Você está na página 1de 23

1.

1 KABUPATEN PROBOLINGGO

Anto

1.1.1 Geo-Fisik
Lokasi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis khatulistiwa
menyebabkan daerah ini mengalami perubahan iklim dua jenis setiap tahun, yaitu
musim kemarau dan musim penghujan. Untuk musim kemarau berkisar pada bulan
April hingga bulan Oktober dengan rata-rata curah hujan 29,5 per hari hujan,
sedangkan musim penghujan dari bulan Oktober hingga April dengan rata-rata
curah hujan 229 per hari hujan. Curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan
Desember sampai dengan Maret dengan rata-rata 360 per hari hujan. Diantara
dua musim tersebut tedapat musim pancaroba yang biasanya ditandai dengan
tiupan angin kering yang cukup kencang yang biasa disebut Angin Gending.
Bentuk permukaan daratan di kabupaten Probolinggo diklasifikasikan atas
tiga (3) jenis, yaitu :
1

Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0 - 100 m diatas


permukaan air laut, daerah ini membentang di sepanjang pantai Utara mulai
dari Barat ke arah Timur kemudian membujur ke Selatan.

Daerah perbukitan dengan ketinggian

antara 100 - 1.000 m diatas

permukaan air laut, daerah ini terletak di wilayah bagian Tengah sepanjang
kaki Gunung Semeru dan Pegunungan Tengger serta pada bagian Utara sisi
bagian Timur sekitar Gunung Lamongan.
3

Daerah pegunungan dengan ketinggian diatas 1.000 m dari permukaan air


laut, daerah ini terletak di sebelah Barat Daya yaitu sekitar Pegunungan
Tengger dan di sebelah Tenggara yaitu disekitar Pegunungan Argopuro.
Kondisi yang bervariasi tersebut telah memperkaya sumber daya alam, baik

yang terdapat di darat, laut, dan udara dalam bentuk keanekaragaman flora, fauna,
sumber daya mineral, dan sumber daya air yang diharapkan dapat didayagunakan
secara

optimal,

bertanggung

jawab

dan

berkelanjutan

demi

kesejahteraan

masyarakat. Sedangkan pola penggunaan tanah menggambarkan mayoritas untuk


lahan pertanian dan sebagian untuk permukiman dan industri.
1.1.1.1 Geograf

Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten yang terletak di


Provinsi Jawa Timur berada pada posisi 740 - 810 Lintang Selatan (LS) dan
11250 - 11330 Bujur Timur (BT), dengan luas wilayah mencapai 1.696,17 km 2.
Batas-batas wilayah Kabupaten Probolinggo, adalah:
- Sebelah Utara (740 LS)

: Selat Madura.

- Sebelah Timur (11330 BT) : Kabupaten Situbondo Kabupaten Jember.


- Sebelah Barat (8010 LS)

: Kabupaten Pasuruan.

- Sebelah Selatan (11250 BT)

Kabupaten

Lumajang

dan

Kabupaten

Malang.
1.1.1.2 Geologi
Struktur geografis Kabupaten Probolinggo terdiri dari dataran rendah pada
bagian utara, lereng-lereng gunung pada bagian tengah dan dataran tinggi pada
bagian selatan, dengan tingkat kesuburan dan pola penggunaan tanah yang
berbeda. Sedangkan bentuk permukaan daratan di Kabupaten Probolinggo di
klasifikasikan atas 3 (tiga) jenis, yaitu :
a. Dataran rendah dan tanah pesisir dengan ketinggian 0 100 m diatas
permukaan laut. Daerah ini membentang di sepanjang pantai utara mulai dari
Barat ke Timur kemudian membujur ke Selatan.
b. Daerah perbukitan dengan ketinggian 100-1.000 m diatas permukaan laut.
Daerah ini terletak di wilayah bagian Tengah sepanjang Pegunungan Tengger
serta pada bagian selatan sisi Timur sekitar Gunung Lamongan.
c. Daerah pegunungan dengan ketinggian diatas 1.000 m dari permukaan laut.
Daerah ini terletak di sebelah Barat Daya yaitu sekitar Pegunungan Tengger
dan sebelah Tenggara yaitu di sekitar Gunung Argopuro.
1.1.1.3 Topograf

Dilihat dari topografinya Kabupaten Probolinggo terletak di lereng gununggunung membujur dari Barat ke Timur, yaitu Gunung Semeru, Gunung Argopuro,
Gunung Tengger dan Gunung Lamongan. Kabupaten Probolinggo terletak pada
ketinggian 0 2500 m di atas permukaan laut dengan temperatur rata-rata 27C 30C, sedangkan bagian selatan yaitu Kecamatan Sukapura, Sumber, Tiris dan
Krucil udaranya relatif bertemperatur rendah. Hal ini menyebabkan tanahnya
berupa tanah vulkanis yang banyak mengandung mineral yang berasal dari ledakan
gunung berapi yang berupa pasir dan batu, lumpur bercampur dengan tanah liat
yang berwarna kelabu kekuning-kuningan. Sifat tanah semacam ini mempunyai
tingkat kesuburan tinggi dan sangat cocok untuk jenis tanaman sayur-sayuran
seperti di sekitar pegunungan Tengger yang mempunyai ketinggian antara 750
2.500 m di atas permukaan laut. Berikut merupakan luas daerah berdasarkan
kemiringan lahan.
Tabel 3. 1 Luas Daerah dan Kemiringan Lahan
No
.
1
2
3
4

