Você está na página 1de 55

perpustakaan.uns.ac.

id

digilib.uns.ac.id

LAPORAN TUGAS AKHIR

DESKRIPSI SISTEM PELAPORAN DAN


PENCATATAN KECELAKAAN KERJA
DI PT MEKAR ARMADA JAYA
MAGELANG

Anindyah Prima Dewanti


R.0009013

PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2012
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
ii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

commit to user
iii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRAK
DESKRIPSI SISTEM PELAPORAN DAN PENCATATAN KECELAKAAN
KERJA DI PT MEKAR ARMADA JAYA
MAGELANG
Anindyah Prima D1, Sumardiyono2, dan Hardjanto3
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana sistem pelaporan
dan pencatatan kecelakaan kerja dan sudah sesuaikah dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : PER.03/MEN/1998.

Metode: Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif yang


memberikan gambaran tentang sistem pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja.
Pengambilan data mengenai sistem pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja
dilakukan melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara kepada
pimbimbing dan karyawan serta studi kepustakaan dan dokumentasi perusahaan.

Hasil: Dari penelitian ini didapatkan sistem tata cara pelaporan dan pencatatan
kecelakaan kerja serta hasil kecelakaan kerja Bulan Januari dan Februari 2012.

Simpulan: Perusahaan sudah menerapkan sistem pelaporan dan pencatatan


kecelakaan kerja namun dalam pelaporannya belum sampai ke Depnaker setempat
sehinga belum sesuai dengan Permenaker PER.03/MEN/1998 tentang Tata Cara
Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan. Saran yang diberikan adalah sebaiknya
PT Mekar Armada Jaya Magelang dalam pelaporan kecelakaan kejanya sampai ke
Depnaker setempat agar sesuai dengan Permenaker PER.03/MEN/1998.

Kata Kunci: Sistem Pelaporan, Pencatatan Kecelakaan


__________________________________________________________________
*)
Prodi Diploma III Hiperkes dan KK FK UNS.

commit to user
iv

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

ABSTRACT
DESCRIPTION OF WORK ACCIDENT RECORDS AND REPORTING
SYSTEM IN PT. MEKAR ARMADA JAYA MAGELANG
Anindyah Prima D*), Sumardiyono*), and Hardjanto*)
Objective: The purpose of this study was to determine how the system of work
accidents reporting and recording and whether it is appropriate with Regulation of
Labor Minister of the Republic of Indonesia Number: PER.03/MEN/1998.
Methods: This study was conducted by using descriptive methods that provide a
description about the system of work accidents reporting and recording. The data
collection about the system of work accidents reporting and recording are done
through direct field observation, interviews with advisors and employees also
literary study and company documentation.
Results: From this study obtained that system of procedures for reporting and
recording of work accidents and work accidents results in January and February
2012.
Conclusion: The company has introduced a system of work accidents reporting
and recording but the reporting was not up to the local Department of Labor so
that does not suitable with the Regulation of Labor Minister of the Republic of
Indonesia Number: PER.03/MEN/1998 on Procedures of Accident Reporting and
Investigation. Advice given to the PT Mekar Armada Jaya Magelang in the work
accidents report to the local Department of Labor to suitable the Permenaker
PER.03/MEN/1998.
Keywords: Reporting System, Accident Records

*) Diploma III Program of Hiperkes and Safety, Medical Faculty, Sebelas Maret
University of Surakarta.

commit to user
v

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat,
karunia, kesehatan, kekuatan dan kemudahan dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) serta penyusunan laporan khusus dengan judul Deskripsi
Sistem Pelaporan dan Pencatatan Kecelakaan Kerja Di PT Mekar Armada
Jaya Magelang.
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Program
D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas
Maret Surakarta. Di samping itu kerja praktek ini dilaksanakan untuk menambah
wawasan guna mengenal, mengetahui dan memahami mekanisme sehingga
mencoba mengaplikasikan pengetahuan penulis dan mengamati permasalahan
atau hambatan yang ada mengenai penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
di perusahaan.
Dalam pelaksanaan magang dan penyusunan laporan ini penulis telah dibantu
dan dibimbing oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Zainal Arifin Adnan, dr. Sp.PD-KR-FINASIM, selaku
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes selaku Ketua Program Diploma III
Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta,
sekaligus pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan saran dalam
penyusunan laporan ini.
3. Bapak dr. Hardjanto, MS, Sp.Ok., selaku pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan saran dalam penyusunan laporan ini.
4. Ibu Yeremia Rante Ada, S.Sos, M.Kes selaku penguji yang besedia menguji
laporan tugas akhir ini.
5. Bapak Wawan selaku Kabag departemen Health, Safety and Environment,
(SHE) yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan ini.
6. Bapak A. Haris F dan Bapak Ari D.W selaku SHE Pembimbing Section serta
Pembimbing Lapangan yang bersedia meluangkan waktu dan telah
memberikan bimbingan serta saran kepada penulis.
7. Bapak Ambar dan staff operasional divisi Mini Bus yang telah memberi
banyak memberikan informasi dan bantuan dalam penyusunan laporan ini.
8. Seluruh karyawan, staff, operator di PT. Mekar Armada Jaya Magelang yang
telah membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan ini.
9. Ibunda, Ayah dan Adik tercinta serta keluargaku semuanya yang tidak henti
hentinya memberikan curahan kasih sayang, dukungan dan doa demi
kesuksesan penulis.
10. Sahabat-sahabatku Ayus, Ritma, Novalia, Pipin, Junita, Anis, Tina, Adi,
Adin, Wury, Amin, Yudha,Syara dan yang selalu memberikan dukungan
untuk tersusunnya laporan ini, serta Mas Riduan yang selalu memberikan
motivasi, semangat dan dukungan dalam menyelesaikan laporan ini.
11. Teman-teman Angkatan 2009 terimakasih atas kerjasamanya dan tiga tahun
commit to user
kebersamaanya.
vi

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

12. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih banyak
kekurangan, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan laporan ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Surakarta, 24 Arpil 2012
Penulis

Anindyah Prima D

commit to user
vii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................
HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ...........................................
ABSTRAK ....................................................................................................
KATA PENGANTAR ..................................................................................
DAFTAR ISI .................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
BAB I

i
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix

PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang Masalah .........................................................
B. Rumusan Masalah ..................................................................
C. Tujuan Penelitian ....................................................................
D. Manfaat Penelitian ..................................................................

1
1
2
3
3

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................


A. Tinjauan Pustaka ....................................................................
B. Keangka Pemikiran ................................................................

5
5
15

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................


A. Metode Penelitian ...................................................................
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .................................
C. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian.....................................
D. Sumber Data ...........................................................................
E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................
F. Pelaksanaan ............................................................................
G. Analisis Data ..........................................................................

16
16
16
16
17
17
18
19

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................


A. Hasil Penelitian .......................................................................
B. Pembahasan ............................................................................

20
20
35

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ..........................................................


A. Simpulan .................................................................................
B. Saran .......................................................................................

42
42
42

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................


LAMPIRAN

44

commit to user
viii

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran........................................................

15

Gambar 2. Kecelakaan Kerja Bulan Januari 2012 .......................................

27

Gambar 3. Kecelakaan Kerja Bulan Februari 2012 .....................................

