Você está na página 1de 5

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 2014 KELOMPOK 7

Aliran dan Desakan Darah


M. Rohmah (1511100061) dan J.I.P Akbar
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: miftahur11@mhs.bio.its.ac.id

Abstrak Tekanan darah adalah gaya utama yang


mendorong darah dari jantung melalui arteri dan arteriola ke
hamparan kapiler. Sistolik adalah tekanan darah dalam arteri
yang terjadi saat di pompanya darah dari jantung ke seluruh
tubuh. Diastolik yaitu sisa tekanan dalam arteri saat jantung
beristirahat.
Tekanan
darah
diukur
dengan
Sphygmomanometer. Tujuan dari praktikum ini adalah
mempelajari cara penggunaan Sphygmomanometer sebagai alat
pengukur desakan darah arterial, dapat mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi desakan darah, serta dapat
membedakan macam-macam pembuluh darah pada ekor ikan
komet. Dipilih probandus yang jenis kelamin dan berat
badannya berbeda kemudian diukur tekanan darahnya pada
posisi berbaring, posisi tegak, berlari selama 2 menit dan
pendinginan. Untuk pengamatan aliran darah pada ekor ikan
komet, sebelumnya ikan dibius dengan alkohol 15% kemudian
baru diamati dengan mikroskop stereo. Hasil yang dapat
disimpulkan adalah tekanan darah pada pria lebih tinggi
daripada wanita. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi atau
rendahnya tekanan darah antara lain jenis kelamin, berat
badan, aktivitas fisik, posisi tubuh, suhu dan usia seseorang.
Macam-macam pembuluh pada ikan yaitu pembuluh vena,
arteri dan kapiler. Aliran darah yang menuju ke pangkal ekor
yaitu pembuluh vena karena pembuluh vena merupakan
pembuluh darah yang membawa aliran darah dari seluruh
tubuh menuju jantung. Sedangkan aliran darah yang menjauhi
pangkal ekor adalah pembuluh arteri karena pembuluh arteri
merupakan pembuluh darah yang membawa aliran darah
keluar dari jantung menuju ke seluruh tubuh.
Kata KunciDiastol, sistol, sphygmomanometer, tekanan
darah,

I. CPENDAHULUAN
AIRAN memberikan suatu gaya yang disebut tekanan
hidrostatik terhadap permukaan yang mengadakan kontak
dengan cairan tersebut, dan tekanan inilah yang
menggerakkan cairan melalui pipa itu. Gaya hidrostatik yang
diberikan oleh darah terhadap dinding pembuluh disebut
tekanan darah (blood pressure). Tekanan ini jauh lebih besar
dalam arteri dibandingkan dengan didalam vena, dan paling
besar didalam arteri ketika jantung berkontraksi selama sistol
ventrikel. Tekanan darah adalah gaya utama yang mendorong
darah dari jantung melalui arteri dan arteriola ke hamparan
kapiler [1]. Tekanan darah dibagi menjadi dua yaitu sistolik
dan diastolik. Sistolik adalah tekanan darah dalam arteri
yang terjadi saat di pompanya darah dari jantung ke seluruh
tubuh. Diastolik yaitu sisa tekanan dalam arteri saat jantung
beristirahat. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki
tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada orang dewasa.
Tekanan darah dipengaruhi oleh posisi tubuh, suhu, dan
aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi saat melakukan
aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat [2].

