Você está na página 1de 17

PENDAHULUAN

Labu Putih (Lagenaria siceraria) atau biasa yang disebut Labu Air merupakan
tanaman berbunga dari suku labu-labuan. Buahnya bulat memanjang berwama hijau muda
dengan kulit mulus. Tumbuhnya merambat. Di daerah pedesaan labu ini sering dirambatkan
di batang pohon buah-buahan atau teras rumah karena buahnya yang berat dan sulit disangga.

Kingdom

: Plantae

Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Famili

: Cucurbitaceae

Genus

: Lagenaria

Spesies

: Lagenaria Siceraria

Labu putih merupakan tanaman semusim yang tumbuh menjalar, memiliki batang
yang berbentuk persegi, dengan alat pembelit. Daunnya tunggal bertangkai silindris,
permukaan kasar dan berwarna hijau. Bunga berumah satu diketiak daun, berwarna kuning
kehijauan, memiliki 5 mahkota, 5 benang sari, dan 3 putik. Buah bulat memanjang dan
berwarna hijau kekuningan, dengan kulit yang bertekstur keras.Biji buah banyak, pipih,
lonjong, dan berwarna putih dan berakar tunggang.
Labu putih merupakan tumbuhan yang relatif mudah ditanam karena mampu
beradaptasi terhadap lingkungan baik pada dataran tinggi berhawa dingin maupun dataran
rendah berhawa panas. Selain itu tumbuhan ini juga mampu beradaptasi pada kurangnya air
pada musim kemarau dan kelebihan air pada musin hujan.

Kandungan Kimia
Nilai gizi per 100 gram labu mentah (3,5
oz)
Energi 10 kkal 60 kJ
Karbohidrat 6,5 g
Gula 1,36 g
Diet serat 0,5 g
Lemak 0,1 g
Lemak jenuh 0,05 g
Lemak tak jenuh tunggal 0,01 g
Lemat tak jenuh ganda 0,01 g
Protein 1 g
Vitamin A 369 mg 41%
-karoten 3100 mg 29%
Thiamin (Vit. B1) 0,05 mg 4%
Riboflavin (Vit. B2) 0,110 mg 7%

Niasin (B3 Vit.) 0,6 mg 4%


Pantothenic acid (B5) 0,298 mg 6%
Vitamin B6 0,061 mg 5%
Folat (Vit. B9) 16 mg 4%
Vitamin C 9 mg 15%
Vitamin E 1,06 mg 7%
Kalsium 21 mg 2%
Besi 0,8 mg 6%
Magnesium 12 mg 3%
Fosfor 44 mg 6%
Kalium 340 mg 7%
Sodium 1 mg 0%
Seng 0,32 mg 3%
Saponin
Polifenol

Kegunaan
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan. Belum banyak penelitian tentang
labu putih, namun diyakini labu putih memiliki khasiat yang dapat menurukan panas tubuh.
Pakar pengobatan alternatif Prof. Dr. Hembing mengungkapkan bahwa labu memiliki khasiat
untuk mengobati tekanan darah tinggi, menurunkan panas, diabetes, dan memperlancar
proses pencernaan.
Polifenol dan saponin merupakan salah satu fito kimia yang mempunyai efek biologi
menghambat pertumbuhan kanker, antioksidan, menghambat pertumbuhan mikrobia,
menurunkan kolesterol darah, menurunkan kadar darah, bersifat antibiotik dan dapat
meningkatkan kekebalan tubuh.
Labu putih atau (waluh putih panjang) dengan sifatnya yang mendinginkan, membuat
labu putih baik dikonsumsi oleh penderita demam, misalnya saja untuk menurunkan demam
pada penderita penyakit typhus (tipes).
Cara meramu obat penyakit thypus dari buah labu putih adalah sebagai berikut:
1.

ambilah labu secukupnya untuk diparut,

2.

ambil kunyit untuk diparut,

3.

campurkan hasil parutan labu dan kunyit tersebut, kemudian tambahkan sedikit air,

4.

kemudian diperas dan disaring, ambil airnya saja, minumlah dua kali sehari waktu pagi dan
sore hari.
Berdasarkan hasil penelitian Hermanto dalam "Pengaruh Infus buah Benincasa
hispida, Corn, dengan Infus buah Lagenaria leucantha, Rusby terhadap suhu Tubuh
Tikus Putih" didapatkan hasil bahwa kedua buah memberikan efek yang sama dalam
menurunkan demam. Secara garis besar fungsi tumbuhan yang dapat memberikan manfaat
dari kandungan didalamnya, tidak pernah lepas dari struktur anatominya.
Oleh karena itu, kami ingin mengetahui struktur anatomi tanaman labu air (akar,
batang, daun) dan menjadikan spesies labu air sebagai objek penelitian kami untuk
menyelesaikan proyek Anatomi Tumbuhan.

