Você está na página 1de 17

Tugas

Makalah
(GELOMBANG)

OLEH
NAMA

: ALIF PRATAMA T.

STAMBUK : F1B1 12 026

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Tiada kata yang paling indah selain memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga rangkaian penulisan
makalah gelombang ini dapat terselesaikan walaupun dalam bentuk yang
sederhana serta masih banyak terdapat kekurangan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
baik matari maupun sistematika penyusunannya.untuk itu segala kritik dan saran
yanga membangun untuk perbaikan makalah ini,akan penulis terima dengan
senang hati.
Akhir kata,penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya.

Kendari, juni 2016


Penulis

Ester

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Gelombang Elektromagnetik
i.
Persamaan Maxwell
ii.
Jenis Dan Karakteristik Gelombang Elektromagnetik
2. Perambatan Gelombang Dalam Medium Anosotropi
i.
Pandu Gelombang Dan Serat Optik
ii. Perambatan Gelmbang Dalam Pandu Gelombang
Sederhana
BAB III

PENUTUP
1.
2.

Kesimpulan
Saran

BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar belakang

Kemajuan teknologi saat ini semakin meningkat berikut dalam


penggunaan gelombang elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Seperti
apakah gelombang elektromagnetik, apa contoh gelombang elektromagnetik
itu? Gelombang elektromagnetik sebenarnya selalu ada disekitar kita, salah
satu contohnya adalah sinar matahari, gelombang ini tidak memerlukan
medium perantara dalam perambatannya. Contoh lain adalah gelombang radio.
Tetapi spektrum gelombang elektromagnetik masih terdiri dari berbagai jenis
gelombang lainnya, yang dibedakan berdasarkan frekuensi atau panjang
gelombangnya. Untuk itu disini kita akan mempelajari tentang rentang
spektrum gelombang elektromagnetik, karakteristik khusus masing-masing
gelombang elektromagnetik di dalam spectrum dan contoh dan penerapan
masing-masing gelombang elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat
walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang
dengan

beberapa

karakter

yang

bisa

diukur,

yaitu:

panjang

gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo


adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara
dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik
dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya
gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan
(kecepatan

cahaya),

panjang

gelombang

dan

frekuensi

berbanding

terbalik.Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan


semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa
di alam semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi
dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi
yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik
energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.
b. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalaha sebagai berikut:

1. Pengertian gelombang elektromagnetik


Persamaan maxwell
Jenis dan karakteristik gelombang elektromagetik
2. Menjelaskan perambatan gelmbang dalam medium anosotropi
Padu gelombang dan serat optik
Perambatan gelombang dalam pandu gelombang dielketrik sederhana
c. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui pengertian gelombang elektromagnetik itu sendiri
1.1.
Merumuskan persamaa-persamaan maxwell
1.2.
Menyebutkan jenis dan karakteristik gelombang elektromagnetik
2. Dapat menjelaskan perambatan gelombang dalam medium anosotropi
2.1.
Dapat menjelaskan pandu gelombang dan serat optik
2.2.
Perambatan gelombang dalam padu gelombang dielektrik
sederhana

BAB II
PEMBAHASAN
1. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat
walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang
dengan

beberapa

karakter

yang

bisa

diukur,

yaitu:

panjang

gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan. Amplitudo


adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah jarak antara
dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik
dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya

gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah konstan


(kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding terbalik.
Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya, dan semakin
pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua
masa di alam semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level
energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari
energi yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan
karakteristik energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi
elektromagnetik.
1.1.

Persamaan Maxwell

Persamaan maxwell pertama merupakan ungakapan dari hukum gauss


yang menyatakan bahwa:jumlah garis gaya medan listrik yang menembus suatu
permukaan tertutup, sebanding dengan jumlah muatan yang dilingkup permukaan
tersebut. Secara sistematis hukum gauss dituliskan dengan:

1.2.

