Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh realita bahwa kamus-kamus bahasa Indonesiabahasa Jawa atau bahasa Jawa-bahasa Indonesia yang sudah ada hanya menyuguhkan arti
kata saja. Misalnya dari kata berbahasa Jawa diartikan ke dalam bahasa Indonesia atau
sebaliknya. Sedangkan pengguna kamus sering kali menemukan kesulitan ketika akan
menggunakan bahasa Jawa karena arti yang ada di dalam kamus hanyalah satu jenis bahasa
Jawa saja. Sedangkan bahasa Jawa sendiri memiliki tiga tingkatan bahasa yang bahkan
memiliki kata-kata yang berbeda dari setiap tingkatan bahasa Jawa tersebut. Adanya tiga
tingkatan tersebut berdasarkan tingkat kesopanan. Misalnya dalam bahasa Indonesia kata
pakai bisa diartikan menjadi 3 kata yang berbeda sesuai tingkatan bahasa Jawa, yakni
anggo, angge, agem (bahasa Jawa Ngoko, Krama Madya, Krama Inggil). Hal itulah
yang belum ada dalam perkamusan bahasa Jawa padahal dalam penggunaannya, itu sangat
diperlukan. Bila bahasa Inggris memiliki perubahan kata kerja dipengaruhi oleh waktu,
dalam bahasa Jawa terdapat perubahan kata dipengaruhi oleh tingkat kesopanan atau
tingkatan bahasa Jawa.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengumpulkan sebanyak-banyaknya kata
yang memiliki perubahan berdasarkan tingkatan bahasa Jawa untuk kemudian dimasukkan
ke dalam kamus. Artinya, jika ingin mengetahui penggunaan suatu kata dalam bahasa Jawa,
maka kamus akan bisa membantu dengan cara menyuguhkan kosakata-kosakata dalam tiga
tingkatan bahasa Jawa. Kosakata-kosakata itu didapat dari 10 sumber data (manula di
Yogyakarta yang dipercaya sebagai pengguna bahasa Jawa sesuai dengan tiga tingkatan
bahasa Jawa [empunya bahasa Jawa]). Data penelitian ini berupa hasil perumusan kosakata
sesuai tingkat kesopanan atau tingkatan bahasa Jawa. Secara akademik, penelitian ini
diharapkan bermanfaat bagi pengembang leksikografi, terlebih bagi pembuat dan pengguna
kamus bahasa Jawa. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
di bidang kosakata berdasar tiga tingkatan bahasa Jawa. Dari hasil analisis, diperoleh bahwa
tidak semua kata memiliki perbedaan kosakata berdasar tingkatan bahasa Jawa dan telah
didapatkan 430 kosakata yang dapat disajikan di dalam kamus. Data-data tersebut siap
dimasukkan ke dalam kamus bahasa Jawa untuk membantu para penggunanya.
Keyword: bahasa Jawa Ngoko, Krama Madya, Krama Inggil
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kamus-kamus bahasa Indonesia-bahasa Jawa atau bahasa Jawabahasa Indonesia yang sudah ada hanya menyuguhkan arti kata saja. Baik
kamus online, offline, maupun kamus cetak. Pengartian itu misalnya dari kata
berbahasa Jawa diartikan ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya.
Misalnya kata mata di dalam kamus berarti netra; mripat; pandeleng.
Pengartian semacam itu hanya menunjukkan kosakata dalam beda bahasa
saja, misal bahasa Jawa dialihkan ke bahasa Indonesia atau sebaliknya, tanpa
ada tambahan pengetahuan mengenai kosakata berdasarkan tingkatan bahasa
Jawa, devinisi, atau contoh penggunaannya. Sedangkan pengguna kamus
sering kali menemukan kesulitan ketika akan menggunakan bahasa Jawa
karena arti yang ada di dalam kamus hanyalah satu jenis bahasa Jawa saja.
Kalaupun ada aplikasi kamus yang bisa dibeli di Play-Store yang
menyuguhkan tingkatan kata dalam bahasa Jawa tetapi hanya kata-katanya
saja yang disuguhkan. Di dalamnya tidak terdapat contoh atau definisi dari
kata yang sedang dicari sehingga belum cukup membantu para pengguna
kamus bahasa Jawa-bahasa Indonesia atau bahasa Indonesia-bahasa Jawa.
Bahasa Jawa sendiri memiliki tiga tingkatan bahasa yang bahkan
memiliki kata-kata yang berbeda dari setiap tingkatan bahasa Jawa tersebut.
Adanya tiga tingkatan tersebut berdasarkan tingkat kesopanan, yakni bahasa
Jawa Ngoko yang biasa digunakan dalam keadaan santai dan cenderung tidak
sopan, Krama Madya yang cenderung setengah sopan, dan Krama Inggil yang
bisa dikatakan sangat sopan. Pembagian tingkatan bahasa Jawa tersebut
merupakan salah satu budaya berbahasa yang ada di Jawa.
