Você está na página 1de 16

ANALISIS PROFITABILITAS

Makalah
Analisa Laporan Keuangan
Dosen Pengampu:
Nur Laila Yuliani, S.E., M.Sc.

Disusun Oleh:
Kelompok 9
Yulian Hasbi Almaududi

14.0102.0071

Sanggra Pramesta

14.0102.0076

Rizky Fudya Hartini

14.0102.0093

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI AKUNTANSI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2015

A. PENDAHULUAN
Profitabilitas merupakan kemampuan yang dicapai oleh perusahaan
dalam satu periode tertentu. Dasar penilaian profitabilitas adalah laporan
keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan rugi-laba perusahaan.
Berdasarkan kedua laporan keuangan tersebut akan dapat ditentukan hasil
analisis sejumlah rasio dan selanjutnya rasio ini digunakan untuk menilai
beberapa

aspek

tertentu

dari

operasi

perusahaan.

Angka profitabilitas dinyatakan antara lain dalam angka laba sebelum atau
sesudah pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai
profitabilitas menjadi norma ukuran bagi kesehatan perusahaan.
Analisis

profitabilitas

bertujuan

untuk

mengukur

kemampuan

perusahaan dalam memperoleh laba, baik dalam hubungannya dengan


penjualan, assets, maupun modal sendiri. Jadi hasil profitabilitas dapat
dijadikan sebagai tolak ukur ataupun gambaran tentang efektivitas kinerja
manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh dibandingkan dengan
hasil penjualan dan investasi perusahaan.
Analisis profitabilitas merupakan suatu yang penting dalam analisis
laporan

keuangan

dan

melengkapi

analisis

pengembalian.Analisis

profitabilitas lebih dari ukuran akuntansi, seperti penjualan, harga pokok


penjualan, serta beban operasi dan beban non operasi untuk menilai sumber,
daya tahan, pengukuran, dan hubungan ekonomi utamanya.Hasil penilaian ini
memungkinkan untuk mengestimasikan pengembalian dan karakteristik risiko
perusahaan dengan lebih baik.Analisis profitabilitas juga memungkinkan
untuk membedakan antara kinerja yang terkait dengan keputusan operasi dan
kinerja yang terkait dengan keputusan pendanaan dan investasi.
Alat ukur utama untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan
dalam kegiatan investasi yang umum digunakan oleh para investor adalah
rasio profitabilitas. Daya tarik utama bagi pemilik perusahaan pemegang
saham terletak pada rasio profitabilitas, yang menunjukkan hasil pengelolaaan
manajemen perusahaan atas dana yang diinvestasikan. Rasio profitabilitas atau

rasio keuntungan berkaitan erat dengan kemapuan perusahaan dan efektivitas


operasi perusahaan dalam menghasilkan keuntungan.
B. PEMBAHASAN
1. Pembahasan Materi
a. ANALISIS PROFITABILITAS PERUSAHAAN
Seluruh laporan keuangan dapat digunakan untuk analisis
profitabilitas namun yang paling penting adalah laporan laba
rugi.Tujuan utama perusahaan adalah hasil operasi, yang memiliki
peran penting dalam menentukan nilai, solvabilitas, dan likuiditas
perusahaan.
Bagi investor ekuitas, laba merupakan satu-satunya faktor
penentu perubahan nilai efek (sekuritas).Bagi kreditor, laba dan arus
kas operasi umumnya merupakan sumber pembayaran bunga dan
pokok.
1) Faktor-faktor Pengukuran Laba Perusahaan
Laba didefinisikan sebagai pendapatan dan keuntungan dikurangi
beban dan kerugian selama periode pelaporan. Konsep ini memiliki
banyak kendala dalam pelaksanaannya, yaitu:
a) Masalah estimasi. Estimasi-estimasi memerlukan alokasi
pendapatan dan beban pada periode sekarang dan masa depan.
b) Metode akuntansi. Standar akuntansi mengatur pengukuran
laba merupakan hasil pengalaman professional, agenda beban
pengatur, peristiwa bisnis, dan pengaruh sosial lainnya. Standar
mencerminkan keseimbangan antara faktor-faktor tersebut,
termasuk kompromi atas berbagai kepentingan dan pandangan
pengukuran laba.
c) Insentif pengungkapan. Mendorong perusahaan untuk memilih
ukuran laba yang dapat diterima ketimbang laba yang
sesuai

berdasarkan

mempertimbangkan

lingkungan
insentif

bisnis.

