Você está na página 1de 13

TUGAS

SISTEM KONTROL REMOTE DAN TELEMETRI

APLIKASI SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA


ACQUISITION) DI PT PGN (PERUSAHAAN GAS NEGARA)

DISUSUN OLEH :
BAGUS BERNADI SAPUTRA

21060113120024

AHMAD IMRON

21060113120054

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO


PROGRAM STUDI SARJANA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

APLIKASI SCADA (SUPERVISORY CONTROL AND DATA ACQUISITION)


DI PT PGN (PERUSAHAAN GAS NEGARA)

1. PROFIL PT PGN (PERUSAHAAN GAS NEGARA)


Sebagai salah satu sumber energi alternative, Gas mengalami peningkatan penggunaan yang
sangat signifikan beberapa tahun belakangan ini. Saat ini ada banyak perusahaan penyedia gas
yang sudah berdiri beberapa puluh tahun di Indonesia dengan beragam produk seperti Gas Alam
(Natural Gas), LNG (Liquified Natural Gas), CNG (Compressed Natural Gas), dan LPG (Liquified
Petroleum Gas).
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. atau yang sering dikenal dengan PGN (dengan logo
perusahaan seperti pada Gambar 1) merupakan salah satu penyedia jasa transmisi dan distribusi
gas yang telah berdiri sejak tahun 1965 dan listing di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 1963
dengan kode PGAS. Perusahaan ini terus meningkatkan layanan bagi pelanggan gas alam dengan
membangun jaringan yang tersebar luas di Indonesia melalui moda transportasi pipa.
PT PGN juga menyuplai gas bumi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi milik PT PLN
dan pembangkit listrik untuk industry swasta. Dalam pembangkitan energi listrik, gas bumi
menghasilkan emisi yang lebih rendah dan dapat menghemat biaya hingga triliunan rupiah.

Gambar 1. Logo PT PGN

Jaringan transmisi dan distribusi yang luas menuntut agar PGN membagi wilayah kerjanya
menjadi beberapa perusahaan (Seperti Transgasindo, PGN COM, PGN SOLUTION, Nusantara
Regas, PGN SAKA, PGN GAGAS) dan SBU (Strategic Business Unit) agar pelayanan kepada
pelanggan eksternal dapat dilakukan secara maksimal. Adapun pembagian wilayahnya terdiri atas
SBU Distribusi Wilayah I, SBU Distribusi Wilayah II, SBU Distribusi Wilayah III, dan SBU
Transmisi. Tiap-tiap unit usaha dan anak perusahaan merupakan unit bisnis yang berorientasi laba
dan saling mendukung satu sama lain untuk mendukung pendapatan korporasi secara umum.
SBU Distribusi Wilayah I merupakan SBU yang paling luas cakupan wilayahnya yakni dari
Jawa Barat sampai dengan Sumatera Selatan, yang meliputi penjualan dan layanan area Banten,
Jakarta-Bogor, Bekasi-Karawang, dan Palembang. Pada tahun 2009 SBU I menyalurkan gas
sebanyak 561 mmscfd (million metric standard cubic feet per day) yang meningkat menjadi 578
mmscfd pada tahun 2010. Jumlah tersebut merupakan 70% dari volume distribusi PGN Secara
keseluruhan.
Pada tahun 2010 jumlah pelanggan PGN adalah 88.134 yang terdiri dari 97% pelanggan rumah
tangga dan 3% pelanggan komersial dan industry. Namun dari sisi volume, pelanggan industry
menyerap sekitar 98% dari total volume, pelanggan industry menyerap sekitar 98% dari total
volume yang tersedia, sedangkan sisanya, yakni sekitar 2% diserap oleh pelanggan rumah tangga
dan komersial. Penambahan jumlah pelanggan paling banyak terjadi di SBU Distribusi Wilayah I
yakni dari 55.291 pelanggan pada tahun 2009 menjadi 56.789 pelanggan pada tahun 2010.
Diagram distribusi gas PT PGN dapat dilihat pada Gambar 2, dengan jalur pipa dapat dilihat pada
Gambar 3.

