Você está na página 1de 3

D.

PERGAULAN MUDA-MUDI
Menurut syariat islam adalah pergaulan yang dilakukan seorang muda mudi dalam
kehidupan sehari-hari atau berinteraksi terhadap sesama manusia yang
didasarkan pada Al-Quran dan Hadist. Contoh seorang laki-laki bertaaruf
kepada seorang perempuan.
Dalam masyarakat terdapat 3 ketentuan tentang hubungan bermasyarakat :
a. Mengucapkan dan menjawab salam
1. Islam mengajarkan kepada sesama muslim untuk saling bertukar salam
apabila bertemu (QS. An-Nisa 4:86) atau bertamu (QS. An-Nur
24:27), supaya rasa kasih sayang sesama dapat selalu terpupuk dengan
baik. Rasulullah bersabda: Kamu tidaklah masuk surga sebelum

beriman, dan tidak akan beriman sebelum berkasih sayang. Maukah


kamu aku tunjukan suatu amalan yang akan dapat menumpuk rasa kasih
sayang sesamamu? Yaitu senantiasalah mengucapkan salam sesamamu.
(HR. Muslim)
2. Salam yang diucapkan minimal adalah Assalamualaikum. Tetapi akan
lebih baik dan lebih besaar pahalanya apabila diucapkan secara leboh
lengkap. Dalam salah satu hadist Rasulullah saw menjelaskan perbedaan
pahala tersebut : seseorang datang kepada Nabi saw dan mengucapkan

Assalamualaikum, Nabi menjawabnya, lalu duduk dan berkata:


Sepuluh. Kemudian datang yang lain dan mengucapkan
Assalamualaikum warahmatullah. Nabi menjawabnya, lalu duduk dan
berkata: Dua puluh. Kemudian datang orang ketiga mengucapkan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nabi menjawabnya, lalu
duduk dan berkata: Tiga puluh. (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
3. Mengucapkan salam hukumnya sunnah, tetapi menjawabnya wajib
minimal dengan salam yang seimbang.
4. Bila bertamu yang mengucapkan salam terlebih dahulu adalah yang
bertamu (QS. An-Nur 24:27), tetapi untuk bertamu yang terlebih
dahulu mengucapkan salam adalah yang berada diatas kendaraan
kepada yang berjalan kaki, yang berjalan kaki kepadaa yang duduk, yang
sedikit kepada yang banyak, dan lebih muda kepada yang lebih tua.
5. Salam tidak hanya diucapkan waktu saling bertemu, tetapi juga tatkala
mau berpisah.

6. Jika dalam rombongan, baik yang mengucapkan maupun yang menjawab


salam boleh hanya salah satu dari anggota rpmbongan tersebut.
7. Rasulullah saw melarang orang Islam mengucapkan dan menjawab salam
Ahlul Kitab (Yahudi dan Nasrani): janganlah kamu mulai mengucapkan

salam kepada Yahudi dan Nasrani... (HR. Muslim)


jika Ahlul Kitab memberi salam kepadamu jawablah dengan
Waalaikum.
8. Pria boleh mengucapkan salam kepada wanita begitu pula sebaliknya
Salam yang diajarkan oleh Islam adalah salam yang bernilai tinggi,
universal dan tidak terikat dengn waktu.
b. Berjabat tangan
Rasulullah saw mengajarkan bahwa untuk lebih menyempurnakan salam dan
menguatkan tali ukhuwah islamiyah sebaiknya ucapan salam diikuti dengan
baejabat tangan (bersalaman), tentunya jika itu memungkinkan. tidaklah

dua orang muslim bertemu, lalu bersalaman , melaiknkan Allah akan


mengampuni dosa-dosa keduanya sebelum mereka berpisah. (HR. Abu
Daud, Tirmidzi, dan lain-lain)
Berjabat tangan haruslah dilakukan dengan penuh keikhlasan yang
tercermin dari cara bersalaman. Rasulullah saw mengajarkan menjabat
tangan seseorang harus dengan penuh perhatian , keramahan dan
senyuman yang manis. Anjuran untuk berjabat tangan tidak berlaku antar
pria dan wanita kecuali antara suami-istri atau antara seseorang dengan
mahramnya.
c. Khalwah
Yang dimaksud dengan khalwah adalah berdua-duaan antara pria dan
wanita yang tiidak punya hubngan suami istri dan tidak pula mahram tanpa
ada orang ketiga. Rasulullah melarang pria dan wanita berkhalwah, baik di
tempat umum, apalagi di tempat sepi.
Termasuk khalwah berdua-duaan di tempat umum yang antara mereka dan
pasangan itu saling tidak kenal-mengenal, atau saling kenal tapi tidak punya
kepedulian, atau tidak punya kontak komunikasi sama sekali, sekalipun
berada dalam area yang sama seperti di pantai, pasar, bioskop, dll. Kenapa
Rasulullah melarang berkhalwah? Apa bahayanya? Apakah tetap dilarang
walau sudah saling mempercayai? Dalam hadist yang melarang berkhalwah
ituu Rasulullah saw menyebutkan bahwa setan akan menjadi oknum ketiga.
Beliau bersabda : jauhilah berkhalwah dengan wanita. Demi (Allah) Yang

diriku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah berkhalwah seorang laki-laki


dengan seorang wanita kecuali setan akan masuk di antara keduanya (HR.
Thabrani)

Você também pode gostar