur
badan manusia.
3. Diagnosa kehamilan pada manusia atau pemeliharaan selama
kehamilan dan setelah melahirkan termasuk pemeliharaan bayi.
4. Usaha mencegah kehamilan pada manusia dan tidak termasuk
golongan obat.
Alat kesehatan adalah instrument, apparatus, mesin atau implant yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit,
memulihkan kesehatan pada manusia atau membentuk struktur dan
memperbaiki fungsi tubuh. Menurut keputusan mentri kesehatan republic
Indonesia nomor 116/Sk/79 alat kesehatan dapat digolongkan dengan :
1. Preparat untuk pemeliharaan dan perawatan
2. Pestisida dan inektisida pembasmi hama manusia dan bintang
peliharaan
3. Alat Kecantikan
4. Peralatan obstetric dan hgynekologi
5. Peralatan anastesi
6. Peralatan kedokteran gigi

7. Peralatan kedokteran THT


8. Peralatan kedokteran Mata
B. Tujuan
1. Untuk Mengetahui macam-macam alat bedah
2. Untuk mengetahui fungsi-sungsi alat bedah
3. Untuk mengetahui cara penggunaan atau pemakaian dari alat-alat
bedah
C. Manfaat
Secara umum penulisan diharapkan :
1. Menambah pengetahuan pembaca untuk lebih memahami tentang alatalat bedah
2. Memberi tahu kepada pembaca bahwa alat-alat kesehatan mempunyai
fungsi masing-masing
3. Membantu pembaca mengetahui macam-macam dari alat bedah
beserta fungsi dan cara pemakaiannya

BAB II
ALAT BEDAH

A. Alat Bedah
Alat bedah merupakan alat medis yang digunakan dalam proses
pembedahan yang biasa digunakan pada hewan, manusia dan sebagainya
guna dalam proses penyembuhan penyakit dan pengangkatan benda-benda
asing yang merugikan tubuh. Beberapa bagian juga diperlukan dalam
pembuatan sediaan botani. Pembedahan pada manusia sudah berkembang
pesat sehingga sangat jauh berbeda dari zaman dahulu. Saat ini sudah ada
alat pembedahan minimal invasive yang dilakukan hanya dengan membuat
sayatan kecil pada kulit untuk melakukan tindakan pembedahan, ada juga
pembedahan oleh robotic.
Adapun alat-alat bedah yaitu:
1. Scalpel (pisau bedah)
2. Gunting
3. Forceps
4. Pinset
5. Klem
6. Tang
7. Alat bedah Lain

1. Scalpel
Scalpel(pisau bedah) merupakan instrument untuk memotong
jaringan. Mata pisau yang tajam memungkinkan untuk dilakukannya
pemisahan jaringan sekitarnya. Scaple terdiri atas 2 bagian yaitu
gagang dan mata pisau. Pada pisau model lama mata pisau dan gagang
bersatu, sedangkan pada model terbaru mata pisau dapat dilepas dan
diganti dengan yang baru

No
Nama
1
Scalpel ( pisau

Gambar

bedah )

Untuk menyayat

Fungsi

Cara Penggunaan
Sama pada umumnya

berbagai organ

seperti pisau diarahkan

atau bagian

kebawah (pada objek)

tubuh lainnya.

atau dengan posisi


dimiringkan kearah
objek,
Tekan jari telunjuk
merupakan penentu
kedalam aninsisi

2. Gunting
Gunting merupakan instrument yang digunakan untuk memotong
jaringan, benang dan balutan luka. Gunting yang lurus untuk
digunakan untuk pekerjaan pada bagian permukaan, sedangkan yang
melengkung digunakan untuk bagian dalam luka. Pada umumnya yang
digunakan untuk memotong adalah bagian distal dari mata gunting,
untuk menghindari rusaknya struktur vital maka gunting tidak boleh
ditutup kecuali bila ujung mata guntingnya dapat dilihat dengan jelas.