Kemiringan
0-2%
2-15%
15-40%
>40%
Jumlah

Luas Kawasan
(Ha)
48.070,55
41.721,36
20.968,52
58.856,22
169.616,65

Persen (%)
28,34
24,59
12,36
34,69
100

Dapat terlihat bahwa daerah yang memiliki tingkat kemiringan tanah lebih
dari 40 % cukup tinggi, yaitu seluas 58.856,22 Ha (34,69%) dari seluruh luas daerah
Kabupaten Probolinggo. Diantara luas daerah yang memiliki kemiringan tanah > 40
% tersebut, yang terluas adalah di Kecamatan Sumber yaitu seluas 11.979,66 Ha
(20,35%) dan Kecamatan Krucil seluas 11.889,96 Ha (20,20%).
Wilayah Kabupaten Probolinggo terletak pada ketinggian 0-2500 m di atas
permukaan laut, tanahnya berupa tanah vulkanis yang banyak mengandung
mineral yang berasal dari ledakan gunung berapi berupa pasir dan batu, lumpur
bercampur dengan tanah liat yang berwarna kelabu kekuning-kuningan. Pada
ketinggian 750- 2500 m di atas permukaan laut, cocok untuk jenis tanaman sayursayuran dan pada ketinggian 150-750 m diatas permukaan laut, yang membujur
dari Barat ke Timur di bagian Selatan yang berada di kaki gunung Argopuro, sangat
cocok untuk tanaman kopi, buah-buahan seperti durian, alpukat dan buah lainnya.
Contoh di Kecamatan Tiris dan Kecamatan Krucil.
1.1.1.4 Klimatologi
Lokasi Kabupaten Probolinggo yang berada di sekitar garis katulistiwa
menyebabkan daerah ini mengalami perubahan iklim dua jenis setiap tahun, yaitu
musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau berkisar pada bulan April
hingga Oktober, sedangkan musim penghujan dari bulan Oktober hingga April.
Curah hujan yang cukup tinggi terjadi pada bulan Desember sampai dengan Maret.
Curah hujan selama tahun 2011 berkisar antara 1.100-1.700 mm untuk dataran
rendah, dan berkisar 1.700-5.700 mm untuk dataran tinggi dengan rata-rata
intensitas hujan sebesar 24,211 mm/hari. Jumlah curah hujan rata-rata dalam
setahun di Kabupaten Probolinggo sebesar 1.713 mm/tahun dengan hari hujan ratarata 75.41 hari. Suhu udara beragam rata-rata antara 27 C hingga 32 C pada
bagian Utara, sedangkan di wilayah pegunungan Argopuro dan Tengger, yaitu di
Kecamatan Tiris, Krucil, Sumber dan Sukapura suhu udaranya berkisar antara 5 0C
hingga 150C. Di antara dua musim tersebut terdapat musim pancaroba, di mana
biasanya ditandai dengan tiupan angin kering yang cukup kencang yang biasa
disebut Angin Gending.
1.1.1.5 Hidrologi

Terdapat 25 sungai yang mengalir dan mengairi wilayah Kabupaten


Probolinggo. Sungai terpanjang adalah Rondoningo dengan panjang 95,2 km,
sedangkan sungai terpendek adalah Afour Bujel dengan panjang hanya 2 km saja.
Hulu sungai-sungai tersebut kebanyakan berada di bagian tengah maupun selatan
wilayah Kabupaten Probolinggo (merupakan daerah agak tinggi dan banyak
terdapat hutan) yang bermuara di Selat Madura. Sungai-sungai yang terdapat di
Kabupaten Probolinggo sebagian besar digunakan irigasi disamping untuk industri,
air minum dan mandi cuci. Sungai-sungai yang mengalir di wilayah Kabupaten
Probolinggo tersebut sangat dipengaruhi oleh iklim yang berlangsung tiap tahun.
Pada saat musim kemarau, sebagian besar sungai yang mengalir mengalami
kekeringan kecuali sungai-sungai besar (yaitu sungai-sungai utama) yang masih
tergenang terus sepanjang tahun.
Tabel 3. 2 Panjang, Lebar, Debit Air dan Baku Lahan Sungai di Kabupaten

Probolinggo
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Nama Sungai
K. rondoningo
K. Pandan laras
k. kertosono
K. Kandang Jati
K. Besuk
K. Jabung
K. Pancarlagas
K. Legundi
K. Paiton
K. Kresek
K. Taman
K.
Curah
Manjangan
K. Klumprit
K. Lumbang
K. Blibis

