Você está na página 1de 17

ASESMEN GERIATRI

SEORANG LANSIA BERUSIA 74 TAHUN DENGAN


OSTEOARTHRITIS DAN HIPERTENSI

Disusun Oleh:
Cindy Amalia

030.11.060

Reynold Y.P. Benu

030.11.246

Pembimbing :
dr. Irfan Purnomo Aji

KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS/KESEHATAN MASYARAKAT
PERIODE SEPTEMBER 2016 NOVEMBER 2016
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Lansia menurut definisi World Health Organization (WHO) adalah orang yang berusia

60 tahun ke atas yang terdiri dari usia lanjut (elderly) 60-74 tahub, usia tua (old) 75-90 tahun,
dan usia sangat lanjut (very old) diatas 90 tahun.1
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduk berusia
60 tahun ke atas semakin meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Susenas 2014,
jumlah rumah tangga lansia sebanyak 16,08 juta rumah tangga atau 24,50 persen dari seluruh
rumah tangga di Indonesia. Rumah tangga lansia adalah yang minimal salah satu anggota
rumah tangganya berumur 60 tahun ke atas. Jumlah lansia di Indonesia mencapai 20,24 juta
jiwa, setara dengan 8,03 persen dari seluruh penduduk Indonesia tahun 2014. Jumlah lansia
perempuan lebih besar daripada laki-laki, yaitu 10,77 juta lansia perempuan dibandingkan
9,47 juta lansia laki-laki. Adapun lansia yang tinggal di perdesaan sebanyak 10,87 juta jiwa,
lebih banyak daripada lansia yang tinggal di perkotaan sebanyak 9,37 juta jiwa. 2 Di
Kelurahan Gandaria Selatan, lansia berusia 60 tahun ke atas berjumlah 4,754 lansia atau
19,23% dari jumlah seluruh penduduk di Kelurahan Gandaria Selatan. (Data penduduk
penduduk Kelurahan Gandaria Selatan, Desember 2015)
Dengan bertambahnya jumlah lansia, maka jumlah permasalahan pada lansia juga
akan bertambah.

Lansia bukan hanya mempunyai masalah fisik tetapi juga masalah

psikiatrik terutama depresi dan anxietas. Lansia sering dikaitkan dengan masalah disabilitas.
Disabilitas merupakan suatu ketidak mampuan melaksanakansuatu aktivitas/kegiatan tertentu

sebagaimana layaknya orang normal yangdisebabkan oleh kondisi kehilangan atau ketidak
mampuan baik psikologis,fisiologis, maupun kelainan struktur atau fungsi anatomis.1
Salah satu penyakit yang juga menyebabkan disabilitas adalah osteoarthritis.
Osteoarthritis merupakan penyakit tipe paling umum dari arthritis, dan dijumpai khusus pada
orang lanjut usia atau sering disebut penyakit degeneratif.3 Dari aspek karakteristik umum
pasien yang didiagnosis penyakit sendi osteoarthritis, menurut Arthritis Research UK (2012),
memperlihatkan bahwa usia, jenis kelamin, obesitas, ras/genetik, dan trauma pada sendi
mempunyai kolerasi terhadap terjadinya osteoarthritis. Prevalensi penyakit osteoarthriti
smeningkat secara dramatis di antara orang yang memiliki usia lebih dari 50 ahun. Hal ini
adalah karena terjadi usia pada kolagen dan proteoglikan yang menurunkan ketegangan dari tulang
rawan sendi dan juga karena pasokan nutrisi yang berkurang untuk tulang rawan. 3

BAB II
2

ASESMEN GERIATRI
2.1

2.2

IDENTITAS USIA LANJUT


Nama

: Ny. Siti Endah

Jenis kelamin

: Perempuan

Tempat, tanggal lahir/Usia

: Blora, 16 Januari 1942/74 tahun

Alamat

: Jl. Poncol I RT 007/RW 005, Gandaria Selatan

Riwayat pekerjaan

:-

Agama

: Islam

Nama orang terdekat

: Tn. Marhadi (Suami)

Jumlah anak

: 2 orang

Jumlah cucu

:-

Jumlah cicit

:-

Pembiayaan kesehatan

: BPJS

Pria: 1 orang

Wanita: 1 orang

RIWAYAT MEDIS / EVALUASI FISIK


Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada kunjungan I tanggal 7 Oktober
2016, kunjungan II pada tanggal 14 Oktober 2016 dan kunjungan III pada 21 Oktober
2016.