28

Gambar 4. Alur Dokumen Kecelakaan kerja ..............................................

29

Gambar 5. Berita Acara Kecelakaan Kerja ..................................................

30

Gambar 6. Kecelakaan Kerja Berdasar Departemen Bagian .......................

32

Gambar 7. Kecelakaan Kerja Berdasarkan Luka-Luka ...............................

33

Gambar 8. Kecelakaan Kerja Berdasarkan Keterangan Luka......................

34

commit to user
ix

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Form Berita Acara Kejadian

Lampiran 2.

Laporan Kecelakaan Kerja Bulan Februari

Lampiran 3.

Laporan Kecelakaan Kerja Bulan Januari

Lampiran 4.

SOP Investigasi dan pelaporan Kecelakaan Kerja

Lampiran 5.

Site Plant Pt Mekar Armada Jaya

Lampiran 6.

Sertifikat Magang

Lampiran 7.

Tata Tertib Masuk Area Pabrik

commit to user
x

perpustakaan.uns.ac.id

digilib.uns.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Secara umum pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di
Indonesia masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukan dengan masih tingginya
angka kecelakaan kerja (Konradus, 2006).
PT Mekar Armada Jaya sendiri sejak tiga tahun yang lalu pelaporan
kecelakaan kerja tidak sampai ke Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
setempat.
Dalam memanajemen kerugian menyeluruh, tidak ada satupun kejadian
dan kecelakaan yang boleh diabaikan, baik kategori kecil, sedang, parah,
sehingga segala kategori kecelakaan harus dianggap penting oleh menagemen
meskipun kejadian atau kecelakkan tersebut masuk kedalam kategori nyaris
celaka atau kecelakaan rigan (Silalahi, 1991).
Titik pemicu pelaporan kecelakaan (waktu hilang) untuk orang di tempat
kerja meningkat dari tiga hari menjadi lebih dari tujuh hari dan menderita
cacat, menderita cacat berarti bahwa pekerja tidak hadir atau tidak dapat
melakukan pekerjaan mereka biasanya, akan tetapi

diharapkan untuk

melakukan sebagai bagian dari pekerjaan normal mereka (Ribbon, 2012).


Beberapa alasan mengapa kecelakaan kerja belum dilaporkan, diantaranya
adalah, anggapan luka ringan, tenaga kerja tidak merasakan sakit dan tenaga
commit to user

2
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

kerja tidak mengetahui akibat kecelakaan kerja yang dialaminya (Silalahi


1991).
Dalam setiap kasus kecelakaan kerja sesungguhnya diperlukan perhatian
khusus pada kecelakaan kerja dan nyaris celaka (near miss), dengan tujuan
agar tidak terulang lagi dikemudian hari dan menimbulkan akibat yang lebih
besar. Near miss bukan hanya sulit untuk diterjemahkan tetapi juga cinderung
untuk terlewatkan dari pencatatan dan pelaopran. Hal ini diakibatkan karena
kurangnya kesadaran akan kesehatan dan keselamatan, sehingga near miss
yang pada dasarnya merupakan potensi kecelakaan dianggap sebagai kejadian
yang biasa (ILO dalam Silalahi, 1991).
Berdasarkan data kecelakaan kerja yang diperoleh selama magang di PT
Mekar Armada Jaya Magelang sendiri tercatat beberapa kecelakaan kerja
dalam kategori near miss ringan dan sedang. Sistem pencatatan dan pelaporan
kecelakaan jika dikaitkan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor: PER.03/MEN/1998 tentang pelaporan dan pemeriksaan
kecelakaan, karena itu perlu adanya peninjauan kembali dari pihak menajemen
perusahaan, sebagai salah satu gambarannya maka penulis mengambil judul
Deskripsi Sistem Pelaporan dan Pencatatan Kecelakaan Kerja di PT
Mekar Armada Jaya Magelang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat disusun rumusan masalah
sebagai berikut :
commit to user

3
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

1. Bagaimana penerapan sistem pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja di


PT Mekar Armada Jaya Magelang?
2. Apakah pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja di PT Mekar Armada
Jaya Magelang sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor : PER.03/MEN/1998
C. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan di PT Mekar Armada Jaya adalah untuk
mengetahui :
1. Untuk mengetahui penerapan sistem pelaporan dan pencatatan kecelakaan
kerja di PT Mekar Armada Jaya Magelang.
2. Untuk mengetahui kesesuaian penerapan sistem pelaporan dan pencatatan
kecelakaan kerja di PT Mekar Armada Jaya dengan Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : PER.03/MEN/1998.
D. Manfaat Penelitian
1. Penulis
a. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang pelaksanaan penerapan
sistem pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja di PT Mekar Armada
Jaya Magelang.
b. Penulis dapat mengetahui tingkat kesesuaian penerapan sistem
pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja di PT Mekar Armada Jaya
Magelang sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Republik Indonesia Nomor : PER.03/MEN/1998.
commit to user

4
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

c. Memperoleh data untuk membuat tugas akhir sebagai syarat untuk


menyelesaikan studi
2. Perusahaaan
Melalui kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini, diharapkan perusahaan
mengetahui gambaran tentang pelaksanaan penerapan pelaksanaan
pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja dan juga mengetahui tingkat
kesesuaian penerapan sistem pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja di
PT Mekar Armada Jaya dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik
Indonesia Nomor : PER.03/MEN/1998 sebagai bahan pertimbangan
evaluasi sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan dan peningkatan.
3. Bagi Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja
a. Sebagai referensi tambahan khususnya dalam hal pelaporan dan
pencatatan kecelakaan kerja di suatu perusahaan.
b. Diharapkan dapat menambah kepustakaan yang bermanfaat untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan peningkatan program belajar
mengajar.

commit to user

5
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
1. Tempat Kerja
Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan terbuka atau tertutup,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering
dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber
atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di permukaan
air, di dalam air dan di udara (Tarwaka,2008).
Tempat kerja sangat mendukung adanya suatu pekerjaan, tempat kerja
yang buruk dapat menurunkan derajat kesehatan dan juga daya kerja para
pekerja. Menurut UU No. 1970 tentang Keselamatan Kerja, pengurus
perusahaan mempunyai kewajiban untuk menyediakan tempat kerja yang
memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan. Tempat-tempat kerja
tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti pertanian, industri,
pertambangan, perhubungan, pekerjaan umum, jasa dan lain-lain
(Sumamur,2009).
2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh dari mata dan telinga. Dari pengalaman
dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang disadari oleh pengetahuan
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

6
digilib.uns.ac.id

akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak disadari oleh
pengetahuan.
3. Kesadaran Terhadap K3
Menurut Konradus (2006), karyawan harus menyadari betapa
pentingnya K3 bagi dirinya,keluarganya dan perusahaan. Kesadaran ini
hendaknya diwujudkan dalam sikap dan perilaku positif (positif safety
attitude) keseharian dilingkungan tempat kerja, yaitu dengan pemahaman
mengenai lost time injuri dimana karyawan harus mendapat penyuluhan
jangka panjang bahwa kecelakaan sekecil apapun akan berakibat tidak
baik bagi diri pribadi, keluarga, dan perusahhan. Hal tersebut dapat
terlaksana jika terdapat komunikasi dalam sebuah organisasi untuk
menyampaikan hal- hal mengenai K3 kepada pekerja.
Dengan adanya komunikasi, pimpinan dapat mempromosikan dan
mengembangkan budaya K3 di perusahaannya. Komunikasi yang efektif
bergantung kepada semua orang dalam satu organisasi.
4. Unsafe Action dan Unsafe Condition
a.

Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) adalah. adalah tindakan orang


yang menyimpang dari prosedur atau cara yang wajar atau benar
menurut persetujuan bersama, sehingga tindakan tersebut mengandung
bahaya.

b. Kondisi Tidak Aman (Unsafe Condition) adalah suatu kondisi apa saja,
apakah fisik, mekanis, kimiawi, atau biologis yang berbahaya yang
mingkin dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
commit to user

7
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

5. Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja adalah suatu kejadian yang jelas tidak dikehendaki
dan sering kali tidak terduga semula yang dapat menimbulkan kerugian
baik waktu, harta benda, atau properti maupun korban jiwa yang terjadi
dalam

proses

kerja

industri

atau

yang

berkaitan

dengannya

(Tarwaka,2008). Dengan demikian kecelakaan kerja mengandung unsurunsur sebagai berikut :


a. Tidak diduga semula, oleh karena dibelakang peristiwa kecelakaan
tidak terdapat unsur kesengajaan dan perencanaan;
b. Tidak diinginkan atau diharapkan, karena setiap peristiwa kecelakaan
akan selalu disertai kerugian baik fisik maupun mental;
c. Selalu menimbulkan kerugian dan kerusakan, yang sekurangkurangnya menyebabkan gangguan proses kerja.
6. Investigasi Kecelakaan
Merupakan salah satu kegiatan inspeksi ditempat kerja secara khusus,
yang dilakukan setelah terjadinya peristiwa kecelakaan atau insiden yang
menimbulkan penderitaan kepada manusia serta mengakibatkan kerugian
dan kerusakan terhadap properti/harta dan aset perusahaan lainnya
(Tarwaka, 2008).
7. Pelaporan Kecelakaan Kerja
a. Sistem pelaporan kecelakaan kerja
Sistem pelaporan pada dasarnya berperan penting. Tidak ada suatu
kejadian atau kecelakaan yang dapat diabaikan. Laporan kecelakaan
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

8
digilib.uns.ac.id

menyeluruh adalah pada dasarnya peka terhadap kerugian yang


berpengaruh terhadap manajemen. Mungkin akibat suatu kecelakaan
dapat dikategorikan kecil, sedang, atau parah. Namun kategori
kecelakaan apapun harus dianggap penting oleh manajemen.
Kecelakaan kerja yang tidak dilaporka akan berkembang ibarat kanker
pada tubuh manusia (Silalahi,1991).
Menurut kode praktis ILO pelaporan adalah suatu prosedur yang
ditepakan didalam hukum dan peraturan nasional dan praktik di
perusahaan agar para pekerja melaporkan kepada penyedia mereka,
orang yang berkompeten, atau badan lain yang ditetapkan tentang
informasi mengenai :
1) Setiap kecelakaan kerja atau gangguan kesehatan yang muncul
selama melakukan atau ada hubungan dengan pekerjaan.
2) Kasus yang diduga penyakit akibat kerja
3) Kecelakaan selama perjalanan pulangpergi
4) Peristiwa dan kejadian berbahaya.
Para pekerja dan wakil dari mereka harus diberi informasi yang
tepat oleh pengusaha mengenai peratuturan untuk pelaporan,
pencatatan, dan pemberitahuan informasi tentang kecelakaan dan
penyakit akibat kerja (Ambarsih,2008).
Catatan wajib atas kejadian yang dipersyaratkan undang-undang
dan laporan kecelakaan harus setiap saat diperikssa dan disimpan
untuk jangka waktu sedikitnya selama 3 tahun (John Ridley,2003).
commit to user

9
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

b. Prosedur pelaporan kecelakaan kerja


Menurut

Permenaker

RI

No.Per.03/MEN/1998

pasal

menyebutkan bahwa pengurus atau pengusaha wajib melaporkan tiap


kecelakaan yang terjadi di tempat kerja pimpinanya dan wajib
melaporkan tertulis kepada kantor Departemen Tenaga Kerja setempat
dalam waktu 2x24 jam terhitung sejak terjadi kecelakaan dengan
formulir laporan kecelakaan (pasal4).
c. Tujuan pelaporan kecelakaan kerja
Tujuan utama dilakukan pencatatan dan pelaporan kecelakaan
kerja adalah untuk menemukan mengapa kecelakaan terjadi,
penyebabnya, dimana terjadinya, kapan, siapa atau apa yang menjadi
korban dan sebagainya, selanjutnya dapat diupayakan agar tidak terjadi
kecelakaan yang sama atau yang lebih parah.
d. Kategori kecelakaan kerja
Kecelakaan kerja secara umum sering diklasifikasikan menjadi :
1) Nyaris celaka (near miss accident), secara fisik seorang pekerja
belum mengalami kecelakaan, tetapi akibat dari suatu keadaan atau
tindakan yang mengarah terhadap terjadinya kecelakaan.
2) Kecelakaan ringan (minor accident), kecelakaan ringan sering juga
disebut first aid accident yakni kecelakaan yang cukup dibantu
dengan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K).
3) Kecelakaan berat (seruous accident) kecelakaan yang berakibat
timbulnya korban meninggal.
commit to user

10
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Menurut International Labour Organization (ILO), kecelakaan


kerja di industri dapat diklasifikasikan menurut jenis kecelakaan, agen
penyebab atau objek kerja, jenis cidera atau luka dan lokasi tubuh yang
terluka. Klasifikasi kecelakaan kerja di industri secara garis besar
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Klasifikasi menurut jenis kecelakaan :
1) terjatuh
2) tertimpa atau kejatuahan benda atau objek kerja
3) tersandung benda atau objek, terbentur kepada benda, terjepit
antara dua benda
4) gerakan- gerakan paksa atau peregangan otot berlebihan
5) terpapar kepada atau kontak dengan benda panas atau suhu
tinggi
6) terkena arus listrik
7) terpapar kepada atau bahan- bahan berbahaya atau radiasi.
b) Klasifikasi menurut agen penyebabnya :
1) Mesin-mesin, seperti mesin penggerak kecuali motor elektrik,
mesin

transmisi,

mesin-mesin

produksi,

mesin-mesin

pertambangan, mesin-mesin pertanian.


