Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kenakalan Remaja
Disusun oleh:
Redha Reziana
20120662069
D3 ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
Tahun 2014/2015
Sepedas Cabe-Cabean
A. Pendahuluan
Mungkin bagi sebagian orang, kata cabe-cabean sudah tidak begitu asing
didengar. Cabe-cabean sempat menjadi topik hangat di beberapa sosial media dan
menjadi buah bibir dimana-mana. Lagu dengan judul yang sama pun muncul, dan
semakin mempopulerkan istilah cabe-cabean ini.
Kata cabe-cabean bukan mengarah kepada jenis sayuran yang rasanya pedas,
yaitu cabai. Namun faktanya, kata ini ditujukan ke beberapa gadis belia yang
rata-rata masih dalam status pelajar SMP dan SMA,
kategori cabe-cabean.
Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apa arti dari cabe-cabean?
Mengapa mereka dinamakan cabe-cabean? Mari kita analisis fakta-fakta yang ada
di masyarakat tentang cabe-cabean ini.
Cabe-cabean merupakan istilah anak muda zaman sekarang atau biasa dikenal
dengan bahasa alay. Alay merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan
atau menggambarkan gaya anak muda yang terlihat norak, dengan gaya yang
berlebihan dan selalu berusaha menarik perhatian.
Jadi, arti dari cabe-cabean itu sendiri adalah sebuah istilah yang digunakan
untuk menggambarkan perilaku gadis belia yang berhubungan erat dengan dunia
malam dan balapan motor liar. Si gadis cabe-cabean ini tak jarang dijadikan
sebagai bahan taruhan untuk memacu semangat kepada si pebalap liar untuk
menang, dan mendapatkan si gadis cabe-cabean, sehingga pemenang belapan bisa
dengan bebas mengencani si cabe-cabean ini.
Cabe-cabean juga mempunya ciri khas lain, yaitu identik dengan celana
pendek, baju lengan terbuka, dan makeup yang tebal di malam hari. Mengapa
dinamai cabe-cabean? Mungkin karena mereka gaya mereka yang nyentrik, pada
malam hari, notebene suhu lebih dingin menggunakan pakaian serba minim.
Seperti merasakan kepanasan, bukan kedinginan. Selain itu, cabe atau cabai
mempunyai bentuk yang kecil. Cabe-cabean disini merujuk kepada mereka yang
masih kecil, atau berada di bawah umur, namun sudah melakukan hal-hal yang
pedas.
agar dilirik oleh pemenang balapan, bahkan menawarkan diri untuk berhubungan
seks, dan dibayar sesuai harga si cabe-cabean yang telah disepakati. Jadi, si cabecabean ini tidak jauh berbeda dengan praktek prostistusi yang sudah sangat lama
dikenal masyarakat.
Apapun pengertiannya, cabe-cabean adalah sebuah fenomena penyimpangan
sosial karena perilaku kenakalan remaja. Selain itu, hal ini juga mengancam
rusaknya moral generasi muda remaja Indonesia.
B. Isi
C. Kenakalan remaja adalah gejala sakit sosial pada remaja yang disebabkan
oleh suatu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk
tingkah laku yang menyimpang.
D. Masa remaja, yang global berlangsung antara umur 12 sampai 21 tahun,
dengan pembagian 12-15 tahun sebagai masa remaja awal, 15-18 tahun sebagai
masa remaja pertengahan, dan usia 8-21 tahun sebagai masa remaja akhir.
E. Dalam usia-usia seperti ini, karakter seseorang terbentuk, dimana di masamasa ini merupakan rangkaian proses dari perkembangan sesorang. Oleh karena
itu, remaja sangat rentan melakukan tindakan-tindakan menyimpang apabila tidak
dibekali dengan pembelajaran dan pengetahuan tentang hal baik dan hal buruk.
F. Singgih D. Gunarso (1988:19), mengatakan dari segi hukum kenakalan
remaja digolongkan dalam dua kelompok yang berkaitan dengan norma-norma
hukum yaitu : (1) kenakalan yang bersifat amoral dan sosial serta tidak diantar
dalam undang-undang sehingga tidak dapat atau sulit digolongkan sebagai
pelanggaran hukum (2) kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan
penyelesaian sesuai dengan undang-undang dan hukum yang berlaku sama dengan
perbuatan melanggar hukum bila dilakukan orang dewasa. 1
G. Bila dihubungkan dengan judul tema kali ini, cabe-cabean merupakan
sebuah hasil dari perilaku kenakalan remaja yang terjadi karena pergaulan yang
dipenuhi dengan kebebasan yang kebablasan. Karena pada umumnya, kebebasan
remaja pada saat ini sudah melampaui batas kewajaran. Tidak hanya bebas akibat
keinginan
untuk
diperhatikan, melainkan
keinginan untuk
meraup
rupiah
demi gaya hidup yang semakin mahal. Hal ini membuat ada pelajar putri yang rela
menjajakan dirinya.
P.
Q.
4. Pengaruh lingkungan dan budaya barat
R. Lingkungan juga mempengaruhi faktor kenakalan remaja. Jika seorang
anak hidup di lingkungan buruk, seperti teman yang sebayanya yang sering
mempengaruhinya untuk mencoba dan akhirnya malah terjerumus ke
dalamnya .
