Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
PATHWAY KASUS
Hiperaktivitas lambung
Konginental
Stenosis Pylorus
Peristaltik
abnormal
Obstruksi Usus
Konstipasi
Mual muntah
Obstruksi di
proksimal
Ketidak
seimbangan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Makaan dan
minumn sulit masuk
ke duodenum
Distensi
abdomen
Tindakan
pembedahan
Perubahan status
kesehatan.
Laparatomy
Pylorektomi
Keterbatasan
aktivitas
Risiko infeksi
pasca tindakan
invasiv
Nyeri post
operasi
SEPSIS
System pencernaan
anoreksia,
muntah,peningkatan
residu.
Hipotermi
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Pola napas
terganggu,perubahan
pada suplai O2
Ketidakefektifan Termoregulasi
By. F
DxMedis
Stenosis pylorus
Umur
Agama
Regester
Alamat
:
:
:
:
1 Bulan 4 hari
Islam
102521
Bondowoso
Penanggungjawab
Pekerjaan Ortu
Tgl/Jam MRS
Tgl/Jam Pengkajian
:
:
:
:
Ny. D
IRT
02-09-2015
20-10-2015
Keluhan utama :
Sesak
Riwayat Penyakit sekarang :
Ibu mengatakan bayinya muntah sejak umur 17 hari, ibu memberikan asupan ASI dan PASI,
karena muntah terus menerus klien dibawa ke RS. Bayangkara kemudian dirujuk ke RSD
Koesnadi karena sebelumnya klien kejang 3x dirumah. Klien opname selama 7 hari dan saat
dirumah minum banyak dan kemudian muntah jam 03.00. Paginya klien langsung diperiksakan
di poli anak RSD Koesnadi. Pagi harinya setelah klien dimandikan dan dijemur, klien muntah
terus menerus, sehingga ibu klien membawa ke RSD Koesnadi dan klien opname selama 9 hari
karena tidak ada perubahan klien dirujuk ke RSD dr. Soebandi. Ibu mengatakan terjadi
penurunan BB pada klien.
B1
B2
Breathing :
Nafas Spontan, O2 nasal 1 LPM, RR : 32-68 x/menit, SPO2 94-98, retraksi dinding dada
Blood :
HR: 96-128 x/mnt, Sh: 35,1C, akral dingin, menggunakan blanket warmer
Intake cairan: 352,2 cc
Output cairan: 466 cc
Balans cairan: -113,8 cc
B3
Brain :
Keadaan umum lemah, kesadaran Composmentis,P=terlihat ada luka invasive dibagian
abdomen,Q=bayi menangis ketika luka post op operasi di palpasi halus,R=sumber nyeri
ada pada abdomen dari luka post op laparotomy Pylorektomi,S=. dengan melihat hasil dari
skala nyeri FLACC didapat nilai 5 yaitu nyeri sedang,T=Nyeri muncul ketika posisi miring
B4
B5
B6
B7
B8
bergantian .