2.3

Riwayat Medis :
1) Keluhan utama
Nyeri pada lutut kanan selama 2 minggu.
Riwayat penyakit sekarang
Pasien wanita berusia 74 tahun mengeluh nyeri pada lutut kanan yang sudah
dirasakan selama 2 minggu. Nyeri yang dirasakan semakin memberat dan
membuat pasien tidak bisa menekuk lutut. Apabila bangkit dari duduk pasien
harus dibantu, dan tidak bisa berdiri lama sehingga pasien lebih sering duduk.
Pasien mengeluh sering mengalami kaku pada kedua lutut 30 menit pada saat
bangun di pagi hari.
Pasien juga mempunyai riwayat hipertensi dan selama ini pasien mengonsumsi
amlodipin yang di dapat dari puskesmas.
2) Riwayat pembedahan
Tidak terdapat riwayat pembedahan.
3) Riwayat opname Rumah Sakit
3

Tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.


4) Riwayat kesehatan lain
Melakukan pemeriksaan kesehatan pada : Puskesmas Kelurahan Gandaria Selatan
Pemeriksaan gigi/gigi palsu : Lain-lain : 5) Riwayat alergi
Tidak mempunyai riwayat alergi
6) Kebiasaan
Merokok
Apakah anda merokok? Tidak
Apakah orang terdekat atau di sekitar anda merokok? Tidak.
Minum Alkohol
Apakah anda minum minuman beralkohol? Tidak. Saya tidak pernah minum
minuman beralkohol.
Olah raga
Apakah anda melakukan olah raga? Ya.
Bila YA, apa jenis olah raga yang biasa anda lakukan? Jalan santai
Berapa kali dalam seminggu? Setiap hari di pagi hari namun semenjak nyeri lutut
saya tidak pernah berolahraga
Berapa lama intensitas waktu anda melakukan olahraga tersebut? 30 45 menit.
Konsumsi Kopi
Apakah anda minum kopi? Tidak
Kesimpulan : Pasien tidak pernah merokok dan minum alkohol. Pasien rutin
melakukan olahraga berupa jalan santai, setiap pagi hari. Pasien juga tidak pernah
mengkonsumsi kopi.

7) Obat-obatan yang dikonsumsi saat ini


Obat-obatan yang dikonsumsi dengan dan tanpa resep dokter akan dijabarkan
pada tabel berikut:
Tabel 1. Obat yang dikonsumsi dengan resep dokter
Dengan resep dokter

Dosis dan pemakaian

Amlodipin 10 mg
Na Diklofenak 50 mg

1x1
2x1

8) Penapisan depresi
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat dengan
perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
Tabel 2. Penapisan depresi
Setiap
waktu
Berapa seringkah bulan yang lalu
masalah kesehatan anda menghalangi
kegiatan anda, (mis. pergi
mengunjungi teman, aktivitas sosial)?
b. Berapa seringkah bulan lalu anda
merasa gugup?
c. Berapa seringkah bulan lalu anda
merasa tenang dan damai?
d. Berapa seringkah bulan lalu anda
merasa sedih sekali?
e. Berapa seringkah bulan lalu anda
merasa bahagia?
f. Berapa seringkah bulan lalu anda
merasa begitu sedih sampai serasa tak
ada sesuatupun yang mungkin
menghiburnya?
g. Selama bulan lalu, berapa seringnya
perasaan depresi anda mengganggu
kerja anda sehari-hari?
h. Selama bulan lalu, berapa sering anda
merasa tak ada lagi sesuatu yang anda
harapkan lagi?
i. Selama bulan lalu, berapa sering anda
merasa tak diperhatikan keluarga?
j. Berapa sering selama bulan lalu anda
merasa ingin menangis saja?
k. Selama bulan lalu, berapa sering anda
merasa bahwa hidup ini sudah tak ada
gunanya lagi?

Sering
sekali

Kadang Jarang Tidak


kadang sekali pernah

a.

