Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid
storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi,
selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis.
Akibatnya adalah pelepasan HT dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia,
agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati, kematian Penyakit
jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi karena agranulositosis pada
pengobatan dengan obat antitiroid. Krisis tiroid: mortalitas
Anatomi Tiroid
Kelenjar tiroid/gondok terletak di bagian
bawah leher, kelenjar ini memiliki dua
bagian lobus yang dihubungkan oleh
ismus
yang
masing-masing
berbetuk
atau noduler kecil), gerakan pada saat pasien diminta untuk menelan dan pulpasi pada
permukaan pembengkakan.
Palpasi
Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi
fleksi. Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari
kedua tangan pada tengkuk penderita.
Tes Fungsi Hormon
Status fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantara tes-tes fungsi tiroid untuk
mendiagnosa penyakit tiroid diantaranya kadar total tiroksin dan triyodotiroin serum diukur
dengan radioligand assay. Tiroksin bebas serum mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang
secara metabolik aktif. Kadar TSH plasma dapat diukur dengan assay radioimunometrik.
Kadar TSH plasma sensitif dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Kadar tinggi pada
pasien hipotiroidisme sebaliknya kadar akan berada di bawah normal pada pasien peningkatan
autoimun (hipertiroidisme). Uji ini dapat digunakan pada awal penilaian pasien yang diduga
memiliki penyakit tiroid. Tes ambilan yodium radioaktif (RAI) digunakan untuk mengukur
kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah yodida.
Foto Rontgen leher
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah menekan atau menyumbat trakea (jalan
nafas).
pada saat pasien diminta untuk menelan dan pulpasi pada permukaan pembengkakan.
Palpasi
Pemeriksaan dengan metode palpasi dimana pasien diminta untuk duduk, leher dalam posisi
fleksi. Pemeriksa berdiri di belakang pasien dan meraba tiroid dengan menggunakan ibu jari
kedua tangan pada tengkuk penderita.
Tes Fungsi Hormon
Status fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantara tes-tes fungsi tiroid untuk
mendiagnosa penyakit tiroid diantaranya kadar total tiroksin dan triyodotiroin serum diukur
dengan radioligand assay. Tiroksin bebas serum mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang
secara metabolik aktif. Kadar TSH plasma dapat diukur dengan assay radioimunometrik.
Kadar TSH plasma sensitif dapat dipercaya sebagai indikator fungsi tiroid. Kadar tinggi pada
pasien hipotiroidisme sebaliknya kadar akan berada di bawah normal pada pasien peningkatan
autoimun (hipertiroidisme). Uji ini dapat digunakan pada awal penilaian pasien yang diduga
memiliki penyakit tiroid. Tes ambilan yodium radioaktif (RAI) digunakan untuk mengukur
kemampuan kelenjar tiroid dalam menangkap dan mengubah yodida.
Foto Rontgen leher
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat struma telah menekan atau menyumbat trakea (jalan
nafas).
Diplopia
Disebabkan karena fibrosis otot okuler mencegah ekstensi penuh ketika otot antagonisnya
berkontraksi. Dengan demikian, penglihatan ganda paling sering ditemukan ketika pasien
mencoba melihat keatas atau keluar karena otot yang terpengaruh ini mengikat mata,
menyebabkan pergerakan yang tidak sempurna dan ketidaksejajaran.
Mata agak menonjol
Karena terjadi peningkatan T3 dan T4 dengan penurunan TSH mengakibatkan otot mata,
fibroblast menjadi sensitif
terjadi inflamasi
Jaringan orbital dan otot-otot mata diinfiltrasi oleh limfosit, sel mast dan sel-sel plasma.
Sehingga respon imun yang memungkinkan kelompok limfosit tertentu dapat bertahan,
berkembangbiak, dan mensekresikan immunoglobulin stimulator mengakibatkan otot-otot mata
tertarik terjadilah exopthalmus
Mudah berkeringat
Hormone tiroid meningkat
menghasilkan
panas sebagai kompensasi dari panas yang dihasilkan tubuh akan mengalami evaporasi sehingga
akral menjadi dingin dan berkeringat
Lebih sensitif dan mudah tersinggung
T3 dan T4 meningkat
simpatis
kortisol
Diplopia
Disebabkan karena fibrosis otot okuler mencegah ekstensi penuh ketika otot antagonisnya
berkontraksi. Dengan demikian penglihatan ganda paling sering ditemukan ketika pasien
mencoba melihat ke atas atau keluar karena otot yang terpengaruh ini mengikat mata,
menyebabkan pergerakan yang tidak sempurna dan ketidaksejajaran.
Autoimun
TSI (thyroid stimulating hormone)
ada suatu signal yang menyerupai TSH
cAMP aktif terus menerus
TSH
T3 dan T4 meningkat
Benjolan dileher