Você está na página 1de 8

Analisis Kimia

1.1 Tinjauan Pustaka Zat Aktif


Asam lemak omega 3 adalah asam lemak tidak jenuh ganda yang mempunyai ikatan
rangkap banyak, ikatan rangkap pertama terletak pada atom karbon ketiga dari gugus metil
omega, ikatan rangkap berikutnya terletak pada nomor atom karbon ketiga dari ikatan
rangkap seblumnya. Gugus metilomega adalah gugus terakhir darirantai asam lemak. Asam
lemak otak yaitu asam lemak esensial serta omega-3 merupakan zat gizi yang harus terpenuhi
kebutuhannya. Zat gizi berperan vital dalam proses tumbuh kembang sel-sel neuron otak
untuk bekal kecerdasan bayi yang dilahirkan. Asam lemak omega-3 ini turunan dari prekursor
(pendahulu)-nya, yakni asam lemak esensial linoleat dan linolenat (Fivi, 2012).
Asam lemak esensial tidak bisa dibentuk dalam tubuh dan harus dipasok langsung
dari makanan. Kemudian prekursor itu masuk dalam proses elongate dan desaturate yang
menghasilkan tiga bentuk asam lemak omega-3: LNA (asam alfa-linolenat (C 18 :3,n-3)),
EPA(eikosapentaenoat (C20:5,n- 3)), serta DHA (dokosaheksaenoat (C22 :6, n-3).Adapun 3
bentuk omega 3 yaitu : omega-3 :LNA (asam alfa-linolenat (CI8 : 3 , n-3 )), EPA
(eikosapentaenoat (C20: 5, n-3)), serta DHA (dokosaheksaenoat (C22 : 6, n-3 ). ' Induk dari
asam lemak omega-3 adalah alpha linolenic acid (ALA). ALA dengan bantuan enzim delta-6desaturase dapat berubah menjadi stearidonic acid kemudian oleh enzim delta-5- desaturase
dikonversi tubuh menjadi eicosapentaenoic acid(EPA) dan oleh enzim delta- 4-desaturase
dirubah menjadi docosahexaenoic acid (DHA). DHA (asam dokosaheksaenoat) atau yang di
kenal sebagai omega-3. Proses pembuatan DHA maupunAA difasilitasi oleh enzim
desaturase dan elongase. Aktifitas kedua enzim ini masih sangat kurangpada bayiprematur
bahkanpada bayi aterm sampai usia 4-6 bulan. Karenanya penambahan DHA dan AA pada
bayi prematur sangat dianjurkan dengan dosis yang mengacupada kandungan asam lemak
dalam ASI. Aktifitas enzim desaturase maupun elongase dipengaruhi oleh asam lemak yang
terdapat pada makanan. Minyak ikan yang mengandung banyak DHA akan menghambat
aktifitas enzim tersebut sehingga dapat menghambat pembentukan AA. Sebaliknya minyak
jagung atau safflower memacu aktifitas enzim desaturase sehingga meningkatkan
pembentukan AA (Fivi, 2012).

