Você está na página 1de 5

Komplikasi

Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid
storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi,
selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis.
Akibatnya adalah pelepasan HT dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia,
agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati, kematian Penyakit
jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi karena agranulositosis pada
pengobatan dengan obat antitiroid. Krisis tiroid: mortalitas
Anatomi Tiroid
Kelenjar tiroid/gondok terletak di bagian
bawah leher, kelenjar ini memiliki dua
bagian lobus yang dihubungkan oleh
ismus

yang

masing-masing

berbetuk

lonjong berukuran panjang 2,5-5 cm, lebar


1,5 cm, tebal 1-1,5 cm dan berkisar 10-20
gram. Kelenjar tiroid sangat penting untuk
mengatur metabolisme dan bertanggung
jawab atas normalnya kerja setiap sel
tubuh. Kelenjar ini memproduksi hormon
tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3) dan menyalurkan hormon tersebut ke dalam aliran darah.
Terdapat 4 atom yodium di setiap molekul T4 dan 3 atom yodium pada setiap molekul T3.
Hormon tersebut dikendalikan oleh kadar hormon perangsang tiroid TSH (thyroid stimulating
hormone) yang dihasilkan oleh lobus anterior kelenjar hipofisis. Yodium adalah bahan dasar
pembentukan hormon T3 dan T4 yang diperoleh dari makanan dan minuman yang mengandung
yodium.4 Gambar anatomi tiroid dapat dilihat di bawah ini.

Fisiologi Kelenjar Tiroid


Hormon tiroid memiliki efek pada pertumbuhan sel, perkembangan dan metabolisme energi.
Selain itu hormon tiroid mempengaruhi pertumbuhan pematangan jaringan tubuh dan energi,
mengatur kecepatan metabolisme tubuh dan reaksi metabolik, menambah sintesis asam
ribonukleat (RNA), menambah produksi panas, absorpsi intestinal terhadap glukosa,merangsang
pertumbuhan somatis dan berperan dalam perkembangan normal sistem saraf pusat. Tidak
adanya hormon-hormon ini, membuat retardasi mental dan kematangan neurologik timbul pada
saat lahir dan bayi
Patogenesis Struma
Struma terjadi akibat kekurangan yodium yang dapat menghambat pembentukan hormon tiroid
oleh kelenjar tiroid sehingga terjadi pula penghambatan dalam pembentukan TSH oleh hipofisis
anterior. Hal tersebut memungkinkan hipofisis mensekresikan TSH dalam jumlah yang
berlebihan. TSH kemudian menyebabkan sel-sel tiroid mensekresikan tiroglobulin dalam jumlah
yang besar (kolid) ke dalam folikel, dan kelenjar tumbuh makin lama makin bertambah besar.
Akibat kekurangan yodium maka tidak terjadi peningkatan pembentukan T4 dan T3, ukuran
folikel menjadi lebih besar dan kelenjar tiroid dapat bertambah berat sekitar 300-500 gram.20
Selain itu struma dapat disebabkan kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa
hormon tiroid, penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (goitrogenic agent), proses
peradangan atau gangguan autoimun seperti penyakit Graves. Pembesaran yang didasari oleh
suatu tumor atau neoplasma dan penghambatan sintesa hormon tiroid oleh obat-obatan misalnya
thiocarbamide, sulfonylurea dan litium, gangguan metabolik misalnya struma kolid dan struma
non toksik (struma endemik)
Diagnosis
Inspeksi
Inspeksi dilakukan oleh pemeriksa yang berada di depan penderita yang berada pada posisi
duduk dengan kepala sedikit fleksi atau leher sedikit terbuka. Jika terdapat pembengkakan atau
nodul, perlu diperhatikan beberapa komponen yaitu lokasi, ukuran, jumlah nodul, bentuk (diffus

atau noduler kecil), gerakan pada saat pasien diminta untuk menelan dan pulpasi pada
permukaan pembengkakan.
Palpasi
Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi
fleksi. Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari
kedua tangan pada tengkuk penderita.
Tes Fungsi Hormon
Status fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantara tes-tes fungsi tiroid untuk
mendiagnosa penyakit tiroid diantaranya kadar total tiroksin dan triyodotiroin serum diukur
dengan radioligand assay. Tiroksin bebas serum mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang
secara metabolik aktif. Kadar TSH plasma dapat diukur dengan assay radioimunometrik.
Kadar TSH plasma sensitif dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Kadar tinggi pada
pasien hipotiroidisme sebaliknya kadar akan berada di bawah normal pada pasien peningkatan
autoimun (hipertiroidisme). Uji ini dapat digunakan pada awal penilaian pasien yang diduga
memiliki penyakit tiroid. Tes ambilan yodium radioaktif (RAI) digunakan untuk mengukur
kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah yodida.
Foto Rontgen leher
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah menekan atau menyumbat trakea (jalan
nafas).
pada saat pasien diminta untuk menelan dan pulpasi pada permukaan pembengkakan.
Palpasi
Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi
fleksi. Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari
kedua tangan pada tengkuk penderita.
Tes Fungsi Hormon
Status fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantara tes-tes fungsi tiroid untuk
mendiagnosa penyakit tiroid diantaranya kadar total tiroksin dan triyodotiroin serum diukur
dengan radioligand assay. Tiroksin bebas serum mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang
secara metabolik aktif. Kadar TSH plasma dapat diukur dengan assay radioimunometrik.
Kadar TSH plasma sensitif dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Kadar tinggi pada
pasien hipotiroidisme sebaliknya kadar akan berada di bawah normal pada pasien peningkatan