Behavior and community :
Pasien dibesarkan dalam lingkungan keluarga beragama islam, yang taat dalam beribadah,
B10 Blood examination :
Hematologi Lengkap (15/10/15)
Nilai Normal
Hemoglobin : 9,2
9.0-14.0
Leokosit
: 37,1
6.0-17.5
Hematokrit : 25,3
28-42
Trombosit
: 11
150-450
Faal Hati
Albumin
: 2,9
3,4-4,8
Elekrtolit
Natrium
: 130,2
135-155
Kalium
: 5,28
3,5-5,0
Clorida
: 100,0
90-110
Calcium
: 2,59
2,15-2,57
Magnesium : 0,57
0,73-1,06
Fosfor
: 0,17
0,85-1,60
Hematologi Lengkap (18/10/15)
Hemoglobin : 13,7
9.0-14.0
Leokosit
: 30,5
6.0-17.5
Hematocrit
: 39,5
28-42
Trombosit
: 10
150-450
B9
Terapy (20/10/15)
Inf
: D5 1/4 NS+KCL 5 cc/ flas 4,8 cc/jam
Inj
Merophenem 3 x 50 mg
Ca glukonas 2x2 cc
Alinamin F 1x1 cc
Omeprazole 1x1 mg
Tomit 3x0,2 mg
Aminosteril 2,7 cc/jam
Diet/Nutrisi
ANALISA DATA
TGL/JAM
PENGELOMPOKAN DATA
20-10-2015 Subjektif :
Objektif
-
MASALAH
Nyeri akut
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Tindakan
pembedahan
Post Op laparotomy
Pylorektomi
Diskontinuitas
jaringan
Pylorektomi,S=. dengan
melihat hasil dari skala nyeri
FLACC didapat nilai 5 yaitu
nyeri sedang,T=Nyeri
muncul ketika posisi miring
bayi menangis karena ada
tekanan pada luka post op
Subjektif :
Ketidakefektifan pola
Objektif
nafas
post op laparotomy
B1 : Nafas Spontan,
pylorektomi
menggunakan bantuan O2
nasal 1 LPM, RR : 32-68
stabil 35,1 C
Hasil lab darah
menunjukan
Leukositosis 37,1
109 /L,
Trombositopenia 11
109 /L
Sepsis
Ada tarikan otot
pernapasan
(retraksi),tonos otot
melemah bantuan
pernapasan dengan
O2
Subjektif :
Ketidakseimbangan
perubahan suplai O2
SEPSIS
Objektif
-
termoregulasi
S: 35,1C
-
stabil 35,1 C
Menggunakan blanket
warmer 38o
Produksi panas
berkurang
Penurunan suhu
tubuh dibawah
08.40
Subjektif :
Objektif
kebutuhan tubuh
kisaran normal
Penyempitan lumen
pylorik
Stenosis Pylorus
cc, BAB
-
Sedikitnya segmen
masuk ke usus
opname di RS BB =2000,
Peristaltik abnormal
Ketidakmampuan
mencerna makanan
11.00
Subjektif :
Objektif
-
Risiko infeksi
Mual muntah
Tindakan
pembedahan
Post Op laparotomy
Pylorektomi
Diskontinuitas
jaringan
Albumin : 2,9
Ketidak adekuatan
imun
DIAGNOSA KEPERAWATAN/MASALAH
KOLABORATIF
PARAF
1.
2.
20-10-15
07.30
08.30
Satriyo
pola
nafas
berhubungan
Satriyo
09.00
Satriyo
normal
Ketidakseimbangan
4.
12.00
nutrisi
kurang
dari
Satriyo
13.00
Infeksi
berhubungan
dengan
tidak
Satriyo
NO DX
1.
TUJUAN
Tujuan:
Setelah
di
lakukan
INTERVENSI
TTD
1. Kaji nyeri, catat lokasi, Satriyo
karakteristik,
beratnya
tindakan keperawatan di
(skala
atau hilang.
dengan tepat
Kriteria Hasil :
R:
F L A C C ),dan
Berguna
Nyeri klien
pengawasan
penyembuhan.
berkurang / hilang
klien tampak rileks
dalam
kemajuan
Perubahan
pada
karakteristik
nyeri
menunjukkan terjadinya
abses/peritonitis,
memerlukan
evaluasi
upaya
medik
dan
intervensi
2. Pertahankan
istirahat Satriyo
Menghilangkan
penyebab
nyeri
Satriyo
Berikan Satriyo
dengan
intervensi
terapi
lain
Tujuan :
1.
dilakukan
tindakan keperawatan.
klien
untuk Satriyo
memaksimalkan ventilasi
R: Bebasan jalan nafas
dengan posisi semi ekstensi
2. Auskultasi suara nafas, catat
area penurunan dan ketidak
Kriteria Hasil:
- Jalan napas paten
- RR dalam batas
normal ( 40-60 x/
menit)
- Tidak ada suara napas
tambahan
- Tidak ada
-
dada
Tidak
hidung
ada
Satriyo
retraksi
cuping
tindakan
akan dilakukan
4. Berikan
health
kepada
keluarga
yang
edukasi
tentang
Satriyo
Satriyo
2.