Gambar 2. Diagram Distribusi Gas PT PGN

Gambar 3. Jalur Pipa PT PGN

2. APLIKASI SCADA DI PGN


2.1 SERVER SCADA
PGN menggunakan dua sistem SCADA yang digabung dengan menggunakan DNP3, yakni
sistem SCADA Integra dan SCADA Invensys (milik Schneider). Server SCADA/MTU (Master
Terminal Unit), di PT PGN biasa disebut GMC (Gas Management Center)/MCS (Master Control
Station) dan berlokasi di Tangerang. Stasiun kontrol di PT PGN terbagi dua, yakni MCS yang
berfungsi untuk memonitor proses distribusi dan transmisi pada pipa gas secara keseluruhan pada
satu wilayah SBU, dan Offtake Station yang berfungsi untuk memonitor dan mengendalikan valve
tertentu dalam suatu wilayah distrubusinya Gardu Induk). Diagram Control Station PT PGN dapat
dilihat pada Gambar 4.

MCS
(Master Control Station)

Offtake Station I

Big Costumer

Offtake Station II

Small Costumer

Big Costumer

Small Costumer

Offtake Station III

Big Costumer

Small Costumer

Gambar 4. Diagram Control Station PT PGN

Selain SCADA, terdapat pula GIS (Geographic Information System) yang berfungsi untuk
menyimpan database jaringan asset PT PGN yang tersebar secara kesuluruhan beserta informasi
penting lainnya seperti diameter pipa, umur pipa, lokasi sambungan (joint), titik GPS (Global
Positioning System), foto lokasi, sertifikat pipa, dan sertifikat material lain.
Sebelumnya, PT.PGN SBU II hanya memiliki data SCADA secara parsial dimasing-masing
lokasi offtake (tidak terintegrasi seperti pada MCS).
SCADA terdiri dari HMI yang merupakan interface antara operator dengan RTU, sehingga
data yang didapatkann dari lapangan dapat dimengerti oleh operator. Data yang ditampilkan
4

dengan HMI dapat berupa grafik maupaun numerik. Tampilan HMI (Human Machine Interface)
SCADA PT PGN dapat dilihat pada Gambar 5, Gambar 6, dan Gambar 7.

Gambar 5. Monitoring dan integrasi data SCADA PT. PGN SBU II

Gambar 6. HMI di Big Costumer PT PGN

Gambar 7. HMI di MCS PT PGN

2.2 MEDIA TRANSMISI


Jaringan Transmisi yang digunakan PT PGN adalah Fiber Optic, GPRS (General Packet
Radio Service), dan VSAT (Very Small Aperture Terminal). Pada sistem SCADA, Communication
System sangat diperlukan, kecepatan pengiriman data sangat diperhatikan untuk mengindari halhal yang tidak diinginkan. Saat ini PT PGN wilayah SBU I (Sumatera Batam Pemping Border
Line atau 490 Km) menggunakan media transfer data berupa kabel fiber optic yang dipasang
sepanjang jalur pipa, selain untuk keperluan sendiri, jaringan internet serat optik ini juga
dikomersilkan dan dikelola oleh PGNCOM.
Sedangkan untuk SBU wilayah lain masih menggunakan jaringan GPRS dan VSAT pada
setiap RTU-nya. Untuk suplai listrik ke stasiun offtake, PT PGN menggunakan listrik dari PT PLN,
sedangkan untuk RTU, suplai listrik didapat dari panel surya. Arsitektur Transmisi datanya dapat
dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Arsitektur Transmisi Data di urus oleh PGNCom PT PGN

