Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
(HNP)
A. Konsep Medis
1. Pengertian
Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah penonjolan diskus inter vertabralis
dengan piotusi dan nukleus kedalam kanalis spinalis pumbalis mengakibatkan
penekanan pada radiks atau cauda equina.
HNP adalah suatu penekanan pada suatu serabut saraf spinal akibat dari
herniasi dan nucleus hingga annulus, salah satu bagian posterior atau lateral
(Barbara C.Long, 1996).
2. Etiologi
1. Trauma, hiperfleksia, injuri pada vertebra.
2. Spinal stenosis.
3. Ketidakstabilan vertebra karena salah posisi, mengangkat, dll.
4. Pembentukan osteophyte.
5. Degenerasi dan degidrasi dari kandungan tulang rawan annulus dan nucleus
mengakibatkan berkurangnya elastisitas sehingga mengakibatkan herniasi dari
nucleus hingga annulus.
3. Tanda Dan Gejala
1. Mati rasa, gatal dan penurunan pergerakan satu atau dua ekstremitas.
2. Nyeri tulang belakang
3. Kelemahan satu atau lebih ekstremitas
4. Kehilangan control dari anus dan atau kandung kemih sebagian atau
lengkap.
Gejala Hernia Nukleus Pulposus (HNP) adalah adanya nyeri di daerah
diskus yang mengalami herniasasi didikuti dengan gejala pada daerah yang
diinorvasi oleh radika spinalis yang terkena oleh diskus yang mengalami
herniasasi yang berupa pengobatan nyeri kedaerah tersebut, matu rasa, kelayuan,
maupun tindakan-tindakan yang bersifat protektif. Hal lain yang perlu diketahui
adalah nyeri pada hernia nukleus pulposus ini diperberat dengan meningkatkan
dengan
terbentuknya
kelainan
yang
mendasari low back pain subkronis atau kronis yang kemudian disusul oleh
nyeri sepanjang tungkai yang dikenal sebagai iskhialgia atau siatika.
Menjebolnya nukleus pulposus ke kanalis vertebralis berarti bahwa nukleus
pulposus menekan radiks yang bersama-sama dengan arteria radikularis yang
berada dalam lapisan dura. Hal itu terjadi jika penjebolan berada di sisi lateral.
Tidak akan ada radiks yang terkena jika tempat herniasinya berada tengah. Pada
tingkat L2 dan terus ke bawah tidak terdapat medula spinalis lagi, maka herniasi
yang berada di garis tengah tidak akan menimbulkan kompresi pada kolumna
anterior. Setelah terjadi HNP, sisa diskus intervertebralis mengalami lisis,
sehingga dua korpora vertebra bertumpang tindih tanpa ganjalan.
Manifestasi klinis utama yang muncul adalah rasa nyeri di punggung bawah
disertai otot-otot sekitar lesi dan nyeri tekan. HNP terbagi atas HNP sentral dan
HNP lateral. HNP sentral akan menimbulkan paraparesis flasid, parestesia, dan
retensi urine. Sedangkan HNP lateral bermanifestasi pada rasa nyeri dan nyeri
tekan yang terletak pada punggung bawah, di tengah-tengah area bokong dan
betis, belakang tumit, dan telapak kaki. Kekuatan ekstensi jari kelima kaki
berkurang dan refleks archiler negatif. Pada HNP lateral L4-L5rasa nyeri dan
nyeri tekan di dapatkan di punggung bawah, bagian lateral pantat, tungkai
bawah bagian lateral, dan di dorsum pedis. Kekuatan ekstensi ibu jari kaki
berkurang dan refleks patela negatif. Sensibilitas dermatom yang sesuai dengan
radiks yang terkena menurun.
5. Pemeriksaan Penunjang
1.
Laboraturium
a. Daerah rutin
b. Cairan cerebrospimal
2.
sendi
3.
dapat
memperlihatkan
perubahan
tulang
dan
jaringan
spinal.
7.
8.
Lumbal functur : untuk mengetahui kondisi infeksi dan kondisi cairan serebro
spinal.