ANATOMI BATANG
A. BATANG TUA

trikom
korteks

epidermis

parenkim
rongga

berkas
pengangkut

empulur

Gambar 1. Penampang melintang batang tua labu putih


dengan perbesaran 10 x 10

epidermis
kortek
s
parenkim

xilem

floem
floem
trakea
empul
ur

rongga
Gambar 2. Penampang melintang batang tua labu putih
dengan perbesaran 40 x 10

Batang labu putih merupakan batang dikotil, tersusun dari lapisan epidermis, korteks,
berkas pengangkut dan empulur yang berupa rongga. Lapisan Epidermis terdiri dari satu
lapis epidermis piliferous atas dan bawah. Pada epidermis terdapat Derifat epidermis berupa
trikoma non glanduler. Lapisan epidermis terdapat kurtikula tipis. Korteks berisi jaringan
parenkim dan kolenkim. Berkas pengangkut (xylem dan floem) pada batang sekunder ada 7
berkas mengelilingi sel sklerenkim. Tipe berkas pengangkut family Cucurbitaceae adalah
bikolateral yaitu floem di sebelah luar dan dalam xilem internal intraxylary phloem. Di
bagian dalam antara xylem dan floem luar terdapat cambium dan antara xylem dan floem
dalam terdapat parenkim penghubung. Adanya kambium di antara floem dan xilem, sehingga
memungkinkan terbentuknya berkas pengangkut baru. Pada bagian tengah batang sekunder
terdapat Empulur yang berupa rongga. Batang tua sudah mengalami pertumbuhan sekunder
sehinga memiliki xylem primer dan floem sekunder.

B. BATANG MUDA

empulu
r

kortek
Berkas
pembuluh

epiderm
is

trikom

Gambar 3. Penampang melintang batang muda labu putih


dengan perbesaran 10 x 10
Susunan lapisan anatomi labu putih muda sama dengan labu putih tua, hanya
saja belum mengalami pertumbuhan sekunder sehingga berkas pengangkutnya
merupakan xilem dan floem primer. Epidermis terdiri dari selapis sel yang terletak
paling luar. Daerah korteks terisi oleh jaringan parenkim. Parenkim dengan ciri
bentuk isodiametris dan tanpa penebalan dinding. Berkas pengangkut tipe
bikolateral. Pertumbuhan xylem mengarah ke pusat batang. Pada pusat batang diisi
oleh empulur, sedangkan pada batang tua berisi rongga.
Pada preparat batang Cucurbita sp (batang waluh) yang diamati di bawah
mikroskop dengan perbesaran 10x tampak jaringan yang menyusun batang yaitu
epidermis, korteks, empulur dan sisitem pembuluh atau berkas pengangkut. Susunan
berkas pengangkut (xylem dan fleom) susunannya beraturan mengelilingi kambium.
Pada batang Cucurbita sp (batang labu siam) xylem diapit oleh floem yaitu dengan
xylem di tengah dan terdapat dua floem yaitu floem luar dan floem dalam. Tipe ini
disebut dengan tipe bikollateral. Menurut teori tipe bikollateral ini memiliki 2 strands
floem, diantara kedua floem ini terdapat satu xylem. Selanjutnya kambium hanya
terdapat diantara floem luar dan xylem. Sedangkan diantara xylem dan floem dalam
tidak terdapat kambium atau mungkin terdapat tetapi kurang jelas atau hanya
merupakan parenkim penghubung. empulurnya berbentuk bulat tidak beraturan dan

memiliki ukuran yang lebih besar dari sel disekelilingnya. Didalam empulur biasanya
terdapat ruang antarsel yang mencolok besarnya dan dinamakan perimedula. Sel-sel
dibagian tepi empulur berukuran kecil, tersusun kompak dan rapat empulur juga
disebut medula. Korteks pada batang biasanya terdiri dari parenkim yang dapat berisi
kloroplas. Ditepi luar sering terdapat kolenkim dan sklerenkim.
Pada percobaan ini kami mengamati tumbuhan Cucurbita spyang lebih sering
kita kenal dengan sebutan labu. Cucurbita yang kami amati menggunakan mikroskop
jadi kami mengamati anatomi dan fungsi dari batang Cucurbita sppada tumbuhan
Cucurbitasp terdapat struktur jaringan:

Epidermis
Epidermis merupakan jaringan paling luar pada setiap organ tumbuhan.Berfungsi
sebagai pelindung, tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada
epidermis yang permukaannya bergabus, untuk penguapan air yang berlebiha. Bisa

melalui evaporasi atau gutasi.