Kesimpulan : Kesimpulan : Tidak terdapat tanda-tanda gangguan mood/depresi

9) Status Fungsional
a) ADL dasar dan Instrumental
Tabel 3. ADL dasar dan Instrumental
Bisa sendiri
sepenuhnya

Perlu
bantuan
seseorang

Tergantung
orang lain
sepenuhnya

Mandi
Ambulasi
Tranfer
Berpakaian
Berdandan
BAB / BAK
Makan
Sediakan makan
Atur keuangan
Atur minum obat-obatan
Bertelepon

Kesimpulan : seluruh aktivitas dapat dikerjakan sendiri. Untuk fungsi


ambulasi, pasien membutuhkan bantuan seseorang
b) Keterbatasan Fungsional
Sudah berapa lamakah (apabila ada) kesehatan anda membatasi kegiatan anda
berikut ini?
Tabel 4. Keterbatasan Fungsional
>3 bulan
Berbagai pekerjaan berat
(mis. angkat barang, lari)
Berbagai pekerjaan sedang
(mis.menggeser meja /
almari, angkat barang
belanjaan)
Pekerjaan ringan di rumah
yang biasa dikerjakan
Mengerjakan pekerjaan (di
kantor / sehari-hari)
Naik bukit / naik tangga
Membungkuk, berlutut
Berjalan kl.100 meter
Makan, mandi, berpakaian

< 3 bulan

Tak terbatasi

Kesimpulan : Pada pasien didapatkan keterbatasan fungsional seperti berlari,


naik tangga, dan berlutut.
2.4 PEMERIKSAAN FISIK (Dilakukan pada tanggal 7 Oktober 2016)
1. Tanda Vital
Tabel 5. Pemeriksaan Tanda Vital

Tekanan darah (mmHg)


Nadi/ menit
Laju respirasi/menit
Berat badan (kg)
Tinggi badan (cm)

Baring
150/90
72
18
2 bulan yl
66 kg
155 cm

Duduk
150/90
72
20
1 bulan yl
66 kg
155 cm

Berdiri
140/90
80
20
Saat ini
66 kg
155 cm

BMI (kg/m2)

27,4

2. Keadaan Kulit
Bercak kemerahan
Lesi kulit lain
Curiga keganasan
Dekubitus
3. Pendengaran

: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada

27,4

27,4

Tabel 6. Pemeriksaan pendengaran


Ya

Dengar suara normal


Pakai alat bantu dengar
Serumen impaksi

Tidak

4. Penglihatan
Tabel 7. Pemeriksaan penglihatan
Ya
Dapat membaca huruf surat kabar
- Tanpa kaca mata
- Dengan kaca mata
Terdapat katarak/tidak
- Kanan
- Kiri

Tidak

Tidak memakai kacamata

Tabel 8. Hasil Funduskopi


Dapatan
funduskopi
Kanan
Kiri

Normal

Abnormal (jelaskan)

Tak terlihat

Tidak dilakukan
Tidak dilakukan

5. Mulut
Tabel 9. Pemeriksan mulut
Buruk
Higiene mulut

Baik

Tidak ada
Gigi palsu
Terpasang
Lecet di bawah gigi palsu
Lesi yang lain (kalau ada jelaskan)

6. Leher
Tabel 10. Pemeriksan leher

Derajat gerak
Kel. Tiroid

Normal

Abnormal (jelaskan)

Bekas luka pada tiroid : tidak ada


Massa lain

: tidak ada

Kelenjar limfe

: tidak teraba membesar

7. Dada
Massa teraba / tidak

: tidak teraba massa

Kelainan lain

: tidak ada

8. Paru-paru
Tabel 11. Pemeriksan paru-paru
Perkusi
Auskultasi :
- suara dasar
- suara tambahan

Kiri
Sonor

Kanan
Sonor

Vesikuler
Rhonkhi (-), wheezing (-)

Vesikuler
Rhonkhi (-), wheezing (-)

9. Kardiovaskuler
Tabel 12. Pemeriksan kardiovaskuler
a. Jantung
- Irama
- Bising

Regular

Ya

- Gallop

Ada

Lain-lain (jelaskan)
b. Bising
- Karotis : Kiri
Kanan
- Femoralis : Kiri
Kanan
c. Denyut nadi perifer
- A. dorsalis pedis
Kiri
Kanan
- A. tibialis posterior
Kiri
Kanan
d. Edema
- Pedal
- Tibial

Ireguler
Tidak

Tidak

Ada

Tidak

Tidak

Ada
(regular)
(regular)
(regular)
(regular)
Tak ada
+1

+2

+3

+4

Sakral

10. Abdomen
Hati membesar/ tidak
Massa abdomen lain
Bising/ bruit
Nyeri tekan

: tidak
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada

Cairan asites

: tidak ada

Limpa membesar/ tidak

: tidak

11. Rektum/ anus


Tabel 13. Pemeriksan rectum/anus
Ada
Tonus sphincter ani
Pembesaran prostat
Jelaskan kalau ada
Massa di rectum
Impaksi fekal