Tekanan darah biasanya diukur dengan suatu alat yang


disebut manset tekanan darah (sphygmomanometer). Manset
tekanan darah terdiri dari sebuah pompa angin, alat
pengukur, dan manset karet. Instrumen yang mengukur
tekanan darah di unit bernama milimeters of mercury (mm
Hg) [3].
Oleh karena itu, praktikum ini dilakukan untuk
mempelajari cara penggunaan Sphygmomanometer sebagai
alat pengukur desakan darah arterial, dapat mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi desakan darah, serta dapat
membedakan macam-macam pembuluh darah pada ekor ikan
komet.
II.METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat
Praktikum aliran dan desakan darah ini dilaksanakan pada
tanggal 26 Maret 2014 di Laboratorium Zoologi jurusan
Biologi, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember pada pukul 07.30 WIB-selesai.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum desakan
darah adalah 4 probandus dengan kriteria 2 laki-laki dan 2
perempuan yang memiliki berat badan berbeda,
sphygmomanometer, stetoskop, dan es batu.
Sedangkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk
praktikum aliran darah yaitu 2 ekor ikan komet, beaker gelas,
cawan Petri, akuades, alkohol 15%, mikroskop stereo, dan
kapas.
C.Cara Kerja
Praktikum desakan darah dilakukan dengan melalui dua
uji yang berbeda, yaitu desakan darah serta aliran darah pada
ekor ikan komet (Carassius auratus).
1) Desakan Darah
Dipilih dua orang probandus wanita dengan berat badan
paling tinggi dan paling rendah, dan dua probandus pria
dengan berat badan berbeda. Keempat probandus
diposisikan tidur telentang dan lengan kiri masing-masing
probandus dibebat dengan bebat Sphygmomanometer tepat
di atas siku, lalu diisikan udara ke dalam pembebat sampai
air raksa menunjukkan angka 170 mm Hg. Kemudian
sekrup diputar perlahan supaya udara keluar dan dicatat
angka ketika terjadi denyutan pertama sebagai tekanan
sistol, ketika denyutan pertama sebelum detak jantung
mulai kembali normal dicatat sebagai tekanan diastol.
Dilakukan hal yang sama dalam keadaan probandus berdiri
selama 5 menit, setelah melakukan aktivitas (berlari)
selama 5 menit, dan dengan pendinginan es batu selama 2

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 2014 KELOMPOK 7


menit. Masing-masing pengukuran tekanan darah setelah
perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Kemudian tekanan
darah juga diukur menggunakan tensimeter digital dan
dicatat hasilnya.
2) Aliran Darah
Pengujian aliran darah pada ikan komet dilakukan dalam
beberapa langkah, yaitu pertama-tama dipersiapkan
terlebih dahulu alat dan bahan yang akan digunakan.
Diencerkan terlebih dahulu alkohol dari 70% menjadi 15%
dengan rumus :

Jadi, untuk mengencerkan alkohol 70% menjadi alkohol


15% dibutuhkan alkohol 70% sebanyak 64 ml lalu
ditambahkan dengan aquades hingga mencapai 300 ml.
Ikan Komet (Carassius auratus) dimasukkan ke dalam
Beaker glass dengan larutan alkohol 15% yang telah
diencerkan. Kemudian ikan Komet (Carassius auratus)
dimasukkan ke Beaker glass yang telah diisi dengan
alkohol 15% dan membiarkannya hingga tidak sadar. Ikan
Komet (Carassius auratus) yang sudah tidak sadar
dipindahkan ke dalam cawan Petri yang berisi sedikit air
dengan tubuh miring dan bagian kepalanya ditutupi
dengan kapas. Selanjutnya diamati pembuluh darah pada
bagian ekor (caudal) yang transparan dengan
menggunakan mikroskop stereo. Diperhatikan jalannya
darah dalam pembuluhpembuluh darah, serta ditentukan
arteri, arteriol, vena, venule, dan kapiler berdasarkan
karakteristiknya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Desakan Darah
Sebelumnya, dipilih dua probandus wanita
dengan
kriteria berat badan tertinggi dan terendah dan dua
probandus pria dengan berat badan yang berbeda. Hal ini
dilakukan untuk membuktikan apakah berat badan
mempengaruhi tekanan darah seseorang. Dan dipilih
probandus laki-laki dan perempuan karena jenis kelamin
turut mempengaruhi tekanan darah seseorang [3].
Kemudian perlakuan yang berbeda sebelum diukur tekanan
darahnya seperti posisi tubuh terlentang, posisi tubuh
berdiri tegak, berlari selama 5 menit dan pendinginan
dengan es batu selama 2 menit tujuannya untuk
mengetahui perbedaan tekanan darah probandus dari setiap
perlakuan yang dilakukan, karena aktivitas, suhu dan posisi
tubuh juga mempengaruhi tekanan darah seseorang.