1.2 Analisis Zat Aktif


Identifikasi
Metode isolasi dengan TLC menggunakan plat kaca berlapis silika gel 60 F254
berukuran 20x20 cm. Sampel omega-3 diaplikasikan pada plat kaca tersebut dalam bentuk
spot bulat dengan spot berjumlah lima buah. Setelah spotting selesai dilakukan, kemudian
plat dimasukkan di dalam bejana tertutup rapat yang berisi larutan pengembang (fase gerak).
Plat dielusi sampai pelarut mencapai batas atas, sekitar 30 sampai 60 menit. Plat kemudian
dikeluarkan dari bejana pengembang dan dibiarkan beberapa menit sampai uap yang masih
tertinggal hilang. Spot yang terbentuk dilihat menggunakan sinar UV kemudian dipisahkan
dari silika gel dan dilarutkan kembali menggunakan pelarut yang sesuai. Hasil inilah yang
akan digunakan untuk proses identifikasi. Spot yang terbentuk pada plat kaca TLC masingmasing dilarutkan dengan pelarut tertentu. Komponen yang sudah dicampur pelarut ini akan
diambil sebanyak sekitar kurang lebih 0,01 ml dan dimasukkan kedalam alat GC-MS (Sapta,
2013).
Analisis Kuantitatif
Contoh minyak ditimbang 0,2 gr di neraca analitik 4 desimal, contoh dimasukkan
ke dalam tabung pyrex bertutup teflon, kemudian ditambahkan 15 ml sulfat - methanol 15%,
lalu dimetilasi dengan memanaskan di oven pada suhu 100C selama 2 jam . Setelah
dimetilasi contoh didinginkan di es batu sampai dingin kemudian tambahkan 15 ml kloroform
dan 15 ml air suling, lalu dikocok sampai campur . Larutan yang dihasilkan ada dua lapisan,
larutan lapisan atas dibuang dan larutan lapisan bawah di suntikkan ke dalam Kromatografi
gas cairan sebanyak 1 mikroliter . (AOAC, 1984)
Sebelum menyuntikkan contoh ke alat Kromatografi gas cairan, suntikan dahulu 1
mikroliter standard PUFA Mix-1 disuntikan dahulu kemudian, suntikan larutan contoh dan
dilakukan duplo . Kadar asam lemak omega-3 dihitung sebagai persen komposisi (gr/100 gr
total asam lemak) .
Perhitungan :
Perhitungan asam lemak omega-3 dihitung secara manual, alat diset area 500
dan lebar puncak 0,04 .
komposisi asam lemak contoh = area contoh x 100% total area contoh
Keterangan :

area contoh : tinggi x lebar (pada 112 tinggi)


total area contoh : jumlah dari area contoh keseluruhan

(Sapta, 2013)

1.3 Validasi Metode Analisis Bahan Baku dan Sediaan


Metode yang digunakan untuk pemeriksaan produk farmasetika untuk kuantitasi
komponen maupun substansi bahan baku obat atau bahan aktif (termasuk pengawet) pada
hasil akhir farmasetika termasuk ke dalam kategori I yang memerlukan parameter analitik
kualitatif meliputi spesifisitas, batas deteksi, dan ketangguhan, sedangkan untuk perhitungan
kembali kategori I memerlukan parameter meliputi akurasi, presisi, spesifitas, linearitas,
rentang, dan ketangguhan (Harmita, 2004).
1.3.1

Akurasi (kecermatan)
Kecermatan ditentukan dengan metode penambahan baku (standar addition method).

Metode adisi dapat dilakukan dengan menambahkan sejumlah analit dengan konsentrasi
tertentu pada sampel yang diperiksa, lalu dianalisis dengan metode tersebut. Persen perolehan
kembali ditentukan dengan menentukan berapa persen analit yang ditambahkan tadi dapat
ditemukan. Kadar analit dalam metode penambahan baku dapat dihitung sebagai berikut:

Keterangan :
C = kadar analit dalam sampel
S = kadar analit yang ditambahkan pada sampel
R1 = respon yang diberikan sampel
R2 = respon yang diberikan campuran sampel dengan tambahan analit
1.3.2

Presisi (keseksamaan)
Keseksamaan diukur sebagai simpangan baku atau simpangan baku relatif (koefisien

variasi). Keseksamaan dapat dinyatakan sebagai keterulangan (repeatability) atau ketertiruan


(reproducibility). Keterulangan adalah keseksamaan metode jika dilakukan berulang kali oleh

analis yang sama pada kondisi sama dan dalam interval waktu yang pendek. Uji presisi
dilakukan pada hari yang berbeda selama 3 hari.
Keseksamaan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
1. Hasil analisis adalah x1 , x2 , x3 , x4, .....................xn maka simpangan bakunya adalah :