6. Komplikasi
1.
Infeksi luka
2.
7. Penatalaksanaan Mdik
1. Konservatif bila tidak dijumpai defisit neurologik :
a. Tidur selama 1 2 mg diatas kasur yang keras
b. Exercise digunakan untuk mengurangi tekanan atau kompresi saraf.
c. Terapi obat-obatan : muscle relaxant, nonsteroid, anti inflamasi drug dan
analgetik.
d. Terapi panas dingin.
e. Imobilisasi atau brancing, dengan menggunakan lumbosacral brace atau
2.
korset
f. Terapi diet untuk mengurangi BB.
g. Traksi lumbal, mungkin menolong, tetapi biasanya residis
h. Transcutaneus Elektrical Nerve Stimulation (TENS).
Pembedahan
pinggang batuk atau mengedan, berdiri atau duduk untuk jangka waktu
yang lama dan nyeri berkurang bila dibuat istirahat atau berbaring. Sifat
nyeri khas dari posisi berbaring ke duduk, nyeri mulai dari pantat dan
terus menjalar ke bagian belakang lutut, kemudian ke tungkai bawah.
Nyeri bertambah bila di tekan daerah L5-S1 (garis antara dua krista iliaka).
R : Letak atau lokasi nyeri. Minta klien menunjukkan nyeri dengan setepattepatnya sehingga letak nyeri dapat diketahui dengan cermat.
S : Pengaruh posisi tubuh atau anggota tubuh berkaitan dengan aktivitas
tubuh, posisi yang bagaimana yang dapat meredakan rasa nyeri dan
memperbesar nyeri. Aktivitas yang menimbulkan rasa nyeri seperti
berjalan, menuruni tangga, menyapu, dan gerakan mendesak. Obat-obatan
yang sedang di minum seperti analgesik, berapa lama klien menggunakan
obat tersebut.
T : Sifatnya akut, sub-akut, perlahan-lahan atau bertahap, bersifat menetap,
hilang timbul, semakin lama semakin nyeri. Nyeri pinggang bawah yang
intermiten (dalam beberapa minggu sampai beberapa tahun).
paralisis
anggota
gerak
bawah
Pada persepsi dan konsep diri yang diketemukan adalah klien merasa tidak
berdaya , tidak ada harapan, mudah marah, dan tidak kooperatif
Karena klien harus menjalani rawat inap maka perawat harus mengkaji
apakah keadaan ini akan memberi dampak pada status ekonomi klien, karena
biaya perawatan dan pengobatan memerlukan dana yang tidak sedikit.
Pengobatan HNP yang memerlukan dana untuk pemeriksaan, pengobatan dan
perawatan
dapat
mengacaukan
keuangan
keluarga.
Hal
ini
dapat
mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran klien dan kelurga. perawat juga
melakukan pengkajian terhadap fungsi neurologis dan dampak penggunaan
neurologis yang terjadi pada gaya hidup individu. Perspektif keperawatan
dalam mengkaji terdiri atas dua masalah, yaitu keterbatasan yang diakibatkan
oleh defisit neurologis dalam hubunganya dengan peran sosial klien dan
rencana pelayanan yang akan mendukung adaptasi klien dengan gangguan
neurologis di dalam sistem dukungan individu.
6. Pemeriksaan Fisik
Setelah melakukan anamnesis yang mengarah pada keluhan klien
pemeriksaan fisik sangat berguna dalam medukung data dari pengkajian
anamnesis.
a. Keadaan Umum
Pada HNP keadaan umum biasanya tidak mengalami
penurunan kesadaran. Adanya perubahan pada tanda vital meliputi
bradikardia, hipotensi yang berhubungan dengan penurunan aktivitas
karena paraparese. Jika tidak menganggu sistem pernafasan biasanya
pada pemeriksaan:
Inspeksi : Diketemukan klien tidak mengalami batuk, tidak
lapang paru.
Auskultasi : Diketemukan tidak terdengar bunyi nafas
tambahan.
b. B2 (Blood )
dibandingkan
pada
pemeriksaaan
lainya.
Inspeksi
f.
