Você está na página 1de 3

ARTIKEL SANITASI RUANG DAN PEKERJA

Sanitasi adalah upaya pencegahan pencemaran terhadap


makanan selama proses produksi dan setelah produksi. Sanitasi
dilakukan dengan tujuan melindungi kesehatan masyarakat
melalui pengurangan atau penghilangan cemaran dalam bahan
makanan

(Hariadi

dan

Dewanti,

2009).

Dalam

industri

pengolahan langkah pemberian sanitizer sangat diperlukan .


Sanitizer adalah kondisi bersih kuman atau kotornya pemrosesan
bahan, tetapi untuk menghilangkan kontaminan dari makanan
atau mesin pengolahan makanan serta mencegah terjadinya
kontaminasi kembali dan kontaminasi silang.
Sanitasi pekerja dan ruangan harus diperhatikan. Hal ini
disebabkan karena pekerja maupun ruangan merupakan sumber
potensial dalam perpindahan cemaran. Jadi program sanitasi
pekerja dan udara

adalah hal yang mutlak. Sanitasi pekerja

meliputi kesehatan pekerja, kebersihan tubuh pekerja sampai


kebersihan semua perlengkapan yang digunakan oleh pekerja
(Hariadi dan Dewanti, 2009).
Tangan dan rambut sangat rentan terkena bakteri dan
kapang karena udara kotor mudah menempel pada tangan dan
rambut. Tangan yang dicuci air belum tentu bersih karena air
yang digunakan untuk membersihkan banyak tercemar kuman
dan bakteri sehingga perlu menggunakan bahan antiseptik
untuk menghilangkan bakteri dan kapang yang menempel pada
bagian kulit. Oleh karena itu higiene pekerja juga sangat penting
diperhatikan, penelitian Lues, et al. (2006) menunjukkan bahwa
pekerja

menyebabkan

timbulnya

bakteri

seperti

E.coli,

Staphylococcus aureus dan Salmonella. Staphylococcus aureus

merupakan mikroba normal yang terdapat pada permukaan


tubuh, seperti pada permukaan kulit, rambut, hidung, mulut dan
tenggorokan. Begitu pula pada permukaan tangan manusia atau
pekerja. Staphylococcus aureus banyak mencemari pangan
karena tindakan yang tidak higienis dalam penanganan pangan
(Adam and Moss 1995).
Ruangan merupakan salah satu sumber kontaminasi dalam
pengolahan pangan. Jika di dalam suatu ruangan banyak
terdapat debu dan air, mikroba yang ditemukan di dalamnya
juga bervariasi, misalnya mikroba tanah dari tanah dan debu,
mikroba air dari semprotan air, mikroba dari makanan fermentasi
(spora tempe,oncom,dll.), mikroba ternak dan sebagainya. Oleh
karena itu sanitasi dan kehigienisan suatu ruangan sangat perlu
diperhatikan guna menjamin mutu dan keamanan pangan. Untuk
mengetahui tingkat sanitasi dan hygienitas dari suatu ruangan
(industri pangan) , dapat dilakukan uji sanitasi yaitu uji sanitasi
dengan metode RODAC dimana hasilnya cepat diketahui.
Kecepatan

dalam

pengujian

juga

sangat

diperlukan

terutama dalam lini produksi yang membutuhkan kecepatan


dalam memperoleh hasil uji. Hal ini disebabkan karena hasil
pengujian yang lama akan menyebabkan produktivitas menurun,
yang

berakibat

pada

rendahnya

efektivitas

dan

efisiensi

produksi. Evaluasi mikrobiologi pada peralatan dan permukaanpermukaan yang kontak dengan pangan merupakan kegiatan
penting

untuk

mengetahui

efektivitas

pembersihan

dan

desinfeksi yang diterapkan, termasuk tingkat cemaran pada


proses tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, MR, and Moss, M.O., 1995. Food Microbiology. The Royal
Society of Chemistry, New York.

Hariadi,P dan Dewayanti, R.H. 2009. Memproduksi Pangan Yang Aman. PT.Dian
Rakyat.

Você também pode gostar