Você está na página 1de 6

DNS

Syahrul Dwi Antono


Fakultas Teknik, Program Studi Teknik informatika
Universitas Indraprasta PGRI
Syahrulsyahrul80@gmail.com

ABSTRAK
use of the name as labeling machine addresses in a computer network that is known to
man beat TCP / IP and back to the days of ARPAnet. In the past, every computer on the network
using file HOSTS.TXT of SRI (now the International SIR), which mapped an address to a name.
Most modern operating systems either by default or through configuration. The system can see the
hosts file to match a host name to an IP address before conducting a search via DNS. However, the
system has some limitations because of the obvious prerequisite. Every time a computer's address
changed, any system that wanted to communicate with the computers need an update to its Hosts
file.
With the development of computer network, then the system needs to be developed,
which is a system that can replace the host's address in one place, while the other hosts would
learn about the change dynamically. This system Domain Name System).
INTISARI
penggunaan nama sebagai penamaan alamat mesin di sebuah jaringan komputer yang
lebih dikenal oleh manusia mengalahkan TCP/IP dan kembali ke zaman ARPAnet. Dahulu, setiap
komputer di jaringan komputer menggunakan file HOSTS.TXT dari SRI (sekarang SIR
Internasional), yang memetakan sebuah alamat ke sebuah nama. Sebagian besar sistem operasi
modern menggunakannya baik secara baku maupun melalui konfigurasi. Sistem dapat melihat host
file untuk menyamakan sebuah nama host menjadi sebuah alamat IP sebelum melakukan pencarian
via DNS. Namun, sistem tersebut memiliki beberapa keterbatasan yang mencolok dari sisi
prasyarat. Setiap saat sebuah alamat komputer berubah, setiap sistem yang hendak berhubungan
dengan komputer tersebut harus melakukan update terhadap file Hosts.
Dengan berkembangnya jaringan komputer, maka dibutuhkan sistem yang bisa
dikembangkan, yaitu sebuah sistem yang bisa mengganti alamat host hanya di satu tempat,
sedangkan host lain akan mempelajari perubahan tersebut secara dinamis. Sistem inilah Domain
Name System).
PENDAHULUAN

Sebelum DNS dipergunakan, jaringan komputer telah menggunakan HOSTS files yang
berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara
terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dapat dibayangkan akan
sangat repotnya apabila ada penambahan 1 komputer di jaringan, kemudian kita harus copy versi
terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini telah
ditinggalkan karena dianggap merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di
desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan
performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan
sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu

diketikan nama domain, misalnya: dragonica.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis
220.90.213.164. Jadi DNS dapat dianalogikan sebagai pemakaian buku telepon, dimana orang
yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di
pesawat telepon. Hal tersebut sama persis ketika host computer mengirimkan queries berupa nama
komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP address.

Teori Penunjang
a) Para Pemain Inti
Pengelola dari sistem DNS terdiri dari tiga komponen:

DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer pengguna, yang
membuat permintaan DNS dari program aplikasi.
recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai tanggapan
permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada para
resolver tersebut; dan
authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap permintaan dari recursor,
baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun dalam bentuk delegasi (misalkan:
mereferensikan ke authoritative DNS server lainnya).

b) Pengertian beberapa bagian dari nama domain


Sebuah nama domain biasanya terdiri dari dua bagian atau lebih (secara teknis disebut label),
dipisahkan dengan titik.

Label paling kanan menyatakan top-level domain domain tingkat atas/tinggi (misalkan,
alamat http://www.wikipedia.org memiliki top-level domain org).
Setiap label di sebelah kirinya menyatakan sebuah sub-divisi atau subdomain dari
domain yang lebih tinggi. Catatan: subdomain menyatakan ketergantungan relatif, bukan
absolut. Contoh: wikipedia.org merupakan subdomain dari domain org,
dan id.wikipedia.org dapat membentuk subdomain dari domain wikipedia.org (pada
praktiknya, id.wikipedia.org sesungguhnya mewakili sebuah nama host lihat dibawah).
Secara teori, pembagian seperti ini dapat mencapai kedalaman 127 level, dan setiap label
dapat terbentuk sampai dengan 63 karakter, selama total nama domain tidak melebihi
panjang 255 karakter. Tetapi secara praktik, beberapa pendaftar nama domain(domain
name registry) memiliki batas yang lebih sedikit.
Terakhir, bagian paling kiri dari bagian nama domain (biasanya) menyatakan nama host.
Sisa dari nama domain menyatakan cara untuk membangun jalur logis untuk informasi
yang dibutuhkan; nama host adalah tujuan sebenarnya dari nama sistem yang dicari alamat
IP-nya. Contoh: nama domainhttp://www.wikipedia.org memiliki nama host www.

