Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
1. Ny, N, umur 56 tahun datang ke poli saraf dengan keluhan utama sering tersesat saat
akan pulang kerumah setelah dari pasar.
a. Apa saja penyakit yang memiliki gejala seperti kasus ?
Jawab:
Pasien sering tersesat saat akan pulang ke rumah setelah dari pasar menandakan
bahwa pasien mengalami gangguan short term memory. Penyakit-penyakit yang
menyebabkan hilangnya short term memory antara lain demensia (demensia
alzheimer, demensia vaskular dan demensia pada penyakit lain), amnesia, mild
cognitive impairment, dan gangguan ingatan terkait usia.
2. Penderita pernah dirawat dengan kelemahan separuh tubuh sebelah kanan karena
stroke iskemik. Riwayat hipertensi ada tapi tidak rutin minum obat.
a. Apa hubungan riwayat pernah dirawat dengan kelemahan separuh tubuh sebelah
kanan karena stroke iskemik dengan gejala pada kasus?
Jawab:
Riwayat stroke iskemik yang dialami pasien menjadi penyebab kelemahan separuh
tubuh sebelah kanan karena kematian sel-sel otak yang diperdarahi oleh pembuluh
darah yang tersumbat.
3. Menurut keluarga penderita juga sering lupa dengan aktivitas rutin yang biasa
dilakukannya. Penderita juga sering lupa pada anak atau cucunya.
a. Mengapa gangguan pada pasien bisa menyebabkan kelupaan?
Jawab:
Kelupaan (hilangnya memori) dapat merupakan salah satu manifestasi klinis dari
kematian sel-sel otak akibat pembuluh darah stroke iskemik. Kerusakan yang
menyebabkan gangguan kognitif berupa hilangnya memori terdapat pada lobus
frontal yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi dan pengambilan
memori.
4. Aktivitas sehari-hari masih bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan keluarga. Akhir-akhir
ini penderita juga sering marah atau mudah tersinggung.
a. Mengapa pasien akhir-akhir ini sering marah atau mudah tersinggung ?
Jawab:
5. Pemeriksaan fisik:
Keadaan umum: GCS 15
Tanda vital: Tekanan darah: 160/100 mmHg. Nadi 80xmnt, RR 20xmnt, Temperatur :
37,0 C.
6. Pemeriksaan Neurologis:
Pemeriksaan Nn. Kranialis
-Parese nn vii kanan dan xii kanan tipe sentral
Pemeriksaan fungsi motorik:
-Kekuatan lengan dan tungkai kanan 4 dengan refleks fisiologis meningkat
a. Apa saja pemeriksaan lain yang dibutuhkan pada kasus ?
Jawab:
1. Pencitraan Dengan adanya fasilitas pemeriksaan CT scan otak atau MRI dapat
dipastikan adanya perdarahan atau infark (tunggal atau multipel), besar serta
lokasinya. Juga dapat disingkirkan kemungkinan gangguan struktur lain yang
dapat memberikan gambaran mirip dengan DVa, misalnya neoplasma.
2. Laboratorium Digunakan untuk menentukan penyebab atau faktor risiko yang
mengakibatkan timbulnya stroke dan demensia. Pemeriksaan darah tepi, laju
endap darah (LED), kadar glukosa, glycosylated Hb, tes serologi untuk sifilis,
HIV, kolesterol, trigliserida, fungsi tiroid, profil koagulasi, kadar asam urat,
lupus antikoagulan, antibodi antikardiolipin dan lain sebagainya yang
dianggap perlu.
3. Lain-lain Foto Rontgen dada, EKG, ekokardiografi, EEG, pemeriksaan
Doppler, potensial cetusan atau angiografi.
7. Pemeriksaan Penunjang
CT scan kepala: infark lama di ganglia basalis kiri+ atropi serebri lobus frontalis
bilateral
MoCA INA : 15
a. Bagaiman gambaran CT Scan Pada kasus ?
Jawab:
Terdapat
fourth
Skor
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
Skor ini berguna untuk membedakan demensia alzheimer dengan demensia vaskular.
Bila skor 7 : demensia vaskular. Skor <4 : penyakit alzheimer.
Kriteria
the National
Institute of Neurological
(NINDS-
dimanifestasikan
dengan
kemunduran memori dan dua atau lebih domain kognitif (orientasi, atensi, bahasa,
fungsi visuospasial, fungsi eksekutif, kontrol motor, praksis), ditemukan dengan
pemeriksaan klinis dan tes neuropsikologi, defisit harus cukup berat
sehingga
mengganggu aktivitas harian dan tidak disebablan oleh efek stroke saja.
Kriteria eksklusi yaitu kasus dengan penurunan kesadaran, delirium,
psikosis,
aphasia berat
atau
kemunduran
pada
pemeriksaan
neurologi
seperti
hemiparesis,
kelemahan fasial bawah, tanda Babinski, defisit sensori, hemianopia, dan disartria yang
konsisten dengan stroke (dengan atau tanpa riwayat stroke) dan
bukti penyakit
serebrovaskular yang relevan dengan pencitraan otak (CT Scan atau MRI) seperti infark
pembuluh darah multipel atau infark strategi single (girus angular, thalamus, basal
forebrain), lakuna ganglia basal multipel dan substansia alba atau lesi substansia alba
periventrikular yang ekstensif, atau kombinasi dari yang di atas.
dan
bukti
penyakit
65 tahun adalah demensia vaskular. Di Amerika Latin, 15% dari semua demensia
adalah demensia vascular
Kadar prevalensi demensia adalah 9 kali lebih besar pada pasien yang telah
mengalami stroke berbanding kontrol. Setahun pasca stroke, 25% pasien mengalami
demensia awitan baru. Dalam waktu 4 tahun berikutnya, resiko relative kejadian
demensia adalah 5,5%. Demensia vaskular paling sering pada laki-laki, khususnya
pada mereka dengan hipertensi yang telah ada sebelumnya atau faktor risiko
kardiovaskular lainnya. Insiden meningkat sesuai dengan peningkatan umur.
C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala kognitif pada demensia vaskular yaitu subkortikal, bervariasi dan
biasanya menggambarkan peningkatan kesukaran dalam menjalankan aktivitas
harian
pasien
yang mendukung
demensia
vaskular
adalah
kerusakan
inkontinensi emosional, stroke, dan tanda dan gejala fokal. Contoh kerusakan bertahap
adalah kehilangan memori dan kesukaran membuat keputusan diikuti oleh periode yang stabil
dan kemudian akan menurun lagi.
Awitan dapat perlahan atau mendadak. Didapatkan bahwa TIA yang lama dapat
menyebabkan penurunan memori yang perlahan sedangkan stroke menyebabkan gejala yang
serta-merta