Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Kondisi alam yang kemungkinan dapat menimbulkan masalah banjir antara lain :
Letak geografis lahan yang terkena masalah banjir berada di dataran rendah/dataran
banjir, sehingga rawan genangan dan banjir.
Terdapatnya hambatan aliran akibat kondisi geometri alur sungai seperti terdapatnya
meandering, pertemuan anak sungai dengan induk sungainya yang tidak stream line.
Kemiringan dasar sungai yang landai, yang menyebabkan kapasitas pengaliran sungai
relatif kecil.
Sedimentasi pada dasar sungai dan bantaran, yang mengurangi luas tampak basah sungai.
Peristiwa alam yang dapat menimbulkan masalah banjir dan genangan banjir antara lain :
Aliran di sungai yang dapat menimbulkan limpasan dan banjir berasal dari air hujan di DAS
nya dengan teknik tertentu telah dapat dilakukan prakiraan besarnya curah hujan dan kapan serta
dimana terjadinya, namun untuk mengatur besar kecilnya dan dimana terjadinya curah hujan
tersebut sampai saat ini masih diluar batas kemampuan manusia. Oleh sebab itu maka upaya
manusia hanya terbatas pada pengendalian air/aliran yang telah jatuh di bumi.
Terjadinya pembendungan aliran akibat terjadinya puncak banjir pada sungai induk yang
bersamaan waktunya dengan puncak banjir pada anak sungai.
Pembendungan di muara sungai akibat terjadinya pasang naik yang bersamaan dengan
puncak banjir di sungai.
Terjadinya air pasang sehingga menimbulkan limpasan air sungai dan air laut.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang pesat seperti halnya di Jabotabek yang memerlukan
berbagai fasilitas dan kegiatan yang berdampak langsung maupun tidak langsung
terhadap terjadinya masalah banjir.
Perubahan kondisi lahan, antara lain dengan adanya penebangan hutan, pengembangan
daerah pertanian, pengembangan pemukiman, industri, pariwisata dan sebagainya pada
DAS baik di hulu, tengah maupun di hilir yang menimbulkan kenaikan koefisien run-off,
Pembangunan di daerah dataran banjir untuk kawasan pemukiman, industri dan untuk
kepentingan lainnya, berakibat semakin berkurangnya luas daerah retensi banjir alamiah,
sehingga besarnya debit banjir yang mengalir di sungai semakin meningkat.
Kapasitas sungai untuk mengalirkan banjir berkurang oleh adanya bangunan baik legal
maupun ilegal, baik pemanen maupun darurat, di sepanjang tebing dan bantaran sungai.
Kondisi ini banyak dijumpai pada sungai-sungai yang melewati daerah
perkotaan/pemukiman.
Tanaman/pepohonan di bantaran sungai (lahan diantara tanggul dan tebing sungai) dapat
mempersempit penampang basah sungai sehingga mengurangi kapasitas pengaliran
banjir.
Sampah padat yang dibuang ke saluran dan sungai menimbulkan pendangkalan dan
penyempitan alur serta menghambat aliran, banyak di jumpai hampir di seluruh sungai
yang melewati daerah perkotaan.
Pembangunan sarana drainase dari daerah pertanian dan pemukiman di lahan dataran
rendah/dataran banjir dengan tujuan mengeringkan lahan tersebut terhadap genangan
lokal, menjadikan debit banjir di sungai meningkat sekaligus memperkecil potensi lahan
yang dikeringkan tersebut sebagai daerah retensi banjir.
Terjadinya penurunan tanah land subsidence akibat penyedotan air tanah secara
berlebihan terutama di daerah perkotaan.
Masalah banjir yang cenderung semakin meningkat di Indonesia dari tahu ke tahun terutama
disebabkan oleh adanya perubahan watak banjir serta pesatnya pembangunan dan berbagai
kegiatan manusia di dataran banjir yang rawan banjir.
Luas daerah dataran banjir yang rawan terhadap masalah banjir pada Pelita I baru meliputi.
Ha ; namun pada Pelita Vi telah berkembang menjadi ..Ha. perkembangan tersebut sejalan
dengan pertambahan jumlah penduduk dan tingkat kehidupannya seiringan dengan pesatnya
pembangunan yang sebagian besar berlangsung di daerah dataran banjir.
Selain itu terjadinya perubahan tata guna lahan di daerah hulu sungai telah mendorong laju
pertumbuhan lahan kritis dan meningkatkan tingkat erosi dan banjir, ditambah lagi adanya
kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang relatif masih kurang.
Nb :
ALLAH Swt telah menciptakan Alam dengan susunan yang sempurna dan sedemikian
rupa, meliputi segala sisi keseimbangan dan keanekaragaman didalamnya, dia dipersembahkan
untuk manusia yang memegang tampuk sebagai khalifah untuk mengelolannya dengan penuh
arif dan bijaksana. Akal dan fikiran manusia seharusnya digunakan untuk berpikir dan merenung
akan segala ciptaan dari sang khalik untuk kemudian bersyukur kepadanya dan bukan malah
sebaliknya yaitu digunakan untuk menentangnya dan menghamba pada hawa nafsu demi
memuaskan kerakusan dan ketamakan dirinya, menumpuk pundi-pundu rupiah. Sadarkah
manusia bahwa alam sama sekali tidak tunduk pada logika dan rasio manusia tetapi dia tunduk
pada sunatulloh dari penciptanya yang maha agung
Apa pendapatmu jika alam yang diciptakan dengan sempurna dan seimbang didalamnya,
dibuat sedemikian rupa oleh manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab, dan pantaskah jika
kita menuduh tuhan kejam pada kita jika pada akhirnya alam yang diciptakan memberikan
reaksinya berupa banjir dan tanah longsor
Bagaimana tidak mau banjir, jika alam diperlakukan sedemikian rupa?!
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian (akibat) perbuatan mereka, agar kembali (ke
jalan yang benar) (QS. Ar-Rum : 41).
Sumber: http://www.kampustekniksipil.co.cc/