Jenis Dan Karakteristik Gelombang Elektromagnetik


a. Gelombang Radio
Gelombang radio dikelompokkan menurut panjang gelombang atau
frekuensinya. Jika panjang gelombang tinggi, maka pasti frekuensinya
rendah atau sebaliknya. Frekuensi gelombang radio mulai dari 30 kHz ke
atas dan dikelompokkan berdasarkan lebar frekuensinya. Gelombang radio
dihasilkan oleh muatan-muatan listrik yang dipercepat melalui kawatkawat penghantar. Muatan-muatan ini dibangkitkan oleh rangkaian
elektronika yang disebut osilator. Gelombang radio ini dipancarkan dari
antena dan diterima oleh antena pula. Kamu tidak dapat mendengar radio
secara langsung, tetapi penerima radio akan mengubah terlebih dahulu
energi gelombang menjadi energi bunyi.
b. Gelombang mikro
Gelombang mikro (mikrowaves) adalah gelombang radio dengan
frekuensi paling tinggi yaitu diatas 3 GHz. Jika gelombang mikro diserap
oleh sebuah benda, maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu.
Jika makanan menyerap radiasi gelombang mikro, maka makanan menjadi
panas dalam selang waktu yang sangat singkat. Proses inilah yang
dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan dengan
cepat dan ekonomis.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada pesawat RADAR
(Radio Detection and Ranging) RADAR berarti mencari dan menentukan
jejak sebuah benda dengan menggunakan gelombang mikro. Pesawat radar
memanfaatkan sifat pemantulan gelombang mikro. Karena cepat rambat
glombang elektromagnetik c = 3 X 108 m/s, maka dengan mengamati
selang waktu antara pemancaran dengan penerimaan.

c. Sinar Inframerah
Sinar inframerah meliputi daerah frekuensi 1011Hz sampai 1014 Hz atau
daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. jika kamu memeriksa
spektrum yang dihasilkan oleh sebuah lampu pijar dengan detektor yang
dihubungkan pada miliampermeter, maka jarum ampermeter sedikit diatas

ujung spektrum merah. Sinar yang tidak dilihat tetapi dapat dideteksi di atas
spektrum

merah

itu

disebut

radiasi

inframerah.

Sinar infamerah dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar


karena benda diipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar
inframerah. Jumlah sinar inframerah yang dipancarkan bergantung pada suhu
dan warna benda.
d. Cahaya tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yang paling dikenal oleh
kita

dapat

didefinisikan

sebagai

bagian

dari

spektrum

gelombang

elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang gelombang


tampak nervariasi tergantung warnanya mulai dari panjang gelombang kirakira 4 x 10-7 m untuk cahaya violet (ungu) sampai 7x 10-7 m untuk cahaya
merah. Kegunaan cahaya salah satunya adlah penggunaan laser dalam serat
optik pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
e. Sinar ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekuensi dalam daerah 1015 Hz sampai 1016
Hz atau dalam daerah panjang gelombagn 10-8 m 10-7 m. gelombang ini
dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Matahari adalah sumber
utama yang memancarkan sinar ultraviolet dipermukaan bumi,lapisan ozon
yang ada dalam lapisan atas atmosferlah yang berfungsi menyerap sinar
ultraviolet dan meneruskan sinar ultraviolet yang tidak membahayakan
kehidupan makluk hidup di bumi.
f. Sinar X
Sinar X mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz . panjang
gelombangnya sangat pendek yaitu 10 cm sampai 10 cm. meskipun seperti itu
tapi sinar X mempunyai daya tembus kuat, dapat menembus buku tebal, kayu
tebal beberapa sentimeter dan pelat aluminium setebal 1 cm.
g. Sinar Gamma
Sinar gamma mempunyai frekuensi antara 10 Hz sampai 10 Hz atau
panjang gelombang antara 10 cm sampai 10 cm. Daya tembus paling besar,
yang menyebabkan efek yang serius jika diserap oleh jaringan tubuh.
2. Perambatan Gelombang Dalam Medium Anosotropi