2. Simpangan baku relatif atau koefisien variasi (KV) adalah:

1.3.3

Selektivitas (spesifisitas)
Untuk uji selektifitas maka zat yang akan diuji harus ditentukan terlebih dahulu

panjang gelombang maksimum. Selanjutnya dibuat larutan baku, larutan uji dan larutan
blanko. Hasil kromatogram standar dan sampel harus menunjukkan waktu retensi yang sama
dan pada daerah sekitar waktu retensi standar tersebut tidak boleh ada gangguan yang dapat
dilihat dari kromatogram larutam blanko.
1.3.4

Linearitas dan Rentang


Pada uji linearitas digunakan beberapa variasi konsentrasi larutan standar untuk

pembuatan kurva baku. Sebagai parameter adanya hubungan linier digunakan koefisien
korelasi r pada analisis regresi linier Y = a + bX. Hubungan linier yang ideal dicapai jika nilai
b = 0 dan r = +1 atau 1 bergantung pada arah garis. Sedangkan nilai a menunjukkan
kepekaan analisis terutama instrumen yang digunakan. Parameter lain yang harus dihitung
adalah simpangan baku residual (Sy). Simpangan baku residual dapat dihitung dengan :

Sebanyak 20 l standar pada pada panjang gelombang maksimum dan kecepatan alir
1,0 ml/menit. Hubungan linear antara konsentrasi (ppm) dan area sampel dalam pelarut air
pada tingkat konsentrasi akan memberikan persamaan y = ax + b

1.3.5

Batas Deteksi dan Kuantifikasi

Pada analisis instrumen batas deteksi dapat dihitung dengan mengukur respon
blangko beberapa kali lalu dihitung simpangan baku respon blangko dan formula di bawah
ini dapat digunakan untuk perhitungan :

Keterangan :
Q = LOD (batas deteksi) atau LOQ (batas kuantitasi)
K = 3 untuk batas deteksi atau 10 untuk batas kuantitasi
Sb = simpangan baku respon analitik dari blangko
Sl = arah garis linear (kepekaan arah) dari kurva antara respon terhadap konsentrasi
Batas deteksi dan kuantitasi dapat dihitung secara statistik melalui garis regresi linier
dari kurva kalibrasi. Nilai pengukuran akan sama dengan nilai b pada persamaan garis linier y
= a + bx, sedangkan simpangan baku blanko sama dengan simpangan baku residual (Sy/x.).
a. Batas deteksi (Q)
Karena k = 3 atau 10 Simpangan baku (Sb) = Sy/x, maka :

b. Batas kuantitasi (Q) :

1.3.6

Ketangguhan metode (ruggedness)


Ketangguhan metode ditentukan dengan menganalisis beningan suatu lot sampel yang

homogen dalam lab yang berbeda oleh analis yang berbeda menggunakan kondisi operasi
yang berbeda, dan lingkungan yang berbeda tetapi menggunakan prosedur dan parameter uji
yang sama. Derajat ketertiruan hasil uji kemudian ditentukan sebagai fungsi dari variabel
penentuan. Ketertiruan dapat dibandingkan terhadap keseksamaan penentuan di bawah
kondisi normal untuk mendapatkan ukuran ketangguhan metode. Perhitungannya dilakukan

secara statistik menggunakan ANOVA pada kajian kolaboratif yang disusun oleh Youden dan
Stainer.
1.4 Evaluasi Sediaan Edible Film
Evaluasi edible film meliputi pemeriksaaan organoleptis, kerapuhan, susut pengeringan,
pemeriksaan pH, ketebalan edible film, pemeriksaan flavonoid, dan uji kesukaan panelis.
Pemeriksaan Organoleptis
Pemeriksaan organoleptis meliputi pengamatan bentuk, warna, bau dan rasa dari edible film
yang dihasilkan. Pemeriksaan dilakukan pada suhu kamar (15-30C) setiap minggu selama 8
minggu (Fifi , 2014).
Pemeriksaan Kerapuhan Edible Film
Kerapuhan edible film dilakukan sesuai dengan uji kerapuhan tablet (8) menggunakan alat
Roche Friabilator. 20 lembar edible film bebas dari debu ditimbang bersama (W1), kemudian
dimasukkan kedalam Roche Friabilator, jalankan alat selama 4 menit dengan kecepatan
putaran 25 rpm. Bersihkan 20 lembar edible film tersebut dari debu dan timbang kembali
(W2). Kerapuhan edible film dapat dihitung dengan rumus:
W2 x 100%
Kerapuhan = 1 -