Gambar 1. Sphygmomanometer [4]

Gambar 1. Metode Pengukuran Tekanan Darah [1]

Tekanan darah diukur oleh alat yang disebut


sphygmomanometer. Sphygmomanometer yaitu lembaran
pengikat yang dapat digelembungkan yang terhubung dengan
pengukuran tekanan, berfungsi untuk mengukur tekanan
darah dalam arteri. Lembaran pengikat itu dililitkan di
sekitar lengan kiri atas pada arteri brakhialis dan dipompa
sampai tekanan menutup arteri, sehingga tidak ada darah
yang mengalir melewati daerah yang terikat [1]. Arteri
brakhialis ini letaknya tepat dibawah siku sehingga
memudahkan dalam pengukuran tekanan darah [2]. Sebuah
stetoskop digunakan untuk mendengarkan suara aliran darah
dibawah pengikat itu. Jika arteri tertutup, tidak akan ada
denyutan di bagian bawah. Pengikat itu secara perlahanlahan dikempiskan sampai darah mulai mengalir ke dalam
lengan depan dan suara dari darah yang berdenyut ke dalam
arteri di bawah ikatan itu dapat didengar dengan stetoskop.
Hal ini terjadi karena tekanan darah lebih besar dari tekanan
yang diberikan oleh pengikat tersebut. Tekanan pada titik ini
adalah tekanan sistolik, yaitu tekanan tinggi yang diberikan
oleh kontraksi ventrikel. Pengikat itu dilonggarkan lebih jauh
lagi sampai darah mengalir secara bebas melalui arteri dan
suara di bawah ikatan menjadi tidak terdengar lagi. Tekanan
pada titik ini disebut tekanan diastolik yang masih tersisa
dalam arteri ketika jantung berelaksasi [1]. Menurut [5],
tekanan darah sistol merupakan tekanan darah yang terukur
pada saat ventrikel kiri jantung berkontraksi. Darah mengalir
dari jantung ke pembuluh darah sehingga pembuluh darah

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 2014 KELOMPOK 7


teregang maksimal. Pada pemeriksaan fisik, bunyi lup
pertama yang terdengar adalah tekanan darah sistol
(Korotkoff I). Tekanan darah sistol pada orang normal ratarata 120 mm Hg. Tekanan darah diastol merupakan tekanan
darah yang terjadi pada saat jantung berelaksasi (diastole).
Pada saat diastole, tidak ada darah yang mengalir dari
jantung ke pembuluh darah sehingga pemuluh darah dapat
kembali ke ukuran normalnya sementara darah didorong ke
bagian arteri yang lebih distal. Pada pemeriksaan fisik,
tekanan darah diastol dapat ditentukan melalui bunyi dup
terakhir yang terdengar (Korotkoff V). pada orang normal,
rata-rata diastol adalah 80 mm Hg. Tekanan darah dinyatakan
sebagai dua angka yang terpisah oleh garis miring. Angka
pertama adalah tekanan sistolik dan angka kedua adalah
tekanan diastolik [1].
Kemudian didapatkan hasil seperti pada tabel 2 dan tabel
3.

membutuhkan energi lebih banyak sehingga butuh aliran


yang lebih cepat untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke
seluruh tubuh. Setelah lengan kiri didinginkan dengan es
batu selama 2 menit, tekanan darah menjadi menurun.
Menurut [6], suhu dapat merubah ukuran pembuluh darah,
tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk
pertukaran cairan dn metabolisme jaringan.
Tabel 3. Efek kompres panas dan kompres dingin