Dalam bahasa Jawa ada pepatah Ajining dhiri dumunung ana ing
lathi, artinya bahasa merupakan cerminan jati diri si pembicara. Sapir
(dalam Blount, 1974) menyatakan bahwa kandungan tiap budaya terwujud di
dalam bahasanya. Oleh karena itu tingkatan bahasa Jawa ini dapat dikatakan
sebagai bagian dari budaya Jawa. Contoh tingkatannya misalnya dalam
bahasa Indonesia kata pakai bisa diartikan menjadi 3 kata yang berbeda
sesuai tingkatan bahasa Jawa, yakni anggo, angge, agem (bahasa Jawa
Ngoko, Krama Madya, Krama Inggil) (Nugroho, TT: 80). Hal itulah yang
belum ada dalam perkamusan bahasa Jawa padahal dalam penggunaannya, itu
sangat diperlukan. Oleh karena itu penelitian ini perlu dilakukan untuk
memenuhi
kebutuhan
pengguna
kamus
bahasa
Jawa
dan
untuk
1.3 Tujuan
Tujuan dari diadakannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
dan menunjukkan bentuk redesain kamus bahasa Jawa berdasarkan tingkatan
bahasa Jawa (bahasa Jawa Ngoko, Krama Madya, Krama Inggil) sehingga
penelitian ini akan bisa bermanfaat bagi pengguna kamus.
terfokus pada tingkatan bahasa Jawa di dalam kamus. Penelitian ini merupakan
penelitian yang berjenis penelitian kualitatif dengan menyajikan hasil penelitian
berupa kata-kata dalam perkamusan.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 manula yang
ada di Yogyakarta dan merukan empunya bahasa Jawa karena merekalah yang
menggunakan tiga tingkatan bahasa Jawa itu dalam kehidupan sehari-harinya.
Sedangkan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah tuturan mengenai
pengartian kata dalam bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau sebaliknya, mereka
juga menunjukkan bagaimana kosakata-kosakata sesuai dengan tingkatan bahasa
Jawa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik rekam, simak
dan transkripsi.
diartikan
sebagai
cabang ilmu
bahasa yang
it
to
others
(http://www-01.sil.org/computing/catalog/show_
Bahasa Indonesia
Ngoko
Pergi
Lunga
Krama Madya
Kesah
Krama Inggil
Tindak
Perempuan
Wadon
Estri
Estri
Lupa
Lali
Supe
Kalimengan
Uang
Duwit
Yatra
Artha
Mau
Gelem
Purun
Kersa
Badan
Awak
Badhan
Salira
...
....
....
....
....
Berdasar beberapa data mentah di muka, dapat diketahui bahwa tidak semua
kata memiliki kosakata yang berbeda pada setiap tingkatan bahasa Jawanya. Hal
tersebut wajar terjadi karena tidak semua kata memiliki kesantunan yang berdeda,
akan tetapi ada beberapa kata yang memiliki tingkat kesantunan yang sama dengan
tingkatan bahasa Jawa yang lain. Misalnya kata estri dalam bahasa Jawa Krama
Madya sama dengan bahasa Jawa Krama Inggil yang artinya adalah perempuan.
Juga terjadi pada beberapa kata yang lain. Adapun contoh dalam bentuk kamus yang
sudah diproses dengan Lexique Pro adalah sebagai berikut.
Dalam contoh kamus yang berisi 30 lema tersebut dapat dilihat bahwa setiap
kata memiliki kosakata masing-masing sesuai dengan tingkatan bahasa Jawanya
meskipun ada beberapa yang kosakatanya sama. Selain itu juga terdapat definisi
yang bisa menjelaskan arti atau makna kata. Juga diberikan contoh kalimat dalam
bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber dan bahasa Jawa sebagai bahasa tujuan.
Jika sebuah kamus dapat membantu para penggunanya, juga dapat memberi
penjelasan mengenai arti kata dan penggunaannya, maka kamus juga akan menjadi
sumber belajar yang memadai untuk dimiliki dan juga untuk terus dikembangkan.
Kamus juga merupakan hasil dokumentasi mengenai bahasa yang dimiliki oleh suatu
masyarakat, terlebih kamus bahasa daerah sehingga dapat dikatakan pembuatan
kamus sama dengan proses pelestarian suatu bahasa daerah. Penggunaan bahasa
Jawa dengan tiga tingkatan (bahasa Jawa Ngoko, Krama Madya, dan Krama Inggil)
merupakan warisan budaya berbahasa pasa masyarakat Jawa.
III.
SIMPULAN
Dari 430 data yang sudah diidentifikasi berdasarkan tingkatan bahasa
Jawanya, ternyata tidak semua kosakata yang memiliki tingkatan bahasa Jawa itu
berbeda sesuai tingkatannya, tetapi ada beberapa kata yang sama. Misal kata estri
dalam bahasa Jawa Krama Madya sama dengan bahasa Jawa Krama Inggil yang
artinya adalah perempuan. Faktanya, lebih banyak jumlah kosakata yang berbeda
setiap tingkatan bahasa Jawanya. Pemberian tiga tingkatan bahasa Jawa dalam kamus
bahasa Jawa-bahasa Indonesia atau sebaliknya dapat membantu pengguna kamus dan
pengguna bahasa Jawa juga merupakan suatu sarana pembelajaran serta pelestarian
bahasa daerah di Indonesia.
PUSTAKA ACUAN
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Blount, B. G. (ed). 1974. Language Culture and Society. Cambridge: Winthrop.
http://www-01.sil.org/computing/catalog/show_software.asp?id=92 (diunduh tanggal
10 Juli 2016 pukul 13:00 WIB)
Kridalaksana, Harimurti. 1985. Tata bahasa deskriptif bahasa Indonesia: Sintaksis.
Jakarta:
Pusat
Pembinaan
dan
Pengembangan
Bahasa
Departemen