C. Diagnosa Keperawatan :
1. Nyeri akut (00132)
2. Hambatan Mobilitas Fisik(00085)
3. Defisiensi Pengetahuan (00126)
4. Ansietas (00146)
No.
Diagnosis
Dx
1.
1. Diagnosa
Nyeri akut
2. Definisi
Pengalaman
emosi
[NOC]
Tujuan :
sensori
yang
serta
tidak
adanya
kerusakan
seperti
kerusakan;
diramalkan
dan
darah
Perubahan
[NIC]
Pain Management
1. Tingkat nyeri
2. Kontrol nyeri
termasuk lokasi, ka
Kriteria Hasil :
Setelah
dilakukan
relaksasi.
nyeri [5]
7.
Gunakan
teknik panas
Mengekspresi nyeri: wajah
untuk meminimalka
[5]
8. Kolaborasikan dengan
Keterangan: [1 : sangat berat,
tindakan nyeri tidak
2 : berat, 3 : Sedang, 4 : ringan ,9. Evaluasi keefektifan ko
5 : Tidak ada].
untuk mengurangi n
Analgesic Administrat
frekuensi
2. Mengontrol
pernapasan
Perilaku distraksi
Masker wajah
Indikasi nyeri yang
indikator:
Mengenal
dengan10.
11.
faktor-faktor
12.
penyebab nyeri [4]
Mengenal onset nyeri [4]
Melakukan
tindakan13.
dapat diamati
Nyeri
beratnya nyeri, Te
untuk pengobatan n
Kolaborasi; Berika
Health education :
17.
Anjurkan pasien u
berkala, terlebih
18.
19.
anjuran.
Anjurkan pasien un
Anjurkan pasien u
pengalihan atau
20.
membaca, mendeng
Anjurkan pasien
1. Diagnosa
Tujuan :
(punggung)
Exercise Therapy A
Mobilisasi
1. Monitoring vital si
Kriteria Hasil :
Setelah
dilakukan
tindakan
2. Definisi
Keterbatasan
pasien
pada
atau
lebih
secara
mampu
menunujukkan
Koordinasi (5)
pada
ketunadayaan/
aktivitas
sebelum sakit)
Dispneu
setelah
beraktivitas
Perubahan cara berjalan
Gerakan bergetar
Keterbatasan
kemampuan
keterampilan
melakukan
motorik
halus
Keterbatasan
kemampuan
melakukan
keterampilan
motorik
kasar
Keterbatasan
rentang
Ketidakstabilan postur
Pergerakan lambat
Pergerakkan
tidak
terkoordinasi
4. Faktor yang berhubungan :
Intoleransi aktivitas
Perbahan
metabolism
seluler
Ansietas
Indeks masa tubuh diatas
persentil ke 75 sesuai
usia
Gangguan kognitif
Konstraktur
Kepercayaan
budaya
tentang aktivitas sesuai
usia
Fisik tidak bugar
Penurunan
kesehatan
tubuh
Penurunan kendali otot
Penurunan massa otot
Malnutrisi
Gangguan
musculoskeletal
Gangguan
neuromuscular,nyeri
Agens obat
Penurunan kekuatan otot
Kurang
pengetahuan
Ketidaknyamanan
Disuse, kaku sendi
Kurang
dukungan
lingkungan
(mis
fisik
atau sosial )
Keterbatasan ketahanan
kardiovaskular
Kerusakan
integritas
struktu tulang
Program
pembatasan
gerak
Keengganan
pergerakan
Gaya hidup monoton
Gangguan
sensori
memulai
perseptual
Ansietas (00146)
Domain : 9 (Koping/Toleransi
Penurunan kecemasan
Kriteria hasil:
stress)
Kelas
1. Tingkat ansietas
2. Anxiety self-control
: 2 (Respons Koping)
Setelah
dilakukan
tindakan
Kegelisahan (4)
Meremas-remas tangan (4)
Serangan panik (4)
Keterangan:
(berat),
5(tidak ada)
(ekstrem),
3(sedang),
(kecil),
24.
25.