Panjang

Lebar

Debit Air

95,20
43,50
39,70
8,00
13,20
20,50
85,70
12,50
18,00
24,50
24,10
5,00

26,00
26,00
25,00
8,00
8,00
8,00
50,00
6,00
20,00
25,00
12,00
9,00

200
1300
100
100
100-200
300
200
100
100
5-10
50

Baku Lahan
(Ha)
3357
2847
570
507
173
465
3303
454
786
240
34

12,50
17,50
20,00

12,00
13,00
15,00

50
75
-

53
125
-

Sumber: Dinas PU Pengairan Kabupaten Probolinggo


1.1.1.6 Visability-Vegetasi
A. Daya Dukung dan Daya Tampung
B. Keamanan dan Keselamatan

1.1.2 Daya Tarik Obyek Pariwisata


1.1.2.1 Site dan Event Attraction
Attractions dapat digolongkan menjadi site atractions dan event attractions.
Site attractions merupakan daya tarik fisik yang permanen dengan lokasi yang
tetap yaitu tempat-tempat wisata yang ada di daerah tujuan wisata seperti kebun
binatang, keraton, dan museum. Sedangkan event attractions adalah atraksi yang
berlangung sementara dan lokasinya dapat diubah atau dipindah dengan mudah
seperti festival-festival, pameran, atau pertunjukan-pertunjuka kesenian daerah.
A. Jenis Wisata
1. Wisata Alam
Wisata alam adalah obyek dan daya tarik yang berhubungan dengan
lingkungan alam, termasuk di dalamnya adalah iklim, pemandangan alam, pantai
dan laut, flora dan fauna. Fenomena alamiah lain (pegunungan, fenomena geologis,
gua, aktivitas vulkanologis, sumber air panas dan lainnya), taman dan area
konservasi (taman nasional, cagar alam), wisata kesehatan (tempat-tempat dengan
sumber air panas, dan lainnya). Pariwisata alam yang ada di Kabupaten Probolinggo
antara lain:daya tarik Wisata Alam Gunung Bromo, Air Terjun Madakaripura, Gua
Lawa, Danau Ronggojalu, Pantai Bentar Indah, Pulau Gili Ketapang, Perkebunan Teh
Andung Biru, Ranu Agung, Ranu Segaran, Arung Jeram Sungai Pekalen, Air Terjun
Kali Pedati, Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang (Danau Taman Hidup, Puncak
Gunung Argopuro, Reruntuhan Makam Dewi Rengganis, dan Padang Rumput
Sikasur).
2. Wisata Budaya
Wisata budaya adalah obyek dan daya tarik yang berhubungan dengan
aktivitas manusia. Atraksi-atraksi yang tarmasuk di dalamnya adalab situs
arkeologis , sejarah, dan budaya (monument, candi, situs bersejarah), budaya,
tradisi,

gaya

hidup

yang

unik

(kebiasaan,

pakaian,

upacara,

cara

hidup,

kepercayaan/agama), kesenian dan kerajinan, aktivitas ekonomi, festival budaya,


keramahan penduduk, dan lainnya. Pariwisata Budaya yang ada di Kabupaten
Probolinggo antara lain: Desa Wisata Segaran, Desa Wisata Dusun Seruni, Kampung
Nelayan Gili Ketapang, Candi Jabung, Candi Kedaton, Pondok Pesantren.
3. Wisata Buatan

Wisata buatan adalah obyek dan daya tarik wisata yang tidak termasuk
dalam kategori obyek dan daya tarik wisata alam dan budaya, yang diciptakan
secara arti (buatan), mencakup di dalamnya antara lain taman bertema, gedung
konvensi, fasilitas rekreasi dan hiburan, fasilitas belanja/shopping, fasilitas olah
raga.
Kawasan peruntukan pariwisata buatan yang ada di Kabupaten Probolinggo
berupa kawasan pendidikan yang direncanakan di sekitar PLTU Paiton, Wisata
arung jeram Sungai Pekalen, Bremi Miniland.
B. Tingkat Kunjungan
Jumlah wisatawan yang berkunjung ke masingmasing obyek wisata di
Kabupaten Probolinggo bervariasi jumlahnya. Terdapat beberapa obyek wisata yang
mampu menyerap pengunjung hingga ratusan ribuan orang per tahun. Berdasarkan
data yang diperoleh maka obyek wisata yang paling ramai dikunjungi oleh
wisatawan adalah Obyek Wisata Alam Gunung Bromo. Adapun jumlah kunjungan
wisatawan ke daerah wisata di Kabupaten Probolinggo, pada tahun 2014 Wisatawan
Nusantara 331.089 orang dan wisatawan mancanegara pada tahun 2014, yaitu
sebesar 15.204 orang. Pada tahun sebelumnya mencapai 285.492 orang untuk
wisatawan nusantara dan untuk wisatawan mancanegara mencapai 9.226 orang.
Adapun jumlah kunjungan wisatawan pada tiap obyek wisata di Kabupaten
Probolinggo dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 3. 3 Data pengunjung objek wisata Kabupaten Probolinggo
N
o.
1
2
3
4
5
6
7
8

9
10
11
12

Objek Wisata
Pantai bentar
Gunung bromo
Ronggojalu
Madakaripura
Ranu segaran
Candi jabung
Miniature kabah
Arung jeram
Songa rafting
Regulo rafting
Noars rafting
Candi kedaton
Jabung tirta
Andung biru
Sumberbendo
Total pengunjung

