Siklus persediaan dan pergudangan merupakan siklus yang unik karena
hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan waktu. Faktor yang mempengaruhi kompleksitas audit persediaan meliputi : Persediaan sering kali menjadi akun terbesar pada neraca. Persediaan sering di lokasi yang berbeda, membuat kontrol fisik dan penghitungan menjadi sulit. Barang persediaan beragam dan menjadikan auditor sulit untuk mengamati dan menilai Dll Fungsi Bisnis Dalam Siklus Serta Dokumen dan Catatan Terkait Siklus persediaan dan pergudangan terdiri dari dua sistem yang terpisah tetapi saling berkaitan erat. Dimana siklus persediaan melibatkan arus fisik barang dan siklus penggudangan berhubungan dengan biaya terkait. Enam fungsi yang membentuk siklus persediaan dan penggudangan adalah: 1. Memproses pesanan pembelian 2. Menerima bahan baku 3. Menyimpan bahan baku 4. Memproses barang 5. Menyimpan barang jadi 6. Mengirimkan barang jadi Bagian Audit Persedian Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda dalam siklus: 1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja, dan overhead. Bagian audit ini meliputi fungsi pemrosesan pesanan pembelian, penerimaan bahan baku dan penyimpanan bahan baku. Auditor akan memahami pegendalian internal terhadap ketiga fungsi tersebut kemudian melaksanakan pengujian substantif atas transaksi baik dalam siklus akuisisi dan bembayaran maupun siklus penggajian dan personalia. 2. Mentransfer secara interval aktiva dan biaya. Klien memperhitungkan aktifitas memproses barang dan menyimpan barang jadi dalam catatan akuntansi biaya, yang independen dengan siklus lainnya dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan pengudangan. 3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya. Karena fungsi pencatatan pengiriman merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, auditor harus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus tersebut , termasuk prosedur untuk memverifikasi keakuratan pengkreditan ke persediaan yang dicatat dalam file induk persediaan perpetual.
4. Mengamati persediaan secara fisik.
Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk menentukan apakah persediaan yang tercatat benarbenar ada pada tanggal neraca dan dihitung secara benar-benar oleh klien. 5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan. Pengujian harga adalah prosedur audit yang digunakan untuk memverifikasi biaya-biaya yaitu, pengujian untuk menentukan apakah klien telah mengikuti secara benar metode persediaan yang sesuai baik dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum maupun konsisten dengan tahun sebelumnya. Sedangkan pengujian kompilasi persediaan merupakan pengujian untuk memverifikasi apakah penghitungan fisik telah diikhtisarkan secara benar, kuantitas dan harga persediaan telah dikalikan dengan benar, dan persediaan yang dikalikan difooting secara benar pada saldo persediaan buku besar umum yang sama. Audit Akuntansi Biaya Pengendalian akuntansi biaya adalah pengendalian yang berhubungan dengan pemrosesan yang mempengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait dari suatu bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan ditransfer ke penyimpanan. Pengendalian tersebut dapat dibagi ke dalam dua kategori : Pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang jadi. Pengendalian terhadap biaya terkait. Pengujian Akuntansi Biaya Empat aspek akuntansi biaya yang yang perlu diperhatikan, yaitu: 1. Pengendalian fisik terhadap persediaan. 2. Dokumen dan catatan untuk mentransfer persediaan. 3. File induk persediaan perpetual. 4. Catatan biaya per audit. Prosedur Analitis Auditor melaksanaan prosedur analitis untuk memeriksa hubungan saldo akun persediaan dengan akun lainnya. Selain itu, auditor seringkali juga menggunakan informasi nonkeuangan untuk menilai kelayakan saldo yang berkaitan dengan persediaan. Setelah melaksanakan pengujian yang tepat atas catatan akuntansi biaya dan prosedur analitis, auditor akan memiliki dasar untuk merancang serta melaksanakan pengujian tas rincian saldo persediaan akhir. OBSERVASI FISIK PERSEDIAAN Pemeriksaan fisik oleh auditor untuk persediaan tidak diperlukan jika persediaan bertempat di sebuah gudang umum atau diawasi oleh penjaga di luar. Dalam situasi tersebut, auditor memverifikasi persediaan dengan konfirmasi kepada kustodian. Namun, jika persediaan disimpan dengan penjaga luar mewakili porsi yang signifikan dari aset lancar atau total aset, auditor harus menerapkan prosedur tambahan, seperti menyelidiki prosedur persediaan kustodian ini,
memperoleh laporan akuntan independen atas prosedur pengendalian kustodian
atas tahanan barang, atau mengamati fisik menghitung barang yang diadakan oleh kustodian. Audit Penetapan Harga dan Kompilasi Pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation test) mencakup semua pengujian ikhtisar kuantitas fisik, perkalian harga dengan kuantitas, penjumlahan ikhtisar persediaan, dan penelusuran total ke buku besar. Audit atas penetapan harga dan kompilasi terdiri dari : Pengendalian Penetapan Harga dan Kompilasi Pengendalian internal yang memadai seputar penelusuran biaya per unit yang diintegrasikan dengan produksi dan catatan akuntansi lainnya yang menyediakan kepastian bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai persediaan akhir. Prosedur penetapan Harga dan kompilasi Kerangka acuan untuk menerapkan tujuan audit adalah daftar persediaan yang didapat dari klien yang mencantumkan deskripsi, jumlah, harga per unit, dan nilai perkalian dari tiap jenis persediaan. Daftar persediaan terdiri dari deskripsi jenis persediaan dengan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi disusun terpisah. Jumlahnya sama dengan angka pada buku besar. Penilaian Persediaan Dalam melakukan pengujian harga, tiga hal penting mengenai metode penetapan harga klien: Metode tersebut harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Penerapannya konsisten dari tahun ke tahun Harus mempertimbangkan antara nilai pasar dan nilai pengganti (replacement cost).