N
o

Nama

Gambar

Fungsi

Cara Penggunaan

Bandage
Scissors

Untuk Memotong
verban atau kasa

1. Gunakan tangan
dominan untuk
memegang dan
melakukan
pengguntingan dengan
gunting perban.
2. Masukkan ibu jari dan
jari tengah pada bagian
pemegang
guntingperban agar
dapat menekan dengan
Kuat
3. Ujung gunting perban
yang lebih panjang dan
runcing/tajam
diposisikan dibawah dan
ujung yang tumpul
diposisikan diatas.
4. Masukkan bagian ujung
gunting yang
mempunyai pada perban
yang akan digunting
dengan memposisikan
gunting perban dalam
keadaan terbuka.
5. Setelah itu lakukan
pengguntingan dengan
ibu jari dan jari telunjuk
menekan kuat
berlawanan arah sampai
ibu jari dan jari telunjuk

betemu.

Ligature Scissor

Untuk

1. Gunakan tangan

menggunting

dominan untuk

jahitan luka

memegang dan
melakukan
pengguntingan
2. Masukkan ibu jari dan
jari tengah pada bagian
pemegang gunting agar
dapat menekan dengan
kuat.
3. Pemotongan benang
menggunakan bagian
ujung gunting.
4. Hati-hati dalam
pemotongan jahitan, jika
ujung gunting menonjol
keluar jahitan terdapat
resiko memotong
struktur lainnya.

3.

Surgial Scissors

Gunting Untuk
Pembedahan

1. Gunakan tangan
dominan untuk
memegang dan
melakukan
pengguntingan.
2. Masukkan ibu jari dan
jari tengah pada bagian
pemegang gunting agar
dapat menekan dengan
kuat
3. Pemotongan
menggunakan ujung

4.

Dissecting
Scissors

Gunting untuk

gunting
1. Gunakan tangan

memotong

dominan untuk

jaringan tubuh

memegang dan

untuk keperluan

melakukan

praktek

pengguntingan.
2. Masukkan ibu jari dan
jari tengah pada bagian
pemegang gunting agar
dapat menekan dengan
kuat
3. Pemotongan benang
menggunakan ujung
gunting

5 Umbilical cord
scissors

Digunakan untuk

1. Menjepit tali pusar

keperluan

menggunakan klem kira-

obstetric, untuk

kira 3 cm dari umbilicus

memotong pusar

bayi.melakukan urutan

bayi

pada tali pusar kearah


ibu dan memasang klem
kedua kali 2 cm dari
klem pertama.
2. Memegang tali pusar
diantara 2 klem
menggunakan tangan kiri
dengan perlindungan
jari-jari tangan kiri.
3. Potong tali pusar
menggunakan Umbilical
cord scissors diantara

6 Episiotomy
scissors

Digunakan untuk

dua klem.
1. Melakukan anastesi local

keperluan

terlebih dahulu, tetapi

obstetric, untuk

jika dalam keadaan

memotong vulva

darurat episotomi

diwaktu

dilakukan tanpa anastesi.

melahirkan bayi,

2. Episotomi dialukan

untuk mencegah

menggunakna sepasang

robeknya dinding

gunting khusus yaitu

perineum, yaitu

Episiotomyscissors.

bagian anus dan

3. Ada dua tipe irisan :

bagian bawah

midline atau garis

vagina

tengah, yang
potongannya lurus ke
bawah dengan anus atau

mediolateral yaitu agak


rendah kesudut.

5. Forceps
Forceps adalah alat yang di gunakan untuk mebantu
mengeluarkan bayi saat persalinan. Bentuknya menyerupai
sepasang sendok besar. Sepasang forceps akan mencapit kepala
bayi yang masih di dalam, setelah itu dokter akan memandu
dalam menariknya hingga keluar dari rahim ibu . hal ini biasanya
di lakikan selama proses kontraksi, sementara sang ibu
mengejan

N
o
1

Nama
Forceps

Gambar

Fungsi

Cara Penggunaan
1. Pemasangan pada kepala

Forceps
berfungsi untuk
mebantu
mengeluarkan
bayi
persalinan

saat

dilakukan agar pas dengan


kepala bayi. Pemasangan
pada kepala yang ideal pada
kedudukan occipito anterior.
Adalah : biparietal ,
sepanjang diameter
occipitomentalis dengan
lubang melingkupi tulangtulang parietal dan ujung nya
terletak di atas pipi . tepi
yang cekung harus
menghadap kearah penunjuk
dan tepi yang cembung
kearah muka.