DNS memiliki kumpulan hierarki dari DNS servers. Setiap domain atau subdomain memiliki satu
atau lebih authoritative DNS Servers (server DNS otorisatif) yang mempublikasikan informasi
tentang domain tersebut dan nama-nama server dari setiap domain di-bawah-nya. Pada puncak
hirarki, terdapat root servers induk server nama: server yang ditanyakan ketika mencari
(menyelesaikan/resolving) dari sebuah nama domain tertinggi (top-level domain).
c)

Sebuah contoh dari teori rekursif DNS

Sebuah contoh mungkin dapat memperjelas proses ini. Andaikan ada aplikasi yang memerlukan
pencarian alamat IP dari http://www.wikipedia.org. Aplikasi tersebut bertanya ke DNS
recursorlokal.

Sebelum dimulai, recursor harus mengetahui dimana dapat menemukan root nameserver;
administrator dari recursive DNS server secara manual mengatur (dan melakukan update
secara berkala) sebuah file dengan nama root hints zone (panduan akar DNS) yang
menyatakan alamat-alamt IP dari para server tersebut.
Proses dimulai oleh recursor yang bertanya kepada para root server tersebut misalkan:
server dengan alamat IP 198.41.0.4 pertanyaan apakah alamat IP
dari http://www.wikipedia.org?
Root server menjawab dengan sebuah delegasi, arti kasarnya: Saya tidak tahu alamat IP
dari http://www.wikipedia.org, tapi saya tahu bahwa server DNS di 204.74.112.1
memiliki informasi tentang domain org.
Recursor DNS lokal kemudian bertanya kepada server DNS (yaitu: 204.74.112.1)
pertanyaan yang sama seperti yang diberikan kepada root server. apa alamat IP
dari http://www.wikipedia.org?. (umumnya) akan didapatkan jawaban yang sejenis, saya
tidak tahu alamat darihttp://www.wikipedia.org, tapi saya tahu bahwa server
207.142.131.234 memiliki informasi dari domain wikipedia.org. Akhirnya, pertanyaan
beralih kepada server DNS ketiga (207.142.131.234), yang menjawab dengan alamat IP
yang dibutuhkan. Proses ini menggunakan pencarian rekursif(recursion / recursive
searching).

Distributed Architecture

Tidak ada server tunggal atau jaringan dapat menangani semua permintaan DNS dihasilkan oleh
Internet. Sebaliknya, DNS menggunakan arsitektur terdistribusi. Domain dan jaringan penyedia
membagi beban kerja manajemen nama host. Dengan membagi beban kerja antara lapisan yang
berbeda dari server DNS, tidak ada sistem tunggal menjadi kewalahan. Ada lima jenis utama dari
DNS server: root, TLD, primer, sekunder, dan caching. Setiap jenis memainkan peran penting
dalam membagi beban kerja dan mengelola nama host.

DNS dalam praktik

Ketika sebuah aplikasi (misalkan web broswer), hendak mencari alamat IP dari sebuah nama
domain, aplikasi tersebut tidak harus mengikuti seluruh langkah yang disebutkan dalam teori di
atas. Kita akan melihat dulu konsep caching, lalu mengertikan operasi DNS di dunia nyata.
menggunakan sistem permintaan / jawaban yang sederhana [RFC1035]. Kedua permintaan dan
paket reply menggunakan format yang sama. Ke-12 byte pertama dari paket membentuk
DNS header (Daftar 17.3). Header mengidentifikasi jenis permintaan dan jumlah parameter.
Setelah header, ada empat blok informasi opsional. Ini
adalah pertanyaan, jawaban, server nama, dan catatan tambahan.

Jenis-jenis catatan DNS

Beberapa kelompok penting dari data yang disimpan di dalam DNS adalah sebagai berikut:

A record atau catatan alamat memetakan sebuah nama host ke alamat IP 32-bit
(untuk IPv4).

AAAA record atau catatan alamat IPv6 memetakan sebuah nama host ke alamat IP 128bit (untuk IPv6).
CNAME record atau catatan nama kanonik membuat alias untuk nama domain.
Domain yang di-alias-kan memiliki seluruh subdomain dan rekod DNS seperti aslinya.
[MX record]] atau catatan pertukaran surat memetakan sebuah nama domain ke
dalam daftar mail exchange server untuk domain tersebut.
PTR record atau catatan penunjuk memetakan sebuah nama host ke nama kanonik
untuk host tersebut. Pembuatan rekod PTR untuk sebuah nama host di dalam domain inaddr.arpa yang mewakili sebuah alamat IP menerapkan pencarian balik DNS (reverse DNS
lookup) untuk alamat tersebut. Contohnya (saat penulisan / penerjemahan artikel
ini), http://www.icann.net memiliki alamat IP 192.0.34.164, tetapi sebuah rekod PTR
memetakan ,,164.34.0.192.in-addr.arpa ke nama kanoniknya: referrals.icann.org.
NS record atau catatan server nama memetakan sebuah nama domain ke dalam satu
daftar dari server DNS untuk domain tersebut. Pewakilan bergantung kepada rekod NS.
SOA record atau catatan otoritas awal (Start of Authority) mengacu server DNS yang
mengediakan otorisasi informasi tentang sebuah domain Internet.
SRV record adalah catatan lokasi secara umum.
Catatan TXT mengijinkan administrator untuk memasukan data acak ke dalam catatan
DNS; catatan ini juga digunakan di spesifikasi Sender Policy Framework.

