Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
BAB 4
Pendekatan &
Metodologi
selayaknya
mengakomodasi
dievaluasi
perubahan
setiap
yang
lima
terjadi
di
tahun
agar
dapat
bidang
perencanaan
4-1
LAPORAN PENDAHULUAN
kota/
yang
kawasan
bertujuan
dan
untuk
rencana
mengetahui
sampah
dengan
mengedepankan
pengangkutan,
pengolahan,
dan
pemrosesan
akhir sampah.
3. Program dan kegiatan penanganan sampah disusun berdasarkan
hasil evaluasi terhadap permasalahan yang ada dan kebutuhan
pengembangan di masa depan.
4. Kriteria, mencakup kriteria teknis yang dapat diaplikasikan dalam
perencanaan yang sudah umum digunakan, tetapi jika ada data
hasil survei, maka kriteria teknis menjadi bahan acuan.
5. Standar pelayanan ditentukan sejak awal, seperti tingkat pelayanan
dan
cakupan pelayanan yang diinginkan.
6. Rencana alokasi lahan TPA, untuk merencanakan penanganan
sampah dari
alokasi lahan.
7. Rencana keterpaduan dengan air minum, air limbah, dan
drainase, yang meliputi :
a. Identifikasi sumber air baku air minum.
4-2
LAPORAN PENDAHULUAN
dan perizinanan.
9. Rencana
pengembangan
kelembagaan.
Kelembagaan
pengembangan
sesuai
dengan
arahan
dalam
perlu
mempertimbangkan
beberapa
hal
sebagai
berikut:
a. Kondisi pelayanan eksisting termasuk keberadaan TPA dan
masalah pencemaran yang ada.
4-3
LAPORAN PENDAHULUAN
4-4
LAPORAN PENDAHULUAN
Tersedianya
Fasilitas
Pengurangan
Sampah
di
Perkotaan
a. Pengertian
1) Pengurangan sampah adalah meliputi kegiatan pembatasan
timbulan
sampah,
pendaurulangan
sampah
dan/atau
rumah
tangga
yang
berasal
dari
kawasan
dan
berkesinambungan
yang
meliputi
sampah
3R,
yang
selanjutnya
dipilah
sesuai
LAPORAN PENDAHULUAN
c. Cara Perhitungan
SPM pengurangan sampah di perkotaan adalah persentase
jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengurangan
volume sampah (3R) terhadap jumlah total penduduk perkotaan.
SPM = (A/B) x 100%
Dimana:
A
Dimana:
C=
D=
Contoh Perhitungan:
Jika kota A pada akhir tahun SPM memiliki fasilitas pengurangan
sampah 3R sebanyak 13 unit. Dimana setiap unit fasilitas
pengurangan sampah mampu melayani penduduk sebanyak
1.000 jiwa, maka jumlah penduduk yang dilayani melalui fasilitas
pengurangan sampah adalah
= 13 unit x 1.000 jiwa/unit = 13.000 jiwa
Jika jumlah penduduk kota A sampai akhir tahun pencapaian SPM
adalah sebanyak 60.000 jiwa.
4-6
LAPORAN PENDAHULUAN
fasilitas
pengurangan
volume
sampah
e. Rujukan
-
4-7
LAPORAN PENDAHULUAN
Peraturan
Pemerintah
Nomor
81
Tahun
2012
tentang
Penyelenggaraan
Prasarana
Dan
Sarana
Sosialisasi
kepada
masyarakat
mengenai
kegiatan
Memfasilitasi
pembangunan
prasarana
dan
sarana
4-8
LAPORAN PENDAHULUAN
Membangun
fasilitas
pengurangan
volume
sampah
di
2.
