Você está na página 1de 14

I .

ANATOMI SISTEM KARDIOVASKULER

1. Right Coronary
2. Left Anterior Descending
3. Left Circumflex
4. Superior Vena Cava
5. Inferior Vena Cava
6. Aorta
7. Pulmonary Artery
8. Pulmonary Vein
9. Right Atrium
10. Right Ventricle
11. Left Atrium
12. Left Ventricle
13. Papillary Muscles
14. Chordae Tendineae
15. Tricuspid Valve
16. Mitral Valve
17. Pulmonary Valve

II . FISIOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER


Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung
dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan
dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang
12 cm, lebar 8-9 cm seta tebal kira-kira 6 cm.
Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit
lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000
kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau
setara dengan 7.571 liter darah.
Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah
dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm
diatas processus xiphoideus.
Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa
III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Pada tepi kanan caudal berada
pada tepi cranialis pars cartilaginis costa VI dextra, 1 cm dari tepi lateral
sternum
Tepi kiri cranial jantung berada pada tepi caudal pars cartilaginis costa II
sinistra di tepi lateral sternum, tepi kiri caudal berada pada ruang
intercostalis 5, kira-kira 9 cm di kiri linea medioclavicularis.
Selaput yang membungkus jantung disebut pericardium dimana teridiri
antara lapisan fibrosa dan serosa, dalam cavum pericardii berisi 50 cc
yang berfungsi sebagai pelumas agar tidak ada gesekan antara
pericardium dan epicardium. Epicardium adalah lapisan paling luar dari
jantung, lapisan berikutnya adalah lapisan miokardium dimana lapisan ini
adalah lapisan yang paling tebal. Lapisan terakhir adalah lapisan
endocardium.
Ada 4 ruangan dalam jantung dimana dua dari ruang itu disebut atrium

dan sisanya adalah ventrikel. Pada orang awan atrium dikenal dengan
serambi dan ventrikel dikenal dengan bilik.
Fungsi utama jantung adalah memompa darah ke seluruh tubuh dimana
pada saat memompa jantung otot-otot jantung (miokardium) yang
bergerak. Selain itu otot jantung juga mempunyai kemampuan untuk
menimmbulkan rangsangan listrik.
Kedua atrium merupakan ruang dengan dinding otot yang tipis karena
rendahnya tekanan yang ditimbulkan oleh atrium. Sebaliknya ventrikel
mempunyai dinding otot yang tebal terutama ventrikel kiri yang
mempunyai lapisan tiga kali lebih tebal dari ventrikel kanan.
Aktifitas kontraksi jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh selalu
didahului oleh aktifitas listrik. Aktifitas listrik inidimulai pada nodus
sinoatrial (nodus SA) yang terletak pada celah antara vena cava suiperior
dan atrium kanan. Pada nodus SA mengawali gelombang depolarisasi
secara spontan sehingga menyebabkan timbulnya potensial aksi yang
disebarkan melalui sel-sel otot atrium, nodus atrioventrikuler (nodus AV),
berkas His, serabut Purkinje dan akhirnya ke seluruh otot ventrikel.
Oleh karena itu jantung tidak pernah istirahat untuk berkontraksi demi
memenuhi kebutuhan tubuh, maka jantung membutuhkan lebih banyak
darah dibandingkan dengan organ lain. Aliran darah untuk jantung
diperoleh dari arteri koroner kanan dan kiri. Kedua arteri koroner ini
keluar dari aorta kira-kira inchi diatas katup aorta dan berjalan
dipermukaan pericardium. Lalu bercabang menjadi arteriol dan kapiler ke
dalam dinding ventrikel. Sesudah terjadi pertukaran O2 dan CO2 di
kapiler , aliran vena dari ventrikel dibawa melalui vena koroner dan
langsung masuk ke atrium kanan dimana aliran darah vena dari seluruh
tubuh akan bermuara.
Sirkulasi darah ditubuh ada 2 yaitu sirkulasi paru dan sirkulasi sistemis.
Sirkulasi paru mulai dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis, arteri besar