2. Pemasangan pada panggul


Pemasangan ini dilakukan

agar pas dengan panggul ibu


tanpa memperhatikan
bagaimana forcepsnya
mencekam kepala janin .
pemasangan pada panggul
yang terbaik tercapai bila:
Daun sebelah kiri ada
disebelah kiri panggul

Daun sebelah kana nada di


sebelah kanan panggul

Tepi yang cekung ada di


dekat symphysis pubis

Tepi yang cembung ada di


lengkung secrum

Diameter forceps ada pada


diameter transversa
panggul.

6. Pinset
digunakan untuk mengambil atau mnarik bagian alat alat tubuh
dari hewan yang dibedah, memisahkan organ yang satu dengan yang lain.
Pinset ada dua jenis yaitu pinset anatomis (ujung dari pinset tidak
mmpunyai gigi, disebut juga pinset traumatis) yang kedua pinset sirugis
(ujungnya mempunyai gigi dan disebut pinset atraumatis)
N
o
1.

Nama
Pinset
Anatomi
s

Gambar

Fungsi

Cara Penggunaan

Fungsi untuk menjepit

Mengguncakan ibu jari

kassa sewaktu menekan

dan dua atau tiga anak jari

luka, menjepit jaringan

lainnya dalam satu tangan.

yang tipis dan lunak. -

Tekanan pegas muncul

berupa eksplorasi jaringan

saat jari-jari tersebut saling

dan membentuk pola

menekan kearah yang

jahitan tanpa melibatkan

berlawanan dan

jari.

menghasilkan kemampuan
menggenggam.

2.

Pinset

Fungsi untuk menjepit

Menggunakan ibu jari dan

chirugis

jaringan pada waktu

dua atau tiga anak jari

diseksi dan penjahitan

lainnya dalam satu tangan

luka, memberi tanda pada

tekanan pegas muncul saat

kulit sebelum memulai

jari-jari tersebut saling

insisi. Berfungsi juga

menekan kearah yang

sebagai pembentuk pola

berlawanan. Menghasilkan

jahitan, dan meremove

kemampuan menggengam

jahitan.

alat ini dapat


menggenggam objek atau
jaringan kecil dengan
cepat dan mudah serta
memindahkan dan
mengelurkan jaringan
dengan tekanan yang
seragam.

3.

Cilia

Fungsi untuk menjepit

Pinset

atau mencabut rambut, alis


mata dan janggut.

4.

Untuk

Untuk mengikat benang

mengikat

jahit.
Disebut

badan

dengan

suture forceps.

5.

Pinset
special

a. Tumor dan vessel


forceps

b. Intestinal forceps

c. Lung
forceps

dissecting

mikro

d. Hypophyseal
forceps

6.

Splinter

Kegunaannya adalah untuk Cara pakai : tekan pada


mengadaptasi tepi-tepi

bagian tengah (bagian

luka (mencegah

yang bergerigi/bergaris-

overlapping)

garis) dengan
menggunakan tiga jari: ibu
jari,jari telunjuk, dan jari
tengah (sama halnya
seperti memegang sumpit)

7.

Pinset

Type yang terkenal yaitu

telinga

wilde dan lucae. Pinset ini


berfungsi

untuk

mengeluarkan benda asing


dari rongga dalam telinga
atau untuk mengeluarkan
kotoran telinga yang keras
dan besar.

8.