Tersedianya
Sistem
Pengangkutan
Sampah
di
Perkotaan
a. Pengertian
Pengangkutan sampah adalah membawa sampah dari sumber
timbulan
sampah
dan/atau
tempat
penampungan
sampah
4-9
LAPORAN PENDAHULUAN
Dimana:
A = jumlah
penduduk
yang
dilayani
melalui
kegiatan
A = (C x 1.000 x D x E) /
F
Dimana:
C
Contoh Perhitungan:
Jika kota A telah melakukan pengangkutan sampah di beberapa
wilayah kota. Pada akhir tahun pencapaian SPM, memiliki
kendaraan pengangkut berupa 10 unit motor sampah dengan
4 - 10
LAPORAN PENDAHULUAN
d. Sumber Data
-
Metode
Pengambilan
dan
Pengukuran
Contoh
Data
primer
terkait
pengangkutan
pelayanan
sampah
perkotaan
kendaraan
pengangkut,
ritasi
sampah
(jumlah
di
daerah
dan
kapasitas
pengangkutan
termasuk
4 - 11
LAPORAN PENDAHULUAN
Peraturan
Pemerintah
Nomor
16
Tahun
2005
tentang
2012
tentang
Peraturan
Pemerintah
Nomor
81
Tahun
Penyelenggaraan
Prasarana
dan
Sarana
4 - 12
LAPORAN PENDAHULUAN
SNI
19-3964-1994
Pengukuran
tentang
Contoh
Metode
Timbulan
dan
Pengambilan
Komposisi
dan
Sampah
Perkotaan
f. Target
Nilai SPM Pengangkutan Sampah adalah 70% untuk Tahun 2019.
g. Langkah kegiatan
-
Menentukan
rencana
tahapan
pelayanan
persampahan
perkotaan
-
Menghitung
jumlah
kendaraan
yang
dibutuhkan
sesuai
Melakukan
pembersihan
dan
perawatan
berkala
untuk
LAPORAN PENDAHULUAN
Tersedianya
Sistem
Pengoperasian
Tempat
pengoperasian
TPA
meliputi
pengoperasian
TPA,
di
areal
pengurugan
sampah,
dengan
cara
dipadatkan dan ditutup dengan tanah penutup sekurangkurangnya setiap tujuh hari. Metode ini merupakan metode yang
bersifat antara, sebelum mampu menerapkan metode lahan
urug saniter.
secara
sistematis,
dengan
penyebaran
dan
mutu
pelayanan
dasar
sektor
persampahan
kepada
4 - 14
LAPORAN PENDAHULUAN
(40%),
kualitas
pengolahan
lindi
(40%),
dan
= 0,0
Controlled landfill
= 1,0
= 0,0
Controlled landfill
= 0,5
Sanitary landfill
= 1,0
= 1,0
= 0,0
4 - 15
LAPORAN PENDAHULUAN
(controll
landfil).
Setelah
melalui
pemeriksaan
lindi,
sistem
perpipaan
penangkapan
dan
4 - 16
LAPORAN PENDAHULUAN
e. Rujukan
-
Peraturan
Daerah
terkait
Baku
Mutu
Efluen
dan/atau
Peraturan
Pemerintah
Nomor
16
Tahun
2005
tentang
2012
tentang
Peraturan
Pemerintah
Nomor
81
Tahun
Penyelenggaraan
Prasarana
dan
Sarana
f. Target
Nilai SPM Pengoperasian TPA adalah 70% untuk Tahun 2019.
4 - 17
LAPORAN PENDAHULUAN
g. Langkah kegiatan
-
h. SDM
SDM institusi yang membidangi pengoperasian TPA.
4 - 18
LAPORAN PENDAHULUAN
Peta kota
Data teknis.
4 - 19
LAPORAN PENDAHULUAN
lokasi sumber
prasarana
kota,
pada
umumnya
dapat
Perumahan,
komplek
meliputi
baik
yang
perumahan
teratur,
komplek
tidak
teratur
dan
non
maupun
perumahan kumuh.
-
LAPORAN PENDAHULUAN
Fasilitas umum,
meliputi
perkantoran,
fasilitas
wilayah
pelayanan
yang
menjadi
sasaran
spesifikasi
teknis
berikut.