W1

Pemeriksaan Susut Pengeringan


Cawan porselen dikeringkan dalam oven pada suhu 105C sampai diperoleh bobot tetap (A).
Edible film ditimbang seberat 2 g dalam cawan porselen (B) kemudian dikeringkan dalam
oven selama 2-5 jam sampai diperoleh bobot tetap (C), susut pengeringan ditentukan dalam
persen terhadap berat sampel yang digunakan.
% Susut Pengeringan
C-A
=

x 100%
BA

(Fifi , 2014).
Pemeriksaan pH
Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan alat pH meter inolab alat ini dikalibrasi
terlebih dahulu menggunakan dapar pH 4 dan pH 7. Elektroda dibilas dengan air suling dan
dikeringkan. Pengukuran pH edible film ekstrak daun kemangi dilakukan dengan cara 1g
edible film dilarutkan dengan air suling hingga 10 ml. Elektroda dicelupkan dalam wadah
tersebut, angka menunjukkan pada pH meter merupakan nilai pH edible film ekstrak daun
kemangi. Pemeriksaan pH dilakukan setiap minggu selama 8 minggu (Fifi , 2014).
Pemeriksaan Ketebalan Edible Film
Pemeriksaan ketebalan edible film dilakukan dengan mikrometer yang diukur pada 5 tempat
yang berbeda. Lalu dijumlahkan dan dicari ketebalan rataratanya (Fifi , 2014).
Uji Kesukaan Panelis
Pengujian kepada panelis dibagi menjadi beberapa poin yaitu :
a. Pengamatan terhadap bau dan rasa edible film
b. Warna dan bentuk edible film
Data penilaian pengujian diperoleh dengan cara membandingkan sampel dan formulir
penilaian kepada panelis. Penilaian berupa skor berdasarkan warna dan bentuk , bau dan rasa.
Panelis yang digunakan sebanyak 10 orang. Kriteria penilaian yang diterapkan adalah:
a. Warna dan bentuk
1. Sangat menarik

( skor

2. Menarik

5)
( skor

3. Cukup menarik

4)
( skor

4. Kurang menarik

3)
( skor

5. Tidak menarik

2)
( skor

b. Bau dan rasa


1. Sangat enak

1)
( skor
5)

2. Enak

( skor

3. Cukup enak

4)
( skor

4. Kurang enak

3)
( skor

5. Tidak enak

2)
( skor
1)

(Fifi , 2014).
Daftar Pustaka
Fifi, H, Chris D, dan Wenna SY. 2014. Formulasi dan Evaluasi Sediaan Edible Film Ekstrak
Daun Kemangi (Ocimum americanum) sebagai Penyegar Mulut. Jurnal Sains Farmasi Klinis
Vol. 1 No.1
Fivi, MD. 2012. Omega 3. Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 6 No.2
Sapta R, dan Dwi C. 2013. Isolasi Dan Identifikasi Monoasilgliserol Omega-3 (Monoester
Omega-3). E-Journal Agroindustri Indonesia Vol.2 No.1

