Você está na página 1de 20

Abortus Inkomplit

Oleh:
- Kadek Elyastari Dewi
- Nurul Aulia
- Dhea Martha Wijaya
- Safira Rizka Aulia
- Marini Atika Rahman
- Ni Putu Yunita Sri Lestari
- Asri Ratna Munawaroh

135070601111013
135070601111014
135070601111015
135070601111017
135070601111018
135070601111019
135070601111020

CASE (Abortus
Inkomplit)
Recognizing of
Case

Referring of
Case

Reducing Risk

CASE
Pada Kamis, 22 Maret 2011, Ny. S usia 18 tahun
meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit
provinsi karena perdarahan yang tidak tertangani
akibat abortus.

Chronology
Ny S, ibu dari dua orang anak tengah hamil 2
bulan terhitung dari haid terakhirnya dan
mengalami gejala awal kehamilan seperti mual
dan nyeri payudara. Ini adalah kehamilan yang
ketiga, namun kehamilan ini adalah kehamilan
yang tidak diinginkan. Pada 21 Maret 2011, Ny S
memasukkan beberapa tablet ke dalam
vaginanya untuk melakukan aborsi. Tablet
tersebut diberikan oleh temannya dan Ny S
diberitahu bahwa tablet tersebut akan
membuatnya seperti menstruasi (terjadi
pengeluaran darah) sehingga keluarga Ny S tidak
akan mengetahui kehamilannya.

Cont..
Pada hari Kamis, 22 Maret 2011, Ny S berjalan
sepanjang 7km menuju klinik terdekat untuk
memeriksakan perdarahannya. Perawat yang
berada di klinik tersebut melakukan pemeriksaan
vagina dan menemukan jaringan hasil konsepsi di
vagina dengan servik yang terbuka. Perawat
tersebut juga menemukan 3 tablet dalam vagina.
Hasil temuan tersebut kemudian didokumentasikan
dan perawat tersebut merujuk Ny S ke rumah sakit
daerah tersebut.

Cont...
Setelah menunggu selama 3 jam, ambulans datang untuk membawa Ny S ke
rumah sakit daerahnya yang berjarak 300km. Dokter yang menangani
memeriksa catatan perawat dan tablet yang digunakan Ny S. Dokter
melakukan pemeriksaan sepintas dan menuliskan kejahatan aborsi,
dicurigai menggunakan misoprostol pada catatan Ny S.

Cont...
Meskipun Ny S telah mengalami perdarahan yang banyak dan nadinya
cepat, dokter memanggil ambulans untuk mengantarkan Ny S ke rumah
sakit lain yang membutuhkan waktu 2 jam untuk tiba disana. Ny S terus
mengalami perdarahan selama perjalanan dan dinyatakan meninggal saat
tiba di rumah sakit provinsi.

Recognizing of Case

DEFINISI

Abortus Inkomplit adalah peristiwa pengeluaran hasil konsepsi pada


kehamilan sebelum 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram dan
masih ada sisa tertinggal di dalam uterus (Prawirohardjo,2009).
Abortus Inkomplit adalah peristiwa pengeluaran hasil
konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dan masih
ada sisa tertinggal di dalam uterus (Wiknjosastro, 2005)

Tanda Gejala
Tanda dan gejala abortus inkomplit adalah :
Perdarahan sedang, hingga masih banyak setelah terjadi abortus.
Serviks terbuka, karena masih ada benda di dalam uterus yang dianggap

asing maka uterus akan berusaha mengeluarkannya dengan mengadakan


kontrkasi tetapi kalau keadaan ini dibiarkan lama, serviks akan menutup
kembali.

Kram atau nyeri perut bagian bawah dan terasa mules-mules.


Ekspulsi sebagian hasil konsepsi.

Diagnosis Abortus Inkomplit :


Tanda-tanda hamil muda atau amenore
Kram perut bagian bawah
Perdarahan sedang hingga banyak dari jalan lahir
Teraba sisa jaringan hasil konsepsi

Ostium uteri terbuka


Tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan

Penanganan Abortus Inkomplit :


Jika perdarahan (pervaginam) sudah sampai menimbulkan gejala klinis
syok, tindakan pertama ditujukan untuk perbaikan keadaan umum.
Tindakan selanjutnya adalah untuk menghentikan sumber perdarahan.
Tindakan menghentikan perdarahan dilakukan berdasarkan
etiologinya. Pada keadaan abortus inkomplit, apabila bagian hasil konsepsi
telah keluar atau perdarahan menjadi berlebih, maka evakuasi hasil
konsepsi segera diindikasikan untuk meminimalkan perdarahan dan
risiko infeksi pelvis.

Referring of Case

Ibu
Tidak ber-KB

Kehamilan yang
tidak diinginkan
Terbebani

Adanya keinginan untuk


menggugurkan + risti (< 20 th)

Edukasi
KB
Penerimaan
keluarga

Petugas
kesehatan

Mendapatkan obat penggugur


dari teman

Perdarahan
Terlambat, jarak jauh, tidak ada
persiapan untuk rujukan

MENINGGAL

Pelayanan
kesehatan

Reducing Risk

Pemberian edukasi kepada


pasangan suami istri
mengenai KB, hal ini untuk
mengurangi risiko terjadinya
kehamilan yang tak
direncanakan.

Dukungan keluarga sangat


penting untuk ibu yang sedang
hamil, terutama saat ibu
menjalani kehamilan yang tak
direncanakan.

Konseling dengan tenaga kesehatan, dimana bidan dapat membimbing


ibu dalam menjalani kehamilan yang tak direncanakan dan kehamilan yang
berisiko, serta bidan juga dapat memberikan dorongan kepada keluarga
untuk memberikan dukungan kepada ibu hamil.

Menghindari konsumsi obat-obatan,


terutama untuk obat-obatan yang tidak berasal
dari tenaga kesehatan ataupun obat-obat yang
memang berefek untuk menggugurkan
kandungan.

Persiapan rujukan yang tepat, seharusnya


tenaga kesehatan dapat mempersiapkan rujukan
dengan lebih baik untuk pasiennya serta
mendampingi saat pasien dirujuk, agar kondisi
pasien tetap terpantau; misalnya seperti
pemberian cairan untuk menangani perdarahan
pada tahap awal.

Penegakan hukum mengenai


penjualan obat-obatan,
seharusnya pemerintah meninjau ulang
regulasi dan mengawasi penjualan dan
pengedaran obat-obatan yang dapat
membahayakan ibu dan janin.

THANK YOU

Você também pode gostar