Cantumkan
hasil
4 - 21
LAPORAN PENDAHULUAN
wilayah
pelayanan
mengikuti
arah
teknis
dalam
menentukan
wilayah
Kepadatan penduduk
Kelayakan operasi
Apabila
terdapat
penanganan seperti
sistem
pada
eksisting,
maka
ketentuan
lakukan
umum
dan
Uraikan
sasaran
wilayah
pelayanan
dan
arah
4 - 22
LAPORAN PENDAHULUAN
terpilih
yang
mencakup
semua
tahapan
wilayah
terpilih
perencanaan,
tersebut
dan
pada
sebuah
lengkapi
dengan
Lokasi
PSP
dari
sumber
hingga
TPA
dan
pengembangannya,
-
4. Hasil Pengkajian
Hasil pengkajian berupa ketetapan pasti mengenai:
a. Sumber timbulan, komposisi dan karakteristik sampah
b. Pola penanganan sampah mulai dari sumber hingga TPA, serta
rute pengangkutan alternatif;
4 - 23
LAPORAN PENDAHULUAN
sumber
timbulan,
komposisi
dan
karakteristik
sampah
oleh
tenaga
ahli
bersertifikat
dengan
survei
lapangan
yang
seksama
dan
Foto lokasi;
LAPORAN PENDAHULUAN
sketsa
lokasi,
peta
dengan
ukuran
gambar
sampah
yang
disurvei
harus
memenuhi
Menggambarkan karakteristik
dan
komposisi
sampah
tentang
Metode
Pengambilan
dan
Pengukuran
4. Cara Pengerjaan
Persiapan
Dalam
persiapan
survei
sumber
timbulan,
komposisi
dan
4 - 25
LAPORAN PENDAHULUAN
Siapkan
surat
pengantar
yang
diperlukan
dalam
Siapkan
formulir
lapangan
yang
dibutuhkan
digunakan
agar
untuk
mempermudah
Siapkan
tata
cara
survei
dan
manual
mengenai
Siapkan
estimasi
pelaksanaan
survei
lamanya
serta
survei
dan
perkiraran
jadwal
biaya
yang
diperlukan;
-
Ambil
sampel
sampah
sesuai
dengan
SNI
No
19-
LAPORAN PENDAHULUAN
(KK)yang
representatif
permukiman
mewakili
suatu
wilayah
Cd = koefisien perumahan
Cd
K = S/N
kaji timbulan
4 - 27
LAPORAN PENDAHULUAN
oleh
tenaga
tahun
dalam
ahli
dengan
bidang
pengalaman
demografi
dan
ketatakotaan.
Tersedia
surat
yang
diperlukan
dalam
pelaksanaan
pekerjaan;
Tersedia data statistik sampai dengan 10 tahun terakhir
yang terdiri dari:
-
statistik penduduk;
kepadatan penduduk;
persebaran penduduk;
Ketentuan Teknis
Kependudukan
Ketentuan teknis untuk tata cara survei dan pengkajian
4 - 28
LAPORAN PENDAHULUAN
Wilayah
sasaran
survei
harus
kategori
wilayah
berdasarkan
dikelompokan
jumlah
ke
penduduk
dalam
sebagai
berikut:
Kategori Wilayah
Kota Metropolitan
>
>
Kota
Besar
1.000.000
200.000
Kota
Sedang
Kota Kecil
Desa
500.000 1.000.000
100.000 200.000
100.000 500.000
20.000 100.000
10.000 100.000
2.000 20.000
3.000 10.000
600 2.000
dengan
menggunakan
salah
satu
metode
4 - 29
LAPORAN PENDAHULUAN
Pa P1
T2 T1
Dimana:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n;
P0 = Jumlah penduduk pada tahun dasar;
Tn = Tahun ke n;
T0 = Tahun dasar;
K a = Konstanta arithmatik;
P1 = Jumlah penduduk yang diketahui pada tahun ke I;
P2
terakhir;
T1 = Tahun ke I yang diketahui;
T2 = Tahun ke II yang diketahui.
o Metode Geometrik
Pn = P0 (1+r)n
Dimana:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun ke n;
P0 = Jumlah penduduk pada tahun dasar;
r = laju pertumbuhan penduduk
n = Jumlah interval tahun
o Metode Least Square
4 - 30
LAPORAN PENDAHULUAN
menentukan pilihan
rumus
proyeksi
jumlah
Ada sumber daya baik alam maupun bukan alam yang dapat
mendukung penghidupan dan kehidupan di kota yang akan di
4 - 31
LAPORAN PENDAHULUAN
Cara Pengerjaan
Persiapan
Pekerjaan persiapan untuk tata cara ini adalah sebagai berikut:
-
Cara pengerjaan
-
Survei demografi
o Siapkan surat izin untuk ke kelurahan
o Kumpulkan data dari kelurahan yang bersangkutan
o Catat jumlah per kelurahan
Ketatakotaan
o Lakukan peninjauan lapangan untuk membandingkan tata
guna tanah berdasarkan peta dari dinas tata kota dengan
tata guna tanah sesungguhnya
4 - 32
LAPORAN PENDAHULUAN
di
atas
peta
lokasi
daerah
perumahan,
Pengkajian Demografi
o Hitung
mundur
jumlah
penduduk
per
tahun
untuk
geometrik
dan
least
square
dengan
Pengkajian Ketatakotaan
o Pelajari
rencana
induk
kota
yang
bersangkutan dan
LAPORAN PENDAHULUAN
peninjauan
kembali
terhadap
rencana
tata
peruntukan
daerah
industri;
peruntukan
daerah perkantoran.