2012
Winus
56.140
23.472
4.648
1.690
1.485
17.869
12.594

Wisman
4.633
131
-

2013
Winus
73.047
64.294
4.622
3.027
2.063
20.025
6.450

Wisman
8.680
136
-

2014
Winus
65.185
113.611
4.901
4.985
2.844
21.455
24.811

Wisman
14.409
192
-

19.363
4.924
11.586
15.114
8.907
30.231
208.023

4764

29.924
15.133
17.295
1.096
15.270
12.801
20.445
285.492

364
26
20
9.226

27.091
2.973
16.223
4.901
9.117
8.752
24.240
331.089

437
68
98
15.204

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, 2015


C. Tingkat Hunian
Kecamatan Sukapura memiliki obyek wisata yang terkenal dan merupakan salah
satu obyek wisata primadona Jawa Timur yaitu Gunung Bromo yang sering
dikunjungi oleh wisatawan asing maupun domestik. Selain hotel didaerah wisata
khususnya wisata Gunung Bromo terdapat pondok wisata atau Homestay sebagai
alternatif pilihan bagi para wisatawan yang berkunjung dengan harga yang lebih
terjangkau dibandingkan jika harus menginap di Hotel. Terdapat 83 buah homestay
yang tersebar dikawasan Gunung Bromo.
D. Tipologi Wisatawan
Tipologi wisatawan yang datang ke tempat wisata di Kabupaten Probolinggo
bermacam-macam. Ada wisatawan lokal yaitu wisata asal Negara Indonesia dan
wisatawan manca Negara yaitu wisatawan yang adatang dari luar negeri.
1.1.3 Infrastruktur Aksesibilitas Pariwisata
A. Transportasi
Aksesibilitas jalan mencapai lokasi wisata berupa jalan aspal dengan kondisi
fisik perkerasan jalan yang cukup baik untuk dilalui berbagai moda kendaraan.
Kendala utama pencapaian lokasi ini adalah kontur tanah yang bergelombang serta
jalan yang berkelok-kelok, selain itu badan jalan tidak terlalu lebar dan berbatasan
dengan wilayah tebing/jurang yang terjal, sehingga harus sangat berhati-hati
melalui rute jalan menuju kawasan wisata ini. Untuk moda transportasi umum
menuju obyek wisata ini berupa Bus (hingga Sukapura), MPU, angkutan Jeep. Untuk
aksesibilitas jalan di dalam kawasan wisata ini kebanyakan berupa jalan tanah,
makadam serta lautan pasir. Untuk akomodasi di dalam kawasan wisata ini berupa
angkutan Jeep serta angkutan kuda, atau bisa ditempuh dengan berjalan kaki,
namun akan menghabiskan waktu yang cukup lama karena jarak antar zona wisata
yang cukup jauh.
B. Jalan, Jembatan, Terminal, Moda

Kondisi jalan menuju tempat wisata Pantai Bentar sudah cukup memadai
karena berada di Jalan Arteri. Akses menuju Pantai Bentar sangat mudah karena
terletak di pinggir Jalan raya. Pencapaian menuju ke objek wisata sangat mudah
sehingga sangat potensial untuk dikembangkan lebih lanjut lagi. Untuk jalan menuju
Gunung Bromo melalui jalur Tongas dengan kondisi aspal baik.
Rambu-rambu ataupun petunjuk menuju tempat wisata sudah cukup jelas dan
informatif. Kondisi rambu-rambu masih cukup baik dan memadai. Sehingga
pengunjung atau wisatawan dengan mudah menuju objek wisata tersebut selain
pencapaiannya sangat mudah. Selain itu petunjuk arah yang berada Di dalam objek
wisata sudah cukup informatif dengan disajikan peta informasi terkait segala
sesuatu yang berhubungan dengan lokasi wisata.
C. Agen/ Biro Travel
1. Ketersediaan dan Kualitas
2. Daya Jangkau Layanan
1.1.4 Infrastruktur Penunjang Fasilitas Pariwisata
A. Prasarana
1. Listrik
Kebutuhan listrik dari tahun ke tahun terus meningkat sejalan dengan
berkembangnya perekonomian suatu wilayah dan meningkatnya taraf hidup
masyarakat. Jumlah pelanggan listrik mengalami kenaikan dari tahun 2013.
Hal ini dapat dilihat dengan jumlah pelanggan listrik dari bulan ke bulan pada
tahun 2014 yaitubulan Januari 2014 tercatat 207.467 pelanggan (113.155
pelanggan pada PLN UPJ Kraksaan dan 94.312 pelanggan pada PLN UPJ
Probolinggo) dan pada bulan Desember 2014 naik menjadi 226.125
pelanggan (125.025 pelanggan pada PLN UPJ Kraksaan dan 101.100
pelanggan pada PLN UPJ Probolinggo).
Ketersediaan jaringan listrik juga cukup memadai aktivitas kegiatan
wisata yang berlangsung pada obyek ini baik untuk pagi hingga sore hari
maupun untuk malam hari jika diadakan event khusus pada kompleks wisata
ini.

2. Air Bersih/ Air Minum


Pertumbuhan ekonomi serta tingkat kesejahteraan penduduk dapat
dilihat dari prosentase masyarakat mengkonsumsi air bersih. Ukuran tingkat
kesejahteraan masyarakat tersebut tercermin dari rata-rata konsumsi air
bersih oleh masyarakat. Jika dilihat dari jumlah pelanggan air bersih PDAM
mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2013 sebanyak 18.626 pelanggan
menjadi 19.767 pelanggan di tahun 2014. Rumah tangga merupakan jenis
pelanggan PDAM terbanyak yaitu 82,2% dari seluruh pelanggan PDAM. Jika
dilihat dari banyaknya air minum yang diproduksi naik sebesar 7,66% dari
tahun sebelumnya.