2.3 RTU (REMOTE TERMINAL UNIT)


Diantara stasiun offtake dan konsumen online, terdapat sistem informasi yang dikenal sebagai
Gas Balance, yakni menggunakan AMR (Automatic Meter Reading) GPRS, dan PMD (Pressure
Metering Device) GPRS sehingga memungkinkan PT PGN untuk memantau volume suplai yang
masuk dan gas yang didistribusikan.
Ada 3 jenis RTU yang digunakan, yakni SCD2100 dan SCD2200 (dari Schneider) dan TBox
450g.
SCD2100 terdiri dari Port LAN, Analog Input, Digital Input, Digital Output, ModBus, dsb.
Input SCD2100 adalah sensor EVC dan digunakan untuk Big Costumer sebagai alat pengambilan
data, sedangkan untuk pembacaan/control menggunakan SCD2200.

SCD2200 terdiri dari Modul Media Communication, Analog Input, Analog Output, Digital
Input, Digital Output, dsb. Input SCD2200 juga sensor EVC dan status open/close valve,
sedangkan untuk outputnya berupa aktuator valve, SCD2200 juga dipasang di stasiun Offtake.
T-Box450LG digunakan pada Costumer biasa dihubungkan tanpa output dengan PMD GPRS
dan AMR GPRS sebagai Inputnya.
Tugas monitoring distribusi pipa dijalankan oleh PGN COM, sedangkan untuk penghitungan
biaya, buka/tutup valve, perawatan, dsb. dijalankan oleh PGN SOLUTION secara manual.
Buka/tutup valve pada Big Costumer dapat dilakukan secara otomatis oleh PGN COM dengan
meminta persetujuan dari PGN SOLUTION terlebih dahulu.
Komponen RTU dan aktuator yang digunakan PT PGN dapat dilihat pada Gambar 9,
Gambar 10, Gambar 11, Gambar 12, Gambar 13, Gambar 14.

Gambar 9. SCD2100 Schneider

Gambar 10. SCD2200 Schneider

Gambar 11. Tbox 450g (terdiri dari port RS232, RS485, Analog Input, Digital I/O)

Gambar 12. Automatic Meter Reading

Gambar 13. PSDV (Pressure Shutdown Valve), PIT (Pressure Inlet Transmitter), PCV (Pressure Control Valve)

Gambar 14. RTU Pressure Metering Device terletak di Small Business dengan menggunakan Panel Surya

10

Dengan menggunakan Counter Display, pelanggan cukup melihat pembacaan nomer yang
tertera tanpa harus melihat ke EVC (electronic Volume Corrector). Counter Display dapat dilihat
pada Gambar 15, dan EVC dapat dilihat pada Gambar 16.

Gambar 15. Counter Display

Gambar 16. Electronic Vloume Corrector

Jaringan pipa terintegrasi (ring line) secara terus menerus dibangun agar dapat terintegrasi
dan mewujudkan pelayanan yang prima. Hambatan dalam penyaluran gas seperti tekanan gas,
kekurangan gas, dan penutupan aliran karena gangguan dapat diatasi dengan jaringan pipa
terintegrasi ini.

11

DAFTAR PUSTAKA
[1] Perusahaan Gas Negara, Jakarta, Indonesia, Profil PGN. Tersedia: http://www.pgn.co.id/id
[2] Perusahaan

Gas

Negara,

Jakarta,

Indonesia,

Profil

PGN.

Tersedia:

http://www.bumn.go.id/gasnegara/halaman/47
[3] J.T. Saragih, E. Suwardi, Strategi Bersaing PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU
Distribusi Wilayah I, Jurnal Manajemen, vol. 8, No. 2, hal. 109-120 Aug. 2014.
[4] PGN - FA Company_Profile 25 Feb 2014 interactive 1, 1st ed., PT PGN, Jakarta, Indonesia,
2014, hal. 1-19.
[5] Training Workshop SCADA v-1.5 tambahan, 1st ed., PT PGN, Jakarta, Indonesia, 2013, hal.
1-34.

12

Você também pode gostar