Kolenkim
Jaringan kolenkim adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel hidup yang memiliki
selulosa tebal, penebalan yang utama terjadi pada sudut-sudutnya. Berfungsi sebagai

penyokong dan memperkuat organ.


Parenkim
Jaringan parenkim adalah jaringan yang selnya berdinding selulosa tipis yang
berfungsi sebagai pengisi bagian tubuh tumbuhan.fungsi jaringan parenkim antara

lain:
- Sebagai pengisi tubuh
- Tempat menyimpan cadangan makanan
- Parenkim yang berklorofil berfungsi sebagai tempat fotosintesis
Fibre
Ini juga di sebut dengan serat pericyclic merupakan lapisan cincin seperti di dekat
pinggiran batang (dilihat di bagian atas) di bagian lintas dari ruas batang squash (
Cucurbita sp. ), dan memberikan dukungan untuk batang.

Gambar di bawah merupakan gambar dari jaringan struktur Cucurbita stem yang
menggunakan perbesaran 10x10.

Gambar10.http://www.fed.cuhk.edu.hk/~biology/photomicrographs/plant/stem/Cucurbita_st
em1_LS_HP_10x10.htm
Dalam batang cucurbita sp terdapat rongga pada empulurnya karena dalam anatomi
tumbuhan, Empulur adalah bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh. Istilah
dalam bahasa Inggris adalah pith. Empulur biasanya berupa jaringan lunak agak kering,
kadang-kadang berongga kecil-kecil. Pada beberapa tumbuhan, seperti rumput-rumputan,
empulur memiliki ruang kosong sehingga membentuk rongga memanjang, kecuali pada
bagian yang membentuk daun.
Pada preparat batang Cucurbita sp (batang waluh) yang diamati di bawah mikroskop
dengan perbesaran 10x tampak jaringan yang menyusun batang yaitu epidermis, korteks,
empulur dan sistem pembuluh atau berkas pengangkut. Susunan berkas pengangkut (xylem
dan fleom) susunannya beraturan mengelilingi kambium. Pada batang Cucurbita sp (batang
labu siam) xylem diapit oleh floem yaitu dengan xylem di tengah dan terdapat dua floem
yaitu floem luar dan floem dalam. Tipe ini disebut dengan tipe bikollateral. Menurut teori tipe
bikollateral ini memiliki 2 strands floem, diantara kedua floem ini terdapat satu xylem.
Berkas pengangkut bikolateral terdiri atas satu bagian xylem ditengah serta satu bagian floem
di sebelah luar dan satu bagian di sebelah dalam. Antara xylem dan floem luar terdapat
kambium, dan antara xylem dan floem dalam terdapat parenkim penghubung. Tipe
bikolateral

terdapat

pada

beberapa

Dicotyledoneae,

misalnya

pada

Solanaceae,

Cucurbitaceae, Asclepiadaceae, Apocynaceae, Convolvulaceae, dan Compositae. Selanjutnya


kambium hanya terdapat diantara floem luar dan xylem. Didalam empulur biasanya terdapat
ruang antarsel yang mencolok besarnya dan dinamakan perimedula. Sel-sel dibagian tepi
empulur berukuran kecil, tersusun dan rapat, empulur juga disebut medula. Korteks pada

batang biasanya terdiri dari parenkim yang berisi kloroplas. Ditepi luar sering terdapat
kolenkim dan sklerenkim. Dapat disimpulkan bahwa batang Cucurbita sp merupakan batang
dikotil karena memliki jaringan kambium.
1. STRUKTUR ANATOMI DAUN
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan
yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling
banyak berlangsung di daun.

triko
epiderm
Lapisan
Lapisan

Gambar 4. Penampang melintang daun labu putih


dengan perbesaran 40 x 10

Berkas
pembul
Epidermis

Gambar 6. Penampang melintang daun labu putih dengan perbesaran 40 x 10


Penampang melintang daun Cucurbita moschata Durch. terlihat dengan jelas
bagian-bagian anatomi pada daun, misalnya jaringan Epidermis berupa Epidermis atas