3. Persampahan
Sistem persampahan di tempat wisata di Kabupaten Probolinggo sudah
cukup

baik.

Tetapi

untuk

di

lokasi

wisata

Gunung

Bromo

sistem

persampahan yang kurang baik karena baik di wilayah lokasi wisata dan
lingkungan permukiman, sistem persampahan belum terkelola dengan baik
sehingga pengelolaan sampah masih dibakar.
4. Sanitasi
Kamar mandi umum dan MCK yang berada Di Kawasan objek wisata Bromo
sebagian besar sudah cukup memadai, akan tetapi ada beberapa yang
masih kurang memperhatikan kebersihan. Perlu adanya perawatan lagi
terkait dengan kebersihan toilet tersebut. Mengingat kawasan bromo
dikunjungi oleh wisatawan mancanegara, sehingga pihak pengelola
kawasn bromo harus memperhatikan kebersihan MCK dan kamar mandi.
Sistem sanitasi yang ada di sekitar lokasi wisata terutama di Bromo
Tengger Semeru masih kurang tercukupi karena di beberapa titik lokasi
untuk melihat sun rise di Gunung Bromo belum tersedia sistem sanitasi
yang baik.
B. Sarana
1. Kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll)
a. Ketersediaan-Kualitas

Ketersediaan rumah sakit di Kabupaten Probolinggo hanya tersebar di


wilayah perkotaan Kabupaten Probolinggo sedangkan untuk puskesmas
tersebar

di

semua

kecamatan

sebagai

skala

pelayanan

tingkat

kecamatan.
Tabel 3. 4 Jumlah Rumah Sakit, Balai Pengobatan dan Puskesmas di
Kabupaten Probolinggo
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Kecamatan
Sukapura
Sumber
Kuripan
Bantaran
Leces
Tegalsiwalan
Banyuanyar
Tiris
Krucil
Gading
Panukiran
Kota anyar
Paiton
Besuk
Kraksaan
Krejengan
Pajarakan
Maron
Gending
Dringu
Wonomerto
Lumbang
tongas
Sumberasih

Rumah
Sakit
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
3
0
0
0
0
1
0
0
1
0

Balai Pengobatan & rumah


bersalin
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
0
6
0
1
0
2
2
0
0
0
0

Puskesm
as
1
1
1
1
2
1
2
2
1
2
2
1
2
2
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1

Sumber: Kabupaten Probolinggo Dalam Angka, 2015


Melihat persebaran rumah sakit, rumah bersalin dan puskesmas di setiap
kecamatan menunjukkan bahwa lokasi wisata dengan bergantung kepada
jenis dan lokasi dari sarana kesehatan tersebut.
b. Daya Jangkau Layanan
Daya jangkau lokasi wisatawan terhadap lokasi sarana kesehatan yang
tersebar di Kabupaten Probolinggo dan Kecamatan menunjukkan daya
jangkau yang cukup jauh. Hal ini jika terjadi sebuah kecelakaan atau
peristiwa yang harus dirujuk pada sarana kesehatan terdekat maka
harus menempuh perjalanan yang cukup jauh dengan daya jangkau
yang cukup membutuhkan waktu. Hal ini dikarenakan di lokasi wisata
belum terdapat sarana kesehatan yang memadahi dan membutuhkan
kelengkapan sarana kesehatan untuk melayani wisatawan.
2. Perdagangan
a. Ketersediaan-Kualitas
Ditinjau dari sumbangan persektor terhadap besaran PDRB Kabupaten
Probolinggo atas dasar harga berlaku (ADHB) di tahun 2013, sektor
perdagangan, hotel dan restoran menyumbang sekitar 30,33% dari total
nilai PDRB Kabupaten Probolinggo. Sedangkan di wilayah Kecamatan
Sukapura terdapat dua pasar umum yang terletak di desa Sukapura dan
desa Jetak. Selain itu penunjang kegiatan perekonomian di kecamatan
Sukapura yaitu toko dan warung. Berikut merupakan jumlah fasilitas
perdagangan di kecamatan Sukapura.
Tabel 3. 5 Jumlah fasilitas perdagangan di Kecamatan Sukapura

tahun 2015
Sarana perdangan
Pasar umum
Toko/kios
Warung/depot
Sarana perbankan
Bank negeri
Bank swasta/BPR
Koperasi serba usaha

2013
2
250
87
2013
1
2
3

2014
2
259
96
2014
1
2
3

Sumber: Kecamatan Sukapura Dalam Angka, 2015

Gambar 3. 1 Warung di Sekitar Titik-Titik Lokasi Gunung Bromo

b. Daya Jangkau Layanan


Daya jangkau untuk dilingkup kecamatan Sukapura dapat dijangkau oleh
penduduk tetapi dengan adanya kontur dan topografi tanah membuat
akses penduduk akan lebih lama dan jarak tempuh cukup jauh. Tetapi
untuk warung dan toko dari data tersebut sudah tersebar di desa-desa
yang ada di Kecamatan Sukapura.
3. Jasa (Kantor Pos, dll)
a. Ketersediaan-Kualitas
Ketersediaan kantor pos di setiap kecamatan yaitu hanya satu kantor.
Hal ini dimaksudkan bahwa satu kantor pos dapat melayani penduduk di
masing-masing kecamatan tersebut.
Tabel 3. 6 Jumlah kantor pos di setiap kecamatan di Kabupaten