autoimun (hipertiroidisme). Uji ini dapat digunakan pada awal penilaian pasien yang diduga
memiliki penyakit tiroid. Tes ambilan yodium radioaktif (RAI) digunakan untuk mengukur
kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah yodida.
Foto Rontgen leher
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah menekan atau menyumbat trakea (jalan
nafas).
Diplopia
Disebabkan karena fibrosis otot okuler mencegah ekstensi penuh ketika otot antagonisnya
berkontraksi. Dengan demikian, penglihatan ganda paling sering ditemukan ketika pasien
mencoba melihat keatas atau keluar karena otot yang terpengaruh ini mengikat mata,
menyebabkan pergerakan yang tidak sempurna dan ketidaksejajaran.
Mata agak menonjol
Karena terjadi peningkatan T3 dan T4 dengan penurunan TSH mengakibatkan otot mata,
fibroblast menjadi sensitif

terjadi inflamasi

pembengkakan jaringan orbital

mata agak menonjol

mengakibatkan infiltrasi limposit

Jaringan orbital dan otot-otot mata diinfiltrasi oleh limfosit, sel mast dan sel-sel plasma.
Sehingga respon imun yang memungkinkan kelompok limfosit tertentu dapat bertahan,
berkembangbiak, dan mensekresikan immunoglobulin stimulator mengakibatkan otot-otot mata
tertarik terjadilah exopthalmus
Mudah berkeringat
Hormone tiroid meningkat

meningkatkan laju metabolisme basal

menghasilkan

panas sebagai kompensasi dari panas yang dihasilkan tubuh akan mengalami evaporasi sehingga
akral menjadi dingin dan berkeringat
Lebih sensitif dan mudah tersinggung

T3 dan T4 meningkat
simpatis
kortisol

peningkatan kerja sistem saraf pusat

peningkatan sekresi adrenalin

peningkatan sistem saraf

peningkatan kerja sekresi epineprin dan

lebih sensitif dan mudah tersinggung

Diplopia
Disebabkan karena fibrosis otot okuler mencegah ekstensi penuh ketika otot antagonisnya
berkontraksi. Dengan demikian penglihatan ganda paling sering ditemukan ketika pasien
mencoba melihat ke atas atau keluar karena otot yang terpengaruh ini mengikat mata,
menyebabkan pergerakan yang tidak sempurna dan ketidaksejajaran.
Autoimun
TSI (thyroid stimulating hormone)
ada suatu signal yang menyerupai TSH
cAMP aktif terus menerus
TSH

T3 dan T4 meningkat

Sel-sel sekretoris bekerja berlebihan

Kelenjar tiroid membesar

Benjolan dileher

Você também pode gostar

  • Kuliah Blok 17 - KB
    Kuliah Blok 17 - KB
    Documento90 páginas
    Kuliah Blok 17 - KB
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • GE1
    GE1
    Documento1 página
    GE1
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Hernia 1
    Hernia 1
    Documento2 páginas
    Hernia 1
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Tugas Translate
    Tugas Translate
    Documento21 páginas
    Tugas Translate
    tasti_imoey
    Ainda não há avaliações
  • BENJOLAN_LEHER
    BENJOLAN_LEHER
    Documento52 páginas
    BENJOLAN_LEHER
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Buang Air Besar
    Buang Air Besar
    Documento2 páginas
    Buang Air Besar
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • PLENO
    PLENO
    Documento29 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Perforasi
    Perforasi
    Documento26 páginas
    Perforasi
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Diafragma
    Diafragma
    Documento15 páginas
    Diafragma
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Schwabach Test
    Schwabach Test
    Documento6 páginas
    Schwabach Test
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • PLENO
    PLENO
    Documento68 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • PLENO
    PLENO
    Documento68 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Struktur Dan Fungsi Sendi
    Struktur Dan Fungsi Sendi
    Documento6 páginas
    Struktur Dan Fungsi Sendi
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Kelenjar Tiroid
    Kelenjar Tiroid
    Documento60 páginas
    Kelenjar Tiroid
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • PLENO
    PLENO
    Documento25 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Cover Blok 17 (Yenti)
    Cover Blok 17 (Yenti)
    Documento1 página
    Cover Blok 17 (Yenti)
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantarr
    Kata Pengantarr
    Documento3 páginas
    Kata Pengantarr
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • PLENO
    PLENO
    Documento26 páginas
    PLENO
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Skenario C: Kasus Infertilitas Pak Dhana dan Ibu Neneng
    Skenario C: Kasus Infertilitas Pak Dhana dan Ibu Neneng
    Documento67 páginas
    Skenario C: Kasus Infertilitas Pak Dhana dan Ibu Neneng
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Tutorial 1
    Tutorial 1
    Documento39 páginas
    Tutorial 1
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Tutorial 1
    Tutorial 1
    Documento39 páginas
    Tutorial 1
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Tutorial 1
    Tutorial 1
    Documento39 páginas
    Tutorial 1
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Blok 17
    Blok 17
    Documento38 páginas
    Blok 17
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Kata Pengantarr
    Kata Pengantarr
    Documento3 páginas
    Kata Pengantarr
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Tutorial
    Tutorial
    Documento52 páginas
    Tutorial
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Skenario A Blok 17
    Skenario A Blok 17
    Documento39 páginas
    Skenario A Blok 17
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Ske.a Bolk 17
    Ske.a Bolk 17
    Documento29 páginas
    Ske.a Bolk 17
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Sken A Blok 17 Solusio
    Sken A Blok 17 Solusio
    Documento32 páginas
    Sken A Blok 17 Solusio
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações
  • Skenario A Blok 17
    Skenario A Blok 17
    Documento39 páginas
    Skenario A Blok 17
    Nurfanida Natasya M
    Ainda não há avaliações