Tujuan:
1. Letakkan
bayi
terlentang Satriyo
ketidakefektifan
termoregulasi klien
memakai selimut
teratasi setelah
R: Mengurangi kehilangan
dilakukan tindakan
keperawatan
Kriteria Hasil:
hangat
Akral hangat
Suhu tubuh 36,5
37,5C
Satriyo
basah
R: kehilangan panas tubuh
bisa terjadi karena konduksi
dengan
suhu
yang
lebih
rendah
3. Observasi suhu tubuh bayi
Satriyo
setiap jam
R: Perubahan suhu tubuh
bayi
dapat
menentukan
tingkat hipotermia
4. HE kepada orang tua tentang
penatalaksanaan suhu normal
pada bayi
R: mempermudah
Satriyo
koping
3.
Tujuan: Perubahan
tapi sering
R: meningkatkan
proses
metabolisme tubuh
2. Menimbang BB setiap hari
R: Mengetahui pemenuhan
Satriyo
3. Kaji
status
nutrisi
atau Satriyo
Intake nutrisi
adekuat..
Reflek hisab baik
R: Mengidenfikasi nutrisi
4. Jelaskan
pada
orang
tua Satriyo
vitamin,
mineral,
jaringan
proses metabolisme
tubuh.
5. Kolaborasi dengan ahli gisi
Satriyo
bantuan
perencanaan
diit
4.
sesudah tindakan
dilakukan tindakan
R:
keperawatan
penyebaran infeksi
Menurunkan
resiko
Meningkatnya
mengurangi
penyembuhan luka
infeksi
penyebaran
Satriyo
dengan benar.
bebas tanda
infeksi/inflamasi
bebas tanda eritema
dan demam
Satriyo
jelas
pada
keluarga
Pengetahuan
tentang
klien
R:
emosi,
membantu
menurunkan
ansietas
5. Evaluasi
darah
lengkap
Satriyo
dengan
dalam
tenaga
memerikan
mikroorganisme
Satriyo
JAM
KODE
20/10/15
07.30
NO. DX
SOAPIE (R)
TTD
1. Operan
08.00
2. Personal hygiene
09.00
10.00
12.00
13.00
13.30
S/O
Keadaan
umum
lemah,
kesadaran
post
op
operasi
di
palpasi
B4 : BAK spontan 40 cc
B5 : Residu susu 123 cc, minum/sonde didrip
8x15 ml, BAB
B6: Gerak +, mobilisasi lemah, ada luka
invasive post laparotomy pylorektomy
B10: Hemoglobin 13,7, Leokosit 30,5,
Satriyo
jaringan
post
op
operasi
laparotomy pylorektomy
B3 : Keadaan umum lemah, kesadaran
Composmentis,P=terlihat ada luka invasive
dibagian abdomen,Q=bayi menangis ketika
luka
post
op
operasi
di
palpasi
utama,
perforasi/
abses,
ruptur,
pembentukan
20.00
1.2
21.00
22/10/15
21.05
23.00
24.00
01.15
02.00
03.00
05.00
05.30
S/O
Satriyo
RR 36-68 x/mnt,
B2 : HR: 108-128 x/menit S: 36,0-37,4 oC
B3 : Composmentis
B4 : BAK spontan 30 cc, BAB 2 hari
B5 : Residu + 64 cc, minum /sonde didrip
8x15 SGM Gain 74
B6: Gerak +, mobilisasi lemah, bekas
invasive post laparotomy pylorektomy
jaringan
post
op
operasi
laparotomy pylorektomy
B3 : Keadaan umum lemah, kesadaran
Composmentis, dengan melihat hasil dari
skala nyeri FLACC didapat nilai 4 yaitu nyeri
sedang
Dx 2 : Gangguan pola nafas berhubungan
dengan
perubahan
suplai
O2
(teratasi
sebagian)
B1 : Nafas Spontan,menggunakan bantuan