2) Sarana alat angkut, seperti, fork-lift, alat angkut kereta, alat
angkut beroda selain kereta, alat angkut di perairan, alat angkut
di udara.
commit to user

11
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

3) Peralatan-peralatan lain, seperti; bejana tekan, tanur/dapur


pelebura, instalasi listrik termasuk motor listrik, alat-alat
tangan listrik, perkakas, tangga perancah.
4) Bahan-bahan berbahaya dan radiasi, seperti; bahan mudah
meledak, debu, gas,cairan, bahan kimia, radiasi.
5) Lingkungan kerja, seperti; tekanan panas dan tekanan dingin,
intersitas kebisingan tinggi, getaran, ruang di bawah tanah.
c) Klasifikasi menurut jenis luka dan cideranya :
1. Patah tulang
2. Terkilir
3. Kenyerian otot dan kejang
4. Gegar otak dan luka bagian dalam lainya
5. Amputasi
6. Memar dan retak
7. Luka bakar
8. Keracunan akut
9. Sesak nafas
10. Efek terkena arus listrik
11. Efek terkena paparan radiasi
12. Luka pada banyak tempat di bagian tubuh.
d) Klasifikasi menurut bagian tubuh yang terluka :
1. Kepala, leher, badan, lengan, kaki, berbagai bagian tubuh
2. Luka umum

commit to user

12
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

e. Alasan dan kendala kecelakaan kerja tidak dilaporkan


Menurut Silalahi,1991, ada beberapa alasan mengapa seorang
mandor atau penyelia tidak melaporkan sesuatu kecelakaan :
1. Memelihara catatan yang bersih dari noda kecelakaan;
2. Menganggap remeh luka kecil yang tidak perih;
3. Mengelakkan tanggung jawab;
4. Sama sekali tidak memahami akibat akhir suatu kecelakaan.
Sebab-sebab tidak dapat dibiarkan dalam sistem menejemen
pengendalian kerugian menyeluruh. Setiap orang terlibat dalam unsure
manajemen harus memegang peranan penting dalam pelaporan.
f. Manfaat pelaporan kecelakaan kerja
Sistem pelaporan kecelakaan memainkan peranan penting.
Manfaat adanya laporan kecelakaan adalah :
1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan dengan
lengkapnya data kecelakaan
2. Menjelaskan sumber kecelakaan dan memberikan informasi pada
safety committee baik unsafe action maupun unsafe condition.
3. Menilai keefektifan program keselamatan
4. Memperbaiki prosedur operasi
5. Memperbaiki kerugian yang lebih besar
6. Mengetahui kesalahan manajemen
7. Mencegah terulang lagi
commit to user

13
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

g. Tata cara
Manurut Silalahi, 1991 Tata cara pelaporan kecelakaan kerja terdiri
dari :
1) Pelaporan kecelakaan
Semua kecelakaan dan kejadian- kejadian yang berbahaya perlu
dilaporkan kepada pihak supervisor dan selanjutnya supervisor
mengambil langkah- langkah, antara lain :
a) Memberikan bantuan pengobatan bagi yang terluka atau cidera
b) Memperbaiki kondisi yang berbahaya
c) Mengisi laporan kecelakaan
d) Memberikan laporan singkat kepada atasan secepat mungkin
Setelah kejadian kecelakaan serius, kondisi dibiarkan untuk
tidak

disentuh

(bila

memungkinkan),

sambil

menunggu

penyelidikan selanjutnya.
2) Pengobatan
Seseorang yang terluka atau cidera pada jam kerja harus segera
memberitahukan dan melapor keunit K3. Seseorang yang terluka
atau cidera di luar jam kerja, segera memberitahukan kepada
supervisor yang akan mengatur pengobatannya sebagai tindakan
awal usaha pertolongan pertama
3) Cidera ringan
Orang yang cidera harus melapor pada supervisor yang akan
mengatur pertolongan pengobatan serta mencatat dalam laporan
commit to user

14
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

kecelakaan. Meskipun kecelakkan yang terjadi hanya ringan, tetapi


laporan harus dibuat agar dapat diambil langkah pencegahan
supaya tidak terulang lagi. Dengan demikian, dapat mendidik
pekerja agar memenuhi kewajibannya untuk melaporkan setiap
kecelakaan pada atasan.
Kecelakaan yang dimaksud dalam tata cara pelaporan kecelakaan
kerja menurut Permenaker RI No : PER.03/MEN/1998 tentang tata
cara pelaporan dan pencatatan kecelakaan adalah
a. Kecelakaan kerja
b. Kebakaran atau peledakan atau bahaya pembuangan limbah
c. Kejadian berbahaya lainnya, kejadian berbahaya lainnya ini adalah
suatu kejadian yang potensial yang dapat menyebabkan kecelakaan
kerja atau penyakit akibat kerja kecuali kebakaran, peledakan dan
bahaya pembungan limbah.

commit to user

15
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

B. Kerangka Pemikiran

Tempat Kerja

Unsafe Condition

Unsafe Action

Kecelakaan

Investigasi

Pelaporan

Dokumentasi

Acuan untuk perbaikan dan agar kejadian tidak terulang


kembali

Gambar 1. Bagan Kerangka Pemikiran


commit to user

16
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan ini
adalah penelitian deskriptif yaitu memberikan gambaran secara jelas yang
terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaimana
adanya sehingga hanya merupakan penyingkapan suatu fakta dan data yang
diperoleh digunakan sebagai bahan penulisan laporan.
B. Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan di PT. Mekar Armada Jaya Magelang,
merupakan pabrik yang bergerak dibidang karoseri atau pembuatan bodi
kendaraan. Lokasi pabrik PT. Mekar Armada Jaya adalah Jl. Mayjend
Bambang Soegeng No.7 Magelang.
C. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan dari penulisan laporan ini adalah
pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja di PT Mekar Armada Jaya
Magelang selama 2 bulan terhitung dari Bulan Januari 2012 Februari 2012
yang dianalisa tingkat kesesuainya dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja
Republik Indonesia Nomor : PER.03/MEN/1998.

commit to user

17
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

D. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Untuk
memperoleh data ini menggunakan 3 cara:
a) Wawancara
Yaitu mengadakan wawancara langsung baik dengan pembimbing,
staff perusahaan maupun tenaga kerja di lapangan.
b) Observasi
Yaitu mengadakan pengamatan langsung di lapangan yang dilakukan
selama magang.
c) Dokumentasi
Yaitu melihat dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data
pencatatan dan pelaporan PT mekar Amada Jaya.
2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari dokumen dan catatan
perusahaan yang berhubungan dengan K3.
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini digunakan beberapa teknik pengumpulan data
sebagai berikut :
1. Observasi Lapangan
Observasi yang dilakukan adalah dengan pengamatan langsung
terhadap penerapan pelaporan kecelakaan kerja di perusahaan.
commit to user

18
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

2. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab dengan
pembimbing lapangan, maupun dengan tenaga kerja.
3. Studi Pustaka
Studi Pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari
dokumen-dokumen data kecelakaan kerja di perusahaan, buku-buku
kepustakaan, laporan- laporan penelitian yang sudah ada serta sumber lain
yang berhubungan dengan penelitian ini.
F. Pelaksanaan
Pelaksanaan magang ini dilaksanakan mulai tanggal 13 Februari 2012
sampai dengan 16 Maret 2012 di departemen SHE (Safety Health and,
Environment) PT. Mekar Armada Jaya Magelang.
1. Tahap Pelaksanaan, meliputi :
a. Penjelasan umum tentang kondisi perusahaan tempat diadakannya
magang.
b. Observasi pendahuluan berdasarkan wawancara.
c. Pengamatan

langsung

terhadap

kondisi

lingkungan

kerja

di

perusahaan.
d. Melakukan Risk Assesment di departemen Mini Bus.
e. Melakukan safety talk kepada tenaga kerja setiap pagi.
f. Pencarian data pelengkap melalui dokumen-dokumen perusahaan dan
buku-buku referensi.
commit to user