o Buat
pembahasan
hasil
peninjauan
kembali
rencana
Keuangan
Ketentuan Teknis
Survei dan pengkajian biaya, sumber pendanaan dan keuangan dalam
pelaksanaannya merupakan perolehan data lapangan yang akan
digunakan dalam analisis keuangan. Data lapangan yang diperlukan
adalah sebagai berikut:
LAPORAN PENDAHULUAN
2. Nama (opsional)
3. Usia
4. Alamat
Kota
Kecamatan
Kelurahan
RW
RT
6. Tingkat Pendidikan
a. Tinggi
4 - 35
LAPORAN PENDAHULUAN
b. SD (tidak tamat)
g. SMA (tamat)
c. SD (tamat)
h.
Universitas/Akademik
(tidak
tamat)
d. SMP (tidak tamat)
h. Universitas/Akademik (tamat)
e. SMP (tamat)
8. Pekerjaan utama kepala keluarga
a. Petani
f.
Profesional
(dokter, pengacara,
arsitek)
b. Pedagang
g. supir
h. Buruh/kuli
d. Pegawai swasta
i. pensiunan
Lain-lain (sebutkan)
b. Pedagang
g. Supir
4 - 36
LAPORAN PENDAHULUAN
h. Buruh/kuli
d. Pegawai swasta
12.
4 - 37
LAPORAN PENDAHULUAN
14.
c. Rumah keluarga
b. Rumah dinas
d. sewaan
Harga tanah
Rp.
15.
16.
Bagaimana
kondisi
keamanan
di
wilayah
sekitar
Bagaimanakah
kondisi
lingkungan
anda,
khususnya
b. Dinas Kebersihan
e. lain-lain (sebutkan)
c. Swasta
19.
e. Sekali seminggu
4 - 38
LAPORAN PENDAHULUAN
g. Tidak tahu
Rp.
21.
Apakah
anda
puas
dengan
pelayanan
pengumpulan
4 - 39
LAPORAN PENDAHULUAN
Usia
< 20 Tahun
21-40 Tahun
41-60 Tahun
> 60 Tahun
Jumlah
Persentase
Total
Usia
Tinggi
Menengah
Rendah
Jumlah
Persentase
Total
Tingkat
Pendidikan
Tidak Sekolah
SD
Jumlah
Persentase
4 - 40
LAPORAN PENDAHULUAN
SMP
SMA
Universitas/Akademi
Total
Jenis Pekerjaan
Jumlah
Petani
Pedagang
Pegawai swasta
Profesional
dll)
Supir
Buruh
Pensiunan
10
Lain-lain (wirausaha)
(dokter,
Persenta
se
pengacara,
Total
Rata-rata Pendapatan
Rp.
500.000
2.000.000
Jumlah
Persentase
Rp.
Total
4 - 41
LAPORAN PENDAHULUAN
Rata-rata Pengeluaran
Rp.
500.000
2.000.000
Jumlah
Persentase
Rp.
Total
Permanen
Semi-permanen
Non-permanen
Jumlah
Persentase
Total
Rumah Pribadi
Rumah Dinas
Rumah Keluarga
Sewaan
Jumlah
Persentase
Total
Jumlah
Keluarga
1-3
4-5
Anggota Jumlah
Persentas
e
4 - 42
LAPORAN PENDAHULUAN
6
Total
Tabel 4.11. Responden berdasarkan lama tinggal
No
< 10
11 40
> 41
Jumlah
Persentas
e
Total
LAPORAN PENDAHULUAN
4.5.2 Drainase
Perencanaan PTMP permasalahan juga harus mempertimbangkan
perencenaan drainase perkotaan. Erat kaitan antara sampah dan banjir
atau genangan akibat saluran drainase yang tersumbat sampah. Begitu
juga sungai bisa dipenuhi sampah yang hanyut melalui saluran drainase
kota. Perencanaan drainase sudah mempertimbangkan curah hujan dan
periode ulang hujan tetapi banjir tetap saja terjadi karena salurannya
dipenuhi sampah. Sumber sampah ini bisa dari rumah tangga, bisa juga
dari TPS dan transportasi sampah selama pengangkutannya menuju
TPS atau TPA. Karena potensi sumbatan sampah di saluran drainase
hampir selalu terjadi, maka lokasi tertentu hendaklah dipasang trash
rack untuk mengangkat sampah dari saluran drainase atau dari sungai.