dan kecil, kapiler lalu masuk ke paru, setelah dari paru keluar melalui
vena kecil, vena pulmonalis dan akhirnya kembali ke atrium kiri.
Sirkulasi ini mempunyai tekanan yang rendah kira-kira 15-20 mmHg
pada arteri pulmonalis.
Sirkulasi sistemis dimulai dari ventrikel kiri ke aorta lalu arteri besar,
arteri kecil, arteriole lalu ke seluruh tubuh lalu ke venule, vena kecil, vena
besar, vena cava inferior, vena cava superior akhirnya kembali ke atrium
kanan.
Sirkulasi sistemik mempunyai fungsi khusus sebagai sumber tekanan
yang tinggindan membawa oksigen ke jaringan yang membutuhkan. Pada
kapiler terjadin pertukaran O2 dan CO2 dimana pada sirkulasi sistemis
O2 keluar dan CO2 masuk dalam kapiler sedangkan pada sirkulasi paru
O2 masuk dan CO2 keluar dari kapiler.
Volume darah pada setiap komponen sirkulasi berbeda-beda. 84% dari
volume darah dalam tubuh terdapat pada sirkulasi sistemik, dimana 64%
pada vena, 13% pada arteri dan 7 % pada arteriol dan kapiler.

Pemeriksaan diagnostik jantung


Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Untuk menegakkan diagnosis kelainan jantung diperlukan 5
pemeriksaan dasar sbb :
a . Anamnesis
b . Pemeriksaan fisik
c . Pemeriksaan elektrokardiografi
d . Pemeriksaan radiologi
e . Pemeriksaan ekokardiografi

Untuk memperjelas hemodinamik dan patologi anatomi kelainan


jantung perlu ditambah 2 pemeriksaan:
a . Angikardiografi
b . kateterisasi

a . Anamnesis
Memberi kepada pemeriksa :
Informasi tentang diagnosis
Informasi tentang derajat kelainan dan penyakit
Informasi tentang etiologi
Informasi tentang interaksi kelainan jantung anak dan keluarganya
Informasi mengarah ke Diagnosis
Riwayat artritis yang berpindah-pindah , sesak nafas, berdebar-debar,
demam Demam Rematik
Demam tidak tinggi berminggu-minggu dengan penyakit struktural
Endokarditis infektif
Gagal jantung dalam 10 hari pasca lahir hampir selalu obstruksi jantung
kiri Koartasio Aorta, Atresia Aorta
Informasi Derajat Kelainan
Derajat gangguan pertumbuhan, sianosis, berkurangnya toleransi latihan,
kekerapan infeksi saluran nafas berulang, komplikasi neurologis
petunjuk beratnya kelainan.
Informasi tentang Eiologi
Riwayat keluarga : ada kencendrungan familial baik penyakit jantung
bawaan maupun didapat.

Penyakit pada keluarga : DM, HT, riwayat kehamilan


b . Pemeriksaan Fisik
Merupakan bagian integral pemeriksaan fisik pediatrik
Penting pemeriksaan secara sistematis
Anak besar seperti orang dewasa
Bayi tidur terlebih dahulu baru dilakukan pemerikasaan auskultasi.
Pola Pertumbuhan
Setiap pasien perlu diukur TB, BB, Lingkar Kepala, LLA
TB mungkin terhambat, BB pasien lebih terhambat.
Keadaan umum penting : dismorfia, wajah yang khas, kesan penampakan
sakit, pucat, sianosis atau distress
Terdapat Kelainan Bawaan Tertentu
Beberapa sindrom yang sering disertai penyakit jantung bawaan :
Down (Trisomi 21) DSV, DSA
Trisomi 17-18 dan 13-15 DSV
Turner (XO) Koartasio Aorta
Turner lelaki (XO) dan mosaik PS
Rubella PDA, PS, stenosis cabang arteri pulmonalis perifer
Pemeriksaan Nadi
Pemeriksaan ini harus dilakukan pada keempat ekstremitas :
A. radialis (A. Brachialis pada bayi)
Kedua A. Dorsalis pedis (A. Femoralis pada bayi)
Frekuensi nadi normal bervariasi
Takikardi sinus oleh karena aktivitas fisis, emosi, anemia, gagal jantung