Tabel 1. Berat badan probandus

Tabel 2. Pengukuran menggunakan Sphygmomanometer

Tabel 3.Pengukuran menggunakan Sphygmomanometer digital

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tekanan darah


pada pria lebih tinggi daripada wanita. Wanita dengan berat
badan lebih besar memiliki tekanan darah yang lebih tinggi.
Pada saat melakukan aktivitas seperti berlari, tekanan darah
menjadi meningkat daripada pada saat tidak melakukan apaapa. Saat suhu dingin, tekanan darah menjadi lebih rendah
daripada pada saat suhu normal. Posisi tubuh mempengaruhi
tekanan darah karena berhubungan dengan efek gravitasi.
Pada kondisi terlentang, gaya gravitasi mempengaruhi
seluruh ubuh secara uniform dan letak organ-organ dalam
tubuh semuanya sejajar. Pada saat itu tubuh lebih rileks
sehingga tekanan darah pada saat berbaring lebih rendah.
Pada posisi tegak, selain akibat kontraksi jantung, pembuluh
darah dibawah jantung mendapat beban tambahan akibat
perbedaan tinggi tingkat jantung dan pembuluh. Pada saat
berlari, tekanan darah lebih tinggi dari posisi tubuh
terlentang dan tegak. Karena pada saat berlari, tubuh

Tekanan darah tergantung pada volume (jumlah darah


pada sitem sirkulasi), kekuatan denyut jantung, keadaan
arteri (arteri yang sudah kehilangan elastisitasnya
memberikan tahanan yang lebih. Tekanan akan semakin
besar pada arteri-arteri ini), jarak dari jantung (tekanan darah
di kaki lebih rendah daripada di tangan). Tekanan darah
dapat meningkat karena jenis kelamin pasien, latihan fisik,
makan, stimulan (zat-zat yang mempercepat fungsi tubuh),
stres emosional seperti marah; takut dan aktivitas seksual,
kondisi penyakit seprti arteriosklerosis (penebalan arteri),
faktor hereditas, nyeri, obesitas, usia, dan kondisi pembuluh
darah. Tekanan darah dapat menurun karena puasa (tidak
makan), istirahat, depresan (obat-obatan yang memperlambat
fungsi tubuh), kehilangan berat badan, emosi, kondisi
abnormal seperti hemoragi (kehilangan darah) atau syok.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah antara lain
usia, tidur, berat badan, emosi, hereditas, jenis kelamin,
viskositas darah dan kondisi pembuluh darah [6].
2. Aliran Darah pada Ikan Komet
Ikan komet terlebih dahulu dibius dengan memasukkannya
dalam beaker gelas yang berisi alkohol 15% yang sudah
diencerkan untuk membius ikan (gambar 2 A). Kemudian
ikan dipindahkan ke cawan Petri berisi sedikit air dan tubuh
ikan lalu ditutupi dengan kapas agar ikan tidak mati saat
diamati sehingga dapat dilihat aliran darah pada ekornya
(gambar 2 B)

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 2014 KELOMPOK 7

A
B
Gambar 2. A. ikan dibius dengan lakohol 15%, B) ikan di cawan Petri bagian
kepalanya ditutup dengan kapas.

Dari pengamatan aliran darah pada ikan komet didapatkan


hasil seperti pada gambar 3.
Arah aliran darah pada
vena mendekati pangkal
ekor
Arah aliran darah pada
arteri menjauhi pangkal
ekor

Gambar 3. Aliran darah pada ekor ikan komet

Dari hasil pengamatan menggunakan mikroskop stereo,


dapat dilihat bahwa pembuluh ekor ikan komet paling atas
aliran darahnya menuju ke pangkal ekor sedangkan
pembuluh darah yang paling bawah aliran darahnya
menjauhi pangkal ekor. Aliran darah yang menuju ke pangkal
ekor yaitu pembuluh vena karena pembuluh vena merupakan
pembuluh darah yang membawa aliran darah dari seluruh
tubuh menuju jantung. Sedangkan aliran darah yang
menjauhi pangkal ekor adalah pembuluh arteri karena
pembuluh arteri merupakan pembuluh darah yang membawa
aliran darah keluar dari jantung menuju ke seluruh tubuh [8].

lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan serat elastis, dan
lapian paling luar terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan
serat elastis. Pembuluh kapiler mempunyai diameter yang
lebih kecil dibandingkan dengan arteri dan vena dan
dindingnya hanya terdiri atas sebuah lapisan tunggal
endotelium dan sebuah membran basal. Perbedaan struktural
ini berkolerasi dengan fungsinya yang saling berlainan.
Contohnya struktur kapiler yang hanya memiliki dinding
tipis dan hanya terdiri atas endotelium dan memran basal ini
strukturnya mempermudah pertukaran zat antara darah dan
cairan interstisial yang menggenangi sel itu. Arteri
mempunyai lapisan tengah dan lapisan luar yang lebih tebal
dibandingkan dengan vena. Darah mengalir melalui
pembuluh sistem sirkulasi dengan kecepatan dan tekanan
yang seragam. Dinding arteri yang lebih tebal menyediakan
kekuatan dan elastisitas yang mengakomodasi aliran darah
yang ipompakan secara cepat pada tekanan tinggi melalui
arteri oleh jantung. Vena dengan dinding yang lebih tipis
mengirimkan darah kembali ke jantung dengan kecpatan dan
tekanan rendah setelah darah itu melewati hamparan kapiler
[1].
Sistem peredaran darah pada ikan merupakan sistem
peredaran darah tertutup dan termasuk dalam sistem sirkulasi
tunggal. darah melewati jantung melalui ventrikel, kemudian
masuk ke insang yang kaya akan oksigen dan dari insang,
darah mengalir ke seluruh jaringan tubuh sebelum kembali ke
atrium jantung untuk memulai siklus ini lagi [9].

Gambar 5. Sistem peredaran darah pada ikan [9]

IV. KESIMPULAN

Gambar 4. Perbedaan pembuluh vena, arteri dan kapiler [1]

Gambar diatas merupakan perbedaan struktur pembuluh


arteri, vena dan kapiler. Dinding arteri dan vena memiliki
tiga lapisan, lapisan bagian dalam terdiri dari endotelium,

Alat pengukur tekanan darah yaitu sphygmomanometer.


Lengan
kiri
probandus
dibebat
dengan
bebat
Sphygmomanometer tepat di atas siku, lalu diisikan udara ke
dalam pembebat sampai air raksa menunjukkan angka 170
mm Hg. Kemudian sekrup diputar perlahan supaya udara
keluar dan dicatat angka ketika terjadi denyutan pertama
sebagai tekanan sistol, ketika denyutan pertama sebelum
detak jantung mulai kembali normal dicatat sebagai tekanan
diastol. Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya
tekanan darah seseorang antara lain usia, tidur, berat badan,
emosi, hereditas, jenis kelamin, viskositas darah dan kondisi
pembuluh darah. Macam-macam pembuluh darah pada
ikanyaitu pembuluh arteri, vena, dan kapiler. Aliran darah
yang menuju ke pangkal ekor yaitu pembuluh vena karena

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN 2014 KELOMPOK 7


pembuluh vena merupakan pembuluh darah yang membawa
aliran darah dari seluruh tubuh menuju jantung. Sedangkan
aliran darah yang menjauhi pangkal ekor adalah pembuluh
arteri karena pembuluh arteri merupakan pembuluh darah
yang membawa aliran darah keluar dari jantung menuju ke
seluruh tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]

N. A. Campbell, J. B. Reece, dan L. G. Mitchell. Biologi Jilid 3 Edisi 5.


Jakarta: Erlangga (2004)
E. C. Pearce. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama (2006)
A. C. Guyton. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Buku Kedokteran EGC
(1997)
M. Cavendish. How it Works: Science and Technology, Volume 16.
Tarrytown: Marshall Cavendish Corporation (2003)
Ronny, Setiawan, dan S. Fatimah. Fisiologi Kardiovaskular Berbasis
Masalah Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC (2009)
B. R. Hegner dan E. Caldwell. Asisten Keperawatan Suatu Pendekatan
Proses Keperawatan Edisi 6. Jakarta: Buku Kedokteran EGC (2003)
A. Berman, S. Snyder, B. Kozier, dan G. Erb. Buku Ajar Praktik
Keperawatan Klinis Edisi Lima. Jakarta: Buku Kedokteran EGC (2009)
J. Gibson. Fisiologi dan Anatomi Modern Untuk Perawat. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC (2003)
I. Kay. Introduction to Animal Physiology. UK: Bios Scientific Publishers
(1998)

Você também pode gostar