Dalam suatu medium anisotropik, polarisasi tidak selalu sejajar dengan


medan listrik. Suseptibilitas yang merupakan respon medium pada gelombang
EM bukan besaran skalar tetapi tensor. Secara fisis, hal ini dipahami bahwa
atomatom dalam kristal tidak identik sepanjang arah arah yang berbeda.
Polarisasi telah didefinisikan sebagai:
P = 0 (1)E

Ke-sembilan (9) elemen tensor

X bergantung pada pemilihan koordinat.

Sebagai konsekuensinya, maka vektor perpindahan listrik menjadi:

Dimana tensor suseptibilitas Xij diganti dengan tentor permitivitas


dielektrik ij. Refraksi pada suatu batas medium anisotropik. Pandang suatu
gelombang bidang yang datang pada suatu permukaan kristal anisotropik.

Indek 0 = gelombang datang


Indeks 1,2 = gelombang-gelombang refraksi
Efek fisis dari medium anisotropik adalah bahwa gelombang datang dengan
polarisasi D0 terpisah menjadi dua gelombang dengan polarisasi yang saling
ortogonal dan menjalar di dalam kristal dengan sudut yang berbeda.
Rapat energi dalam suatu medium:

Dan didefenisikan

Maka diperoleh:

Persamaan ellips
Kristal Uniaxial

- mempunyai satu sumbu kristal.


- dua indeks bias adalah identik,sehingga bidang perpotongan dengan sumbu optik
merupakan suatu lingkaran. -jika z adalah sumbu simetri (sumbu kristal), maka
ada dua indeks bias:

n0 = indeks bias ordinary


ne = indeks bias ekstraordinary Maka persamaan ellips menjadi:

Bidang yang diarsir membentuk ellips dengan dua sumbu utama, sehingga ada
dua arah polarisasi yang sejajar dengan sumbu ellips, yaitu:
1. Polarisasi sepanjang sumbu-x, yang
2. Polarisasi dalam bidang x-y yang terletak sebidang dengan sumbu optik
disebut gelombang ekstraordinary tegak lurus sumbu optik sehingga disebut
gelombang ordinary dengan indeks bias n0.
2.1. Pandu gelombang dan serat optik
Dalam perkembangannya, serat optik tidak hanya digunakan sebagai
sarana telekomunikasi tapi juga sebagai sensor. Kelebihan dari serat optik

sebagai sensor ini adalah tidak terpengaruh dari radiasi EM, memiliki
ketelitian tinggi (dalam orde mikro), penempatan lebih mudah, dan dapat
menampung banyak informasi dalam satu serat. Cahaya sebagai carier dari
informasi yang memiliki rentang panjang gelombang dan frekuensi tentunya
memberikan ukuran bandwith tersendiri tergantung sifat cahaya sumber yang
digunakan.
Dalam bidang telekomunikasi, serat optik digunakan sebagai
pengganti kabel-kabel telpon atau kabel-kabel data. Misal dalam satu daerah
terdapat 500 sambungan telpon dan separuhnya digunakan untuk akses data
(internet), bisa saja kabel yang digunakan mencapai dua kali lipat dari
sambungan yang ada. Jika menggunakan serat optik untuk jalur telpon,
dengan memanfaatkan cahaya dengan berbagai panjang gelombang dalam satu
serat, maka bisa menampung dua hingga lima sambungan (digunakan serat
optik dengan jumlah berkas sinar lima macam panjang gelombang).
Serat optik terdiri dari dua bagian yaitu bagian inti (core) dan bagian
selubung (cladding). Pada bagian inti memiliki indeks bias yang lebih besar
dibandingkan indeks bias selubung supaya terjadi pemantulan internal total
berkas sinar yang digunakan. Berdasarkan struktur indeks biasnya, serat optik
dibedakan menjadi dua yaitu serat optik step index dan serat optik graded
index. Serat optik step index memiliki inti yang berindeks bias seragam atau
sama. Sedangkan pada graded index memiliki indeks bias menurun secara
gradual dari sumbu inti sampai bidang batas selubung. Dalam fabrikasi, serat
optik ditambahkan pelindung yang biasa disebut dengan jaket (coating).