19
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

2. Tahap Pengolahan Data


Data yang diperoleh disusun sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan sebagai bahan penyusunan laporan.
G. Analisis Data
Semua data yang diperoleh selama kegiatan magang di PT. Mekar Armada
Jaya Magelang, penulis berusaha untuk merujuk pada Peraturan Menteri
Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor : PER.03/MEN/1998 tentang Tata
Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan.

commit to user

20
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Jenis Kecelakaan Kerja Di PT Mekar Armada Jaya Magelang
PT Mekar Armada Jaya Magelang merupakan salah satu perusahaan
yang bergerak dalam bidang karoseri dan merupakan salah satu industri
karoseri terbesar di Asia Tenggara. Potensi bahaya dan risiko sangat tinggi
seperti; kebakaran, terjatuh, terjepit dan kecelakaan-kecelakaan kerja
lainnya. Kebanyakan kerugian ditimbulkan oleh kecelakaan kerja,
kecelakaan kerja semakin hari semakin mahal kemungkinan terjadinya
kerja sejalan dengan semakin canggihnya peralatan, perlengkapan, dan
proses produksi (Silalahi,1991). Potensi bahaya yang dominan di PT
Mekar Armada Jaya adalah sebagai berikut :
a. Terkena Plat
b. Terkena Gram
c. Terjatuh
d. Terbentur Benda Berat
e. Mata Kemasukan Benda
f. Kebakaran
g. Terpotong
h. Terkena Kejutan Listrik
i. Kecelakaan Transportasi
commit to user

21
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Dalam proses pekerjaanya PT Mekar Armada Jaya Magelang berusaha


untuk menerapkan program-program keselamatan dan kesehatan kerja
salah satunya adalah pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja.
Pelaporan sendiri adalah suatu prosedur yang diterapkan di dalam hukum
dan peraturan nasional dan praktik di perusahaan, agar para pekerja
melaporkan kepada pengawas mereka, orang yang berkompeten, atau
badan lain yang ditetapkan.
2. Pelaporan dan Pencatatan Kecelakaan Kerja
Dasar hukum tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan kerja
sendiri adalah Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor
: PER.03/MEN/1998 tentang pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan,
PT Mekar Armada Jaya Magelang telah berupaya memberika Standart
Operating Procedure (SOP) investigasi dan pelaporan kecelakaan dalam
sistem pelaporan kecelakaan. Tujuan SOP tersebut adalah Prosedur ini
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan investigasi dan pelaporan
kecelakaan

kerja,

penanganan

dan

pemantauan

terhadap

korban

kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan cepat dan tepat, serta untuk
mengetahu faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dan mencegah
kecelakan serupa terjadi kembali.
a. Tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman yang sering dilakukan
dan ditemui di PT Mekar Armada Jaya Magelang tersaji pada tabel1.

commit to user

22
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Tabel 1 . Unsafe Action dan Unsafe Condition


Unsafe Action

Unsafe Condition

Mengambil Jalan Pintas / Tidak


Area Kerja Kurang Rapi
Sesuai Jalur
Ceroboh Dalam Bekerja

Lantai Licin

Kurang Perhatian

Kabel- Kabel Berserakan

Bercanda Ketika Bekerja


Tidak Memakai APD Ketika
Bekerja
(Sumber, Data Sekunder, 2012)
b. Pencegahan Kecelakaan Kerja
Untuk melindungi tenaga kerja PT Mekar Armada Jaya Magelang
berusaha melakukan pencegahan kecelakaan kerja terhadap kecelakaan
kerja yang sering terjadi di perusahaan tersebut seperti :
1) Kebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil atau besar pada
tempat yang tidak kitakehendaki, merugikan pada umumnya sukar
dikendalikan (Perda DKI, 1992)
2) Kecelakaan kerja lainnya seperti :
a) Ledakan
b) Terkena Plat
c) Terkena Gram

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

23
digilib.uns.ac.id

d) Terjatuh
e) Terbentur Benda Berat
f) Mata Kemasukan Benda
g) Terpotong
h) Terkena Kejutan Listrik
i) Kecelakaan Transportasi
Upaya pencegahan yang dilakukan oleh PT Mekar Armada Jaya
Magelang adalah :
1. Menyelenggarakan Training
2. Mengkualifikasikan karyawan sesuai dengan tingkat kemampuan
3. Pemberian Standard Operating Procedure (SOP)
4. Melakukan Risk Assisment
5. Melakukan checklist
Penyediaan checklist di PT Mekar Armada Jaya belum menyeluruh
kesemua departemen bagian.
6. Pemberlakuan Surat Ijin Kerja
7. Penyediaan APAR
Penyediaan APAR di PT Mekar Armada Jaya sendiri masih minim,
banyak ditemukan APAR jenis Halon. Halon merupakan bahan kimia
gas pemadam api terbaik dan tercanggih serta bersih, cocok untuk
kebakaran kelas A,B dan C, namun sejak Januari 2005 di Indonesia
sudah dilarang karena dapat merusak lapisan ozon, ternyata ditemukan
juga bahwa Halon bila terkena api akan menimbulkan racun yang
commit to user

24
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

bernama bromofsgene dan berbahaya bagi manusia, oleh Badan


Lingkungan

Hidup

Indonesia dan

sesuai

Keputusan

Menteri

Perindustrian dan Perdagangan No.110 tahun 1998 tentang : larangan


memproduksi dan memperdagangkan bahan perusak lapisan ozon serta
memproduksi dan memperdagangkan barang baru yang mengunakan
bahan perusak lapisan ozon (Ozone Depleting Substances).dan
Pelarangan Halon tersebut diperkuat dengan peraturan terbaru yaitu
Peraturan

Menperindag

RI

No:33/M-IND/PER/4/2007

tentang

Larangan Memproduksi dan menggunakan bahan perusak lapisan


ozon.
c. Apabila Terjadi Kecelakaan
Di PT Mekar Armada Jaya Magelang kecelakaan yang sering
terjadi mulai dari kecelakaan yang nyaris celaka (near miss) seperti
ketika ada tenaga kerja yang berjalan dilantai yang tercecer oli dan
hampir jatuh, kecelakaan ringan seperti tergores plat , sedang sampai
yang berat seperti jari terpotong, berikut adalah tindakan ketika terjadi
kecelakaan di perusahaan menurut klasifikasinya :
1) Nyaris Celaka ( near miss)
Mengendalikan situasi pada tempat kejadian, menyelidiki untuk
mencegah kecelakaan serius.
2) Kecelakaan Ringan
Mengendalikan

situasi

pada

tempat

pertolongan pertama pada kecelakaan ( P3K).


commit to user

kejadian,

dilakukan

25
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

3) Kecelakaan Sedang
Mengendalikan situasi pada tempat kejadian, dilakukan
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), mencegah potensi
kecelakaan berkelanjutan.
4) Kecelakaan Berat
Mengendalikan situasi di tempat kejadian, dilakukan P3K,
mencegah kecelakaan merembet, membawa tenaga kerja yang
mengalami kecelakaan kerja ke Rumah Sakit rujukan, disini
Rumah Sakit rujukan adalah RS Tidar Magelang.
d. Manajemen Pengendalian
Manajemen pengendalian bertujuan meningkatkan keampuhan
seluruh sistem perusahaan dalam rangka mencapai kesuksesan.
Kondisi yang memberikan keselamatan dan menguntungkan harus
ditunjang oleh tindakan dan perilaku yang menjaga keselamatan.
Manajemen pengendalian menyeluruh bertitik tolak dari konsep
manajemen

sukses

dalam

pengendalian

resiko

yang cermat.

