Você está na página 1de 6

PAJAK NEGARA-NEGARA DI DUNIA

Pajak merupakan salah satu sumber penghasilan terbesar


suatu

negara

dalam

usaha

mesejahterakan

rakyatnya,

pembangunan perekonomian dan meingkatkan pertumbuhan


wilayah di suatu negara. Beberapa negara termasuk negara
indonesia berusaha menggenjot penerimaan negara dari sektor
pajak. Aturan dan tarif pajak di setiap negara-negara di dunia
berbeda-beda. Membayar pajak merupakan kewajiban bagi
penduduk yang mendiami suatu negara baik individu dan badan
atau perusahaan.
Menurut data Organisation for Economic Co-operation and
Development

(OECD),

Belgia

memiliki

penerimaan

pajak

tertinggi di kelompok negara maju dunia. Rata-rata pekerja di


Belgia membayar 42 persen gajinya sebagai pajak penghasilan
dan jaminan sosial pada tahun 2015, lebih rendah dari 42,4
persen pada tahun 2014. Patrick Derthoo, pengamat perpajakan
di Deloitte di Brussels menyatakan, pajak penghasilan di Belgia
biasanya tinggi, namun kondisi ini perlahan berubah. Menurut
Derthoo, ada pergeseran obyek pajak yang dimulai pada tahun
2015 lalu.

Baru-baru ini, Belgia menaikkan pajak terhadap

alkohol, tembakau, dan bahan bakar. Pemerintah Belgia juga


menaikkan pajak pada beberapa perolehan modal, bunga, dan
pembayaran

dividen.

Belgia

menempatkan

penerimaan

pajaknya untuk membiayai program pelayanan kesehatan yang


kuat, serta program pendidikan dan jaminan sosial. Banyak
mahasiswa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi tanpa
harus membayar.

Lain halnya dengan india, di negara ini rata-rata pekerja


tidak membayar pajak penghasilan atau kontribusi sosial
melihat dari pendapatan per kapita yang sangat rendah.
Walaupun para pekerja di india tidak membayar pajak, namun
hal ini bukan lah suatu yang meringankan karena pendapatan
perkapita setiap pekerja menerima upah sekitar 85.000 rupee
atau 1.281 dolar AS yang setara dengan Rp.16,8 juta per tahun
namun juga harus membayar pajak lainnya seperti pajak
penjualan.
Dilansir dari Business Insider, Jakarta, Kamis (8/10/2015),
Economic World Forum melaporkan total tarif pajak dapat
dipandang sebagai suatu ukuran dalam mengukur seberapa
kompetitifnya suatu negara. Sehingga, semakin rendahnya tarif
pajak, maka akan dinilai semakin baik dan kompetitif. Tak ayal di
dunia bisnis, didapati banyak pebisnis di dunia internasional
mengincar negara yang mempunyai tarif pajak terendah.
Menurut data World Economic Forum, dalam hal daya saing,
Indonesia berada dalam posisi 37 dengan tingkat sebesar 4,5
persen. Berikut negara-negara dengan pajak tertinggi didunia.
a. Aruba
Aruba adalah sebuah negara pulau di karibia. Pulaunya
kecil hanya sepanjang 33 km. Negara ini memiliki total
area 178,91 dikenal sebagai negara dengan biaya hidup
tertiggi dikaribia. Tingginya biaya hidup sangat berkaitan
erat dengan tingginya pajak penghasilan yang harus
dibayarkan oleh penduduknya, yaitu sebesar 58,95% bagi
penduduk

yang

berpenghasilan

tahunan

US$171.149.

Selain itu, negara ini juga mengenakan pajak sebesar 25%


bagi capital gains. Kebijakan pemberlakuan pajak yang

tinggi di Aruba ini sangat berkebalikan dengan kebijakan


negara-negara
Bahama,

di

Kepulauan

Bermuda,

dan

Karibia

lainnya,

Kepulauan

Cayman,

seperti
yang

memberlakukan rezim zero income tax.


b. Swedia
Swedia merupakan negara di Uni Eropa yang menganut
paham

welfare

state.

Masyarakatnya

mendapatkan

pelayanan edukasi dan kesehatan gratis dari pemerintah.


Dampak dari kebijakan ini tak lain adalah tingginya pajak
yang dikenakan kepada masyarakat.
Pajak penghasilan yang dikenakan terhadap masyarakat
Swedia

yang

berpenghasilan

tahunan

US$85.841

mencapai 56,6%. Selain itu, pemerintah Swedia juga


mengenakan pajak yang tinggi atas pendapatan investasi
masyarakat, yaitu sebesar 30%.
c. Denmark
Negara kedua di Eropa, setelah Swedia, yang memiliki
tingkat

pajak

Menganut

penghasilan

paham

seperti

tertinggi

adalah

Swedia,

Denmark.

tingkat

pajak

penghasilan di Denmark juga tinggi. Masyarakat dengan


penghasilan tahunan US$70.363 diwajibkan membayar
pajak penghasilan sebesar 55,38%.
Denmark juga memberlakukan pajak yang tinggi atas
pendapatan dividen dan capital gains, masing-masing
sebesar

28%

dan

42%.