Berdasarkan jumlah moda gelombang yang terpandu dalam serat


optik, bisa dibedakan menjadi serat optik singlemode jika moda yang dipandu

hanya satu gelombang dan serat optik multimode jika yang terpandu lebih dari
satu gelombang. Dalam penjabaran mekanisme perambatan cahaya pada serat
optik, biasanya dijelaskan berdasarkan teori sinar.

Berdasarkan prinsip Snellius


Dengan n adalah indeks bias udara, n1 indeks bias inti (core).
Indeks bias udara sebesar 1, maka
Kemudian perambatan sinar antara inti (core) dengan selubung (cladding)
Supaya terjadi pemantulan internal total, maka 4 harus
sebesar /2. Dengan demikian

Atau 3 biasa disebut dengan sudut kritis c.

Dengan demikian agar sinar dapat terpandu pada core, sudut masukannya

Atau
Biasanya persamaan terakhir disebut sebagai tingkap numeris (numeric
aperture, NA).

2.2. Perambatan gelombang dalam pandu gelombang dielektrik sederhana


Pandu gelombang optik juga dikenal dengan sebutan pandu gelombang
dielektrik adalah suatu piranti optik yang dibuat dengan menyisipkan lapisan film
diantara lapisan kover dan substrat. Pandu gelombang optik berfungsi untuk
menyalurkan energi gelombang optik dalam bentuk buntelan energi atau yang
sering disebut dengan moda energi. Struktur geometri pandu gelombang optik
dengan indeks bias lapisan kover, film dan substrat berturut-turut adalah n 1, n2,
dan n3. Pemanduan cahaya dalam pandu gelombang hanya terjadi bila n 2 > n3 n1
dan tebal lapisan filmnya harus lebih besar dari tebal terpancungnya. Hal ini
disebabkan karena gelombang optik yang terpandu dalam lapisan film merupakan
gelombang optik yang harus mengalami pemantulan internal total setelah
menumbuk bidang batas film-substrat dan film-kover.
Berdasarkan struktur geometrisnya pandu gelombang optik dibedakan atas
pandu gelombang dua dimensi (2-D) atau pandu gelombang papak bila
pembatasan gelombang optik terpandu hanya terjadi dalam arah sumbu x dan
pandu gelombang tiga dimensi (3-D) atau disebut dengan pandu gelombang
berstruktur kanal bila pembatasan gelombang optik terpandu terjadi dalam arah
sumbu x dan sumbu y.
Ditinjau dari bahan dan indeks bias substrat dan kovernya, pandu gelombang
papak dibedakan atas struktur semetri yaitu bila lapisan substrat dan konvernya
terbuat dari bahan dan indeks bias yang sama, dan struktur asimetris bila terbuat
dari bahan dan indeks bias yang berbeda. Sebaliknya bila ditinjau dari
keseragaman indeks bias lapisan filmnya, maka pandu gelombang papak
dibedakan atas step indek bila indeks bias lapisan filmnya seragam, dan graded

indeks. Bila besar indeks bias lapisan filmnya terdistribusi sepanjang tebal lapisan
filmnya.

BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
setelah menulis makalah ini dapat di simpulkan bahwa:
1. Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat
walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam
gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang
gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan.
2. Jenis-jenis gelombang elektromagnetik yaitu gelombang radio,sinar
gamma,ggelombang micro, Sinar Inframerah, Sinar ultraviolet ,cahaya
tampak,sinar x .
b. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan. Oleh karena itu
kritik dan sarannya diharapkan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya
bisa lebih maksimal.

Você também pode gostar