(Abaxial) dan Epidermis bawah (Adaxial), Parenkim palisade,

Parenkim Spons,

Jaringan Pengangkut dimana merupakan ikatan pembuluh bikolateral yang terdiri dari
Floem luar, Xilem dan Floem dalam, Trikoma yang merupakan derivat epidermis, dan
Sel Tanin. Menurut Suradinata (1998: 66), bahwa trikoma merupakan turunan epidermis
yang sangat bervariasi, termasuk rambut-rambut yang berkelenjar, dan rambut-rambut
yang tak berkelenjar, sisik, papilla, dan rambut-rambut akar untuk absorbsi.
Bagian utama dari jaringan dasar helaian daun adalah mesofil yang berisi
banyak kloroplas dan banyak ruang-ruang antarsel. Mesofil ada yang relative homogen
atau ada yang berdiferensiasi menjadi parenkim palisade dan parenkim spons. Menurut
Suradinata (1998: 218), bahwa parenkim palisade terdiri dari sel-sel yang panjang yang
tegak lurus pada permukaan daun. Pada tumbuhan daerah temperate yang karateristik
banyak air tanahnya (habitat mesofitik), parenkim palisade biasanya terdapat pada bagian
tepi bawah (adaksial atau ventral), parenkim spons pada bagian bawah (abaksial atau
dorsal). Struktur daun semacam itu disebut bifasal atau dorsiventral. Parenkim spons
terdiri atas sel-sel yang bentuknya bermacam-macam, sering tak teratur, dengan
percabangan meluas dari sel ke sel lainnya.
Jaringan spons terdiri dari sel bercabang yang tak teratur bentuknya. Hubungan
antara sel dan sel lain terbatas pada ujung cabang itu. Menurut

Hidayat (1995:

197), bahwa dilihat dari hubungan antara sel-sel yang berdampinan, maka jaringan spons
memiliki kesinambungan horizontal yang sejajar dengan permukaan daun, sedangkan
jaringan tiang sinambung hanya dalam arah tegak lurus terhadap permukaan. Struktur
mesofil yang renggang itu mengakibatkan luas permukaan yang amat besar antara sel
dan udara internal. antar jaringan
Penampang paradermal daun Cucurbita moschata Durch. terlihat dengan jelas
bagian-bagian anatomi pada daun, yaitu jaringan Epidermis berupa Epidermis atas
(Abaxial) dan Epidermis bawah (Adaxial), Jaringan Pengangkut berupa Xilem dan Serat
Trakea,Trikoma yang merupakan derivat epidermis, dan Urat Daun. Pada kebanyakan
tumbuhan, penebalan protoxilem berbentuk penebalan cincin atau pilin. Menurut
Mulyani (2006: 158-159), bahwa penebalan cincin atau pilin dapat tersusun longgar dan
juga rapat. Secara ontogeni, unsur cincin lebih dulu terbentuk dari unsur pilin. Pada
bagian metaxilem, pita pilin bergabung di daerah tertentu sehingga membentuk

penebalan menganak tangga. Penebalan ini disebut skalariform, sedangkan noktahnya


disebut noktah skalariform.
Penebalan dinding sekunder bervariasi pada sel-sel trakea primer. Perbendaan
bentuk dinding tampak dalam deretan ontogeni spesifik yang menunjukkan pertambahan
lebar dari dinding primer yang diliputi oleh bahan dinding sekunder. Menurut Sudadinata
(1998: 97-98), bahwa dalam unsur-unsur trakea awal, dinding sekunder berbentuk seperti
cincin (penebalan cicin) tidak berhubungan dengan yang lainnya. Unsur-unsur
berikutnya yang berdiferensiasi merupakan penebalan spiral. Kemudian diikuti oleh selsel dengan penebalan yang karakteristik yang disebut penebalan skalariform. Kemudian
diikuti oleh penebalan jala dan akhirnya oleh unsur-unsur bernoktah.
Tulang daun yang lebih kecil tertanam dalam mesofil, namun tulang daun yang
besar diselubungi jaringan dasar yang tidak berdiferensiasi sebagai mesofil dan
kandungan kloroplas hanya sedikit. Jaringan itu, yang berasosiasi dengan tulang daun
yang lebih besar, muncul diatas permukaan daun dan membentuk rusuk yang biasanya
berada di sebelah abaksial dari helai daun. Di satu atau kedua sisi rusuk tersebut, bisa
ditemukan kolenkim atau sklerenkim dibawah epidermis. Menurut Hidayat (1995: 199),
bahwa berkas pembuluh kecil yang terdapat dalam mesofil dikelilingi oleh satu atau dua
lapisan sel yang tersusun kompak dan membentuk seludang berkas pembuluh atau
seludang pembuluh. Jika jumlahnya dua, maka seludang sel sebelah dalam terdiri dari
parenkim dan yang di luar bisa terdiri dari sklerenkim.