Pinset

pinset ini digunakan untuk

agrave

menjepit elip pada lukaluka sehingga tidak


terbuka. Ciri-cirinya yaitu
kedua ujung bergerigi dan
dibawah kedua gigi
terdapat lekukan yang
berfungsi untuk tempat
ujung elip supaya dapat

Untuk

ditekan
-alat yang digunakan

sterilisasi

untuk menjepit benda yang clorin -/+ 10 menit


akan di sterilisir

direndam dalam larutan


Setelah direndam, disabun
dan disikat hingga bersih
Bilas (menggunakan air
yang mengalir ) dan
dikeringkan.
Kemudian direbus dalam
air mendidih -/+ 30 menit,
atau masukkan dalam
sterilisator (alat pensteril)
selama 15-20 menit

7. Klem
Klem terdiri dari berbagai macam. Macam-macam klem yang
digunakan dalam tindakan medis seperti bedah minor bermacam macam.
Macam macam klem tersebut umumnya digunakan untuk menjepit
jaringan atau benda.
No

Nama

Gambar

Fungsi

Cara Penggunaan

1.

Klem Arteri

Klem arteri

Cara menggunakan klem tersebut

bermanfaat

dilakukan dengan cara menekan

untuk

bagian klem yang terdapat lubang.

menghentikan

Dimana lubang tersebut digunakan

pendarahan

untuk memegang klem dengan

pembuluh darah

menggunakan ibu jari dan jari

kecil (arteri) dan

telunjuk. Seperti yang kita ketahui

menggenggam

bahwa

jaringan lainnya

pengunci yang disebut dengan

dengan tepat

ratchet pada klem terdapat 3

tanpa

derajat.
Cara melakukan penguncian yaitu

menimbulkan
kerusakan yang
tidak
dibutuhkan.

2.

klem

terdapat

dengan menyilangkan ibu jari dan


jari manis yang memegang klem
tersebut.

Bulldog

fungsi yang

saat pegangan klem ditekan maka

clamps

utama yaitu

alat akan terbuka, sebaliknya saat

untuk menjepit

pegangan dilepas maka alat akan

luka agar darah

menutup.

tidak mengalir
keluar dan
mencegah
pendarahan yang
berlebihan pada
daerah yang
dioperasi.

3.

pada

Peritoneum

untuk menjepit

Klem

jaringan selaput

perut

4.

Hysterekto
mie klem

5.

Doek klem

digunakan untuk
menjepit

kain,

terutama

kain

oprasi, yaitu kain


linen

yang

tengahnya
berlubang

yang

diletakkan diatas
tubuh yang akan
dioprasi.
6.

Circumcisio
n clamps

digunakan untuk

tempelkan saja klem itu pada

menyunati kulit

kepala penis sehingga prosesnya

luar.

hanya berlangsung 5 menitan.


Berikutnya ujung kulup yang
keluar dari tabung klem dipotong.

7.

Alat ini untuk


7. Abdominal
klem

menjepit isi
perut.
Abdominal klem
terdiri dari :

8.

Umbilikal
cord klem

Darm klem

Maag klem

untuk menjepit
tali pusar bayi

1. Celupkan tangan yang masih


menggunakan sarung tangan ke
dalam larutan klorin 0,5% untuk
membersihkan darah dan sekresi
lainnya.
2. Bilas

dengan

air

DTT

(desinfeksi tingkat tinggi)


3. Keringkan dengan handuk yang
bersih dan kering
4. Klem tali pusat dengan jarak
1cm dari pusar bayi. Gunakan
klem tali pusat plastic yang
steril

atau

DTT,

kuncikan

penjepit plastic tali pusat


5. Lepaskan semua klem arteri
penjepit tali pusat dan rendam
dalam larutan klorin 0,5%
6. Bungkus tali pusat yang sudah
diklem dengan klem tali pusat
dengan kassa steril
7. Petugas medis baik itu dokter

maupun

bidan

harus

memastikan bhawa klem sudah


terkunci dengan kuat untuk
mencegah pendarahan tali pusat.

8. Tang
no

Nama alat

1.

korentang

Gambar

Fungsi
untuk

Cara penggunaan
mengambil Tekan alat (klem) pada

instrumen

steril, bagian pangkal (sama

mengambil

kasa, halnya

handscoen

(sarung gunting)

memegang
untuk

tangan), jas operasi, membuka klem tersebut.


doek, dan laken steril. Masukkan
2.