tersebut

Analisis
dan

harus

selanjutnya

mengevaluasi laba.
d) Keragaman pengguna. Mengimplikasikan bahwa analisis harus
menggunakan laba sebagai ukuran awal profitabilitas. Laba
disesuaikan

dengan

kepentingan

dan

tujuan

pengguna,

berdasarkan informasi dalam laporan keuangan sumber


lainnya.
2) Analisis Laba Dua Tahap
Tahap
pertama
adalah
pengukurannya.Analisis

ini

analisis

memerlukan

akuntansi

dan

pemahaman

atas

akuntansi pendapatan dan beban, juga memerlukan pemahaman


atas akuntansi aktiva dan kewajiban karena banyak aktiva yang
merupakan beban yang ditangguhkan dan kewajiban yang
merupakan penghasilan yang ditangguhkan.
Tahap kedua adalah menerapkan alat anlisis pada laba (dan
komponen-komponennya) serta menginterpretasikan hasil analisis
tersebut.Bertujuan

untuk

mencapai

tujuan

terkait

dengan

penggunaan laba.Tujuan ini meliputi peramalan laba, penilaian


daya tahan laba dan kualitas laba, serta estimasi kekuatan laba.
b. ANALISIS PENDAPATAN PERUSAHAAN
1) Sumber Utama Pendapatan
Informasi tentang sumber-sumber utama pendapatan
penting bagi anlisis perusahaan yang teridentifikasi. Dalam
perusahaan yang teridentifikasi, tiap pasar atau lini produk
seringkali memiliki pola pertumbuhan, seperti profitabilitas dan
potensi masa depan yang berbeda-beda. Analisis ukuran sama
(common size) merupakan alat yang baik untuk menganalisis
sumber pendapatan. Analisis common size menyajikan tiap
kelompok utama pendapatan sebagai presentase atas total
pendapatan.
a) Tantangan Perusahaan yang Teridentifikasi
Analisis
laporan
keuangan
perusahaan

yang

teridentifikasi harus memisahkan dan menginterpretasikan


dampak masing-masing segmen bisnis pada perusahaan secara
keseluruhan.

Evaluasi,

proyeksi,

dan

penilaian

laba

memerlukan pemisahan informasi dalam segmen-segmen yang


memiliki karakteristik fluktuasi, pertumbuhan, dan risiko yang
sama. Komposisi dan penentuan pendanaan tiap segmen
seringkali berbeda dan memerlukan analisis terpisah.

b) Pelaporan Segmen
Pengungkapan

penuh menyediakan

laporan

laba,

neraca, dan laporan arus kas rinci untuk tiap segmen yang
penting.Namun, pengungkapan penuh berdasarkan segmen
jarang dilakukan karena sulitnya memisahkan segmen serta
keengganan manajemen untuk membagi informasi yang dapat
membahayakan posisi kompetitifnya.
Evaluasi pengembalian dan risiko merupakan tujuan
utama analisis laporan keuangan dan pengungkapan segmen
bernilai bagi evaluasi.Data segmen membantu analisis operasi
perusahaan lintas segmen industry atau area gografis, yang
sering memiliki tingkat profitabilitas, risiko, dan pertumbuhan
yang berbeda-beda.
Sebuah segmen dianggap signifikan bila penjualan, laba
(rugi) operasi, atau aktiva yang dapat diidentifikasi besarnya
sama atau lebih dari 10% dari jumlah gabungan seluruh
segmen operasi perusahaan
c) Implikasi Analisis atas Laporan Segmen
Laporan segmen harus dianalisis sebagai informasi
lunak, yaitu informasi yang dapat dimanipulas dan diatur
oleh manajemen.Informasi tersebut harus diperlakukan dengan
ketidakpastian dan kesimpulan yang diambil dari informasi
tersebut harus diuji oleh sumber informasi alternatif.Data
segmen yang didukung dengan bukti alternatif dapat sangat
berguna bagi analisis. Data segmen dapat membantu analisis,
khususnya analisis atas:
i)
Pertumbuhan penjualan. Analisis tren penjualan menurut
segmen berguna untuk menilai proftabilitas. Pertumbuhan
penjualan seringkali berasal dari faktor-faktor seperti:
perubahan harga, perubahan volume, akuisis/divestasi, dan
ii)

perubahan nilai tukar.