Kecelakaan kerja harus dicegah dan jangan menunggu sampai harus


mananggulangi kejadiannya (Silalahi, 1991).
e. Pelaporan Kecelakaan Kerja
Apabila terjadi kecelakaan kerja di PT Mekar Armada Jaya maka
setiap tenaga kerja yang melihat ataupun mengalami kecelakaan kerja
commit to user

26
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

harus melapor kepada pengawas. Penyedian dan pengawasan


penggunaan checklist disetiap departemen bagian perlu ditingkatkan
sehingga tidak terjadi penyalahgunaan checklist oleh tenaga kerja,
seperti dipakai tenaga kerja untuk menggambar design model..
Tenaga kerja yang melihat diharuskan untuk dapat menolong dan
melapor adanya kecelakaan kerja secara lisan (maks H+1) dan tertulis
(maks H+2) kepada atasan langsung. sebagai upaya pertolongan
pertama, First Aider memberikan P3K (Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan) seoptimal mungkin namun apabila tidak tertangani
karena kurangnya fasilitas yang memadai maka tenaga yang
mengalami kecelakaan kerja dirujuk ke Rumah Sakit rujukan yaitu
Rumah Sakit Tidar Magelang atau pelayanan medis terdekat. First
Aider adalah karyawan yang berkompeten dalam memberikan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dan telah mendapat
pelatihan P3K yang diambil dari HRD-GA pengawas, tenaga kerja
masing-masing departemen bagian yang di training oleh PMI.
Tugas First aider
1. Memberikan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
seoptimal mungkin.
2. Jika P3K yang diberikan tidak dapat menyembuhkan akibat dari
kecelakaan kerja tersebut, maka first aider dan SHE section
membawa korban ke rumah sakit atau pelayanan medis terdekat.
commit to user

27
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Selanjutnya melaporkan kepada atasan karyawan tersebut bahwa


terjadi kecelakaan kerja.
3. Jika P3K yang diberikan dapat menyembuhkan akibat dari
kecelakaan kerja tersebut, maka dilanjutkan dengan melaporkan
kepada atasan karyawan tersebut bahwa telah terjadi kecelakaan
kerja.
Berikut merupakan kejadian kecelakaan kerja yang terjadi di PT
Mekar Armada Jaya Magelang pada bulan Januari dan Februari 2012 yang
tersaji pada gambar 2 dan gambar 3.

commit to user

28
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 2. Kecelakaan Kerja Bulan Januari 2012


(Sumber : Data Sekunder, 2012)

commit to user

29
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 3. Kecelakaan Kerja Pada Bulan Februari 2012


(Sumber : Data Sekunder, 2012)

Berdasarkan data kecelakaan kerja bulan Januari dan Februari 2012


dalam pelaporannya PT Mekar Armada Jaya Magelang memberikan berita
acara kejadian yang terdiri dari :
commit to user
a. Mendata Data Personal dan Waktu Kejadian

30
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

b. Kategori Kejadian / Kecelakaan Kerja


c. Kronologi Kejadian
d. Ilustrasi Kejadian
e. Analisa
f. Tindakan Yang Dilakukan
g. Alur Dokumentasi
h. Catatan
i. Distribusi Dokumen (Pelaporan)

Gambar 4. Alur Dokumen Pelaporan Kecelakaan Kerja


(Sumber : New Armada, 2012)

commit to user

31
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 5. Berita Acara Kejadian


(Sumber : New Armada, 2012)

Dalam upaya pencegahan kecelakaan kerja PT Mekar Armada Jaya


Magelang menerapkan upaya pengendalian dengan cara administrasi dan
penggunaan APD
1) Administrasi
a. Membuat Standar Operating Prosedur (SOP).
b. Mensosialisasikan commit
cara kerja
yang aman bagi pekerja .
to user

32
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

c. Perencanaan penerapan safety permit agar dapat menjaga


keselamatan karyawan, alat-alat milik perusahaan, dan mencegah
timbulnya kecelakaan dan kebakaran selama melaksanakan
pekerjaan.
2) Penggunaan APD
PT Mekar Armada Jaya Magelang menyediakan Alat Pelindung
Diri (APD) untuk tenaga kerja. Hal ini adalah upaya untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja. Pemberian APD ini diberikan kepada
semua orang yang berkaitan dengan pekerjaan. Sistem penggantian
APD di PT Mekar Armada Jaya Magelang sendiri dilakukan dengan
sistem tukar yaitu dengan menukarkan APD kepada pengawas masingmasing bagian apabila dirasa sudah tidak layak pakai atau dalam
pekerjaannya pekerja tidak merasa nyaman dengan APDnya. Dalam
pemberian APD perusahaan memberikannya dengan cuma-cuma
unyuk para karyawan dan tenaga kerja di PT Mekar Armada Jaya
Magelang
f. Deskripsi Kecelakaan Kerja
a. Deskripsi kecelakaan kerja berdasarkan depatemen bagian tersaji pada
gambar 6.

commit to user

33
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Gambar 6. Kecelakaan Kerja Berdasarkan Departemen Bagian


(Sumber : Data Sekunder, 2012)
Berdasarkan data yang tersaji pada gambar 3 maka dapat
dideskripsikan bahwa kecelakaan kerja pada departemen bagian body bus
sangat tinggi, pada Bulan Januari 2012 terjadi 3 kecelakaan kerja dan pada
Bulan Februari 2012 terjadi peningkatan menjadi 6 kecelakaan.
commit to user

34
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

b. Deskripsi kecelakaan kerja berdasarkan luka-luka tersaji pada


gambar7.

Gambar 7. Kecelakaan Kerja Berdasarkan Luka-Luka


(Sumber: Data Sekunder, 2012)

Berdasarkan data yang tersaji pada gamabr 4 dapat dideskripsikan


commit to user
bahwa pada Bulan Januari 2012 kecelakaan yang menimbulkan luka pada

35
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

mata lebih tinggi dari Bulan Februari 2012, pada Bulan Januari 2012
dalam satu bulan ada 6 kejadian yang mengakibatkan luka pada mata,
sedangkan Bulan Februari 2012 ada 5 kejadian. Lain halnya dengan luka
umum untuk bulan Februari 2012 kecelakaan kerja yang menimbulkan
luka umum meningkat dibanding bulan Januari, yakni mencapai 9
kecelakaan.
c. Deskripsi kecelakaan kerja berdasarkan keterangan luka tersaji pada
gambar 8.

Gambar 8. Kecelakaan Kerja Berdasar Keterangan Luka


commit to user
(Sumber : Data Sekunder, 2012)

36
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Data kecelakaan kerja berdasarkan keterangan luka yang tersaji pada


gambar 5 dapat dideskripsikan bahwa luka dibagian mata pada bulan
Januari dan Februari 2012 lebih sering terjadi dibanding luka pada hidung,
tangan dan kaki.