Pengukuran Tekanan Darah


Pengukuran ini sangat penting.
TD ini diukur dike-4 ekstremitas.
Dianjurkan memilih lengan kanan.
Manset sesuai dengan lebar 2/3 panjang lengan atas atau tungkai atas.
Berbaring terlentang atau duduk reservoir air raksa setinggi jantung.
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi : asimetri dada
Palpasi : perabaan halus dengan ujung jari atau telapak tangan
thrill, pulmonary tapping (detak pulmonal) pada PH, anak kurus.
Perkusi penting pada orang dewasa , pada anak dan bayi tidak
memberikan informasi yang akurat
Auskultasi : harus sabar dan cermat pada neonatus auskultasi
berulang-ulang Menggunakan stetoskop sendiri
Bunyi Jantung
Bunyi jantung berhubungan dengan pembukaan dan penutupan katup
jantung.
Terdapat 4 bunyi jantung : BJ I, II, III, IV.
BJ I penutupan katup mitral dan trikuspid
Normal : mitral mendahului trikuspid
Karakteristik : bersamaan dengan iktus kordis, bersamaan dengan denyut
karotis, terdengar paling keras di apex (pada bayi dan anak kecil BJ I
tunggal), frekuensi jantung lambat jarak BJ I dan II, lebih pendek pada
jarak BJ II dan I.

BJ I mengeras pada : peningkatan arus pada katup AV, pada stenosis


katup AV, pada keadaan interval P-R yang pendek, keadaan peningkatan
curah jantung.
BJ II akibat penutupan katup aorta dan katup pulmonal
Terdapat 3 hal yang harus diidentifikasi pada BJ II :
Intensitas
Lebar split
Variasi split pada respirasi
BJ III
Bernada rendah, harus didengar dengan sisi sungkup stetoskop.
Apabila gagal jantung, BJ III keras sehingga terdengar irama gallop.
BJ IV terjadi bersamaan dengan kontraksi atrium
Bunyi terjadi sesaat sebelum BJ I
Selalu patologis
BJ IV bernada rendah, BJ I bernada tinggi
Bising jantung
Penetapan bising jantung pada bayi dan anak sangat penting.
Bising jantung harus dideskripsi :
Waktu terdengar bising pada siklus jantung
Bentuk (kontour) bising jantung
Intensitas bising
Pungtum maksimum
Penjalarannya
Tinggi nada

Kualitas
Perubahan intensitas pada perubahan posisi
Bising sistolik

Bising

Terdengar antara BJ I dan BJ pansistolik


II tdd :

Bising sistolik
dini
Bising sistolik
akhir

Derajat bising :
Bising terlemah : pemeriksa berpengalaman
Bising yang lemah tapi mudah didengar, penalaran minimal
Bising cukup keras, tidak disertai getaran bising, penjalaran sedang
Bising keras, disertai penjalaran luas
Bising keras dapat didengar meski stetoskop hanya menempel sebagian
pada dinding dada
Bising yang terdengar meski stetoskop diangkat 1 cm dr dinding dada
c . Elektrokardiografi
EKG pencatatan aktifitas jantung atas dasar perbedaan potensial listrik
Berguna untuk :
Menentukan hipertrofi
Menentukan terdapat gangguan miokard
Membantu diagnosis spesifik disritmia
Membantu diagnosis perikarditis / efusi pericard
Mengetahui efek pelbagai obat terhadap kardiovaskular

Menentukan terdapat gangguan metabolik atau elektrolit


Ada 12 hantaran yang perlu dicatat pada EKG : I, II, III, aVR, aVL, aVF,
V1, V2, V3, V4, V5, V6.
V3R dan V4R disebut hantaran dada kanan penting untuk
menggambarkan keadaan ventrikel kanan.
Kertas Elektrokardiografi
Dicatat pada kertas khusus dengan kertas grafik garis horizontal dan
vertikal.
Setiap kotak kecil ukuran 11 mm, kotak besar 55 mm, kecepatan kertas
diatur 25 mm/detik atau 50 mm/detik.
Tiap kotak vertikal setinggi 10 mm 1 mV.
1 kotak kecil horizontal waktu0,04 detik apabila kecepatan kertas
25mm/dtk.
d . Radiologi
Menempati tempat penting, manfaat :
Menentukan ukuran jantung dan pembesaran jantung
Mendeteksi bentuk jantung
Status vaskularisasi paru
Terdapat kelainan parenkim paru serta struktur ekstrakardiak lain
Tekhnik pemeriksaan posisi Postero-Anterior (PA). Kadang perlu
lateral dan oblik
Penilaian foto dada mencakup :
Struktur kardiovaskuler
Posisi jantung dan organ lain
Ukuran dan bentuk jantung