Pertumbuhan aktiva. Analisis tren aktiva yang dapat
diidentifikasikan menurut segmen relevan bagi analisis

profitabilitas. Membandingkan pengeluaran modal terhadap


beban
iii)

penyusutan

mengungkapkan

segmen

yang

mengalami pertumbuhan sesungguhnya.


Profitabilitas. Rasio laba operasi terhadap penjualan dan
laba operasi terhadap aktiva yang dapat diidentifikasi
menurut segmen merupakan angka yang berguna dalam
analsis profitabilitas. Karena kelemahan laba segmen,
analisis harus lebih berfokus pada tren daripada berfokus

pada tingkat absolut.


2) Daya Tahan Pendapatan
Daya tahan pendapatan (peristance), pendapatan penting bagi
analisis profitabilitas.Analisis profitabilitas meningkat bila daya
tahan pendapatan per segmen dapat dinilai.Dua alat analisis yang
berguna untuk menilai daya tahan pendapatan, yaitu analisis tren
prsentase, dan evaluasi bagian Managements Discussion and
Analysis-MD&A (Diskusi dan Analisis Manajemen).
a) Analisis Persentase Tren
Analisis persentase tren (frend percent analysis) adalah metode
yang berguna untuk menilai daya tahan total pendapatan
maupun

pendapatan

per

segmen.

Hal-hal

yang

perlu

i)
ii)

dipertimbangkan dalam analisis daya tahan pendapatan adalah:


Sensitivitas pendapatan terhadap kondisi bisnis
Antisipasi permintaan atas barang dan jasa baru atau yang

iii)

diperbarui
Analisis pelanggan konsentrasi, ketergantungan, dan

iv)

stabilitas
Konsentrasi dan ketergantungan pendapatan pada suatu

segmen
v)
Diversifikasi geografis.
b) Diskusi dan Analisis Manajemen
Diskusi dan analisis manajemen (Managements Discussion
and Analysis MD&A) atas kondisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan sering kali berguna bagi analisis terhadap daya
tahan pendapatan. SEC mensyaratkan beberapa pengungkapan
yang bersifat interpretatif dan menjelaskan dalam MD&A.

Informasi tersebut berguna untuk memahami dan menilai


perubahan pos keuangan dari satu periode ke periode lain,
termasuk pendapatan.
Manajemen harus: 1) melaporkan perubahan komponen
pendapatan dan beban yang relevan untuk memahami aktivitas
operasi, 2) melaporkan sumber pertumbuhan pendapatan, 3)
menjelaskan

hasil

keuangan,

melaporkan

hasil

yang

berpandangan kedepan, membahas tren dan tekanan yang tidak


tampak dalam laporan keuangan.
3) Hubungan antara Pendapatan, Piutang, dan Persediaan
a) Pendapatan dan Piutang Usaha
Bila tingkat pertumbuhan piutang usaha melebihi tingkat
pertumbuhan pendapatan perlu dilakukan analisis untuk
menemukan penyebabnya. Penyebabnya mungkin karena
pendapatan