Susunan anatomi daun terdiri dari epidermis, mesofil dan jaringan pembuluh.
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk
mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula.
Pada epidermis terdapat stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya
pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan. Epidermis atas terdiri dari satu lapis sel,
berbentuk persegi, dinding terluarnya ditutupi oleh kutikula, dan tidak mengandung
kloroplas. Pada epidermis daun terdapat 2 derifat yaitu trikoma dan stomata. Trikoma yang
terdapat pada epidermis daun yaitu trikoma non granduler , sedangkan stomata terdapat pada
bagian atas dan bawah dari epidermis daun : amfistomatik. Stomata bertipe anomositik
karena stoma di kelilingi oleh sel-sel yang jumlahnya tidak tentu dan bentuk selnya tidak

berbeda dengan sel-sel epidermis lainya. Jadi tidak memiliki bentuk sel tetangga yang
khusus.
Mesofil Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan
spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya
rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruangruang antar sel. Ketebalan lapisan hypodermal tiap

spesies cucurbitaceae berbeda-beda

dimana hal ini menjadi salah satu hal yang membedakan pada segi anatomi daun
cucurbitaceae. Parenkim palisade tersusun atas satu lapis dan terdapat pada permukaan atas
daundan terdiri dari dan beberapa sel spon isodiametrik. Memiliki sel memanjang dan irisan
melintang daun bentuknya seperti tingkat dan tersusun berjajar. Berdasarkan letak parenkim
palisade dapat di golongkan dalam tipe daun bifasial atau dorsiventral yang memiliki
lapisan parenkim palisade hanya pada permukaan atas saja. Parenkim sponsa tersusun oleh
sel-sel parenkimatik yang bentuknya dan susunannya tidak teratur. Hubungan antara sel yang
satu dengan sel yang lain longgar, sehingga membentuk ruang-ruang antar sel.
Berkas pengangkut tersusun atas xylem, floem dan kambium. Berkas pengangkut
terdapat pada lapisn mesofil daun. Perkembangan xylem mengarak ke permukaan atas daun
(addaksial) dan floem ke arah permukaan bawah (abbaksial). Di atas dan di bawah benang
vaskuler, di sebelah epidermis atas dan bawah, jaringan mesofil digantikan oleh sel sel
kolenkim yang meningkatkan kekuatan mekanis daun.

2. STRUKTUR ANATOMI AKAR

floe
trake
Xylem

Xylem

Gambar 7. Penampang melintang akar labu putih


dengan perbesaran 40 x 10

Gab
kortek
perisike

trake

Gambar 8. Penampang melintang akar labu putih


dengan perbesaran 40 x 10

Penampang melintang akar labu putih di atas merupakan akar yang sudah mengalami
pertumbuhan sekunder. Susunanya meliputi epidermis yang digantikan oleh gabus, korteks
dan berkas pembuluh. Lapisan eksodermis dan endodermis tidak begitu jelas terlihat.

Epidermis sudah rusak sehingga di gantikan oleh sel-sel gabus. Pusat lingkaran diisi oleh
xylem primer yang terbentuk paling awal. Arah perkembangan protixilem terdesak kearah
luar : Exarch. Bila dilihat berdasarkan bumbungan protoxylem , akar labu putih termasuk
dalam tipe Triarch.
3. DERIFAT EPIDERMIS
A. STOMATA

Sel
tetangga
kloropl
as
stom
a
Sel
penjaga

Gambar 9. Stomata daun labu putih dengan


perbesaran 40 x 10

Sel
tetangga
Sel
penjaga

Gambar 10. Stomata daun labu putih dengan


perbesaran 40 x 10

Stomata terdapat pada epidermis atas dan bawah pada daun. Stomata yang terdapat
pada bagian atas dan bawah dari epidermis daun disebut amfistomatik. Stomata bertipe

anomositik karena stoma di kelilingi oleh sel-sel yang jumlahnya tidak tentu dan bentuk
selnya tidak berbeda dengan sel-sel epidermis lainya. Jadi tidak memiliki bentuk sel tetangga
yang khusus. Tanaman labu putih hidup pada di daerah tropis, sehingga memiliki stomata
yang bertipe Paneropor yaitu letak stomata yang sejajar dengan sel epidermis.
B. TRIKOMATA

Trikom 4

epiderm

Gambar 11. trikoma labu putih dengan


perbesaran 40 x 10

triko

Gambar 12. trikoma labu putih dengan


perbesaran 40 x 10

Trikoma terdapat pada epidermis atas dan bawah pada daun dan batang. Trikoma pada
tanaman labu putih merupakan trikoma non glandular yang tidak mengeluarkan zat
sekretoris. Trikoma pada labu putih berbentuk panjang, tungal dan terdiri dari beberapa sel.

Você também pode gostar