Tidak

Tidak Diperiksa

12. Genital/ pelvis :


Tabel 14. Pemeriksan genital
Ya
Atrofi vaginal
Massa
Vaginitis atroficans
Nyeri tekan
Prolaps pelvis
Lain-lain : Tes pap: Tidak dikerjakan

Tidak
Tidak Diperiksa

13. Muskuloskeletal
Tabel 15. Pemeriksan muskuloskeletal

Deformitas
Gerak terbatas
Nyeri
Benjolan/
peradangan
Krepitasi

Tak
ada

Tl.
Blkg

Bahu

Siku

Tangan

Pinggul

Lutut

Kaki

Kesimpulan : Pasien mengalami keterbatasan gerak, nyeri pada lutut kanan serta
krepitasi pada lutut kanan
14. Neurologik / Psikologik
a. Status Mentalis :
9

Tabel 16. Pemeriksan neurologis


Baik
Orientasi
Orang
Waktu
Tempat
Situasi

Terganggu

Baik

Daya ingat
Sangat lampau
Baru terjadi
Ingat obyek stlh 5 menit
segera (mengulang)

Terganggu

Kuisioner pendek / portable tentang Status Mental :


Tabel 17. Status mental
Betul

Tanggal berapakah hari ini ?


Hari apakah hari ini ?
Apakah nama tempat ini ?
Berapakah nomor telpon rumah anda ?
Berapakah usia anda ?
Kapankah anda lahir (tgl/bln/thn) ?
Siapa nama gubernur sekarang ?
Nama gubernur sebelum ini ?
Nama ibumu sebelum menikah ?
20 dikurang 3 dan seterusnya

Salah

Jumlah kesalahan
0-2 kesalahan : baik
3-4 kesalahan : gangguan intelek ringan
5-7 kesalahan : gangguan intelek sedang
7-10 kesalahan : gangguan intelek berat
Kesimpulan : Tidak terdapat kesalahan dalam menjawab kuisioner, maka
disimpulkan status mentalis baik.
b. Perasaan hati / afeksi : baik
c. Umum
Tabel 18. Pemeriksan umum
Normal

Abnormal (jelaskan)

10

Syarat otak
Motorik : - Kekuatan
- Tonus
Sensorik : - Tajam
- Raba
- Getaran

(menurun)

Normal
Refleks
Serebelar : - Jari ke hidung
- Tumit ke ujung
kaki
- Romberg
Gerak langkah

Abnormal (jelaskan)

Kesimpulan : terdapat kelemahan minimal pada kekuatan motorik ekstremitas


inferior.
d. Tanda-tanda lain
Tabel 19. Tanda-tanda lain
Ya
Tremor saat istirahat
Rigiditas cog-wheel
Bradikinesia
Tremor intense
Gerakan tak sadar
Refleks patologis

Tidak

Bila Ya, jelaskan

Kesimpulan : status neurologis pasien baik.


C. Data Laboratorik
Tabel 20. Hasil laboratorium
Tanggal
4 Oktober 2016

Jenis data
Hb
Hematokrit
Leukosit
Trombosit
Asam urat
Trigliserida
HDL
LDL
Kolesterol total

Hasil
12,2 g/dl
38%
12.000/mm3
168.000
5,6 mg/dl
175 mg/dl
75 mg/dl
110 mg/dl
170 mg/dL