didorong

oleh

insentif

yang

lebih

besar,

perpanjangan masa kredit, atau strategi saat ini sebagai


antisipasi pendapatan di masa depan. Faktor-faktor tersebut
berdampak pada pendapatan di masa depan, berdampak baik
maupun buruk.
b) Pendapatan dan Persediaan
Analisis komponen persediaan sering memberikan petunjuk
penting bagi pendapatan dan aktivitas operasi di masa
depan.Contoh, bila kenaikan barang disertai penurunan bahan
baku dan/atau barang dalam proses diharapkan terjadi
penurunan produksi.
4) Pengakuan dan Pengukuran Pendapatan
Beberapa metode pengakuan dan pengukuran pendapatan lebih
konservatif daripada lainnya. Analisis harus mempertimbangkan
metode pengakuan pendapatan yang digunakan perusahaan berikut
implikasinya. Saat meramalkan pendapatan perlu dipertimbangkan
apakah metode pengakuan pendapatan yang digunakan merupakan
metode yang paling relevan bagi tujuan analisis atas kinerja bisnis
dan aktivitas operasi.
c. MENGANALISIS HARGA POKOK PENJUALAN

Harga pokok penjualan atau jasa, sebagai persentase pendapatan


merupakan komponen biaya terbesar bagi sebagian perusahaan.
1) Mengukur Laba (Margin) Kotor
Laba kotor (gross profit) atau margin kotor (gross margin) adalah
pendapatan dikurangi harga pokok penjualan. Laba kotor sering
dilaporkan dan dijelaskan dalam bentuk persentase dan merupakan
ukuran kinerja utama. Semua biaya lain harus dapat ditutup oleh
laba kotor ini, dan laba yang dihasilkan adalah saldo yang tersisa
setelah biaya-biaya tersebut.Agar menguntungkan perusahaan
harus

menghasilkan laba kotor yang cukup. Untuk mendanai

pengeluaran penting yang mengarah kemasa depan.


2) Menganalisis Perubahan Laba Kotor
Analisis perubahan laba kotor umumnya dilakukan secara
internalkarena memerlukan data yang tidak dipublikasikan scr
umum.Evaluasi perubahan laba kotor memberikan pandangan yang
berguna bagi analisis internal dan eksternal jika data tersedia.
Langkah-langkah dalam menganalisis perubahan laba kotor:
Langkah 1,

pusatkan perhatian pada perubahan volum dengan


mengasumsikan harga jual per unit tidak berubah

Langkah 2,

pusatkan perhatian pada perubahan harga jual


dengan mengasumsikan volum adalah konstan

Langkah 3,

asumsi pada langkah 1 dan 2 diatas volum konstan


sementara harga jual berubah dan sebaliknya
merupakan penyederhanaan untuk mencari
penyebab perubahan.

Langkah 4,

tiga langkah diatas menjelaskan kenaikan penjualan,


dan komponen penyebab kenaikan penjualan

3) Menginterpretasikan Perubahan Laba Kotor


Menganalisis perubahan penjualan dan harga pokok
penjualan berguna untuk menemukan penyebab utama perubahan
laba kotor.

Jenis perubahan terdiri dari atas salah satu atau kombinasi dari
faktor berikut:
- Kenaikan (penurunan) volum penjualan
- Kenaikan (penurunan) harga jual per unit
- Kenaikan (penurunan) biaya per unit
Interpretasi hasil analisis perubahan laba kotor memerlukan
identifikasi khusus dalam analisis.Bila alasan penurunan laba kotor
adalah penurunan harga jual dan hal ini disebabkan kapasitas
berlebih dalam industri yang memerlukan pemotongan harga, maka
analisis atas perusahaan adalah pesimistis bila manajemen tidak
melakukan tindakan strategis untuk menghadapi masalah tersebut.
Namun, jika alasan penurunan laba kotor adalah kenaikan biaya
per unit, maka analisis lebih optimis karena lebih banyak pilihan
tindakan strategis bag manajemen.
d. MENGANALISIS BEBAN PERUSAHAAN
Tiga alat analisis yang sebagian didasarkan pada hubungan
antara pendapatan dengan beban adalah:
Analisis ukuran sama (common-size analysis). Laporan laba rugi
common-size menyatakan beban sebagai persentase pendapatan.
Hubungan antara beban dengan penjualan kemudian ditelusuri selama
beberapa periode atau diperbandingkan dengan pesaing.
Analisis angka indeks (index number analysis). Analisis angka
indeks atas laporan laba rugi menyatakan laba dan komponenkomponennya dalam angka indeks yang terkait tahun dasar. Analisis
ini menunjukkan perubahan relatif pos-pos tersebut lintas tahun,
sehingga dapat ditelusuri dan dinilai materialitasnya. Perubahan beban
dapat dibandingkan dengan perubahan pendapatan maupun beban
terkait. Dengan menerapkan analisis angka indeks pada neraca
common size, persentase perubahan beban dapat dikaitkan dengan
perubahan aktiva dan kewajiban.
Analisis rasio operasi (operating ratio analysis). Rasio operasi
mengukur