S. Sebaliknya, apabila si anak hidup di lingkungan yang baik, maka akan
baik pula kelakuannya. Zaman sekarang, remaja sudah terbiasa menggunakan
budaya-budaya barat daripada budaya timur, yang seharusnya diterapkan di
Indonesia. Remaja umumnya ingin selalu mencoba hal baru, gaya hidup baru,
tanpa melihat faktor negatifnya. Karena akan ada anggapan berupa KUDET
alis Kurang Update dalam kata lain ketinggalan zama bila kita tidak
mengikutinnya.
T. Dari berbagai faktor dan permasalahan yang terjadi di kalangan remaja
masa kini sebagaimana telah disebutkan di atas, maka tentunya ada beberapa
solusi yang tepat dalam pembinaan dan perbaikan remaja masa kini. Kenakalan
remaja dalam bentuk apapun, khususnya kasus cabe-cabean mempunyai akibat
yang negatif baik bagi masyarakat umum maupun bagi diri remaja itu sendiri.
Adapun beberapa solusi yang dapat menjadi PR bagi orang tua, masyarakat, dan
para petugas keamanan.
U.
1. Tindakan Preventif (pencegahan)
V. Kepada orang tua, hendaknya memberikan pendidikan bukan hanya
pengetahuan dan keterampilan saja, namun dari segi pendidikan agama juga harus
diberikan agar terbentuk mental remaja yang kuat, budi pekerti, dan etika yang
baik. Dalam kasus cabe-cabean yang identik dengan balap motor liar pada malam
hari, orang tua wajib melakukan jam malam kepada anak-anaknya, khususnya
remaja putri. Hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya kasus seperti cabecabean. Selain itu, cara berpakaian dan berdandan remaja sesuaikan dengan umur
dan tempat. Orang tua tidak harus mengekang anak, justru hal ini dapat membuat
anak menjadi lebih merasa tertekan, dan akan cenderung membantah aturan orang
tuanya.
2. Represif(penanganan)
dirimu sendiri: Siapa yang aku rindukan? Perubahan apa yang terjadi
dalam kehidupanku? Siapa yang telah mengecewakan diriku? Apakah
aku telah mengecewakan diriku sendiri?
b. Bicaralah kepada orang yang kamu percayai.
c. Tuliskan perasaan-perasaanmu.
d. Bersatulah dengan tubuhmmu
AB. Kalau kamu merasa sedih, perhatikan kebutuhan fisiku dan uruslah
tubuhmu. Hal ini akan membuatmu merasa lebih baik secara fisik maupun
emosional.
e. Cobalah perubahan suasana. Hal ini dapat dilakukan mencari hal-hal baru
di luar rumah, dan menghirup udara segar,seperti kegiatan-kegiatan positif
yang dapat memompa kembali semangat kita.
AC.
Dari berbagai solusi diatas yang telah diuraikan, diharapkan
kemungkinan terjadinya kenakalan remaja berupa cabe-cabean ini akan berkurang
dan akan segera teratasi. Selain itu, kepada pemerintah, hendaknya menyediakan
fasilitas atau membuat program untuk remaja agar mereka dapat menyalurkan
minat dan bakat mereka. Paling tidak, kreatifitas masa
AD. remaja mereka dapat tersalurkan secara positif, sehingga tidak
melampiaskannya menjadi cabe-cabean.
AE.
Diharapkan pula, remaja akan menjadi orang dewasa yang
berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman)
sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air. Sehingga dapat membawa
Indonesia ke arah yang lebih maju dengan generasi muda yang berkualitas.
AF.
Ada beberapa pepatah tentang cabai, mengatakan, kecil-kecil
cabe rawit, walaupun remaja masih kecil dan belum menjadi dewasa, tapi
biarpun masih kecil, namun cerdik dan juga cerdas. Dan juga Siapa makan cabai,
dialah terasa pedas
Kesimpulan
AI.
disebabkan
suatu
bentuk
pengabaian
sosial,
sehingga
mereka
untuk menggambarkan perilaku gadis belia yang berhubungan erat dengan dunia
malam dan balapan motor liar. Si gadis cabe-cabean ini tak jarang dijadikan
sebagai bahan taruhan untuk memacu semangat kepada si pebalap liar untuk
menang, dan mendapatkan si gadis cabe-cabean, sehingga pemenang belapan bisa
dengan bebas mengencani si cabe-cabean ini.
AK.
remaja yang terjadi karena pergaulan yang dipenuhi dengan kebebasan yang
kebablasan. Tidak hanya bebas akibat keinginan untuk diperhatikan, melainkan
keinginan untuk meraup rupiah demi gaya hidup yang semakin mahal. Hal ini
membuat pelajar putri yang rela menjajakan dirinya. Sehingga fenomena cabecabean ini dapat dikatakan juga sebagai prektek prostitusi remaja.
AL.
Ada beberapa faktor yang melatar belakangi kasus ini. Antara lain,
Karena diri sendiri, kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua, minimnya
pemahaman tentang keagamaan, serta pengaruh lingkungan dan budaya barat.
AM.
Jadi, sebagai pihak-pihak yang bertanggung jawab tremasuk orang
tua, lingkngan masyarakat, dan pemerintah hendaknya melakukan beberapa upaya
untuk menekan banyaknya kasus kenakalan remaja yang berdampak buruk pada
moral remaja kita. Adapun beberapa solusi yang dapat diterapkan antara lain:
Tidakan Preventif yaitu tindakan pencegahan sebelum kenakalan-kenakalan
terjadi, tindakan represif (penanganan) yaitu tindakan yang dilakukan untuk
memperbaiki atau memberi efek jera kepada para pelaku, dan tindakan kuratif,
yaitu tindakan perbaikan karena sudah dilakukan dengan cara pembinaan kepada
para remaja.
AN.