D. HASIL PEMERIKSAAN TAMBAHAN LAIN : E.

DAFTAR MASALAH DAN RENCANA PENANGANAN


11

Tabel 21. Daftar masalah dan rencana penanganan


Tanggal
7 Oktober
2016

Problem
Osteoartritis genu dekstra
Hipertensi

Rencana
Memberikan informasi mengenai penyakit yang diderita
kepada pasien dan keluarga.
Mengedukasikan pasien agar menghindari kegiatan yang
dapat menambah gejala nyeri pada lutut pasien, seperti
hindari angkat berat, naik tangga
Mengajarkan latihan fisik pada pasien
Menganjurkan agar pasien rutin memeriksa kesehatan ke
dokter dan minum obat yang diberikan secara teratur
Menganjurkan menggunakkan tongkat apabila keluhan
semakin berat dan membatasi aktivitas fisik sehari-hari
Menyarankan kepada keluarga usahakan lantai WC tidak
licin.
Memberikan informasi mengenai hipertensi dan juga
komplikasi dari hipertensi kepada pasien dan keluarga.
Edukasi pasien untuk mengatur pola makan seperti
mengurangi makanan yang tinggi garam dan kolesterol.
Menganjurkan agar pasien teratur minum obat hipertensi
yang diberikan oleh dokter di puskesmas secara teratur,
dan rajin kontrol di puskesmas
Edukasi pasien untuk berolahraga secara rutin seperti
jalan santai (olahraga dapat dilakukan setelah keluhan
nyeri lutut pada pasien sudah mulai membaik)

F. LAPORAN LANJUTAN
Tabel 22. Laporan lanjutan
Tanggal
7 Oktober 2016

- Problem diagnostic
- Osteoarthritis genu
dekstra
- Hipertensi

- Kegiatan
- Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
- Mengajarkan latihan fisik kepada pasien yaitu
latihan

fleksibilitas

(misalkan

teknik

peregangan) dan latihan kekuatan.


- Memberikan edukasi kepada pasien untuk
mengatur pola makan, seperti kurangi makanan
tinggi garam dan tinggi lemak
- Menganjurkan pasien untuk kontrol rutin ke
14 Oktober

- Osteoartritis

2016

dekstra
- Hipertensi

genu

puskesmas dan patuh minum obat


- Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
(hasil anamnesis: nyeri berkurang, pasien sudah
bisa menekuk lutut tanpa merasa nyeri namun
masih nyeri apabila berdiri yag lama, hasil
pemeriksaan fisik : Tekanan Darah : 150/90
mmHg)
- Edukasi pasien untuk tetap latihan fisik,

12

berolahraga (jalan santai), menjaga pola makan,


minum obat secara teratur
21 Oktober
2016

- Osteoartritis

genu

dekstra

- Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik


(Hasil anamnesis : pasien sudah tidak merasa
nyeri dan dapat melakukan aktivitas sehari-hari
seperti biasanya, nyeri hanya dirasakan saat
pasien duduk lama di kursi yang rendah saat
mencuci pakaian, Hasil pemeriksaan fisik :
Tekanan darah : 130/90 mmHg)
- Mengevaluasi hasil dari instruksi yang sudah
diberikan kepada pasien
- Menganjurkan kepada pasien dan keluarga agar
membatasi pekerjaan yang berat kepada pasien
yang dapat menimbulkan nyeri pada lutut
(seperti mencuci pakaian dengan kursi yang
rendah, mengangkat barang yang berat, menjaga
agar toilet tidak licin)

Pada Pemeriksaan Fisik


Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah : 130/90 mmHg, pada pemeriksaan
muskuloskeletal didapatkan gerak terbatas, nyeri dan krepitasi + pada genu dekstra serta
kekuatan motorik tungkai kanan = 4.
Pada asesmen geriatrik (Summary)
Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang didapatkan
diagnosis pada pasien ini osteoarthritis genu dekstra dan hipertensi
Rencana Perawatan Terpadu / Comprehensive Care
Edukasi
- Edukasi pasien untuk menghindari faktor risiko seperti mengangkat barang yang
-

berat, naik tangga, aktivitas berat yang menambah nyeri pada lutut.
Menganjurkan pasien berolahraga ringan 30 menit (misalnya jalan santai)
Edukasi pasien untuk mengatur pola makan (kurangi makanan yang tinggi garam
dan tinggi kolesterol)

13

Terapi Farmakologik
- Obat antihipertensi berupa Amlodipin 1 x 10 mg dan hydrochlorothiazide (HCT) 1
-

x 25 mg
Obat antinyeri berupa Natrium Diklofenak 2 x 50 mg

DAFTAR PUSTAKA
14

1. Pranarka, K. Penerapan Geriatrik Kedokteran Menuju Usia Lanjut yang Sehat. Univ Med.
2006; 25(4):187-97.

2. Badan Pusat Statistik. Statistik Penduduk Lanjut Usia. BPS Jakarta 2015
3. Lozada, C.J., 2013, Osteoarthritis, http://emedicine.medscape.com/ diakses pada 12 Agustus
2016

LAMPIRAN

15

7/10/2016

Kunjungan
ke I

14/10/2016

Kunjungan
ke II

16

21/10/2016

Kunjungan
ke III

17

Você também pode gostar