Probolinggo
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Kecamatan
Kantor
Pos
Sukapura
Sumber
Kuripan
Bantaran
Leces
Tegalsiwalan
Banyuanyar
Tiris
Krucil
Gading
Panukiran
Kota anyar
Paiton
Besuk
Kraksaan
Krejengan
Pajarakan
Maron
Gending
Dringu
Wonomerto
Lumbang
tongas
Sumberasih

1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

2013
Bis Surat
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Kantor
Pos
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

2014
Bis Surat
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Sumber: Kabupaten Probolinggo Dalam Angka, 2015


b. Daya Jangkau Layanan
Daya jangkau layanan kantor pos di setiap kecamatan cukup dekat
karena layanan kantor pos di setiap kecamatan yang berjumlah satu unit
ersebut memang diperuntukkan untuk melayani penduduk di kecamatan
tersebut.
4. Keamanan (Kantor Polisi, dll)
a. Ketersediaan-Kualitas
Adapun Pihak pengelola kawasan Taman Nasional Bromo Tengger
Semeru adalah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Balai Besar Taman
Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTN-BTS) yang berkantor pusat di Kota
Malang. Berdasarkan Peraturan Menhut Nomor : P.03/menhut-II/2007,
tentang organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Taman Nasional,
BBTN-BTS ini melakukan pengelolaan kawasan Taman Nasional Bromo
Tengger Semeru.

Kondisi keamanan pada tempat wisata bromo relative cukup


kondusif. Hal ini ditandai dengan adanya pos keamanan pada
masing-masing gerbang. Adapun kondisi dari pos keamanan masih
cukup baik dan layak. Pada masing-masing pos jaga dihuni oleh 4-5

orang.
Kondisi eksisting kantot pusat informasi dan pelayanan di wisata
bromo cukup memadai. Bangunan masih tampak kokoh dan
terawatt. Para wisatawan baik dari dalam dan luar kota maupun
mancanegara dapat menuju kantor tersebut apabila memerlukan
informasi tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan wisata
bromo. Semua dapat diakses melalui kantor tersebut, sehingga
pengunjung dapat menikmati dan memiliki tujuan jelas jika berada
di Kawasan wisata bromo.

b. Daya Jangkau Layanan


Daya jangkau layanan pos keamanan di tempat wisata di Kecamatan
Sukapura sudah cukup baik dan dapat terjangkau oleh penduduk dan
para wisatawan yang bekunjung ke Gunung Bromo.

5. Peribadatan
a. Ketersediaan-Kualitas
Ketersediaan tempat peribadatan bagi penduduk sangat penting.
Berikut merupakan jumlah tempat peribadatan di masing-masing
kecamatan di Kabupaten Probolinggo.
Tabel 3. 7 tempat peribadatan di Kabupaten Probolinggo
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Kecamatan

Masjid

Gereja

Pura

Sukapura
Sumber
Kuripan
Bantaran
Leces
Tegalsiwalan
Banyuanyar
Tiris
Krucil
Gading
Panukiran
Kota anyar
Paiton
Besuk
Kraksaan
Krejengan
Pajarakan
Maron
Gending
Dringu
Wonomerto
Lumbang
tongas
Sumberasih

24
32
46
35
50
51
64
130
88
57
44
56
48
44
52
28
66
38
65
46
41
25
49
47

2
1
1
1
1
3
1
1
2
1
1
1
-

35
10
-

Sumber: Kabupaten Probolinggo Dalam Angka, 2015


Untuk tempat peribadatan di Kecamatan Sukapura memang terdapat banyak
pura, hal ini dikarenakan di Kecamatan Sukapura pemeluk agama sangat beragam.
Wilayah inti dari wisata gunung Bromo lebih banyak penduduk yang beragama
hindu sehingga terdapat banyak pura.

Gambar 3. 2 Pura Luhur Poten di Tengah Lautan Pasir Gunung Bromo

b. Daya Jangkau Layanan


Daya jangkau penduduk terhadap tempat peribadatan yang dapat
dijangkau oleh penduduk setempat dengan berkendara motor atau
berjalan kaki. Hal ini dikarenakan di letak tempat peribadatan baik
masjid, pura dan yang lain terletak di setiap desa dan melayani tingkat
desa.
C. Agen/ Biro Travel
1. Ketersediaan dan Kualitas
2. Daya Jangkau Layanan
1.1.5 Akomodasi Pariwisata
1.1.5.1 Penginapan/Hotel/Homestay

Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagain


atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan dan
minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersil. Sedangkan
homestay adalah suatu jenis akomodasi yang berasal dari rumah rumah rakyat
yang telah ditingkatkan fasilitas dan sarananya, sehingga memenuhi syarat syarat
kesehatan, yang disewakan kepada wisatawan.
A. Tipologi Wisatawan
Hotel dan penginapan mengelompok di Kecamatan Sukapura karena terdapat
wisata gunung bromo yang sering dikunjungi oleh wisatawan domestic maupun
wisatawan mancanegara.
B. Ketersediaan dan Kualitas
Pembangunan

sektor

pariwisata

terus

digalakkan

oleh

Pemerintah

Kabupaten Probolinggo dalam rangka untuk meningkatkan Pendapatn Asli Daerah


(PAD). Yang mneliputi pembanguan obyek wisata dan segenap fasilitasnya. Salah
satunya adalah pembangunan hotel yang berada Di Kawasan Alam bromo.
Adapun hotel, mengelompok di Kecamatan Sukapura karena objek wisata
Gunung Bromo yang sering dikunjungi oleh wisatawan asing maupun domestik.
Adapun jumlah hotel yang berada Di Kecamatan Sukapura berjumlah 12 buah.
C. Tingkat Hunian
Sarana penginapan yang ada di Kabupaten Probolinggo memiliki jenis yang
beragam yaitu restoran, rumah makan, bar, hotel dan lain sebagainya. Berikut
merupakan jumlah sarana penginapan di Kabupaten Probolinggo.
Tabel 3. 8 Jenis Penginapan di Kabupaten Probolinggo
N
Jenis Penginapan
Jumlah
o
2013
2014
1
Restoran
8
8
2
Rumah makan
161
161
3
Bar
0
0
4
Hotel
27
27
5
Penginapan
74
74
6
Angkutan wisata jeep
287
287
7
Angkutan wisata kuda
365
365
8
Tenaga kerja wisata
1664
1664

Sumber: Kabupaten Probolinggo Dalam Angka, 2015


1.1.5.2 Rumah Makan/Restoran/Warung
A. Tipologi Wisatawan
Asal wisatawan menentukan tempat makan yang dipilihnya. Wisawatan
yang berasal dari Jawa Timur dan sekitar Kabupaten Probolinggo yang tidak
membutuhkan menginap terlebih dahulu untuk menuju lokasi gunung
bromo biasanya tidak menggunakan jasa rumah makan atau restoran yang
satu

tempat

dengan

hotel.

Tetapi

lain

halnya

dengan

wisatawan

mancanegara atau wisatawan lokal yang berasal dari luar Jawa Timur yang
mengharuskan untuk menginap terlebih dahulu sehingga wisatawan seperti
ini menggunakan jasa pelayanan makan di restoran atau tempat makan
yang satu lokasi dengan hotel atau penginapan.
B. Ketersediaan dan Kualitas
Salah satu fasilitas yang menunjang kegiatan pariwisata adalah rumah
makan/ restoran. Adapun rumah makan dan restoran yang berada di tempat
wisata sudah cukup memadai.

Gambar 3. 3 Restoran di sekitar wisata gunung bromo di kecamatan

sukapura
1.1.5.3 Tempat Souvenir
A. Tipologi Wisatawan

Wisatawan yang datang berkunjung di tempat wisata gunung bromo lebih


cenerung untuk menikmati keindahan gunung bromo dan alam yang sangat indah.
Tetapi untuk membeli oleh-oleh, wisatawan masih sedikit yang membeli oleh-oleh
tetapi lebih tepatnya wisatawan lebih membeli peralatan mendaki seperti topi dan
sarung tangan untuk melindungi tubuh dari suhu rendah di puncak gunung bromo.
B. Ketersediaan dan Kualitas
pengelolaan harian obyek wisata ini, pihak BBTNBTS lebih banyak berperan
serta dalam pengelolaan areal konservasi alamnya. Sedangkan pengelolaan
kegiatan wisata di kawasan ini lebih banyak dikelola oleh masyarakat sekitar. Hal ini
terlihat dengan adanya paguyubanpaguyuban yang menyediakan jasa penunjang
pariwisata seperti paguyuban Jeep yang beranggotakan 150 orang, paguyuban
kuda yang beranggotakan 300 orang. Selain itu peran serta masyarakat sekitar
juga berupa penyedia jasa guide, serta pedagang souvenir. Peran serta masyarakat
terbesar dalam pengembangan obyek wisata ini adalah pelestarian budaya
masyarakat sekitar yang beragama HinduTengger dalam ritual keagamaan yang
mengambil lokasi di Obyek Wisata Alam Gunung Bromo.

