Você está na página 1de 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang Masalah
Peminatan atau penjurusan diperkenalkan sebagai upaya untuk lebih
mengarahkan siswa berdasarkan minat dan kemampuan akademiknya. Dari pihak
siswa, pada umumnya yang mempunyai kemampuan sains dan ilmu eksakta yang
baik, biasanya akan memilih jurusan IPA, dan yang memiliki minat pada sosial
dan ekonomi akan memilih jurusan IPS. Menentukan jurusan siswa sendiri adalah
pekerjaan yang tidak mudah bagi pihak sekolah, karena hal tersebut ditentukan
berbagai faktor, antara lain: minat siswa, nilai akhir, nilai setiap mata pelajaran,
dan keinginan orang tua siswa. Penjurusan ini dimaksudkan untuk memudahkan
siswa memilih bidang ilmu yang akan ditekuninya di Universitas atau akademi
yang tentunya akan mengarah pula kepada karirnya kelak. Menurut Kemendikbud
(2013), peminatan siswa merupakan suatu proses pengambilan pilihan dan
keputusan oleh siswa dalam bidang keahlian yang didasarkan atas pemahaman
potensi diri dan peluang yang ada.
Fenomena yang berkembang dan dirasa cukup berpengaruh adalah
pandangan lingkungan yang mengasumsikan bahwa ada perbedaan antara jurusan
IPS dan IPA. Jurusan IPA dianggap sebagai jurusan yang paling baik, paling
menjanjikan, merupakan kumpulan dari siswa siswa yang cerdas dan memiliki
motivasi belajar belajar yang tinggi serta membawa efek prestisious bagi yang
berproses didalamnya. Pandangan seperti ini berbanding terbalik dengan
pandangan mengenai jurusan IPS.
Pada dasarnya siswa yang memilih jurusan IPS ialah untuk menghindari
mata pelajaran yang mereka anggap sulit untuk dipahami salah satunya ialah
biologi. Dibeberapa sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 mata
pelajaran biologi tidak hanya diterapkan di jurusan IPA saja tetapi juga dijurusan
IPS yaitu pada kelas X. Hal ini bertujuan untuk menambahkan wawasan siswa
terhadap mata pelajaran biologi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Bagi siswa, kemauan belajar terhadap mata pelajaran biologi berhubungan
erat tertarik atau tidaknya siswa terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan
biologi. siswa yang kurang memiliki minat dengan biologi menganggap biologi
itu sulit, membosankan dan kurang bermanfaat. Sebaliknya siswa yang memiliki
ketertarikan dengan biologi cenderung terlihat lebih antusias, dan beranggapan
bahwa biologi itu menyenangkan dan bermanfaat, yang pada akhirnya
meningkatkan motivasi belajar dan berdampak baik terhadap hasil belajar siswa
tersebut.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan beberapa guru yang
mengajar biologi baik di jurusan IPA dan IPS SMA kelas X, bahwa masih terdapat
siswa yang kurang berminat terhadap mata pelajaran Biologi, siswa masih malas
belajar. Siswa jurusan IPS memiliki minat dan antusias yang tak kalah dengan

siswa jurusan IPA. Namun tak jarang pula siswa jurusan IPA menganggap mampu
memahami pelajaran biologi dengan sendirinya sehingga menunjukkan minat
yang rendah dalam proses pembelajaran, sedangkan siswa jurusan IPS
menunjukkan minat yang tinggi terhadap pembelajaran biologi. Menurut slameto
(2003) berpendapat bahwa minat belajar merupakan kecenderungan untuk
mempelajari sesuatu dengan perasaan senang.
Berdasarkan hasil penelitian dari Cahaya (2014) , menyatakan bahwa ratarata siswa program penjurusan IPS dapat menerima dengan baik pelajaran
Biologi. Hal ini terbukti sebanyak 60% siswa yang ada di kota Bandung dengan 3
sekolah yang berbeda dapat mengikuti pelajaran Biologi dengan baik. Siswa
dinyatakan dapat mengikuti pelajaran Biologi dengan baik dari segi antusiasme
meliputi perhatian saat di kelas, relevansi dengan materi, kepercayaan diri, dan
tingkat kepuasan pada hasil yang dicapai.
Selain minat, hal penting yang harus dimiliki siswa adalah konsep diri.
Konsep diri yang baik sangat penting untuk mendukung motivasi belajar siswa.
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003) bahwa konsep diri adalah semua bentuk
kepercayaan dan penilaian yang diyakini individu tentang dirinya sendiri dan
mempengaruhi proses interaksi sosial dengan lingkungan sekitar. Konsep diri
sangat berpengaruh terhadap motivasi siswa dalam proses pembelajaran.
Hal ini dikuatkan oleh Panjaitan (2001) bahwa siswa dengan konsep diri
yang buruk akan cenderung kehilangan motivasi dan minat. Konsep diri tidak
langsung dimiliki seseorang ketika ia lahir di dunia melainkan suatu rangkaian
proses yang terus berkembang dan membedakan individu yang satu dengan yang
lainnya.
Pada penelitian Nur (2012) ada hubungan postif signifikan antara konsep
diri dan minat belajar biologi dengan penguasaan konsep biologi secara simultan
dengan sumbangan efektif 78,5%.
Brook dan Emmert (Jalaluddin Rakhmat, 2005: 105), mengatakan bahwa
seseorang dengan konsep diri positif akan terlihat optimis, penuh percaya diri dan
cenderung bersikap positif terhadap sesuatu, juga terhadap kegagalan yang
dialami. Sebaliknya seseorang dengan konsep diri negatif akan terlihat lebih
pesimis. Dengan demikian, siswa dengan konsep diri negatif akan cenderung
bersikap pesimistik terhadap kemampuannya pada pelajaran biologi dan mudah
menyerah dalam memahami materi biologi. Dengan demikian, konsep diri negatif
dapat dimungkinkan berpengaruh buruk terhadap prestasi belajar biologi.
Hal tersebut juga terlihat pada siswa jurusan IPA dan IPS terhadap
pembelajaran biologi. Tidak semua siswa pada jurusan IPA menyukai
pembelajaran biologi begitu juga pada siswa jurusan IPS. Beberapa siswa
meyakini dan memandang rendah pembelajaran biologi. Pandangan siswa jurusan
IPS bahwa biologi adalah pelajaran yang sulit. Adanya tuntutan standar nilai
kelulusan juga diakui membuat siswa khawatir dan tertekan. Situasi tersebut
disebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam mengkonsepkan dirinya terhadap