hubungan

antara

beban

operasi

(atau

komponen-

komponennya) dengan pendapatan. Rasio ini sama dengan harga


pokok penjualan ditambah beban operasi dibagi dengan pendapatan
bersih. Bunga dan pajak biasanya tidak disertakan dari perhitungan ini
karena fokusnya pada efisiensi operasi (pengendalian beban), bukan
pada pengelolaan pendanaan dan pajak. Rasio ini berguna bagi analisis
beban dalam perusahaan atau antar perusahaan dan dapat dipandang
sebagai langkah tambahan dalam analisis laba.
1) BEBAN PENJUALAN
Analisis beban penjualan berfokus pada setidaknya tiga area
utama, yaitu:
a) Hubungan Antara Beban Penjualan dan Pendapatan
Pentingnya hubungan antara beban beban penjualan
dengan

pendapatan

bervariasi

antar

industri

dan

antar

perusahaan. Bagi perusahaan tertentu, beban penjualan utama


adalah komisi yang sangat variabel, sedangkan bagi perusahaan
lainnya beban penjualan sebagian besar tetap. Komponen
variabel dan komponen tetap tersebut harus dibedakan agar dapat
dianalisis relatif terhadap pendapatan. Semakin rinci komponen
beban yang dilaporkan, semakin bermakna analisis yang
dihasilkan.
b) Beban Piutang Tak Tertagih
Beban ini biasanya

diperlakukan

sebagai

beban

pemasaran. Karena besaran beban piutang tak tertagih terkait


dengan besaran penyisihan piutang tak tertagih, analisis ini
dilakukan dengan mempelajari hubungan antara penyisihan
dengan piutang usaha kotor.
c) Beban Pemasaran Untuk Masa Depan
Beban promosi seperti iklan, menghasilkan manfaat kini
dan masa depan. Mengukur manfaat masa depan beban-beban
tersebut sangatlah sulit. Pengeluaran untuk aktivitas pemasaran
yang mengarah ke masa depan tersebut sangat subjektiv dan
harus mempertimbangkan tren pengeluaran tersebut dari tahun ke

tahun. Selain pengeluaran tersebut mampu memengaruhi


penjualan untuk masa depan, pengeluaran tersebut memberikan
pandangan atas kecenderungan manajemen untuk mengatur laba.
2) Beban Penyusutan
Beban penyusutan sering kali besar jumlahnya, khususnya
bagi perusahaan manufaktur dan jasa. Penyusutan umumnya
dianggap sebagai biaya tetap karena dihitung berdasarkan
berlalunya waktu. Bila perhitungannya menggunakan aktivitas
operasi, maka penyusutanmenjadi biaya variabel. Berbeda dengan
sebagian besar biaya lainnya, hubungan antara penyusutan dengan
aktiva tetap kotor sering memiliki makna, hubungan tersebut diukur
dengan rasio penyusutan terhadap aktiva yang dapat disusutkan:
beban penyusutan
aktiva yang dapat disusutkan
Tujuan rasio ini adalah mendeteksi perubahan tarif
penyusutan gabungan. Berguna untuk mengevaluasi tingkat
penyusutan dan untuk deteksi penyesuaian (peralatan) laba.
3) Beban Pemeliharaan dan Perbaikan
Beban pemeliharaan dan perbaikan bervariasi tergantung
pada investasi dan aktiva dalam aktiva pada aktiva tetap pada
tingkat aktivitas

produksi ynag berdampak pada harga pokok

penjualan dan beban lainnya. Pemeliharaan dan perbaikan


tergantung terdiri atas beban variable dan beban tetap, sehingga
tidak terkait langsung dengan penjualan. Dengan demikian,
hubungan antara penjualan dengan beban pemeliharaan dan
perbaikan

antara

perusahaan

maupun

antar

waktu

harus

diinterpresentasikan dengan hati hati. Selama analisis dapat


memisahkan antara porsi beban variable dengan porsi beban tetap
dalam beban pemeliharaan dan perbaikan sebagian besar merupakan
beban yang diatur oleh managemen.
Contoh :