Tang
sterilisasi

ujungnya

untuk menjepit dan

pada objek, kemudian

mengangkat alat yang

tekan

disterilisir terutama

pangkalnya

yang bulat dan agak

menutup/supaya

berat.

terkunci.

kembali
untuk

3.

Tong tang an

untuk menjepit lidah Balut kasa steril pada


agar terjulur keluar bagian ujung spatel yang
dan

tidak permukaannya

mengganggu
pernafasan

lebar.

lebih

Masukkan

saat perlahan pada daerah

pemberian sonde.

mulut -/+ 3 cm, lalu


tekan

(seperti

mendongkrak),
mengangkat
(rahang atas).
4.

Kogeltang

menjepit &
mengangkat
organ/jaringan tubuh
juga benda benda
asing dalam tubuh
termasuk Paku.

5.

Knabbel tang

digunakan
untuk
memotong
tulang
(jari tangan dan kaki).

6.

Verlos tang

digunakan
untuk
membantu persalinan
yang
terdapat
kelainan.

7.

Abortus tang

untuk

keperluan

maxila

8.

Haken Tang

pengguran kandungan
untuk keperluan
pengguran kandungan

9.

Uterus tang

untuk

mengangkat

uterus

10.

Tampontang

untuk memasukan
tampon kedalam
vagina atau
mengeluarkannya
dengan maksud
menghambat
perdarahan.

11.

Suture

Untuk menjepit luka-

forceps

luka yang terbuka dan


mengangkat elipnya

9. Alat bedah lain


no
1.

Nama alat
Needle
holder

Gambar

Fungsi
Cara penggunaan
Untuk menjepit jarum 1. Needle digenggam
pada saat pembedahan

pada jarak 2/3 dari


ujung

berlubang

needle, dan berada


pada ujung jepitan
needle holder.
2. Hal

ini

akan

memudahkan
tusukan
pada

jaringan

saat

jahitan

dilakukan. Selain itu


pe megangan needle
pada

area

dekat

dengan

engsel

needle

holder

akanmenyebabkan
needle menekuk
3. Kemudian

belokan

needle

sedikit

kearah depan pada


jepitan

instrument

karena

akan

disesuaikan dengan
arah alami tangan
ketika
dilakukan

insersi
dan

tangan akan terasa


lebih nyaman.

4. Teknik

menjahit

:jaga jari manis dan


ibu

jari

menetap

pada lubang needle


saat

menjahit

dilakukan

yang

membatasi
pergerakan
dan

tangan

pergerakan

lengan.
5. Pegang
holder

needle
dengan

telapak tangan akan


memberikan
pengontrolan

yang

baik.

Secara

konstan,

jangan

mengeluarkan

jari

dari lubang handled


karena

dapat

merusak

ritme

menjahit.

2.

probes

untuk mengukur

Pertimbangkan:
pergunakan ibujari
pada lubang handled
yang menetap, namun
manipulasi
lubang
lainnya dengan jari
manis dan kelingking.
1.Dalam prakteknya

dalamnya suatu rongga

spekulum vagina akan

dalam tubuh

membuka vagina
yang tertutup oleh

labia sehingga akan


terlihat serviks
2.Kemudian saat akan
mengukur rahim,
pastikan spekulum
vagina telah terkunci
dan posisi yang
diinginkan sudah
tercapai
3.Sebelum memasukan
sonde uterus, olesi
ujung dengan betadin
sebagai penanda ukuran
rahim yang akan
diperoleh nantinya
4.Tindakan ini
merupakan
pendukung dalam
menjalankan fungsi
uterine sonde
5.Setelah itu masukkan
ke dalam servik
sampai ke fundus atau
sampai terasa
tertahan.
6.Kemudian keluarkan
sonde dan lihat hasil
pengukuran yang
dihasilkan.

3.