B. Pembahasan
Di PT Mekar Armada Jaya sendiri dalam kebijakan keselamatan kerjanya
mengacu pada SMK3 hal ini sesuai dengan Permenaker No : Per05/Men/1996
Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pasal 4 :
(1) Dalam penerapan Sistem Manajemen K3 sebagaimana dimaksud dalam
pasal 3, Perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin
komitmen terhadap penerapan Sistem Manajemen K3
b. Merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif
dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang
diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan
dan kesehatan kerja.
d. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan
kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

37
digilib.uns.ac.id

e. Meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan Sistem


Manajemen K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan
kinerja keselamatan dan kesehatan kerja .
Berdasarkan hasil penelitian pihak manajemen, serta para pekerja pada
dasarnya sudah mengetahui tentang manfaat pelaporan dan pencatatan
kecelakaan kerja hanya dalam penerapan sistemnya masih kurang. Sumamur
2009, membuat batasan bahwa kecelakaan kerja adalah suatu kecelakaan yang
berkaitan dengan hubungan kerja dengan perusahaan. Hubungan kerja disini
berarti bahwa kecelakaan kerja terjadi karena akibat dari pekerjaan atau pada
waktu melaksanakan pekerjaan.
Dalam proses pelaporan kecelakaan kerja yang terlampir pada lampiran 4
disebutkan bahwa penyampaian hasil rekapitulasi disampaikan pada rapat
P2K3L namun di PT Mekar Armada Jaya tim P2K3L tidak berjalan sehingga
tanggung jawab dan tugasnya diambil alih oleh SHE departemen hal itu juga
yang memicu perubahan sistem pelaporan dan pencatatan kecelakaan yang
telah diupayakan oleh PT Mekar Armada Jaya Magelang.
PT Mekar Armada Jaya Magelang sendiri telah melakukan beberapa
pencegahan terhadap kecelakaan kerja seperti pengadaan Training, Risk
Assisment, kualifikasi karyawan sesuai kemampuannya, pemberian SOP hal
itu telah sesuai dengan Permenaker 05 Tahun 1996 tentang SMK3 Bab II
Tujuan dan Sasaran SMK3 Pasal 2 yaitu : Tujuan dan sasaran Sistem
Manajemen K3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan
kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja dan
commit to user

38
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi


kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien dan produktif.
Dari data kecelakaan kerja pada Bulan Januari 2012 yang tersaji pada
gambar 2. Kecelakaan kerja pada mata yaitu terkena gram sering sekali
terjadi, hal ini disebabkan karena tenaga kerja banyak yang tidak menaati
peraturan seperti dalam penggunaan safety goggles yang tidak sesuai prosedur
seperti tenaga kerja memakai safety goggles diatas kepala hal ini mereka
lakukan karena alasan ketidaknyamanan, dan tenaga kerja yang mempunyai
kelainan mata minus lebih nyaman menggunakan kaca mata minus milik
mereka, serta tenaga kerja tidak menukarkan safety goggles yang sudah tidak
layak pakai kepada pengawas departemen bagian meraka, oleh karena itu
kecelakaan kerja pada mata di PT Mekar Armada Jaya Magelang tidak
dikategorikan dalam luka umum dan dikelompokkan sendiri hal ini karena
jumlah kecelakaannya cukup banyak dan memiliki risiko yang besar.
Dari data kecelakaan kerja Bulan Februari 2012 yang tersaji pada gambar
3 dikatakan kecelakaan kerja yang sering terjadi adalah terkena plat hal ini
terjadi karena tenaga kerja kurang hati-hati dalam bekerja, banyak tenaga
kerja yang bercanda ketika melakukan pekerjaan yang dilakukannya. Kondisi
yang tidak aman juga menjadi salah satu penyebab kecelakaan yang sering
terjadi di PT Mekar Armada Jaya seperti banyak lempengan-lempengan plat
berserakan belum dirapikan ketika proses produksi berhenti misanya waktu
istirahat.

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

39
digilib.uns.ac.id

Untuk deskripsi kecelakaan kerja berdasarkan departemen bagian yang


tersaji pada gambar 5 dikatakan kecelakaan kerja pada bagian Body Bus bulan
Februari lebih tinggi dari pada bulan januari hal ini dikarenakan karena
banyaknya tenaga kerja baru (outsourcing) yang tidak mau menaati peraturan
dan kebijakan yang ada dan kurangnya hati-hati tenaga kerja dalam bekerja
untuk menyelesaiakan pesanan order konsumen. Deskripsi kecelakaan kerja
berdasarkan luka-luka yang tersaji pada gambar 6 kecelakaan mata sudah
dapat sedikit teratasi sehingga angka kecelakaan yang terjadi pada Bulan
Februari tidak sebanyak Bulan Januari. Namun, lain halnya dengan luka
umum pada Bulan Februari justru mengalami kenaikan, luka umum disini
meliputi terkena plat, terjatuh, terkena componen, terpleset, terpotong.
Misalnya kaki terkena plat hal ini disebabkan karena tenaga kerja tidak
menggunakan safety shoes sehingga plat/componen lain dapat menembus
sepatu para tenaga kerja yang tidak sengaja terinjak. Sedangkan untuk
deskripsi kecelakaan kerja berdasar keterangan luka yang tersaji pada gambar
7 dapat dilihat kecelakaan kerja Mata tetap mondominasi kecelakaan kerja di
PT Mekar Armada Jaya baik Bulan Januari maupun Februari hal ini karena
kurangnya kesadaran dari tenaga kerja itu sendiri untuk memakai APD dan
berhati-hati dalam bekerja, untuk kecelakaan pada tangan misalnya tergores
dan terpotong ini banyak dikarenakan kurangnya kehati-hatian para pekerja.
Di PT Mekar Armada Jaya Magelang sendiri dalam pelaporan kecelakaan
kerja belum melaporkan ke Depnaker setempat. Hal ini tidak sesuai dengan
Permenaker RI No.Per.03/MEN/1998 pasal 2 menyebutkan bahwa pengurus
commit to user

perpustakaan.uns.ac.id

40
digilib.uns.ac.id

atau pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi di tempat kerja
pimpinanya, dan wajib melaporkan tertulis kepada kantor Departemen Tenaga
Kerja setempat dalam waktu 2x24 jam terhitung sejak terjadi kecelakaan
dengan formulir laporan kecelakaan (pasal4).
Dalam Pemeriksaan Kecelakaan maka PT Mekar Armada Jaya Magelang
dilakukan oleh SHE section dan managemen perusahaan sendiri karena belum
adanya pelaporan ke Depnaker setempat hal ini tidak sesuai dengan
Permenaker RI No.Per.03/MEN/1998 BAB III pasal 6 ayat (1) yaitu Setelah
menerima laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), dan Pasal 5,
Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja memerintahkan pegawai pngawas
untuk melakukan pemeriksaan dan pengkajian kecelakaan.
Penyelidikan atau investigasi terhadap kecelakaan kerja dilaksanakan
dengan segera dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah kejadian
kecelakaan, baik terhadap kecelakaan di tempat kerja (kecelakaan langsung)
seperti jatuh maupun kecelakaan tidak langsung seperti tertimpa tangga saat
berjalan. Dalam penyelidikan ini K3LH berusaha mengumpulkan data yang
akan dipersiapkan sebagai bahan analisis untuk mencari alternatif penyebab
dari kejadian kecelakaan kerja tersebut bersama-sama dengan pimpinan unit
kerja tempat terjadinya kecelakaan kerja. Hal ini telah memenuhi Permenaker
No. Per. 05/ MEN/ 1996 tentang Pedoman Teknis Audit Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja poin 8 tentang Pelaporan dan Perbaikan
Kekurangan yang menyebutkan bahwa Penyelidikan dan pencegahan
kecelakaan kerja dilakukan oleh petugas atau ahli K3 yang telah dilatih.
commit to user

