Você está na página 1de 3

F.3.

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) serta keluarga berencana (KB)
Uraian Kegiatan
minggu

: Melakukan tindakan Antenatal Care pada G3P2A0 Usia Kehamilan 40

Tanggal

: 28 Oktober 2016

Laporan Kasus
1. Identitas
Nama
: Ny Hariyati
Jeniskelamin
: Perempuan
Usia
: 31 tahun
Agama
: Islam
Status obstetric
: G3P2A0
Alamat
: Sahapi
Pekerjaan
: Petani
Pendidikan Terakhir : SD
2. Anamnesis
Keluhan utama : pasien G3P2A0 dengan usia kehamilan 40 minggu datang dengan
keluhan mules-mules, dan ada keluar lendir darah. pusing (+), mual (-), muntah (-),
kenceng2 (-), air ketuban (-), gerak janin (+) aktif , sesak (-).
Riwayat Penyakit Sekarang : (-)
Riwayat Penyaki tdahulu : HT selama hamil (-) , Hipertensi sejak hamil 8 bulan
Riwayat Penyakit keluarga : HT (+) , DM (-) , alergi (-)
R.obstetri : G2P1A0
R. Menarche : 13 th , teratur , 7 hari
R. Menikah : Menikah 3 th
3. Pemeriksaan Fisik
Kondisi umum : Compos Mentis , baik
Vital sign :
TD
: 110/70 mmHg
HR
: 76 kali / menit
RR
: 24 kali / menit
T
: 36,20C
Pemeriksaan Fisik :
TFU : 30 cm , pu-ki, preskep, divergen, Janin Tunggal Intra Uterin. His (-)
Djj
: 150 kali / menit
Pemeriksaan Dalam :
Pembukaan: 8-9 cm, Portio tipis , KK (+) , H III , STLD (+) ,
4. Diagnosis Kerja
Pre eklamsia pada G2P1A0 dengan UK 40 minggu
5. Usulan Manajemen
- Obs KU, TTV, His, DJJ

Infus RL 20 tpm
MgSO4 40 % 5 gr Boka Boki IM

Masalah Yang dikaji


Apakah Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini sudah tepat?
Pembahasan
Pada pasien ini dimulai dari pada saat awal datang, secara klinis pasien ini sebenarnya
baik, hanya saja memang TD pada saat datang yang 150/100 mmHg, kemudian diobservasi lagi
dan sekitar 2 jam divital sign ulang TD 160/100 mmHg. Hal ini membuat saya berfikir bahwa
pada pasien ini diterapi sebagai PEB. Oleh karena itu saya mulai memberikan terapi MgSO4 40
% 5 gr Boka Boki IM. Ternyata pemberian boka boki tersebut sudah tidak dilakukan lagi dalam
ilmu terbaru.
Menurut teori terbaru, Magnesium sulfat (MgSO4) diberikan dengan dosis 20 cc MgSO4
20% secara IV loading dose dalam 4-5 menit. Kemudian dilanjutkan dengan MgSO4 40 %
sebanyak 30 cc dalam 500 cc RL atau sekitar 14 tpm. Akan tetapi kalau di puskesmas
dikarenakan persedian MgSO4 20 % yang terbatas, maka terapinya dapat disesuaikan dengan
ketersedian MgSO4 yaitu, MgSO4 40 % diberikan dengan dosis 4 mg (10 cc) diencerkan dengan
10 cc aquabides, diberikan secara IV pelan untuk loading dose, dan untuk maintenance 6 mg (15
cc) dalam infus.
Pada pasien ini untuk kesemua syarat pemberian MgSO4 terpenuhi, yaitu meliputi refleks
Patella yang normal, RR > 16x/min, produksi urin dalam 4 jam sebelumnya >100 cc atau 0,5
cc/kgBB/jam, dan terdapat antidotum ca glukonas 10 % dalam 10 cc.
Pada saat proses persalinan terdapat penyulit yaitu karena adanya distosia bahu. setelah
berjuang beberapa menit kemudian, akhirnya bayi lahir dengan BB 4100 gram dan PB 50 cm.
keesokan harinya, dilakukan pengecekan urin ibu dan GDS anak. Didapatkan hasil protein
albumin ibu (+2) dan GDS anak 55 mg/dl.

Tegalrejo 31 Oktober 2016


Peserta

Pendamping

(dr. Muthia Isna Anindita)

(dr. Fatma Wijayanti )

Você também pode gostar