Dilators

untuk merelaksasi otot 1. Dimuali dari ukuran


vagina yang mengalami
kecil (nomor 1)
kekejangan
tidak
2. Dilator akan
normal.
dibiarkan didalam
vagina sekitar 10-15
menit dan dapat
diulang 3-4 kali
disiang hari dan
sekali lagi
menjelang malam.

4.

Retractors
Alat bedah yang di
gunakan
untuk
menahan organ-organ
dan
jaringan
yang
mendasarinya, sehingga
bagian tunuh di bawah
sayatan dapat di akses

5.

curettes

Untuk

mebersihkan 1.Bius pasien,bila bius

plasenta,

ovum

waktu
Biasanya

pada

umum diharuskan

keguguran.

puasa selama12jam.

digunakan

Sedangkan bius vinal

dalam bidang obsgyn.

sebelum tindakkan .
2.Setelah dibius kaki
diletakkan pada posisi
seperti hendak
melahirkan
( ngangkang ).
Kemudian buka
vagina hingga leher

rahim terlihat
menggunakan alat
speculum .
3.Dokter akan menggukur
kedalaman dan susut
rahim dengan alat
sonde supaya saat
proses dilatasi dan
kuret dilakukan alat
tidak menembus
rahim lalu buka leher
rahim secara perlahan
dengan memasukkan
bahan silinder
( bilastor)
4.Setelah jalan sudah
terbuka maka proses
kurettase dimulai
dengan,alat kuret
berbentuk sendok
kecil.
Dokter akan melakukan
pengerukkan secara
perlahan keseluruh
dinding uterus hingga
bersih.

6.

pelvimeter

Pengukuran
tulang
untuk

jalan

Keseluruhan proses ini


akan memakan waktu
sekitar 20 menit.
dimensi Ada 4 macam
lahir pengukuran:

menentukan 1. Diameter Interspinalis

apakah

bayi

dilahirkan
vagina

dapat Cara ini dilaukan dengan


melalui

meletakan kedua
ujung pelvimeter di
atas masing-masing
spina illiaca abterior
superior dan jarak
normal antara
keduanya adalah 25,5
cm
2. Diameter Intercistalis
Pengukuran ini
dilaukan dengan cara
menggeserkan ujungujung pelvimeter e
atas crista illiaca dan
dicatat ukuran antara
dua titik yang
terpanjang. Biasanya
sebesar 28 cm. Pada
normalnya terdapat
perbedaan 2,5 cm
antara kedua diameter
tersebut. Dapat
dicurigai adanya
pelvis datar arena
penyempitan pintu
masuk pelvis apabila
terdapat perbedaan
lebih besar dari 2,5
cm
3. Konjugata Eksterna

Wanita yang akan


diperiksa dianjuran
berbaring miring,
salah satu ujung
pelvimeter diletakan
pada pusat tepi atas
symplysis pubis dan
ujung yang satunya
diletakan pada ujung
processus bertebra
lumbalis ke 5. Titik
ini kemudian
ditemukan dengan
member i tanda satu
titik antara kedua
leuan yang dibentuk
oleh kedua spina
illiaca posterior
superior dan
kemudian bergerak ke
atas kira-kira 2,5 cm.
4. Diameter transversa
pintu ke luar
Untuk penguuran ini
tidak
memerluan
pelvimeter, dalam posisi
ini dilakukan pemerisaan
vagina pada wanita.
Tangan diepalkan lalu di
tempatkan di antara
kedua tuber isciadika
pasien. Apabila ke empat
ujung-ujung metakapral
kepala tangan dapat

7.

Cranioplast

Untuk

masuk berarti diameter


ini normal. Namun harus
diketahui berapa ukuran
kepala tangan.
memperbaiki 1. Praoprasi

kerusakan
kepala

tulang
dengan

menggunakan bahan

Dimasukkan kedalam
tubuh dua inci ke kiri
dan dua inci naik dari
pusar. Setelah dada,
perut, dan rongga
panggul telah disedot,
embalmer
menyuntikkan cairan
rongga ke dada, perut
dan rongga panggul
menggunakan trocar
kecil melekat melalui
selang yang
terhubung ke botol
cairan rongga indeks
tinggi. Botol di
adakan terbalik di
udara sehingga
membiarkan gravitasi
mengambil cairan
rongga melalui trocar
dan ke rongga.
Embalmer bergerak
yang trocar
dengancara Pasien
diterapi dengan
medikasi