Menariknya,

untuk

urusan

keagamaan, Denmark juga mengenakan pajak, tetapi


dengan tingkat yang rendah yaitu 0,4% hingga 1,5%.
d. Belanda
Belanda merupakan negara dengan tingkat pajak
penghasilan tertinggi di Eropa Barat. Negeri tulip ini
mengenakan pajak sebesar 52% bagi penduduknya yang

berpenghasilan US$70.090 per tahun. Pendapatan per


kapita negara ini sendiri sebesar US$57.000.
Selain pajak penghasilan, pemerintah juga mengenakan
pajak yang tinggi atas warisan, yaitu sebesar 40%, capital
gains 25%, dan land transfer tax 6%.
e. Belgia
Negara ini menempati posisi kedua tertinggi di Eropa Barat
dalam hal pengenaan pajak penghasilan bagi warga
negaranya.

Penduduk

dengan

penghasilan

tahunan

US$45.037 akan dikenai pajak sebesar 50%. Pemerintah


juga mengenakan pajak keamanan sosial sebesar 13%
untuk karyawan dan 35% untuk atasan.
Selain itu, municipal tax di Belgia juga cenderung tinggi,
yaitu 11%, dan pajak capital gains sebesar 33%. Tingginya
pajak yang dikenakan berdampak pada rendahnya take
home pay masyarakatnya yang hanya mencapai 45% dari
penghasilan mereka.
f. Austria
Austria merupakan salah satu negara Eropa yang masuk
dalam daftar tempat terbaik untuk hidup. Namun, di balik
itu, masyarakatnya ternyata harus mengeluarkan biaya
yang

cukup

penghasilan

besar.
yang

masyarakatnya

Indikator
tinggi,

yang

pertama

yaitu

adalah

sebesar

berpenghasilan

50%

US$74.442

pajak
bagi
per

tahun.
Di samping itu, masyarakat juga dibebani untuk membayar
pajak jaminan sosial sebesar 18%. Tidak hanya itu,
tabungan warga negara Austria yang disimpan dalam bank
di Swiss juga dikenai pajak yang besarnya tergantung pada
jumlah simpanan itu sendiri.
g. Jepang

Inilah satu-satunya negara di Asia yang masuk dalam


jajaran negara dengan pajak penghasilan tertinggi. Negara
yang memiliki pendapatan per kapita sebesar US$53.200
ini mengenakan pajak penghasilan sebesar 50% bagi
penduduknya yang memiliki pendapatan tahunan sebesar
US$228.880.
Kebijakan pemerintah Jepang ini tak lazim dilakukan oleh
negara-negara di Asia yang umumnya merupakan negara
berkembang dan memiliki tingkat pajak penghasilan ratarata sebesar 23%.
h. Inggris
Sepanjang tahun 2012, Inggris memberlakukan kebijakan
pajak penghasilan sebesar 50% bagi penduduknya yang
berpenghasilan US$234.484 per tahun. Kebijakan yang
hanya diberlakukan hingga April 2013 ini merupakan
langkah yang harus diambil pemerintah Inggris untuk
menjaga fluktuasi neraca keuangan negaranya.
Negara ini juga mengenakan pajak yang tinggi untuk
jaminan

sosial

serta

capital

mencapai 14% dan 28%.


i. Finlandia
Layaknya
negara
Eropa

gains,

lainnya,

masing-masing

Finlandia

juga

memberlakukan pajak penghasilan yang tinggi, yakni


49,2% bagi penduduknya yang berpenghasilan US$87.222
per tahun. Seperti Denmark, negara ini juga mengenakan
pajak bagi aktivitas keagamaan berupa church tax hingga
2%.
Tahun

2015,

pemerintah

Finlandia

berencana

meningkatkan tarif pajak penghasilan serta pajak warisan


bagi penduduknya yang mendapatkan warisan lebih dari
US$1,3 juta.
j. Irlandia

Irlandia berada di posisi kesepuluh sebagai negara yang


memberlakukan

pajak

penghasilan

yang

tinggi

bagi

penduduknya. Tingkat pajak penghasilan di negara ini


adalah 48% bagi warganya yang memiliki penghasilan
tahunan sebesar US$40.696.
Pada 2008 negara ini hanya memberlakukan tarif 4% bagi
pajak jaminan sosial. Irlandia juga menjadi negara dengan
nilai pajak perusahaan terendah di Eropa yang hanya
mencapai 12,5%.
Enjoyed

Você também pode gostar