Vaskularisasi paru
Struktur ekstrakardiak : dinding thorax, diaprahma, parenkim paru
Pada foto PA batas kiri jantung dari superior ke inferior : A pulmonalis,
apendiks atrium kiri, serta ventrikel kiri
Batas kanan jantung vena kava superior di atas dan atrium kanan di
bawah.
Ventrikel kanan di depan, atrium kiri terletak di belakang tidak tampak
pada foto PA.
Ukuran jantung dinyatakan dengan Rasio Jantung Thoraks (RJT).
Umumnya RJT < 50 tidak ada kardiomegali
Dipengaruhi umur
Anak besar RJT > 50 kardiomegali
Bentuk jantung
TF ( bentuk jantung seperti sepatu, besar jantung normal, segmen
pulmonal cekung, aorta besar, apeks terangkat
TGA ( egg on side heart
TAPVD ( manusia salju, angka 8 atau 3
Anomali Ebstein ( jantung sangat besar, bulat
a . Ekokardiografi
Tehnik pemeriksaan USG untuk jantung serta pembuluh darah besar.
Ada 2 jenis pemeriksaan : M mode, B mode
Tehnik Doppler dan Doppler berwarna
Manfaat :
Menegakkan diagnosis kelainan struktural jantung

Menetapkan derajat kelainan


Menyingkirkan kelainan penyerta
Mengevaluasi fungsi KV
Mengevaluasi pasien pra bedah
Mengevaluasi hasil terapi medik
Mengevaluasi hasil terapi bedah
Menilai keterlibatan KV penyakit lain
Ekokardiografi M-Mode
Merupakan tayangan refleksi gelombang USG dari pelbagai kedalaman
pada sumbu vertikal dan waktu sebagai sumbu horizontal.
Ideal untuk pelbagai dimensi ruang jantung dan pembuluh darah.
Transduser pada anak 2,5 5 megahertz.
M mode standart potongan setinggi aorta, atrium kiri setinggi rongga
ventrikel kiri dan setinggi ujung katup mitral.
b . Kateterisasi Jantung Dan Angiokardiografi
Adalah pemeriksaan jantung invasif dengan memasukkan kateter khusus
yang menembus kulit dan jaringan lunak ke dalam pembuluh darah tepi
yang besar untuk mencapai ruang jantung dan pembuluh darah besar.
Indikasi :
Ada atau tidaknya kelainan jantung
Jenis kelainan jantung
Derajat kelainan
Cara pengobatan yang tepat untuk kelainan jantung yang ada
Hasil pengobatan yang diberikan
Kontraindikasi :

Ventrikel iritable
Hipokalemia
Hipertensi yang tidak dapat dikoreksi
Penyakit demam berulang
Gagal jantung dengan edema paru
Gangguan pembekuan
Gagal ginjal hebat
Alergi kontras
Resiko dan penyulit kateterisasi jantung :
Demem ringan 4 8 jam pasca tindakan
Hematoma pada tempat punksi
Oklusi sementara
Kehilangan banyak darah
Hipotermi, hipoglikemi dan hipoksia
Tromboemboli udara/bekuan darah
a. Tehknik kateterisasi :
Dilakukan diruang khusus
Terdapat alat rontgen, pemantauan, dan pengukuran saturasi
Kateterisasi jantung kanan
Kateterisasi jantung kiri
Kateterisasi Jantung Kanan
Dapat memeriksa keadaan vena kava superior dan inferior, atrium kanan,
ventrikel kanan.

V femoralis V iliaka V kava inferior atrium kanan ventrikel


kanan A pulmonalis kanan/kiri.
Kateterisasi Jantung Kiri
A,femoralis aorta abdominalis aorta torakalis arkus aorta
valvula semilunaris aorta ventrikel kiri.
Pada waktu kateter masuk ketempat tertentu seperti
atrium,ventrikel,a.pulmonalis,cabang2 a.pulmonalis diukur tekanan dan
saturasinya.

Você também pode gostar