PEMBAHASAN
Apakah itu DNS (Domain Name System)?
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian
nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control
Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti
web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP
address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau
intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah
komputer cukup host name (nama Komputer).
Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di
Intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon, dimana setiap komputer di jaringan
Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum,
setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan
menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host
name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk
mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
Bagaiamana Struktur dari DNS?
Suatu DNS memiliki struktur sebagai berikut :
1. Domain Name Space merupakan sebuah hirarki pengelompokan domain berdasarkan nama,
yang terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya: Root-Level Domains. Domain ditentukan
berdasarkan tingkatan kemampuan yang ada di struktur hirarki yang disebut dengan level. Level
paling atas di hirarki disebut dengan root domain. Root domain di ekspresikan berdasarkan periode
dimana lambang untuk root domain adalah (.).
Bagian dibawah ini adalah contoh dari top-level domains:

com : Organisasi Komersial


edu : Institusi pendidikan atau universitas
org : Organisasi non-profit
net : Networks (backbone Internet)
gov : Organisasi pemerintah non militer
mil : Organisasi pemerintah militer
num : No telpon
arpa : Reverse DNS
xx : dua-huruf untuk kode negara (id:Indonesia,sg:singapura,au:australia,dll)
Top-level domains dapat berisi second-level domains dan hosts.
2. Second-Level Domains
Second-level domains dapat berisi host dan domain lain, yang disebut dengan subdomain.
Untuk contoh: Domain Pecinta Wanita, pecintawanita.com terdapat komputer (host) seperti
server1.pecintawanita.com dan subdomain training.pecintawanita.com. Subdomain training.
pecintawanita.com juga terdapat komputer (host) seperti client1.training.pecintawanita.com.
3. Host Names
Domain name yang digunakan dengan host name akan menciptakan fully qualified domain name
(FQDN) untuk setiap komputer. Sebagai contoh, jika terdapat fileserver1.detik.com, dimana
fileserver1 adalah host name dan detik.com adalah domain name.
Sistem kerja DNS
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS
disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client
mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan
cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan
message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut
dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama
komputer (host) ke IP address.
Kelebihan DNS
1. Dengan menggunakan DNS akan memberikan kemudahan bagi user karena dengan DNS maka
user tidak perlu untuk mengingat ip address sebuah komputer, tapi cukup dengan mengingat
komputer host name saja.
2. Konsisten, IP address sebuah komputer boleh berubah tapi host name yang digunakan tidak
boleh berubah.
3. DNS server mudah untuk untuk di konfigurasi oleh administrator.
Kekurangan DNS
1. User tidak dapat menggunakan banyak nama untuk mencari nama domain baik di internet
maupun di intranet.

2. DNS tidak mudah untuk di implementasikan.


3. DNS tidak bisa membuat banyak nama domain.

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapak kita ambil kesimpulan bahwa DNS (Domain Name
System) merupakan distribusi database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer
(name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet
Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet dimana DNS membantu
memetakan host name sebuah komputer ke IP address.
DNS memiliki beberapa keunggulan, diantaranya yaitu :
1.
2.
3.

Mudah
Konsisten
Sederhana

DNS menyediakan fungsi penting untuk Internet: menyediakan meta-informasi di seluruh


Internet. DNS menyediakan nama host untuk pemetaan alamat jaringan, domain informasi, dan
surat dukungan layanan referensi, dan dapat diperpanjang untuk menyediakan lain jenis informasi.
DNS sangat terdistribusi dan sangat scalable- bekerja dengan baik untuk kedua LAN kecil dan
jaringan global. Namun, DNS tidak pernah dirancang untuk keamanan. DNS tidak memiliki
layanan otentikasi dasar dan efektif mempercayai semua data dalam DNS protokol. Terlepas dari
pelaksanaan, semua klien DNS rentan terhadap domain pembajakan dan balasan dipalsukan. Di
luar kelalaian keamanan mendasar dan masalah konfigurasi, protokol ini adalah rentan terhadap
eksploitasi rekayasa sosial; server DNS dapat dikompromikan tanpa pernah menggunakan
protokol DNS. Tidak seperti protokol jaringan lainnya, ada beberapa pilihan untuk informasi DNS
keamanan.

DAFTAR PUSTAKA
http://alfianmahdi.web.ugm.ac.id/?tag=kerja-dns
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_Penamaan_Domain
http://sisca.web.ugm.ac.id/?p=27
https://ilmukamu.wordpress.com/2012/07/09/sistem-penamaan-domain-dns/
http://www.patartambunan.com/pengertian-dns-dan-fungsi-dns-jaringan-komputer/

Você também pode gostar