Você também pode gostar

  • Rangkuman Industri
    Rangkuman Industri
    Documento61 páginas
    Rangkuman Industri
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Sni Pangan Olahan
    Sni Pangan Olahan
    Documento16 páginas
    Sni Pangan Olahan
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Ppic 1
    Ppic 1
    Documento1 página
    Ppic 1
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Biokimia
    Biokimia
    Documento5 páginas
    Biokimia
    Ghaida Putri Setiana
    Ainda não há avaliações
  • Bab 7 Pengawasan Mutu
    Bab 7 Pengawasan Mutu
    Documento9 páginas
    Bab 7 Pengawasan Mutu
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • 1 SM PDF
    1 SM PDF
    Documento6 páginas
    1 SM PDF
    yuni
    Ainda não há avaliações
  • Section 5
    Section 5
    Documento2 páginas
    Section 5
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Dasar 2
    Dasar 2
    Documento10 páginas
    Dasar 2
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Hasil Diskusi Osce Bidang Industri (30 Nov 2018)
    Hasil Diskusi Osce Bidang Industri (30 Nov 2018)
    Documento2 páginas
    Hasil Diskusi Osce Bidang Industri (30 Nov 2018)
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Tugas PKN Kelompok Army (Created by Lukman)
    Tugas PKN Kelompok Army (Created by Lukman)
    Documento7 páginas
    Tugas PKN Kelompok Army (Created by Lukman)
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Surat Bebas Lab Farkol - 132
    Surat Bebas Lab Farkol - 132
    Documento1 página
    Surat Bebas Lab Farkol - 132
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Dasar 2
    Dasar 2
    Documento4 páginas
    Dasar 2
    Ghaida Putri Setiana
    Ainda não há avaliações
  • Teodas Jurnal Farmakofor
    Teodas Jurnal Farmakofor
    Documento5 páginas
    Teodas Jurnal Farmakofor
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Kuersetr
    Kuersetr
    Documento14 páginas
    Kuersetr
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Uji Banding Tablet Antibakteri
    Uji Banding Tablet Antibakteri
    Documento1 página
    Uji Banding Tablet Antibakteri
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Kurva Baku Kalium
    Kurva Baku Kalium
    Documento2 páginas
    Kurva Baku Kalium
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Teodas Jurnal Dpo
    Teodas Jurnal Dpo
    Documento2 páginas
    Teodas Jurnal Dpo
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Datpeng Biomed
    Datpeng Biomed
    Documento4 páginas
    Datpeng Biomed
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Teodas Jurnal
    Teodas Jurnal
    Documento4 páginas
    Teodas Jurnal
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Soal Habit Kristal
    Soal Habit Kristal
    Documento1 página
    Soal Habit Kristal
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Materi 6 - (115-117) - Mikroenkapsulasi
    Materi 6 - (115-117) - Mikroenkapsulasi
    Documento30 páginas
    Materi 6 - (115-117) - Mikroenkapsulasi
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Surat Peminjam Tempat
    Surat Peminjam Tempat
    Documento1 página
    Surat Peminjam Tempat
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Faktor yang Mempengaruhi Bioavailabilitas Obat
    Faktor yang Mempengaruhi Bioavailabilitas Obat
    Documento1 página
    Faktor yang Mempengaruhi Bioavailabilitas Obat
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Data Pengamatan
    Data Pengamatan
    Documento15 páginas
    Data Pengamatan
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Faktor Resiko
    Faktor Resiko
    Documento7 páginas
    Faktor Resiko
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Data Pengamatan BP-TG BARU
    Data Pengamatan BP-TG BARU
    Documento5 páginas
    Data Pengamatan BP-TG BARU
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Faktor Resiko
    Faktor Resiko
    Documento7 páginas
    Faktor Resiko
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Data Pengamatan Bioklin
    Data Pengamatan Bioklin
    Documento5 páginas
    Data Pengamatan Bioklin
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Kasus Dedi
    Kasus Dedi
    Documento8 páginas
    Kasus Dedi
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações
  • Simpulan Diagnosis
    Simpulan Diagnosis
    Documento4 páginas
    Simpulan Diagnosis
    Tiffany Sabilla Ramadhani
    Ainda não há avaliações