41
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

Lain halnya dengan istilah near miss atau nyaris celaka yaitu secara fisik
seseorang pekerja belum mengalami kecelakaan, tetapi akibat dari suatu
keadaan atau tindakan yang mengarah kepada terjadinya kecelakaan.
Berdasarkan

hasil

penelitian,

sebagian

besar

tenaga

kerja

tidak

memperdulikan near miss yang terjadi. Sistem pelaporan kecelakaan kerja


pada dasarnya sudah baik dalam penerapannya hanya masih terdapat sedikit
kekurangan dan perlu diperbaiki yaitu salah satunya meningkatkan sosialisasi
kepada

pekerja

mengenai

pentingnya

pelaporan

kecelakaan

serta

meningkatkan pencatatan pelaporan kecelakaan kerja.


PT Mekar Armada Jaya

sudah mengikutsertakan pekerjanya dalam

program jaminan sosial tenaga kerja. PT. Mekar Armada Jaya telah memenuhi
Undang-undang No.13 tahun 2003 pasal 99 ayat (1) yang berbunyi :
(1)Setiap pekerja/buruh dan keluarganya berhak mendapat jaminan sosial
tenaga kerja.
Usaha pelayanan kesehatan kerja PT. Mekar Armada Jaya telah memenuhi
ketentuan Undang-undang No. 13 tahun 2003 pasal 4 sub (c) dan (d) yaitu :
c. Meningkatkan perlindungan kepada tenaga kerja dalam perwujudan
kesejahteraan, dan
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarga.
Sehingga seharusnya PT Mekar Armada Jaya memahami isi dari
Permenaker RI No. 03/MEN/1998 Pasal 5
(1) Pengurus atau pengusaha yang telah mengikutsertakan pekerjaannya
dalam program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam
commit to user

42
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

pasal 3, melaporkan kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (2)


huruf a dan b dengan tatacara pelaporan sesuai peraturan Menteri Tenaga
Kerja No. PER.05/MEN/1993.
PT Mekar Armada Jaya sudah melakukan pelaporan dan pencatatan
kecelakaan kerja dengan baik namun dalam pengakajiannya Depnaker tidak
dapat ikut andil karena tidak adanya laporan ke Depnaker, tiga tahun lalu
pelaporan sudah sampai ke Depnaker sehingga sesuai dengan pasal
Permenaker Nomor : PER.03/MEN/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan
Pemeriksaan Kecelakaan. Pasal 9 yaitu :
(1) Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja berdasarkan analisis
laporan kecelakaan sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 menyusun analisis
kecelakaan

dalam daerah hukumnya dengan menggunakan formulir

sebagaimana lampiran VII peraturan ini.


(2) Analisis kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dibuat untuk
tiap bulan.
(3) Kepala Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja harus segera
menyampaikan analisis kecelakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
kepada Menteri atau Pejabat yang ditunjuk.

commit to user

43
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil observasi, pengamatan, wawancara, dan analisa data
yang telah dilakukan maka disimpulkan :
1. PT Mekar Armada Jaya Magelang sudah menerapkan sistem pelaporan
dan pencatatan kecelakaan kerja dengan adanya laporan bulanan oleh SHE
team. Dari pekerja ke HSE departement kemudian ke managemen PT
Mekar Amada Jaya Magelang.
2. PT Mekar Armada Jaya telah melakukan pelaporan kecelakaan kerja
namun belum sampai ke Depnaker setempat hal ini tidak sesuai dengan
Permenaker RI No.Per.03/MEN/1998 pasal 2 menyebutkan bahwa
pengurus atau pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi di
tempat kerja pimpinanya dan wajib melaporkan tertulis kepada kantor
Departemen Tenaga Kerja setempat dalam waktu 2x24 jam terhitung sejak
terjadi kecelakaan dengan formulir laporan kecelakaan (pasal4).

B. Saran
1. Sebaiknya pelaporan dan pencatatan kecelakaan kerja di PT Mekar
Armada Jaya Magelang sampai ke Depnaker setempat.
2. Dilakukan sosialisasi mengenai kriteria kecelakaan kerja, serta mekanisme
pelaporan kecelakaan kerja.
commit to user

44
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

3. Untuk Dokumentasi kecelakaan kerja sebaiknya dilakukan pencatatan


laporan setiap terjadi kecelakaan termasuk kategoti ringan (near miss).
Serta disosialisasikan pada papan pengumuman monitoring board atau
pada saat safety talk sebelum memulai pekerjaan.
4. Papan monitoring kecelakaan kerja perlu diperbaharui.
5. Kecelakaan kerja mata lebih diperhatikan lagi seperti memeriksa kondisi
safety goggles tenaga kerja 1 minggu sekali.
6. Sebaiknya disediakan checklist di setiap departemen bagian agar lebih
mempermudah tenaga kerja dalam pelaporan kecelakaan.
7. Penyedian kotak P3K disetiap departemen bagian untuk memudahkan
tenaga kerja melakukan pertolongan pertama.
8. Sebaiknya penggunaan APAR Halon di PT Mekar Armada Jaya sesuai
dengan Peraturan Memperindag RI No.33/M-IND/PER/4/2007 tantang
larangan memproduksi dan menggunakan bahan perusak lapisan ozon.

commit to user

45
digilib.uns.ac.id

perpustakaan.uns.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Bennet N.B. Silalahi dan Rumodang B. Silalahi. 1991. Manajemen Keselamatan


dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT Karya Unipress

Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, 2003. Himpunan Peraturan


Perundang-Undangan Ketenagakerjaan. Jakarta : Iqra Media.
Dangur Konradus. 2006. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Membangun
SDM Pekerja yang Sehat, Produktif, dan Kompetetif. Jakarta. PT
Percetakan Penebar Swadaya
John Ridley, 2003. Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Jakarta : Erlangga
Sumamur, 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta : PT.
Gunung Agung.
Tarwaka, 2008. Manajemen dan Implementasi K3 di Tempat Kerja. Surakarta :
Harapan Press.
Ambar Sih W. 2008. Study Tentang Kesadaran Pekerja Terhadap Pelaporan
Kecelakaan Kerja. Universitas Indonesia. Skripsi
Pelaporan Cidera Penyakit dan Penanganan Penyakit Berbahaya.
Http://Www.Hse.Gov.Uk/Riddor/. (15 April 2012, 16.40)
WaspadaKebakaran. http://awaskebakaran.blogspot.com/2008/12/problematikaapar-halon.html . ( 25 April 2012, 14.30)

commit to user

Você também pode gostar