antikonvulsan
(fenitoin) untuk
mengurangi resio
kejang praoprasi.
2. Kulit epala dicuur

segera sebelum
pembedahan
(biasanya diruang
operasi) sehingga
adanya abrasi
superficial tida semua
mengalami
PascaoerasiJalur ateri
dan jalur tekanan
vena sentral (CVP)
dapat dipasang untuk
memantau tekanan
darah dan mengukur
CPV. Pasien mungkin
atau tidak diintubasi
dan mendapat terapi
oksigen tambahan
8.

trocars

infeksi
Untuk
membuat 1.Menyediakan draina
lubangpada
tubuh
secairan tubuh dan
seperti perut dan
organ setelah pengganti
rongga
dadayang
bertujuan
mendrainase
tersebut

untuk
daerah

anvaskular darah
dengan pembalseman
bahan kimia. Dari pada
tabung bulat yang
dimasukkan, tiga pisau

sisi dari trocar


klasikakan membagi
kulit luar menjadi tiga
"sayap" yang kemudian
dengan mudah di jahit
ditutup dengan cara
yang kurangmenonjol.
2.Dimasukkan kedalam
tubuh dua inci ke kiri
dan dua inci naik dari
pusar. Setelah dada,
perut, dan rongga
panggul telah disedot,
embalmer
menyuntikkan
cairanronggake dada,
perut dan rongga
panggul menggunakan
trocar kecil melekat
melalui selang yang
terhubung ke botol
cairan rongga indeks
tinggi. Botol di adakan
terbalik di udara
sehingga membiarkan
gravitasi mengambil
cairan rongga melalui
trocar dan ke rongga.
Embalmer bergerak
yang trocar dengan cara
yang sama bahwa ia

digunakan ketika
aspirating rongga
untuks epenuhny ada
merata
mendistribusikan bahan
kimia.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Alat bedah merupakan alat medis yang digunakan dalam proses
pembedahan yang biasa digunakan pada hewan, manusia dan sebagainya
guna dalam proses penyembuhan penyakit dan pengangkatan benda-benda
asing yang merugikan tubuh. Beberapa bagian juga diperlukan dalam
pembuatan sediaan botani. Pembedahan pada manusia sudah berkembang
pesat sehingga sangat jauh berbeda dari zaman dahulu. Saat ini sudah ada
alat pembedahan minimal invasive yang dilakukan hanya dengan membuat
sayatan kecil pada kulit untuk melakukan tindakan pembedahan, ada juga
pembedahan oleh robotic.
Jarum bedah disebut juga jarum hecthing digunakan untuk
menjahit luka, umumnya luka oprasi.Scalpel(pisau bedah) merupakan
instrument untuk memotong jaringan.Gunting merupakan instrument yang
digunakan untuk memotong jaringan, benang dan balutan luka.Gunting
merupakan instrument yang digunakan untuk memotong jaringan, benang
dan balutan luka.
Berdasarkan alat-alat bedah diatas dapat disimpulkan, dengan
mengetahui alat-alat bedah kita dapat mengetahui fungsi dan cara
pemakaian dari alat-alat tersebut dan memperlancar dlam melakukan suatu
percobaan atau praktikan.
B. Saran
Sebaiknya alat-alat yang digunanaan lebih diperhatikan dan
dirawat lagi agar dapat dipergunakan dengan maksiamal tanpa ada
kekurangan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Eddleman, Christopher S.2012. The Neurosurgial Instrument Guide.
2. Hartati,S.2010. Sistem Pencatatan Keperawatan Eletronik Perioperatife.
3. Sjamsuhidajat R, De Jong Wim.Buu Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta:
Penerbit Buku Kedoteran EGC
4. Resoprodjo S.Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah.Jakarta: Binarupa Aksara.
2000

Você também pode gostar