tuntutan pembelajaran sehingga siswa tidak mampu atau tidak siap menghadapi
tantangan-tantangan dalam proses belajar biologi. Adanya konsep diri yang
positif, maka siswa mampu mengetahui bagaimana ia harus bertindak atau
berperilaku pada suatu keadaan tertentu, dalam hal ini ialah pembelajaran biologi.
Apabila siswa memiliki konsep diri positif terhadap biologi, maka akan mampu
menambah motivasi dalam dirinya, sehingga semakin kuat. Namun sebaliknya
jika siswa memiliki konsep diri yang negatif maka akan membuat siswa tidak
memiliki motivasi terhadap hal tersebut. Bahkan kemungkinan cenderung
menghindar dari biologi yang pada akhirnya mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Menurut Slameto (1988) ada beberapa hal yang mempengaruhi karakteristik
siswa dalam belajar seperti minat belajar siswa dan konsep diri. Hal tersebut akan
mempengaruhi belajar siswa dan tentunya akan berakibat pada hasil prestasi
belajar siswa. Apabila minat belajar tinggi maka prestasi belajar akan mulai
meningkat. Hal ini tidak telepas dari konsep diri yang positif. Siswa yang
memiliki konsep diri yang positif akan memiliki motivasi dan minat terhadap
suatu hal seperti ingin berprestasi baik dari segi pelajaran maupun bidang lain.
Adanya sikap optimis, motivasi tinggi, rasa percaya tinggi yang ditunjukkan oleh
individu yang berkonsep diri positif maka akan menciptakan minat yang tinggi
pula.
Penelitian yang dilakukan Rahman (2009) mengenai pengaruh konsep diri dan
minat belajar terhadap hasil belajar memberikan temuan bahwa terdapat hubungan
positif dan signifikan antara konsep diri dan minat belajar.

Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasikan beberapa
masalah sebagai berikut:
1. Siswa pada jurusan IPA dan IPS belum memiliki minat dan konsep diri
yang baik untuk menunjang motivasi belajar biologi.
2. Tidak semua siswa jurusan IPA dan IPS tertarik dengan mata pelajaran
biologi.
3. Adanya asumsi bahwa siswa jurusan IPA memiliki motivasi belajar yang
lebih baik dibandingkan dengan siswa jurusan IPS
Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka batasan masalah di
dalam peneltian ini dibatasi sebagai berikut:
1. Minat siswa terhadap motivasi belajar biologi
2. Konsep diri siswa terhadap motivasi belajar biologi
3. Data minat, konsep diri dan motivasi belajar biologi menggunakan skala.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, indentifikasi masalah dan pembatasan
masalah, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:

1. Apakah ada hubungan antara minat siswa dengan motivasi belajar biologi
pada siswa kelas X jurusan IPA dan IPS?
2. Apakah ada hubungan antara minat siswa dengan motivasi belajar biologi
pada siswa kelas X jurusan IPA dan IPS?
3.

Você também pode gostar

  • Chart
    Chart
    Documento1 página
    Chart
    ewi
    Ainda não há avaliações
  • Skala Minat
    Skala Minat
    Documento3 páginas
    Skala Minat
    ewi
    Ainda não há avaliações
  • Bab 2
    Bab 2
    Documento2 páginas
    Bab 2
    ewi
    Ainda não há avaliações
  • Aaaa
    Aaaa
    Documento4 páginas
    Aaaa
    ewi
    Ainda não há avaliações
  • Cover
    Cover
    Documento1 página
    Cover
    ewi
    Ainda não há avaliações