Gambar 3. 4 toko pusat oleh-oleh di Kecamatan Sukapura

1.1.6 Organisasi Kelembagaan Sosial-Budaya


1.1.6.1 Sumberdaya Manusia Penyelenggara

Sumberdaya manusia yang berada di Kecamatan Sukamara Di sekitar wisata


gunung bromo memiliki kondisi sumberdaya manusia yang cukup baik dengan
sistem pengolahan dan usaha untuk meningkatkan perekonomian. Selain itu
penduduk kecamatan sukapura mampu memanfaatkan kondisi wisata gunung
bromo sebagai mata pencaharian penduduk. Usaha tersebut yaitu menjual topi,
sarung tangan dan peralatan mendaki yang lain dari bahan rajut, menjual hasil
pertanian sebagai oleh-oleh asli dari pertanian Sukapura, dan jasa transportasi
seperti penyewaan jeep dan kuda.
1.1.6.2 Sosio-Budaya-Masyarakat
Dikabupaten Probolinggo sangat kental akan sosial budaya masyarakatnya,
ada suku tengger, seni budaya ludruk, kuda kecak,dan masih banyak yang lainnya.
Potensi sosial budaya di Kabupaten Probolinggo antara lain :
a) Masyarakat Tengger
Masyarakat Tengger yang berada di lereng Gunung Bromo sarat dengan acara yang
selalu dikaitkan dengan upacara keagamaan maupun upacara adat. Sesanti Titi
Luri yang mereka pegang teguh, sehingga setiap upacara dilakukan tanpa
perubahan, sama persis seperti yang dilaksanakan oleh para leluhurnya berabadabad yang lalu.
Selain taat beribadah dan sangat patuh menjalankan adat-istiadat, Masyarakat
Tengger dikenal jujur, patuh, dan rajin bekerja. Mereka hidup sederhana, tenteram,
dan damai. Nyaris tanpa adanya keonaran, kekacauan, pertengkaran maupun
pencurian. Suka bergotong royong dengan didukung oleh sikap toleransi yang
tinggi, disertai sesuatu yang khas, karena senantiasa mengenakan kain sarung
kemanapun mereka pergi. Tidak terbatas laki-laki, namun wanitapun juga, yang
dewasa maupun anak-anak, semua berkain sarung. Masyarakat Tengger masih
percaya dengan dengan roh halus, benda-benda gaib, tempat-tempat keramat serta
berbagai mitos.
b) Kesenian Kuda Kencak

Satu jenis kesenian yang paling unik dan menarik dari Kabupaten Probolinggo
adalah tarian Kuda Kencak. Kata kencak sendiri berarti mengangkat kaki berulang
kali. Satu gerakan indah dan jenaka yang dilakukan oleh kuda mengiringi irama
bunyi-bunyian dari gamelan yang ditabuh oleh beberapa orang. Sang kuda diberi
hiasan warna-warni. Seorang anak yang duduk dipunggungnya juga memakai
pakaian yang tidak kurang gemerlap, diberi untaian bunga sekeliling kepalanya,
dipayungi dengan payung berwarna serta diarak dan diperlakukan bagai pengantin.
Tradisi kesenian Kuda Kencak sebenarnya dilakukan dalam upacara mengkhitankan
seorang anak. Namun dalam perkembangannya menunjukkan bahwa kesenian ini
juga dilaksanakan sebagai penebus nazar atau niat seseorang.
c) Tari Kiprah Glipang
Tari Kiprah Glipang ini menggambarkan betapa gagah dan terampilnya para
pemuda yang sedang berlatih olah keprajuritan. Perkumpulan Tari Kiprah Glipang
yang terkenal berada di Desa Pendil, Kecamatan Banyuanyar, sehingga banyak
orang berkeyakinan bahwa desa inilah tempat asal muasalnya kesenian ini. Tari
Kiprah Glipang adalah sebuah tarian rakyat, salah satu bagian dari kesenian
tradisional masyarakat Probolinggo.
A. Keramahan dan Kepedulian
Keramahan dan kepedulian masyarakat di lokasi wisata terutama di
Kecamatan Sukapura dan lokasi gunung bromo sangat ramah, informative
dan saling guyub. Dengan adanya kearifan lokal yang masih sanagt kental,
budaya dan adat istiadat beserta karakteristik kehidupan masyarakat Jawa
yang masih melekat sehingga keramahan, senyum dan saling membantu
sudah biasa ditemukan pada masyarakat sekitar lokasi wisata gunung
bromo.
Selain itu, penduduk suku tengger sangat terbuka kepada pengunjung jika
ingin mengetahui adat istiadat dan upacara yang mereka yakini. Tradisi dan
adat istiadat tidak sungkan untuk dijelaskan dan diajarkan kepada
pengunjung.
B. Ketersediaan dan Kualitas

Ketersediaan dan kualitas penduduk di sekitar lokasi wisata gunung bromdo


dapat terbilang sederhana. Kehidupan desa dan guyub rukun yang terlihat
jelas sehingga penduduk dan pengunjung dapat hidup berdampingan,
wisatawan menjadi pengunjung dan penduduk suku tengger merasa
dikunjungi.

Analisis penduduk dan wisatawan


Jumlah penduduk dan jumlah wisatawan di Kabupaten Probolinggo akan terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya. Untuk mengetahui prediksi pertumbuhan
penduduk dan jumlah wisatawan pada tahun berikutnya maka yang perlu dilakukan
yaitu menghitung proyeksi jumlah penduduk dan jumlah wisatawan untuk 10 tahun
kedepan. Berikut merupakan hasil perhitungan proyeksi jumlah penduduk dan
jumlah wisatawan.
Tabel 3. 9 Jumlah Proyeksi jumlah penduduk dan proyeksi jumlah wisatawan tahun
2016-2026
No
.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Tahun
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026

Jumlah Penduduk

Jumlah Wisawatan

7.641
8.298
9.012
9.788
10.630
11.545
12.538
13.617
14.789
16.062
17.444

25.469
27.661
30.041
32.626
35.434
38.483
41.795
45.391
49.297
53.540
58.147

Sumber: hasil analisa, 2016


Melihat hasil perhitungan jumlah penduduk dan jumlah wisatawan maka hasilnya
yaitu terus meningkat dan bertambah. Dan sesuai dengan tujuan 10 destinasi
prioritas termasuk gunung Bromo maka proyeksi wisatawan tersebut harus tercapai.

Você também pode gostar