Intensitas ansietas (2
Merencanakan strategi koping
1. Tenangkan klien
2. Berusaha memaham
3. Berikan informasi
dan tindakan
4. Kaji tingkat kecem
kecemasan
5. Gunakan pendekat
6. Temani pasien untu
menciptakan cema
9. Tentukan kemampu
keputusan
10. Berikan pengobata
memampukan individu
untuk
situasi
1(tidak
pernah
Batasan karakteristik :
menunjukkan),
(jarang
1)
2)
3)
4)
menunjukkan), 3 (kadang-kadang
menunjukkan),
4(sering
1.
pemahaman pasien
menghadapi ancaman.
Insomnia
Gelisah
Ketakutan
Marah
yang
2.
alternative respon t
3.
menunjukkan)
kemampuan pasien
1) Stres
2) Ancaman atau perubahan
relaksasi
2.
dan prognosis
Defisiensi
Pengetahuan
(00125)
Domain : 5 (Persepsi/Kognisi)
Kelas : 1 (Perhatian)
Pengetahuan
tubuh)
Setelah dilakukan
(mekanika
Teaching : Dosease
1. Berikan penilaian
tindakan
akan
memperlihatkan
Definisi : Tidak atau kurang klien
informasi kognitif tentang topik pengetahuan kehamilan dengan
tertentu.
Batasan Karakteristik :
1) Perilaku hiperbola
2) Ketidakakuratan mengikuti
perintah
3) Ketidakakuratan melakukan
tes
kriteria hasil :
- Pasien
memperlihatkan
tepat
5. Identifikasi kemun
yang tepat
6. Sediakan informas
bermusuhan, terhadap
agitasi, apatis)
5) Pengungkapan masalah
informasi
kebutuhan
8. Sediakan bagi k
tambahan
tentang kemajuan p
9. Diskusikan peruba
diperlukan untuk m
yang akan datang
penyakit
10. Disksikan pilihan te
11. Dukung pasien
mendapatkan secon
untuk melaporkan
3
Gangguan
Citra
Tubuh
(00118)
kesehatan, dengan c
Citra Tubuh
Penghargaan Diri
Kriteria Hasil :
Setelah
Definisi
Konfusi
dilakukan
dalam keperawatan
tindakan
3x24
jam
individu
Perilaku
tubuh individu
Perilaku memantau tubuh
individu
Respons
menghindari
non
verbal
tubuh,
(misalnya
Ketidaksesuaian antara
tubuh
nyata,
tubuh
sekarang [5]
Kepuasan
dengan
fungsi)
Respon
non
terhadap
perubahan
(misalnya
verbal
persepsi
pada
tubuh
berubah
karena
penyakit [5]
Kepuasan
dengan
perubahan
status
keshatan [5]
individu
Perilaku memantau tubuh
individu
Perubahan
dalam
kemampuan
memperkirakan hubungan
special
tubuh
terhadap
lingkungan
Perubahan
keterlibatan sosial
Perluasan batasan tubuh
untuk
dalam
menggabungkan
objek lingkungan
Secara
sengaja
menyembunyikan bagian
tubuh
Secara
sengaja
sengaja
menyembunyikan bagian
tubuh
15 Secara
tidak
sengaja
bagian
yang tersisa
19 Ketakutan terhadap reaksi
orang lain
20 Focus pada penampilan
masa lalu
21 Focus pada fungsi masa
lalu
22 Focus pada kekuatan masa
lalu
23 Meningkatkan pencapaian
24 Perasaan negative tentang
tubuh (misalnya perasaan
ketidakberdayaan,
ketidakpuasan, lemah)
25 Personalisasi
kehilangandengan
menyebtkannya
26 Focus pada perubahan
27 Focus
pada
kehilangan\menolak
memverifikasi perubahan
actual
28 Mengungkapkan
perubahan gaya hidup
Factor yang Berhubungan :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Biofisik
Kognitif
Budaya
Tahap perkembangan
Penyakit
Cedera
Perseptual
Psikososial
Spiritual
10 Pembedahan
11 Trauma
12 Terapi penyakit