Perusahaan dapat menunda pemeliharaan preventif atau


membatasi perbaikan, namun tentu saja ada beban beban yang tidak
dapat ditunda tanpa mengorbankan produktivitas. Keputusan
managemen atas hal tersebut mempengaruhi kualitas laba.Beban
pemeliharaan dan perbaikan tersebut juga harus dipertimbangkan
saat kita mengevaluasi beban penuyusutan.Masa manfaat aktiva
diestimasi dengan banyak asumsi termasuk pemeliharaan dan
perbaikannya. Jika pemeliharaan dan perbaikan dapat dikurangi
kemungkinan besar masa manfaat dan aktiva akan menurun.
Dengan demikian beban penyusustan harus ditambah untuk
mencegah laba yang terlalu tinggi.
4) Beban Umum dan Administrasi
Sebagian besar beban umum dan administrasi adalah beban
tetap, terutama karena beban tersebut meliputi beban seperti gaji
dan sewa. Biaya ini cenderung naik, khususnya pada masa-masa
makmur. Saat menganalisis beban terebut, perhatian harus
diarahkan pada tren dan persentasenya terhadap pendapatan.
5) Beban Pendanaan
Beban pendanaan sebagian besar tetap (pengecualian untuk
bunga utang jangka pendek). Sebagian besar pendanaan kreditor
pada akhirnya didanai ulang dan tidak dipindahkan, kecuali
digantikan dengan pendanaan ekuitas. Beban bunga sering
mencakup amortisasi premium atau diskon utang dan amortisasi
biaya penerbitan utang. Alat analisis untuk biaya pinjaman adalah
tingkat bunga efektif rata-rata yang dihitung sebagai berikut:
total beban bunga
utang berbunga ratarata
6) Beban Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan pada dasarnya mencerminkan distribusi
laba antar perusahaaan dan pemerintah. Beban pajak umumnya
merupakan beban dengan porsi yang besar terhadap laba sebelum
pajak. Karenanya, beban pajak harus mendapatkan perhatian
khusus.

a) Mengukur tarif pajak efektif


Laba perusahaan AS dikenakan tarif pajak yang seragam
sebesar 35% yang ditentukan poleh undang-undang, kecuali
tarif bertingkat yang dikenakan pada tingkat laba yang lebih
rendah. Perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban
antaralaba kena pajak dengan laba akrual seharusnya tidak
memengaruhi tarif pajak efektif. Hal ini disebabkan alokasi
pajak anarperiode yang bertujuan memadankan beban pajak
dengan laba akrual. Hubungan antara pajak akrual dengan laba
sebelum pajak disebut sebagai tarif pajak efektif (effective tax
rate) atau rasio pajak, dipengaruhi oleh perbedaan pajak
permanen. Contoh perbedaan pajak permanen adalah perbedaan
anara pajak negara bagian dan pajak lokal, perbedaaan pajak
tarif luar negeri, berbagai kredit pajak, dll. Tarif pajak efektif
dihitung sebagai berikut:
beban p ajak p enghasilan
laba sebelum p ajak p enghasilan
2. Pembahasan Soal Latihan
Mengacu pelaporan keuangan Quaker Oats Company dilampiran A
(buku 1).
Diminta :
a. Hitung ukuran analitis untuk tahun 11 dan tahun 10 berikut ini :
1) Rasio beban penyusutan terhadap aktiva tetap yang disusutkan.
2) Tarif bunga efektif atas kewajiban yang dikenakan bunga.
3) Rasio beban pajak terhadap laba sebelum pajak (tarif pajak efektif).
4) Rasio harga pokok penjualan ditambah beban operasi lainnya
terhadap penjualan bersih
5) Rasio laba bersih terhadap total pendapatan
b. Berikan komentar atas tingkat dan tren ukuran analisis tersebut.
Jawab:
a.
1) Rasio beban penyusutan terhadap aktiva yang disusutkan:

Tahun

10

Beban penyusutan
Aktiva yang dapat disusutkan =

591,5
X 100 =33,89
1.745,6
Tahun

11

Beban penyusutan
Aktiva yang dapat disusutkan

681,9
X 100 =35,62
1.914,6
2) Tarif bunga efektif atas kewajiban yang dikenakan bunga:
Tahun10

($ 101,8+ $ 56,4)
Total beban bunga
=
X 100
Utang berbunga ratarata ( $ 1.115,8+ $ 899 ) :2

15,70 %
Tahun

11

($ 43,3+ $ 60,5)
Total beban bunga
=
Utang berbunga ratarata ( $ 814,7+ $ 1.115,8 ) : 2

100% = 10,75%
3) Rasio beban pajak terhadap laba sebelum pajak:
Beban pajak penghasilan
Tahun
10
= Laba sebelum pajak penghasilan

$ 153,5
X 100 =40,14
$ 382,4
Tahun

11

Beban pajak penghasilan


$ 175,7
=
X 100 =42,7
Laba sebelum pajak penghasilan $ 411,5
4) Rasio HPP ditambah Beban operasi lainnya terhadap penjualan
bersih:

Tahun 10 =
90,00%
Tahun 11 =

HPP +Beban operasi


$ 4530
=
Penjualanbersih
$ 5.030,6

X 100% =

HPP +Beban operasi $ 4.960 .9


=
Penjualanbersih
$ 5.491,2

X 100% =

90,34%
5) Rasio laba bersih terhadap total pendapatan:
Laba bersih
$ 2,15
X 100
Tahun 10 = Total pendapatan = 6000
Tahun 11 =

Laba bersih
Total pendapatan

= 0,035%

$ 2,65
X 100
= 0,044%
6000

b. Atas tingkat dan tren ukuran analisis tersebut, yaitu pada tren-tren
perhitungan diatas mengalami kenaikan tetapi pada tarif bunga
efektif atas kewajiban yang dikenakan bunga pada tahun 10 lebih
besar dibandingkan dengan tahun 11.

C. KESIMPULAN
Analisis profitabilitas adalah analisis yang bertujuan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Faktor-faktor pengukuran
laba perusahaan meliputi pertimbangan praktis antara lain: masalah estimasi,
metode akuntansi, insentif pengungkapan, keragaman pengguna. Di dalam
menganalisis profitabilitas terdapat analisis laba dua tahap, yaitu tahap
pertama adalah analisis akuntansi dan pengukurannya, tahap kedua adalah
menerapkan alat analisis pada laba serta menginterpretasikan hasil analisis
tersebut. Untuk menganalisis profitabilitas, diperlukan analisis pendapatan,
analisis harga pokok penjualan, dan analisis beban.
Analisis pendapatan perusahaan digunakan untuk mencari tau sumber
utama pendapatan, daya tahan pendapatan, hubungan antara pendapatan,
piutang, dan persediaan serta pengakuan dan pengukuran pendapatan. Dalam
menganalisis harga pokok penjualan, yang pertama adalah mengukur laba
(margin) kotor, kemudian

menganalisis

perubahan

laba

kotor, dan

menginterpretasikan perubahan laba kotor. Dalam menganalisis beban


perusahaan, terdapat tiga alat analisis hubungan antara pendapatan dan beban,
yaitu analisis ukuran sama, analisis angka indeks, dan analisis rasio operasi.
Baik analisis pendapatan, analisis harga pokok penjualan dan analisis beban
perusahaan semuanya merupakan komponen dalam mencari profitabilitas
perusahaan.
D. DAFTAR PUSTAKA
Wild, Subramanyam dan Halsey.(2005). Financial Statement Analysis.Edisi
Delapan, Buku dua. Jakarta: Salemba Empat.

Você também pode gostar