Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dengan mengurutkan DNA dan RNA dari sampel gumpalan es, tim riset mengidentifikasi
ribuan bakteri, termasuk beberapa yang biasanya ditemukan dalam sistem pencernaan ikan,
krustasea dan cacing Annelida, selain jamur dan dua spesies archaea, atau organisme berseltunggal yang cenderung hidup di lingkungan ekstrim. Spesies lain yang teridentifikasi
berhubungan dengan habitat berupa sedimen danau atau laut. Psychrophiles, atau organisme
yang hidup di lingkungan dingin yang ekstrim, ditemukan bersamaan dengan penghuni
lingkungan panas, thermophiles, menunjukkan adanya ventilasi hidrotermal di danau
tersebut. Menurut Rogers, keberadaan spesies laut dan air tawar ini mendukung hipotesis
bahwa danau tersebut pernah terhubung ke laut, dan bahwa air tawar tersimpan ke dalam
danau oleh gletser yang tergeser ke dalam.
Jumlah spesies secara keseluruhan paling banyak ditemukan di area dekat teluk, termasuk
yang umumnya hidup di lingkungan air tawar, serta spesies laut, psychrophiles dan
thermophiles. Sejumlah besar spesies lain yang ditemukan masih belum teridentifikasi. Teluk
di area danau tersebut tampaknya banyak berisi aktivitas biologis.
Banyak dari spesies yang kami urutkan merupakan jenis yang bisa kita temukan di sebuah
danau, ungkap Rogers, Sebagian besar organisme tampaknya mahkluk air (air tawar), dan
banyak spesies yang biasanya hidup di sendimen laut atau danau.
Bagi Yury Shtarkman, salah satu bagian dari tim riset, proyek ini terbukti sangat
mengasyikkan, dan bahkan berhasrat untuk seumur hidup bisa terlibat dalam studi semacam
ini. Ini adalah proyek yang sangat menantang dan semakin Anda mempelajarinya, semakin
Anda ingin tahu, ujarnya, Setiap hari Anda menemukan hal yang baru dan menggiring ke
arah lebih banyak pertanyaan yang harus dijawab. Dalam mempelajari DNA dan RNA
lingkungan, kami memeriksa pada seberapa miripkah urutan-ururtan ini dengan urutan-urutan
organisme yang sudah diidentifikasi dalam database nasional. Kami menelusuri evolusi dan
ekologi danau itu sendiri.
Sebelum 35 juta tahun yang lalu, Antartika merupakan kawasan beriklim hangat yang dihuni
oleh beragam tanaman dan hewan. Kemudian, sekitar 34 juta tahun lalu, terjadilah
penurunan suhu secara besar-besaran dan es menutupi kawasan danau di saat danau itu
mungkin masih terhubung dengan Samudera Selatan. Peristiwa ini menurunkan tingkat
permukaan laut hingga sekitar 300 meter, yang serta merta memotong Danau Vostok dari
lautan lepas. Lapisan es mengalami turun naik hingga akhirnya kembali terjadi penurunan
suhu besar-besaran sekitar 14 juta tahun yang lalu, menyebabkan permukaan laut mengalami
tingkat penurunan yang jauh lebih rendah dari sebelumnya.
Seiring merambatnya es hingga ke seberang danau, kawasan danau itu kian jatuh ke dalam
kegelapan total dan terisolasi dari atmosfer, menyebabkan meningkatnya tekanan dari bobot
berat gletser. Mungkin banyak spesies yang menghilang dari danau tersebut, namun
tampaknya banyak pula yang mampu bertahan seperti yang ditunjukkan Rogers dalam
penelitian ini.