O2 nasal 1 LPM, RR : 36-68 x/menit,
Dx 3 : Ketidakseimbangan termoregulasi
berhubungan dengan penurunan suhu tubuh
dibawah kisaran normal
B2 : HR: 108-128 x/mnt, Sh: 35,1C
Dx 4 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak
mampuan mencerna makanan
B4 : BAK spontan 30 cc
B5 : Residu susu 64 cc, minum personde
didrip 8x15 cc, BAB Dx 5 : Risiko Infeksi berhubungan dengan
P
utama,
perforasi/
abses,
ruptur,
pembentukan
23-10-15
07.30
1. Operan
08.00
2. Personal hygiene
09.00
09.30
10.00
12.00
Satriyo
jaringan
post
op
operasi
laparotomy pylorektomy
B3 : Keadaan umum lemah, kesadaran
Composmentis, dengan melihat hasil dari
skala nyeri FLACC didapat nilai 4 yaitu nyeri
sedang
Dx 2 : Gangguan pola nafas berhubungan
dengan perubahan suplai O2.
B1 : Nafas Spontan,menggunakan bantuan
O2 nasal 1 LPM, RR : 36-48 x/menit
Dx 3 : Ketidakseimbangan termoregulasi
utama,
perforasi/
abses,
ruptur,
pembentukan
hari lagi
1. Operan
21.00
23.00
23.20
25-10-15
05.00
06.00
S/O
diskontinuitas
jaringan
post
op
operasi
laparotomy pylorektomy
B3 : Keadaan umum lemah, kesadaran
Composmentis, dengan melihat hasil dari
skala nyeri FLACC didapat nilai 4 yaitu nyeri
sedang
Dx 2 : Gangguan pola nafas berhubungan
dengan
perubahan
suplai
O2
(teratasi
sebagian)
B1 : Nafas Spontan,menggunakan bantuan
O2 nasal 1 LPM, RR : 36-52 x/menit
Dx 3 : Ketidakseimbangan termoregulasi
berhubungan dengan penurunan suhu tubuh
dibawah kisaran normal
B2 : HR: 104-114 x/mnt, Sh: 35,5-36C
Dx 4 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
Satriyo
utama,
perforasi/
abses,
ruptur,
pembentukan
20.00
22.00
1. Operan
2. Injeksi sesuai jadwal
3. Cek resid susu 33 cc, minum personde
23.00
23.05
01.00
02.00
05.00
4.
5.
6.
7.
8.
6x15 cc
Ganti pempes BAK 35 cc
Ganti pempes BAK 10 cc
Injeksi sesuai jadwal
Ganti pempes BAK 5 cc
Cek residu 82 cc, minum personde 6x15
cc
06.00
B1: Nafas spontan dengan O2 nasal 1 lpm,
RR= 32-35 x/menit
jaringan
post
op
operasi
laparotomy pylorektomy
B3 : Keadaan umum lemah, kesadaran
Composmentis, dengan melihat hasil dari
skala nyeri FLACC didapat nilai 4 yaitu nyeri
sedang
Dx 2 : Gangguan pola nafas berhubungan
dengan
perubahan
suplai
O2
(teratasi
sebagian)
B1 : Nafas Spontan,menggunakan bantuan
O2 nasal 1 LPM, RR : 36-52 x/menit
Dx 3 : Ketidakseimbangan termoregulasi
berhubungan dengan penurunan suhu tubuh
dibawah kisaran normal
B2 : HR: 104-114 x/mnt, Sh: 35,5-36C
Dx 4 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak
mampuan mencerna makanan
B4 : BAK spontan 80cc
B5 : Residu susu 73 cc, minum personde
utama,
perforasi/
abses,
ruptur,
pembentukan