Sampah yang sudah diangkut ini harus segera dibawa ke TPA atau
lokasi TPS3R dan pengomposan agar tidak mengangu lalu-lintas dan
menimbulkan bau busuk. Wadah sampah hendaklah diberi penutup
sehingga sampah tidak jatuh ke luar dan selama pengangkutannya
titutupi plastic atau terpal agar tidak berceceran di jalan yang
berpotensi masuk ke selokan dan menyumbat aliran air hujan.
4.5.3 Air Limbah
Seperti halnya sampah, air limbah juga masuk kategori limbah yang
harus dibuatkan fasilitas dalam hal transportasi dan pengolahannya. Air
limbah khususnya air limbah domestic biasanya diolah dengan septic
tank sebagai system onsite. Di kota besar seperti Jakarta, Bandung,
Medan, Makasar, Denpasar, juga sebagian di Cirebon, air limbah sudah
disalurkan dengan pipa menuju IPAL terpusat. Pipa air limbah ini
berpotensi tersumbat sampah yang masuk lewat manhole. Adakalanya
4 - 44
LAPORAN PENDAHULUAN
juga
kemungkinan
menggunakan
IPL
sebagai
sarana
dan
juga
kerusakan
jalan.
Perencanaan
jalan
perlu
disiapkan
dengan
tidak
mengganggu
jalur
motor
dan
KONTRIBUSI
SISTEM
PENGELOLAAN
SAMPAH
DALAM
LAPORAN PENDAHULUAN
oksigen
degradasi
sampah
menghasilkan
karbondioksida
dan
metana.
4.6.1 Metabolisme Anaerob.
Sesuai dengan namanya, pada proses anaerob (an = tidak, aerob =
udara atau oksigen) tidak ada oksigen yang terlibat atau dikonsumsi
oleh
mikroba
sehingga
tidak
ada
reduksi
zat
organik.
Namun
reaksi
enzimatis
ekstra-seluler,
asidogenesis
dan
aseto-
metanogenesis.
4 - 46
LAPORAN PENDAHULUAN
langsung
dimetabolisme
oleh
bakteri
karena
tidak
bisa
dan
ukurannya
(berat
molekulnya)
diperkecil.
4 - 47
LAPORAN PENDAHULUAN
panjang,
asam
amino,
gula
dan
alkohol,
selanjutnya
disebut
acidifying
atau
acid-producing
bacteria
atau
trimetilamin,
metilmerkaptan
dan
dimetilsulfida.
Kelas
III
(pengguna asetat atau asetotrofik) terdiri atas dua genus archae yaitu
Methano-sarcina dan Methanosaeta (Methanothrix). Kelas inilah sumber
4 - 48
LAPORAN PENDAHULUAN
hidrogen
akan
berpengaruh
pada
produk
akhir
fase
menjadi
dominan
daripada
degradasi
asetat
sehingga
Karbondioksida (CO2)
Gas karbondioksida merupakan gas yang cukup dominan di TPA
dan
Metan (CH4)
Gas metan merupakan komponen terbesar dari gas yang timbul di
TPA. Dalam bahasa sehari-hari gas metan sering disebut sebagai
4 - 49
LAPORAN PENDAHULUAN
sangat
tinggi
atas
proses
pemanasan
bumi.
Para
ahli
mempercayai bahwa gas ini menimbulkan efek rumah kaca jauh lebih
kuat dari gas karbondioksida; dan TPA merupakan salah satu sumber
potensial lepasnya gas metan ke atmosfer. Potensi pengaruh CO2
tidaklah besar dibandingkan metana dalam perubahan iklim. Metana
21 kali lebih besar daripada CO2. CFC malah 7.300 kali lebih besar
daripada CO2. Hanya saja, karena kadar CO2 sangat banyak maka gas
inilah yang paling besar kontribusinya pada GW, yaitu 50%. Sumber gas
rumah kaca itu ialah BBM (57%), CFC 17%, pertanian 14%, dan
penebangan hutan 9%.
4.7 METODOLOGI
4 - 50
LAPORAN PENDAHULUAN
4 - 51